Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
Panjaitan, Torang
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S35361
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pepen Supena
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36031
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Oci Sarkosi
Abstrak :
ABSTRAK
Ketidakrataan permukaan jalan (surface irregularities) merupakan Salah satu sumber
penyebab getaran pada body kendaraan selain yang disebabkan oleh getaran mesin
dan transmisi serta gaya aerodinamis [8]. Komponen isolasi getaran dalam tinjauan
ini adalah ban pneumatis, pegas dan shock absorber yang membentuk model susunan
mekanis sistem dua derajat kebebasan dengan gerakan massa sprung (body) dan
massa unsprung (roda-roda, poros, dan mekanisme kemudi). Dalam analisis getaran,
dibutuhkan sebuah model yang dapat menggambarkan keadaan nyata sistem.
Spesifikasi komponen mekanik ditentukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor
disainnya, seperti penentuan defleksi statis pegas dengan mempertimbangkan
frekwensi natural massa sprung serta jaminan kontak roda dengan permukaan jalan
pada tingkat kecepatan tertentu. Program software PSPICE digunakan sebagai alat
banlu dalam simulasi rangkaian listrik analog. Untuk itu dibutuhkan konversi
besaran-besaran mekanik menjadi besaran-besaran lisnik melalui sebuah analisa non-
dimensional berdasarkan teorema pi-Buckingham. Analisa non-dimensional juga
menghasilkan persamaan getaran sistem yang menunjukkan bahwa gaya eksitasi F,
dan kekakuan ban pneumatis lc. secara langsmmg berpengamh pada besamya
amplitudo getaran. Analisa kenyamanan dilakukan dengan mengacu pada kriteria
kenyamanan Janeway (Janeways comfort criterion). Berdasarkan simulasi diketahui
bahwa bertambahnya kecepatan gerak kendaraan menyebabkan frekwensi getaran
body meningkat. Besarnya amplitude getaran dapat dikurangi dengan memperbesar
fraksi rnassa sprung dari total massa sistem.Vacuum lifter merupakan suatu alet yang dlgunakan sebagal materlal handling dengan prinsip udara vacuum. Tujuan digunakannya alat lni adalah agar benda yang ditangani, dalam hal ini paper-roll tidak mengalamlipenurunan kualltas, sebagaimana dltemul pada penggunaan material handling yang Ialn. Selain ltu dalam penggunaannya pada warehouse, vacuum lifter lni dapat dipasang pada overhead crane yang memungkinkan dicapainya pemakaian area warehouse seoptimum mungkin.
Selanlutnya dalam Skripsi lni penulls akan membahas prinsip kerja vacuum lifter dan juga akan merancang mekanisme vacuum lifter dengan membuat rangkalan skematis sistem pneumatis vacuum lifter. Dan berdasarkan data-data yang didapat, baik darl PT. X selaku lndustri pembuat kertas, maupun brosur-brosur mengenal vacuum lif-ter, penulls juga akan melakukan beberapa perhitungan untuk melengkapi perancangan alat lni, antara Iain: menentukan besar tekanan vacuum minimum yang harus dicapai, menentukan besarnya daya yang dlperlukan kompresor dan vacuum pump, dan merencanakan dlmensi dari pressure air tank.
1997
S36787
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zaenal Arifin
Abstrak :
ABSTRAK
Forklift adalah suatu jenis kenalaraan yang berfungsi untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain dan alat ini sekaligus juga dapat menaikkan dan menurunan barang. Sesuai dengan fungsinya alat ini dalam operasinya selalu menerima beban sehingga dibutuhkan suatu konstruksi yang kuat. Steering Axle merupakan bagian konstruksi Forklift yang menapang kurang lebih separah dari beban Forklift ini. Agar kanstruksi Forklift ini kuat maka pada bagian ini juga harus kuat sehingga mampu menapang beban yang dlterimanya tanpa mengalami suatu kerusakan. Untuk itu maka diperlukan suara analisis kekuatan material pada struktur steering axle ini bila di lihat adanya kerusakan . Pada lengan knuncle C steering Axle buatan PIX mengalami bending . Maka dilakukan analisis kekuatan material steering axle ini. Dari hasil analisis ditemukan pada daerah yang paling kritis ternyata memiliki angka safety factor yang kurang dari angka safety factor yang ditentukan referensi. Setelah dimensi dari daerah kritisnya diperbesar ternyata diperoleh angka safety factor yang dapat memenuhi ketentuan yang terdapat dalam referensi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36612
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lukito
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36865
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Denny Amrisila P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37175
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sihombing, Arnold
Abstrak :
Dalam meranoang suatu kontruksi, memang perlu memperhatikan banyak faktor didalamnya. Salah satu penyebab kerusakan dalam suatu kontruksi adalah karena adanya konsentrasi tegangan pada konstruksi. Perhitungan tegangan dengan menggumakan metode numerik akan memberikan hasil yang lebih cepat dan bisa memberikan hasil yang lebih cepat dan bisa memberikan gambaran terhadap distribusi tegangan pada keseluruhan model.
Brake drum MB 700 memiliki banyak lekukan-lekukan sehingga dimungkinkan terjadi konsentrasi tegangan pada beberapa lokasi. Dengan memperhitungkan gaya-gaya yang bekelja pada bagian brake drum kendaraan dari beberapa aspek, maka dilakukan analisa tegangan design brake dnun clengan menggunakan software finite elemen MSCINASTRAN versi 4. Perhitungan dengan program MSC/NASTRAN ini hanya sebagai alat bantu untuk menganalisa brake drum.
Setelah didapat keluaran dari program, akan terlihat distribusi tegangan yang terjadi pada brake drum. Dan pada daerah-daerah tertentu terdapat konsentrasi tegangan Konsentrasi tegangan ini tezjadi akibat bentuk lekukan brake drum yang seperti takikan. Jika kita memben bentuk yang melengkung, konsentrasi tegangan pada daerah tersebut akan menjadi banyak berkurang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37152
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lunardi Rusli
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36273
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eko Santoso
Abstrak :
Otomatisasi dynamometer adalah suatu usaha memodifikasi dari dynamometer yaitu dengan memasang / menambah suatu peralatan pengaman yang bertujuan agar dynamometer yang pada mulanya hanya berfungsi sebagai alat ukur dikembangkan juga fungsinya sebagai pengaman alat tarik secara otomatis sesuai dengan gaya tarik yang dikehendaki.
Perencanaan modifikasi mesin tarik dilakukan sedemikian rupa yaitu dengan memasang roll/bantalan gelinding diantara 2 (dua) casis (casis bagian atas menempel pada peralatan dan casis bagian bawah sebagai casis tambahan yang ditopang oleh roda. Maksud pemasangan roli adalah untuk memudahkan gerakan antara kedua casis.
Perencanaan modifikasi antara mesin tarik dan dynamometer diatur sedemikian rupa, sehingga apabila mesin tarik menarik kawat penghantar selanjutnya akan menggerakan dynamometer. Gaya tarik dari kawat penghantar yang diterima dynamometer dirubah menjadi gaya tekan melalui fluida yang menggerakan jarum kerja dynamometer.
Dengan memasang peralatan pengaman pada dynamometer, maka pengaturan gaya tarik kawat penghantar dapat dilaksanakan sesuai dengan gaya tarik yang dikehendaki dengan mengatur besaran gaya yang ada pada dynamometer.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36274
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zuhardi
Abstrak :
Dalam proses pemesinan bubut terdapat parameter-parameter pemotongan penting yang perlu diperhatikan yakni: gerak makan (f) Kedalaman potong (a), serta Kecepatan potong (v), karena diperlcirakan dapat mexnpengamhi material pahat yang menyebabkan material pahat akan cepat aus yang tentunya akan sulit untuk pemotongan lebih lanjut. Selain parameter tersebut keausan pahat dapat pula dipengaruhi oleh benda kezja itu sendiri. Di Industri kecil ataupun sekolah teknik maupun perguruan tinggi teknik parameter-parameter tersebut digunakan seadanya dengan tidak memperhatikan bagaimana pahat bisa cepat aus dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk umur pakai pahat. Umur pahat diidentikkan dengan keausan Waktu pemotongan juga sangat berpengaruh terhadap umur pakai pahat. Pada kecepatan potong 540 [rpm] harga keausan lebih besar dibandingkan dengan kecepatan potong 440 [rpm]. Begitu pula pada gerak makan 0.056 [mm/rev] umur pahat akan lebih lama daripada gerak makan 0.112 [mm/rev].
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37271
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library