Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Sulistyaningsih
"ABSTRAK
Kecamatan Entikong adalah salah satu wilayah yang telah ditetapkan
sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang akan menjalankan fungsi
sebagai pusat pertumbuhan di kawasan perbatasan selain fungsi penjagaan
pertahanan dan keamanan karena posisinya yang berbatasan langsung dengan
negara tetangga, Malaysia. Sebagai pusat pertumbuhan, Entikong diharapkan
dapat dijadikan pilot project pembangunan kawasan perbatasan yang kemudian
menjadi rujukan bagi wilayah PKSN yang lain. Namun sebagai tolok ukur
keberhasilan pembangunan di kawasan perbatasan, wilayah yang memiliki Pos
Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) resmi pertama di Indonesia ini masih jauh
tertinggal dari Malaysia. Artinya pembangunan yang dilakukan belum mampu
mewujudkan semangat pertumbuhan dan pemerataan, bahkan patut disayangkan
bahwa masih ada desa-desa yang terisolir di wilayah Entikong.
Untuk menemukenali permasalahan yang menyebabkan lambatnya
pertumbuhan di Entikong dan kawasan sekitarnya, penelitian dengan pendekatan
kualitatif dan sarana wawancara, dilakukan dengan mengidentifikasi variabel yang
mempengaruhi proses implementasi kebijakan yang digagas oleh Mazmanian dan
Sabatier. Melalui analisa kondisi faktual variabel-variabel tersebut, diharapkan
dapat dianalisa permasalahan mendasar yang menjadi kendala dalam
implementasi kebijakan pembangunan di Entikong,.
Hasil studi menunjukkan bahwa proses implementasi kebijakan terganjal
pada kebijakan yang saling berbenturan, ketiadaan pedoman baku untuk penataan
program-program pembangunan di lapangan, pelaksanaan program pembangunan
yang parsial, kurang terpadu dan belum berkesinambungan akibat alokasi
anggaran yang tersebar dan keragaman kebijakan antar instansi. Maka perlu ada
pembenahan di banyak lini, mulai dari penetapan peraturan yang menjadi
landasan hukum yang mengikat seluruh stakeholder di kawasan perbatasan,
hingga pembenahan pola interaksi antar instansi dan teknis penganggaran.

ABSTRACT
Sub district of Entikong is a region which had been decided as Center for
National Strategic Activity (PKSN) has functions as growth center of border area
and security and defense keeping because, directly, it is bordered with Malaysia,
neighboring country. Then, as growth center, Entikong is wished to be
development pilot projec of area, subsequently, it may become reference for other
PKSN. Unfortunately, as benchmarks of successful development at border area,
in which there is first and formal Cross Border Inspection Post (PPLB) in
Indonesia, so far it is still leaven from Malaysia. It means that development
having been implemented there it had not be able to manifest growth and
equality spirit, and even there are some isolated villages.
To find out problem resulting in the delay growth at Entikong and
surrounding, it had been conducted research with qualitative and interview
approach by identifying variable influencing policy implementation process by
both Mazmanian and Sabatier. By analyzing condition of those factual variables,
wishfully, it may be able to analyze basic problems as barriers of development
policy implementation at Entikong, as well as solution of them.
Study results had indicated that process of policy implementation is
hampered with cross collision policy, no standard guidance for arranging
developmental program in site, partial developmental program implementation,
less integration and inconsistency as result of spread budged allocation and
varied-inter institution policy. However, it is necessary to manage numerous lines,
from regulations passage as basic and law and binding all stakeholders at border
area through both inter institution interaction model and budgeting technique."
2013
T32774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Samanto
"ABSTRAK
Penyelenggaraan manajemen pengamanan yang baik di dalam Rutan diharapkan dapat meminimalisir gangguan keamanan, baik itu konflik antar tahanan/narapidana, petugas dengan tahanan/narapidana, ataupun konflik terhadap aturan yang ada. Kemudian menyangkut upaya pengamanan yang mampu mendeteksi dan mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh tahanan/narapidana. Namun menurut data menunjukkan bahwa fakta yang ada di lapangan masih saja terdapat pelanggaran-pelanggaran aturan yang menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Rutan.
Oleh sebab itu maka dalam penelitian ini ada tiga pertanyaan penelitian yang hendak dijawab yaitu bagaimana manajemen pengamanan di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur, apa kendala-kendala yang dihadapi dalam pengamanan di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur dan bagaimana stretegi pengamanan yang ideal di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur dalam mencegah gangguan keamanan dan ketertiban. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dimana sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi kepustakaan.
Peranan petugas sebagai syarat mutlak demi terwujudnya keamanan dan ketertiban dalam suasana yang harmonis dengan seluruh penghuni. Selain petugas, demi terciptanya suasana aman harus didukung pula dengan peranan narapidana dalam menjaga lingkungan yang tertib bebas dari kerusuhan dan meminimalkan beredarnya barang-barang terlarang. Hal ini bisa terwujud jika petugas berhasil dalam melakukan pembinaan dan arahan kepada mereka agar taat kepada aturan yang telah ditetapkan oleh Rutan. Kondisi Rutan yang over kapasitas berpengaruh pada aspek pengawasan dan keamanan. Hal ini terjadi karena bertambahnya jumlah penghuni Rutan menuntut adanya peningkatan kebutuhan kuantitas dan kualitas pengawasan. Sementara itu keadaan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas petugas maupun perbaikan dan penambahan sarana pendukung sehingga pelaksanaan pengawasan menjadi lemah. Berdasarkan analisis strategi SWOT maka strategi yang ideal adalah strategi konsolidasi (ganti arah). Strategi ini menurut peneliti paling cocok dan tepat mengingat kelemahan, kekuatan dan potensi yang ada di Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur serta yang paling nyata bisa dan mampu dilakukan.

ABSTRACT
A good implementation of security management in Detention of Prisoner was expected to minimize security disturbance, whether conflicts between prisoners, guards with prisoners, or rules. Then, with regard to security which able to detect and prevent prisoner violations. But according to the real fact violations of the rules which caused security disturbance were still found in Detention of Prisoners.
Therefore, there were three research questions would be answered in this research. First, how security management was carried out in Cipinang 1st class Detention Center East Jakarta, Second, what obstacles in securing Cipinang 1st class Detention Center East Jakarta, last, what ideal strategy to prevent security violations in Cipinang 1st class Detention Center East Jakarta. This research used qualitative approached, data was obtained from primer and secondary data resources. The data was collected by interviewing, and literature study.
The guards role in securing and ordering prisoners became absolute requirements. Beside guards, prisoners became another requirement to maintain order and also prevent the riots and minimize distribution of illegal drugs. This condition might happen if guards succeed making coach and guidance to the prisoners to obey the rules. Overcapacity of prison may impact controlling and securing process. Overcapacity happen because of increasing the number of prisoners. This condition contributed escalation of the quantity and quality of controlling process. In the meanwhile, this condition was imbalance because of lack of qualified guards, insufficient facilities which cause less controlling process. According to the SWOT analysis, the ideal strategy was Consolidation. This strategy was appropriate to attempt by considering weakness, strength, potency and also, this strategy was able to conducted in Cipinang 1st class Detention Center East Jakarta."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M Fathul Arif
"ABSTRAK
Sampah merupakan masalah utama di Kota Tangerang Selatan. Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, Pemerintah Kota memperkenalkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) kepada masyarakat. Untuk mengukur keberhasilan program ini, dilakukan evaluasi wawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pendekatan CIPP (Context, Input, Process, Product). Penelitian ini berpendapat bahwa kendala sampah di Kota Tangerang Selatan adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan tiak tersedianya lahan TPS3R (Laystall) yang mumpuni.
Penelitian ini melakukan survei terhadap 272 responden dari sampel yang diambil di kelurahan Pondok Kacang Timur, Pamulang Barat dan Setu Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan program pengelolaan sampah dengan konsep 3R di kotamadya Tangerang Selatan pada tahun 2011 dan 2012 mencapai 58,21% dan tergolong “cukup” sukses. Melalui penelitian ini, diharapkan program pengelolaan sampah dengan konsep 3R dapat ditingkatkan dan kendala yang menghambat dapat dihilangkan.

ABSTRACT
The garbage is a major problem in Municipality of South Tangerang. In resolving that problems, the Municipality introduces the concept of 3R (Reduce, Reuse, Recycle) to the community. To measure the success of this program, it is conducted evaluation by interviewing. Interview evaluation using CIPP (Context, Input, Process, Product) approach. This research argues that the obstacle of garbage problems in Municipality of South Tangerang are the lack of public awareness and the inavailability of land TPS3R (laystall).
This research conducted a survey of 272 respondents from a sample taken in the Village of Pondok Kacang Timur, Pamulang Barat and Setu of Municipality of South Tangerang. It is concluded that the success rate of the waste management program with the 3R concept in Municipality of South Tangerang in 2011 and 2012 reached 58.21% and categorized as “enough” successfully. Through this research, this program can be improved and the constraints can be eliminated."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gamma Nur Merrillia Sularso
"ABSTRAK
Segmen 2 Kota Bogor dan Segmen 3 Kabupaten Bogor DAS Ciliwung bagian
tengah mengalami perubahan penggunaan lahan yang cukup pesat selama dua
dekade terakhir. Tujuan penelitian adalah menganalisis trend penggunaan lahan
pada 1989-2012, dampaknya terhadap penurunan stok karbon/peningkatan emisi
CO2eq, dan penyebab utamanya, memproyeksikan Reference Level (RL) pada
tahun 2020, dan menyusun strategi pembangunan rendah emisi karbon di kedua
segmen. Metode yang digunakan yaitu survey lokasi pada tiap tipe penggunaan
lahan yang diolah menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), telaah
dokumen sosial ekonomi dan kebijakan, dan forecasting RL. Hasilnya diharapkan
dapat memberikan berbagai arahan kegiatan mitigasi emisi karbon dalam strategi
pembangunan rendah emisi karbon pada kedua segmen. Perubahan penggunaan
lahan pada 1989-2012 memperlihatkan bahwa terjadi penurunan luasan ruang
terbuka hijau (RTH) hingga 2.575,57 ha sedangkan non-RTH meningkat hingga
2.575,57 ha. Hal ini berdampak pada menurunnya stok karbon hingga 26.900
ton.C dan melepaskan emisi CO2eq hingga 98.723 ton.CO2eq. Penyebab
perubahan penggunaan lahan yaitu pertambahan penduduk, kebutuhan lahan, dan
keterbatasan lahan. Proyeksi RL hingga tahun 2020 dilakukan berdasarkan
kondisi standar (BAU) dan rencana ke depan (FL). Hasil proyeksi
memperlihatkan bahwa FL adalah skenario terbaik yang diestimasi menyimpan
karbon hingga 217.610 ton.C di tahun 2020. Strategi pembangunan rendah emisi
karbon diarahkan pada penambahan luasan RTH hingga 20% melalui arahan
kegiatan mitigasi emisi karbon pada penggunaan lahan RTH dan non-RTH
meliputi kegiatan perlindungan, pemantauan, penyuluhan, dan penegakan hukum.

ABSTRACT
Second Segment Bogor City and Third Segment Bogor Regency of Ciliwung
middlestream watershed land use has changed drastically over the past two
decades. This study was conducted to analyze land use trend in 1989-2012, its
impact on decreasing carbon stock/increasing CO2eq emission, to project
Reference Level (RL) to 2020, and establishment of Low Carbon Emission
Development Strategy in both segments. The methods were survey on each type of
land use which would be processed using Geographical Information System
(GIS), literature study of socio-economic and policy documents, and forecasting
RL. The results were expected to provide guidance for carbon emission mitigation
activities in low carbon emission strategies in both segments. Land use changes in
1989-2012 indicated a reduction of green space area by 2.575,57 ha whereas
non-green space area increases by 2.575,57 ha. These changes resulted in
decreasing carbon stock by 26.900 ton.C and releasing CO2eq emission by
98.723ton.CO2eq. Population growth, demand for lands, and land constraints
were found to be the driving factors of land use changes in these area. Reference
Level to 2020 was established based on business as usual (BAU) and forward
looking (FL). The projection shows that FL was the best scenario which estimated
carbon storage by 217.610 ton.C in 2020. Low carbon development strategy
directed at the area of green space adding up to 20% through the guidance for
carbon emission mitigation activities based on green space and non-green space
which covered from protection, supervision, extention/awareness rising, and law
enforcement activities."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T38730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli Nur Ali Aziz
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba memformulasikan kebijakan pengelolaan Daerah Aliran
Sungai (DAS) Citarum dalam kerangka pengendalian banjir di Kabupaten
Bandung. Model dinamis digunakan untuk menggambarkan sistem dan
mengetahui faktor pengungkit (leverage factor) serta kebijakan yang diambil
untuk mengoptimalkan pengelolaan DAS Citarum dalam pengendalian banjir.
Salah satu temuan penting dalam dalam penelitian ini adalah Pengaruh Subsistem
Gangguan Lingkungan terhadap subsistem lain sangat kuat. Sebelum anggaran
semakin dominan, Gangguan Lingkungan mampu menurunkan Area Terbuka
Hijau ke level sangat rendah. Selain itu, Gangguan Lingkungan juga mendorong
penurunan Kapasitas Citarum sekalipun Anggaran terus membesar. Peran
Pendidikan saat ini belum mampu mereduksi tingkat gangguan lingkungan.

ABSTRACT
This study is to formulate a Riverbasin ( DAS ) Management Policy in the
framework of Citarum flood control in Bandung Regency. A System Dynamics
model is used to describe the system and to identify the leverage factors as well
as alternative policies for optimizing the management of the Citarum Riverbasin
Flood Control. The most important finding in this study is the very strong impact
of Environmental Disturbance Subsystem to other subsystems. The
Environmental Disturbance reduces Green Open Areas to a very low level before
Budget dominates it in the system. In addition, the Environmental Disturbance
also push down the Citarum Capacity despite the Budget rises continously. The
role of the existing education among the society has not been able to reduce the
level of the Environmental Disturbance."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T39385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Hidayat
"Penelitian ini bermula dari pengamatan bahwa dalam konteks Indonesia, banyak kebijakan regulasi dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah atau keputusan presiden sebagian atau seluruhnya tidak terimplementasikan. Untuk memahami realitas implementasi kebijakan, penelitian dimulai dengan mengkaji landasan paradigmatis dari literatur penelitian implementasi kebijakan. Analisis dalam kajian menyoroti masalah paradigma positivisme yang menyebabkan rendahnya daya penjelasan penelitian implementasi.
Peneliti mengalihkan perhatiannya ke paradigma baru yang potensial: realisme kritis. Paradigma ini menekankan perbedaan penting antara penelitian dasar dan penelitian terapan dengan retroduksi dan retrodiksi sebagai metode inferensi masing-masing. Analisis juga menyimpulkan bahwa jarak teori-praktik yang relatif besar dalam konteks negara-negara berkembang membuat peluang penelitian empirik di negara berkembang berkontribusi teoretik menjadi lebih kecil.
Penelitian studi kasus berdasarkan paradigma realisme kritis kemudian dilakukan terutama menggunakan pendekatan kualitatif pada implementasi kebijakan teknologi industri sebagaimana diundangkan dalam UU No 3/2014 tentang Perindustrian. Mengikuti pendekatan retrodiktif dari realisme kritis, penelitian kemudian menggunakan kerangka kerja konseptual berdasarkan literatur yang ada. Kerangka kerja pada dasarnya menyatakan bahwa implementasi kebijakan yang berhasil akan tergantung pada 5K: Klien dan Koalisi, Konten, Konteks, Komitmen dan Kapasitas.
Penelitian ini menemukan bahwa dalam upaya implementasi Perindustrian, memang ada sejumlah masalah di masing-masing 5K. Khususnya, komitmen pembuat kebijakan tingkat tinggi dan kapasitas kebijakan yang diperlukan masih kurang.

This Research starts from the observation that in the Indonesian context, many of regulative policies in the forms of law, government regulation or presidential decree are partially or totally not implemented. To understand the reality of policy implementation, the research starts with investigating the paradigmatic foundation of existing policy implementation research literature. It highlights paradigmatic problems of positivism that led to the low explanation power of implementation research.
The reserach turns its attention to a new potential paradigm: critical realism. It emphasizes the important distinction between basic research and applied research with retroduction and retrodiction as its major inference method respectively. Critical realism also concludes that the relatively large distance of theory-practice in the context of developing countries makes the chances of empirical research in developing countries to contribute theoretically to the body of knowledge realtively small.
Empirical case study research, based on critical realism, is then carried out mainly using a qualitative approach on the implementation of industrial technology policy as promulgated in the Law of Industry No 3/2014. Following the retrodictive approach of critical realism, the research then utilized a conceptual framework based on the existing literature. The framework basically maintains that the successful policy implementation will be depended on the 5C: Client and Coalition, Content, Context, Commitment and Capacity.
The research found that in the implementation attempts of the Law No 3/2014, there are indeed a number of problems in each of the 5C. Particularly, commitments of high-rank policy makers and necessary capacities are lacking."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
D2771
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audia Junita
"ABSTRAK
Penelitian ini fokus pada perspektif pengelolaan sumber daya manusia stratejik di kantor cabang bank, khususnya di kantor cabang PT BRI, Tbk. kantor wilayah Medan. Perbankan sebagai organisasi bisnis yang memberikan jasa keuangan bertopang pada aset manusia dalam menjalankan kegiatan operasional dengan karakteristik modal sosial dan pengetahuan yang dimilikinya. Untuk itu dibutuhkan sistem pengelolaan human capital yang tepat dan bernilai stratejik bagi keunggulan kompetitif organisasi. Permasalahan teoritis muncul terkait hubungan kausal antar subsistem dalam perspektif manajemen sumber daya manusia stratejik yang selama ini terbatas dilakukan dengan pendekatan linear. Karenanya tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dinamika interaksi sistem sumber daya manusia stratejik di kantor cabang PT BRI, Tbk kantor wilayah Medan, menemukan faktor leverage serta usulan alternatif strategi yang dapat membuat sistem bekerja lebih optimal. Analisis penelitian mengacu pada teori berbasis sumber daya dan perspektif kontingensi, konfigurasional, dan keperilakuan dalam manajemen sumber daya manusia stratejik. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif sistem dinamik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa subsistem dalam sistem sumber daya manusia stratejik di kantor cabang PT BRI, Tbk. kantor wilayah Medan yang terdiri dari strategi organisasi, sistem sumber daya manusia berorientasi komitmen, perilaku peran, dan kinerja organisasi berinteraksi secara kompleks, dinamis, dan non linier dengan pola perilaku penguatan yaitu sistem umpan balik positif. Sistem sumber daya manusia berorientasi komitmen merupakan leverage dalam sistem sumber daya manusia stratejik di kantor cabang PT BRI, Tbk. kantor wilayah Medan. Upaya memperbaharui sistem sumber daya manusia berorientasi komitmen secara berkelanjutan dan meningkatkan kinerja organisasi merupakan alternatif strategi yang mampu membuat sistem sumber daya manusia stratejik di kantor cabang PT BRI, Tbk. kantor wilayah Medan bekerja lebih optimal.

ABSTRACT
This research focuses on the perspetives of strategic human resource management in branch banking. Banking as a business organization that provides financial services relies on human assets in carrying out operational activities with the characteristics of social capital and the knowledge they have. For this reason, an appropriate strategic human capital management system is needed for the organization's competitive advantage. Theoretical problems arise related to the complexity of causal relationships between subsystems in strategic human resource management including organizational strategy, commitment-oriented human resource systems, role behavior and organizational performance that studies involving these subsystems so far have been carried out using a linear approach. This research was conducted at the branch office of PT BRI, Tbk. Medan regional office by collecting primary and secondary data in the periode of 2015-2017. The aim is to analyze the dynamics of interaction between subsystems in strategic human resource management, find leverage factor, and propose alternative strategies that can make the systems work more optimally. The research analysis based on resource-based theory and contingency, configurational, and behavioral perspectives in strategic human resource management. This research is using quantitative dynamics system approaches. The results showed that the subsystem in the strategic human resource system at the PT BRI branch office in the Medan regional office interacted dynamically with reinforcement behavior patterns namely positive feedback systems. Commitment-oriented human resources system is the main leverage on the systems being analyzed. Efforts to renew the commitment-oriented human resources system and improve performance organizational sustainably are alternative strategyies that can create a strategic human resource systems at the branch office of PT BRI, Tbk. Medan regional office work more optimally."
2019
D2678
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Aulia Syaiful
"[ABSTRAK
Kajian ini melakukan analisis kapabalitas dinamik terhadap pengelolaan daya saing pariwisata di Kota Tua Jakarta. Kota Tua Jakarta sebagai tempat wisata berkompetis dengan tempat wisata lainnya, baik di internal wilayah ataupun dengan dunia internasional. Untuk dapat sukses melalui kompetisi dibutuhan strategi pengelolaan daya saing (Teece, Pisano, dan Shuen, 1997). Salah satu strategi untuk itu dengan meningkatkan kapabilitas dinamik pengelolaan Kota Tua. Kapabilitas dinamik adalah kemampuan untuk mengelola sumber daya untuk memenuhi tantangan lingkungan yang dinamis sehingga mampu memiliki daya saing (Teece dan Augier, 2007). Kajian ini memberikan contoh bagaimana organisasi publik harus beradaptasi dalam linkungan yang dinamik dalam upaya mampu bertahan hidup dengan mengintegrasi, memodifikasi, dan menata ulang sumber daya yang dimiliki. Hasil analisis memperlihatkan ada tiga faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapabilitas dinamik Kota Tua Jakarta yaitu orang yang mampu, proses yang tangkas, dan relasi antar kelompok. Faktor pendorong ini berinteraksi dengan elemen kapabilitas dinamik yaitu berpikir ulang, berpikir kedepan, dan berpikir modifikasi untuk menciptakan kebijakan adapatif dalam memenuhi indek daya saing pariwisata. Kajian ini memakai metode riset tindakan berbasis sistem lunak. Adapun model riset tindakan ini menggunakan pendekatan dual imperative yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah faktual dan mencari kebaruan dari teori yang ada.;

ABSTRACT
This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013).;This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013)., This paper explores dynamic capability for tourism competitiveness in old town Jakarta. Dynamic capability is the ability to integrate, build, and reconfigure internal and external competencies to address rapidly changing environments (Teece, Pisano, & Shuen, 1997). This paper provide ilustration how public organization used dynamic capability to keep organization fit to the competitive and dynamic situation. In this paper how the public organization continously anticipating and adjusting are using three driven factor (Rothaermel & Hess, 2004; Neo & Chen, 2007) at able people, agile process, and intergroup relationships and three key element (Neo & Chen, 2007) at thinking ahead, thinking again, and thinking across that used to achieve adaptive policies for tourism competitive advantage. Action research is conducted in the field of old town Jakarta governance including DKI Jakarta goverment, tourism department of Jakarta, Museum in Old Town Jakarta and comunities in Old Town Jakarta. These research is using SSM-Based AR to explores the messy situation in Old Town Jakarta. Soft Systems Methodology is used to tackling social complexity in old town Jakarta. These research are dual imperatives of action research as mentioned by Mc kay and Marshal (2001) and hardjosoekarto (2013).]"
2015
D2125
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hairil Anwar
"BPK RI terus meningkatkan perannya melalui audit kinerja yang di dalam proses pengembangannya terjadi pembelajaran organisasional, individual dan interaksi dengan auditee. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dan dinamika sistem kuantitatif dengan menggunakan konsep Learning Linkage (Kim, 1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa observasi oleh individu pada pembelajaran individual selain terhadap respon lingkungan (Kim, 1993), juga dilakukan terhadap tindakan individu dan organisasi. Peningkatan pembelajaran individual merupakan pengungkit dalam sistem penyelarasan pembelajaran untuk pengembangan audit kinerja, diperlukan pengelolaan terhadap hambatan pembelajaran utamanya hambatan pada tindakan organisasi dan tindakan individu. Untuk menguatkan dampak pelatihan audit kinerja dalam pembelajaran individual melalui pendidikan dan pelatihan, perlu melibatkan bimbingan berupa coaching dan mentoring serta penerapan dalam praktik audit kinerja. Dalam sistem penyelarasan pembelajaran, penggunaan respon lingkungan untuk pengembangan rencana audit merupakan koreksi berdasarkan sistem penyelarasan pembelajaran.

Supreme Audit Board of Republic of Indonesia continues to enhance its role through the Performance Audit. In the process of Performance Audit development, organizational learning, individual learning and interaction with the auditee are occured. Research using qualitative and quantitative system dynamics approaches. Conception used is Learning Linkage (Kim, 1993). The results showed that learning begins from the individual observations are not just limited to the observation of environment response but also to the actions of individual and organization. Increased individual learning is leverage in learning allignment system for performance audit development. Learning barriers management is required especially barriers in organizational action. To enhance the outcome of training, training should involve mentoring, coaching and field audit practice. Considering environmental response for audit plan is a system correction based on learning alingment system."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2177
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheka Virgowansyah
"Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi, faktor yang mempengaruhi, dan strategi penguatan implementasi UU ASN di Provinsi Banten. Paradigma penelitian berupa post-positivisme dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman terdiri dari reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi serta menerapkan teknik triangulasi untuk mengetahui keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan tiga hal utama. Pertama, implementasinya bersifat prosedural dan formalitas, sehingga menimbulkan dampak negatif seperti terjadinya kekosongan formasi tertentu, terhambatnya peningkatan kapasitas pegawai, rendahnya kinerja pegawai, dan belum terjaminnya pegawai purna bhakti. Permasalahan struktural dan kultural menjadi hambatan utama, seperti kurangnya aturan pendukung turunan UU ASN, rule based bureaucracy, kurang pengawasan, dan belum terbangun budaya sistem merit. Hasil tersebut mengarah pada good looking government. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi menunjukkan bahwa context of implementation dan faktor lingkungan cenderung lebih berpengaruh dibandingkan content of policy dan struktur administrator. Political will kepala daerah cenderung masih rendah sehingga kurang mampu menyelesaikan permasalahan teknis yang terjadi. Ketiga, strategi penguatan implementasi menunjukkan kepala daerah dan perangkatnya membutuhkan internalisasi outcomes, mempertimbangkan strategic context, menentukan strategic content, dan merumuskan operational process. Penelitian ini merekomendasikan perlunya aturan pendukung, mendorong political will gubernur, strategi asistensi, ujicoba program, penganggaran terpusat untuk program skala ekonomi tinggi, menyusun simplifikasi peraturan, membuka ruang dan mendorong inisiatif lokal, dan peningkatan kapasitas pegawai lokal merupakan beberapa rekomendasi tersebut. Selain itu, terdapat rekomendasi yang berkaitan dengan implikasi teoritis berupa pengembangan konsep kerangka implementasi strategi dari Okumus disertai perubahan alur kerangka kerja dan adanya penambahan indikator.

This study aims to analyze the implementation, influence factors, and strategy strengthening the implementation of state civil apparatus policy in Banten Province. The research paradigm is post-positivism with qualitative approach. Data were collected through in-depth interviews and document studies. Data analysis using Miles and Huberman model consist of data reduction, data display, and conclusion / verification and applying triangulation technique in validation. The results show three main points. First, the implementation is procedural, programmatic, and formal, resulting in negative impacts such as vacancy formation, hampered capacity building of employees, low employee performance, minimum welfare of employees, and not guaranteed after employees pension. Structural and cultural issues are the main obstacles. These results lead to good-looking government. Second, influencing factors show that context of implementation and environmental factors are more influential than content of policy and administrator structure. Political will of sub-national governor is still low so that it is less able to direct the budget, capacity of employees, politics, economy, and legal framework. Third, the strategy of strengthening the implementation indicates that the sub-national governor and its agencies require outcomes, consider the strategic context, determine the strategic content, and formulate the operational process. This research recommendation targets implementation, influencing factors, and strategies for strengthening implementation. The need for supporting rules at both the central and sub-national levels encourages the political will of sub-national governor, assistance strategies, testing to technical stages, centralized budgeting for programs of a general nature, compiling simplification of regulations, opening up spaces and encouraging local initiatives, and capacity building of local officials are some of these recommendations. In addition, there are recommendations related to the theoretical implications of developing the concept of Okumus strategy with changes of the framework and addition of indicators."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2488
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library