Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Philips Abdullah
Abstrak :
Tema kematian sering diangkat dalam karya sastra. Dalam sejarah kesusastraan dunia, tema ini sudah ada sejak zaman kuno. Dalam kesusastraan Indonesia modern, Subagio Sastrowardoyo adalah salah seorang penyair yang sering mengangkat tema kematian. Tercatat sejak awal proses kreatifnya hingga akhir hayatnya tema ini selalu muncul dalam karyanya. Bahkan dalam sajak bertema lain pun, masalah kematian kerap membayangi. Dan sekian banyak karya Sastrowardoyo, lima di antaranya, yaitu "perpisahan", "Matinya Pandawa yang Saleh", "Tamu", "Pertanyaan Bocah", dan "Sufi" dipilih untuk dijadikan obyek penelitian dalam tesis ini. Adapun masalah yang diangkat adalah tentang bagaimana tema kematian disajikan dalam sajak-sajak tersebut. Untuk menunjang analisis, akan digunakan kajian semiotika berdasarkan aspek sintaksis, semantis, dan pragmatisnya.
The theme of death frequently is written in the literary works. In the literary world history, this theme has been since ancient age. In modern Indonesian literature, Subagio Sastrowardoyo is one of the poets who frequently write it. It has been recorded since he began his creativity process until the end of his life this theme usually exists in his works. Even in another theme of his poems, the death often reflects them. Among Sastrowardoyo's poems, five of them, are "Perpisahan", "Matinya Pandawa yang Saleh", "Tamu", "Pertanyaan Bocah", and "Sufi" chosen to be the objects of the research in this thesis. The problem is how the theme of death is presenting in the poems. Theory of semiotics is used to support the analysis base on their syntactic, semantic, and pragmatic aspects.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Tjahjandari
Abstrak :
Antologi Von einem Land and vom anderen menampilkan puisi-puisi bertema penyatuan kembali Jerman dan puisi-puisi yang diciptakan sebelum Jerman bersatu. Dalam tesis ini akan diteliti gambaran bangsa Jerman sebelum penyatuan yang dibangun oleh puisi-puisi yang tercipta sebelum Reunifikasi Jerman dan gambaran bangsa Jerman setelah penyatuan yang dibangun oleh puisi-puisi setelah masa penyatuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori analisis diskursus menurut Jurgen Link. Mula-mula puisipuisi yang dipilih sebagai korpus dianalisis dalam tataran diskursus sastra untuk mendapatkan strukur simbol. Kemudian analisis diperluas menjadi analisis antar diskursus, dalam hal ini adalah diskursus bangsa melalui analsisis simbol kolektif yang terdapat dalam masyarakat Jerman. Dari hasil penelitian puisi-puisi sebelum penyatuan diperoleh gambaran yang berbeda pada masa sebelum dan sesudah penyatuan. Pada saat Jerman masih terbagi perasaan satu bangsa masih dirasakan oleh masyarakat kedua Jerman. Pada saat Jerman bersatu kembali gambaran yang muncul adalah keutuhan wilayah Jerman secara politis namun sebagai bangsa, Jerman mengalami banyak kesulitan untuk saling memahami antar wilayah eks RDJ dan RFJ.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Ariani
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedy Mimi Laksmika Sari
Abstrak :
Terjunnya wanita ke dunia kerja di masa sekarang ini sudah merupakan hal yang umum dan dapat diterima, terutama di negara-negara maju seperti republik Federal Jerman (RFJ). Beberapa hal dan masalah yang berkaitan dengan pekerja wanita di RFJj telah menarik minat penulis untuk menjadikannya sebagai tema skripsi ini. Penulis memilih judul Buruh Wanita Di Republik Federal Jerman Dengan Permasalahannya, karena penulis ingin membatasi pembahasan hanya pada lingkungan kaum buruh wanita saja. Selain itu, permasalahan yang diketengahkan di sini memang terutama dialami oleh kaum buruh wanita, baik sebagai beiterin maupun sebagai weibliche Angestellte. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia, penulis menter_jemahkan kedua kata asing tersebut sebagai buruh wanita, karena keduanya bekerja di bidang usaba. Jika disesuaikan dengan istilah yang lebih umum berlaku di negara kita ini mungkin kata weibliche Angestellte dapat pula diterjemahkan sebagai karyawati. Beberapa kata asing terpaksa saya gunakan dalam bentuk aslinya, dengan tujuan untuk mempermudah dan mempersingkat penulisan dan pengertiannya_
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanty Saurmauli
Abstrak :
Penelitian ini membahas Sikap Anti Perang Christine Nostlinger dalam Roman Malkafer flieg! Meln Vater, das Kriegsende, Cohn und Ieh . Roman ini menceritakan kehidupan seorang gadis kecil berumur 8 tahun, bernama Christel, pada masa akhir perang dunia II dan awal pasca perang dunia II di Hernals (bagian kota Wina), Austria. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang dampak perang terhadap kehidupan ditinjau dari aspek politik, ekonomi, dan sosial. Selain itu juga mendapat gambaran, tentang apa yang menjadi sikap anti perang Nostlinger dalam roman ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Sapardi Djoko Damono. Hasilnya menunjukan bahwa perang, apapun bentuknya, tidak akan membawa dampak positif. Sebaliknya justru menghasilkan budaya, yang meletakan rasa kemanusiaan di bawah tuntutan untuk bertahan hidup baik secara politik, ekonomi, dan sosial. Sementara itu dalam roman ini diketahui bahwa Christine Nostlinger adalah pengarang yang memiliki kepercayaan kuat akan pencerahan dan perikemanusiaan. Hal tersebut terlihat dari sikap anti perang yang tergambar dalam roman ini.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S14810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hitipeuw, Verlyana Virgousa
Abstrak :
Dalam skripsi ini, karya Jana Hensel yang berjudul Zonenkinder dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami proses perubahan yang dialami generasi muda Jerman Timur (Republik Demokrasi Jerman) setelah penyatuan, melalui tokoh ich dan tokoh wir dalam Zonenkinder. Oleh karena itu, karya ini dianalisis berdasarkan teori hermeneutik dengan bantuan lingkaran hermeneutiknya. Agar dapat memahami isi karya ini secara utuh, maka lingkaran henmeneutik tersebut diimplementasikan dengan berangkat dari pemahaman (Verstehen) keseluruhan karya kemudian ke bagian-bagian karya itu dan kembali lagi ke keseluruhan karya. Untuk itu, penulis juga menggunakan teks-teks lain untuk memperoleh informasi yang membantu dalam menganalis dan memahami isi dari karya Hensel ini dan proses perubahan yang dialami generasi muda Jerman Timur (Republik Demokrasi Jerman).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qissera el Thirfiarani
Abstrak :
Skripsi ini membahas novel dan film Crazy. Tujuan penelitian adalah membandingkan kedua karya untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam novel dan film sehingga dapat terlihat perubahan yang timbul akibat ekranisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah struktural, dengan pendekatan intrinsik. Pertama-tama, yang dianalisis adalah novel, kemudian fiimnya. Setelah itu, kedua analisis tersebut dibandingkan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan antara novel dan film. Selain itu terdapat pula beberapa perbedaan, yang timbul baik akibat tuntutan media yang digunakan maupun interpretasi sutradara. Salah satu contoh perbedaan yang timbul akibat tuntutan media yang digunakan adalah penokohan Benjamin Lebert. Dalam novel, cacat tubuh Benjamin, digambarkan melalui kegiatan-kegiatan yang tidak bisa dilakukan olehnya. Sedangkan dalam film, cacat tubuh Benjamin dapat dilihat melalui penampilan fisik pemeran tokoh tersebut. Perbedaan yang timbul akibat interpretasi sutradara dapat dilihat pada bagian alur. Dalam film terdapat peristiwa yang tidak terdapat dalam novel, yaitu saat terjadi pertengkaran antara Benjamin dan Janosch. Sebaliknya, ada pula peristiwa yang terdapat dalam novel tapi tidak dalam filmnya, yaitu pertemuan dengan Sambraus Marek.
This thesis discusses the novel and film _Crazy_. The purpose of my research is to compare the novel and the film, in order to find out the similarities and differences that occur as a result of adaptation. The structural method and intrinsically approach are used in this thesis. First of all, the novel is analysed and then the film. Afterward those both analysises are compared. My research proved that there are some similarities as well as differences that occur as a consequence of adaptation. The differences ensue because of the requirements of the medium and also the film director_s interpretation. An example of the difference that occurs caused by the medium requirement is characterization of Benjamin Lebert. In the novel, Benjamin_s physical handicap described with some activities, which are not able to be done by him, while in the film this can be seen by the physical appearance of the actor. The difference which occurs caused by the film director_s interpretation can be seen from the film_s plot. In the film there is occurrence, which doesn_t exist in the novel, that is the quarrel between Benjamin and Janosch. On the other hand, there is also occurrence in the novel, which doesn_t exist in the film, for example is the meeting with Sambraus Marek.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widianti
Abstrak :
Skripsi ini membahas pandangan antikekerasan dan antirevolusi Goethe yang digambarkan melalui metafora-metafora dalam Novella (1826). Beberapa perubahan dari konsep awalnya berjudul Die Jagd (1797) hingga proses penulisannya di tahun 1826 menggambarkan perkembangan pandangan Goethe mengenai kekerasan dan revolusi. Untuk menganalisis permasalahan itu, digunakan teori Hermeneutik Gadamer, yang mengedepankan peleburan cakrawala pembaca dan cakrawala teks, terutama unsur historisnya. Makna berbagai metafora ini menggambarkan pandangan antikekerasan dan antirevolusi Goethe, bahwa semua itu bisa diatasi dengan seni dan keyakinan.
The focus of this study is Goethe's of anti-violence and anti-revolution through metaphors in his work, Novella (1826). Some changes from the first concept titled Die Jagd (1797), to the process in 1826 show the expand of his view about violence and revolution. To analyze this, I used Gadamer?s hermeneutic theory, which point the fusion of the reader's and the text?s horizon, especially from the historical side. The meaning of these metaphors explains Goethe?s view that art and faith can conquer violence and revolution.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14819
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Raisa Olivia
Abstrak :
Kota urban identik dengan heterogenitas karena di dalamnya terhimpun individu dari kelas sosial, etnis, dan jalan hidup yang berbeda. Kota urban juga identik dengan kehidupan masyarakatnya yang individualis dan kontak antar individu yang sekunder yang umum ditemukan dalam ruang publik. Hal ini terkait dengan banyaknya peran yang dijalankan seorang individu. Semua karakteristik tersebut tergambarkan dalam unsur intrinsik lima cerpen Netzliteratur korpus data. Ini semua karena Netzliteratur sering memuat tema tentang kehidupan kota urban melalui penceritaan kejadian sehari-hari. Untuk mengungkap gambaran kehidupan kota urban, akan digunakan pendekatan sosiologi sastra dan analisis unsur intrinsik cerpen yang menonjol. ......Urban city characterized by heterogeneity because it?s pooled individuals from any social classes, ethnicities, and different way of lifes. Urban city is also characterized by individuality of its society and the secondary contacts within them which typically found in the city?s public space. This is correlated with roles which run by urban society. All above characteristics are drawn in the intrinsic elements of five Netzliteratur short stories of research datas. It is because Netzliteratur oftenly contains themes of urban city life through stories about daily lifes. Literature sociological approach and short stories intrinsic elements analysis are used to reveal the image of urban city life in texts.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Putri
Abstrak :
Dalam ruang urban berkumpul berbagai individu dari beragam kelas sosial, etnis, latar belakang, dan kehidupan yang berbeda. Ruang urban yang selalu identik dengan hal-hal yang modern memiliki sisi lain berupa gejala social pathology. Gejala ini timbul sebagai efek samping kehidupan masyarakat urban pada individu yang kurang mampu bersaing secara ekonomi dan sosial dalam kehidupan urban. Beberapa gejala ini ditangkap dan dimainkan dalam delapan kartun online korpus data penelitian ini. Kartun online yang sifatnya aktual mampu menangkap unsur-unsur yang mengganggu ini untuk kemudian diputar balik, dan disajikan secara jenaka lewat humor hitam. Untuk menangkap gambaran kehidupan kota urban dalam kartun digunakan pendekatan semiosis sastra dan analisa unsur-unsur semiosis dalam kartun. Penelitian ini membuktikan bahwa karakter Herr Riebmann dalam kartun online ?nichtlustig.de? mewakili aspek-aspek patologi sosial dalam kota urban. ......In urban space together various individuals from diverse social classes, ethnicities, backgrounds, and different life. Urban space that is always synonymous with modernity have another side that is the symptoms of social pathology. These symptoms occur as a side effect of urban life in individuals who are less able to compete economically and socially in urban life. Some of these symptoms are captured and played in eight online cartoons as the datas of this study. Online cartoons are actual and able to capture the elements that interfere with this for later reversed, and presented through playful black humor. To capture the image of an urban city life in cartoons, semiosis approach and analysis of literary elements of semiosis in the cartoon are used. This study proves that the character Herr Riebmann in the online cartoon "nichtlustig.de" represent the social aspects of pathology in an urban city.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1284
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>