Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Trimono
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Chaidir Harist
"ABSTRACT
Tanah longsor adalah salah satu bencana alam paling mematikan di dunia. Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan indeks risiko longsor tertinggi di beberapa daerah seperti Kabupaten Bogor termasuk dalam risiko tinggi longsor. Berdasarkan jumlah untuk insiden dan peta risiko longsor yang dikeluarkan oleh BPBD Kabupaten Bogor pada tahun 2013, ada satu kecamatan yang tergolong risiko longsor tinggi, yaitu Kecamatan Babakan Madang. Desa Karang Tengah, Bojong Koneng, dan Cijayanti, terletak di Nusa Tenggara Timur selatan Kecamatan Babakan Madang, mulai 2011-2018 ada 36 tanah longsor dan telah menimbulkan korban dan kerugian bagi masyarakat setempat. Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk mempelajari risiko tanah longsor berdasarkan bahaya, kerentanan, dan
kapasitas masyarakat untuk tanah longsor di Kecamatan Babakan Madang Selatan. Dalam penelitian ini menggunakan kombinasi tiga metode yaitu SINMAP, Scoring, dan VCA yang kemudian dianalisis secara spasial, matematis dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahaya longsor di daerah penelitian dominan rendah, dan bahaya sedang hingga tinggi ditemukan di bagian timur hingga selatan daerah penelitian. Kerentanan masyarakat terhadap tanah longsor ada dalam dua kelas, yaitu kerentanan sedang yang mendominasi dari barat ke selatan dan kerentanan tinggi yang mendominasi dari utara ke timur area penelitian. Kapasitas masyarakat di daerah penelitian cenderung homogen, yaitu kapasitas rendah. Berdasarkan bahaya, kerentanan, dan kapasitas, risiko tanah longsor di daerah studi didominasi oleh risiko sedang hingga tinggi di setiap daerah.
desa, dan hanya ada satu desa yang termasuk dalam risiko rendah adalah Sentul City.

ABSTRACT
Landslides are one of the deadliest natural disasters in the world. West Java Province as one of the provinces with the highest landslide risk index in several regions such as Bogor Districts is included in the high risk of landslides. Based on the number of incidents and landslide risk maps issued by the Bogor Districts BPBD in 2013, there was one sub-district is classified as a risk of high landslide, namely Babakan Madang Subdistrict. Karang Tengah, Bojong Koneng, and Cijayanti countryside, located in the southern of Babakan Madang Subdistrict, starting from 2011-2018 there were 36 landslides and has caused casualties and losses to the local community. This shows that there is a need to study the risk of landslides based on hazard, vulnerability, and
community capacity for landslides in South of Babakan Madang Subdistrict. In this research using a combination of three methods namely SINMAP, Scoring, and VCA which were then analyzed spatially, mathematically and descriptively. The results showed that the hazard for landslides in the dominant research area was low, and moderate to high hazard was found in the eastern to southern part of the research area. The vulnerability of the community towards landslides is in two classes, namely moderate vulnerability which dominates from west to the south and high vulnerability which dominates from north to east of the research area. The capacity of the community in the research area tends to be homogeneous, which is at low capacity. Based on the hazard, vulnerability, and capacity, the risk of landslides in the study area is dominated by moderate to high risk in each village, and there is only one village included in the low risk is Sentul City.
"
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris
"Kepulauan Karimunjawa menjadi daerah yang memang sangat berpotensial untuk budidaya rumput laut. Namun pada kenyataannya semakin lama potensi itu turun dikarenakan hasil budidaya yang tidak maksimal karena suatu penyakit. Upaya yang mungkin dapat dilakukan yaitu apakah wilayah sekitar Pantai Karimunjawa mempunyai kualitas air yang sesuai maupun potensial. Dalam kesesuaian diukur dari segi kondisi fisik maupun kimia dari suatu air. Kondisi dari potensialnya budidaya rumput laut dimana diukur berdasarkan jarak, aksesibilitas, lokasi, maupun penggunaan tanah sekitar. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah menganalisis sebaran budidaya rumput laut berdasarkan kesesuaian dan menganalisis wilayah yang berpotensi untuk lokasi pengembangan budidaya rumput laut. Kondisi fisik air yang digunakan seperti suhu permukaan laut, arah maupun kecepatan arus laut, dan TSS (Total Suspended Solid). Kondisi kimia air yang digunakan seperti salinitas dan oksigen terlarut. Data – data ini diperoleh dari citra Landsat 8 (OLI), citra MODIS, dan penggunaan algoritma. Pengolahan data selanjutnya akan di analisis secara overlay dimana hasilnya akan berupa persebaran dari wilayah kesesuaian yang terdiri atas wilayah sesuai, cukup sesuai, dan tidak sesuai. Analisis yang kedua juga menggunakan analisis spasial deskriptif dalam menentukan wilayah yang berpotensial, cukup potensial, maupun tidak potensial. Hasilnya menunjukan bahwa wilayah yang terbagi atas tiga klasifikasi dalam pengambilan titik validasi. Klasifikasi titik validasi pertama dimana cukup sesuai untuk dibudidaya namun secara jarak, aksesibilitas, lokasi dan penggunaan tanah sekitar memiliki daerah yang potensial. Klasifikasi titik validasi yang kedua dimana memiliki wilayah kesesuaian yang sesuai, cukup sesuai, maupun tidak sesuai namun secara potensialnya merupakan wilayah yang cukup potensial. Klasifikasi ketiga dimana daerah wilayah secara kesesuaian merupakan wilayah yang sesuai namun secara potensial wilayah ini merupakan wilayah yang tidak potensial

Karimunjawa Islands are become an area that is indeed very potential for seaweed cultivation. However in reality the longer of the potential become more decrease because the cultivation results are not optimal due to an illness. Possible efforts can be made, namely whether where the area around Karimunjawa Beach has suitable and potential water quality. In conformity measured in terms of physical and chemical conditions of a water. The conditions of potential seaweed cultivation are measured by distance, accessibility, and the use of surrounding land. So from that the purpose of this study was to analyze the distribution of seaweed cultivation based on suitability and analyze the potential areas for seaweed cultivation. The physical conditions of water used such as sea surface temperature, wave direction, speed of ocean currents, and TSS (Total Suspended Solid). The chemical conditions of water used such as salinity and dissolved oxygen. These data are obtained from Landsat 8 (OLI) imagery, MODIS imagery, and the use of algorithms. The processing of the data will then be analyzed in an overlay where the results will be in the form of a distribution from the area of suitability which consists of suitable appropriate area, quite appropriate, and not appropriate. The second analysis also uses descriptive spatial analysis in determining potential, quite potential, or not potential areas. The results show that the regions are divided into three classifications in taking validation points. The classification of the first validation point is quite suitable for cultivation but in terms of distance, accessibility, the use of surrounding land has a potential area. The second classification of validation points has an appropriate, sufficiently suitable, or inappropriate area of suitability, but potentially is a potential area. The third classification in which the area of the suitability is an appropriate area, but potentially this region is a potential area"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Faisal Baihaqi
"Daerah aliran (DA) Ci Deres mencakup 5 kecamatan. Dari tahun 2010 sampai tahun 2018 telah terjadi peningkatan laju pertumbuhan penduduk di ke 5 kecamatan tersebut dengan nilai mencapai 0.58 % pertahun. Hal tersebut menjadi masalah karena mengharuskan pembukaan lahan baru untuk pemukiman penduduk sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan di DA Ci Deres. Metode DRASTIC-LU telah banyak digunakan untuk menilai kerentanan airtanah di suatu wilayah. Selain itu metode ini juga telah banyak dipakai sebagai pembanding untuk metode-metode baru. selain itu ada metode SINTACS-LU yang merupakan pengembangan dari DRASTIC-LU. Metode ini sesuai untuk diaplikasikan dengan kontaminan jenis nitrat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pola spasial kerentanan airtanah dangkal terhadap pencemaran menggunakan model DRASTIC-LU dan SINTACS-LU serta membandingkan dan memverifikasi hasil tersebut dengan kondisi pencemaran airtanah dangkal yang terjadi di DA Ci Deres. Model DRASTIC-LU dan SINTACS-LU sama-sama menghasilkan wilayah kelas kerentanan tinggi dengan luasan yang paling dominan. Pada model DRASTIC-LU wilayah kelas kerentanan tinggi tersebar merata dari hulu sampai hilir DA Ci Deres, sedangkan pada model SINTACS-LU wilayah kelas kerentanan tinggi tersebar merata dari hulu sampai hilir DA Ci Deres. Berdasarkan perhitungan kappa model SINTACS-LU memiliki akurasi yang lebih baik dari model DRASTIC-LU yaitu dengan nilai indek kappa sebesar 0,256 dan nilai signifikansinya lebih kecil terhadap alfa yang digunakan sedangkan nilai indek kappa untuk DRASTIC-LU adalah 0.214 namun nilai signifikansinya lebih besar dari alfa yang digunakan sehingga nilai index tersebut tidak dapat digunakan.

The Ci Deres watershedarea covers 5 sub-districts. From 2010 to 2018 there has been an increase in the rate of population growth in the 5 sub-districts with values reaching 0.58% per year. This is a problem because it requires opening new land for residential areas so that it can reduce the quality of the environment at Ci Dereswatershed. The DRASTIC-LU method has been widely used to assess the vulnerability of groundwater in an area. In addition this method has also been widely used as a comparison for new methods. besides that there is a SINTACS-LU method which is the development of DRASTIC-LU. This method is suitable for application with nitrate contaminants. The purpose of this study was to examine the spatial pattern of shallow groundwater susceptibility to pollution using the DRASTIC-LU and SINTACS-LU models and to compare and verify these results with the shallow groundwater pollution conditions that occurred at Ci Dereswatershed. The DRASTIC-LU and SINTACS LU models both produce the highest dominant area of vulnerability. In the DRASTIC-LU model the high vulnerability class area is spread evenly from upstream to downstream Ci Dereswatershed, whereas in the SINTACS-LU model the high vulnerability class is spread evenly from upstream to downstream Ci Dereswatershed. Based on the kappa calculation, the SINTACS-LU model has better accuracy than the DRASTIC-LU model which is the value of the kappa index of 0.256 and the significance value is smaller for the alpha used while the kappa index value for DRASTIC-LU is 0.214 but the significance value is greater than alpha used so that the index value cannot be used.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Seandy Alfarabi
"Kabupaten Sukabumi terletak di Selatan Jawa Barat yang dikenal sebagai wilayah yang memiliki keragaman alam. Namun, wilayah ini rawan terhadap bencana, terutama tanah longsor. Penelitian ini berfokus pada Kecamatan Cisolok yang karena aspek topografi, bagian dari Geopark Ciletuh, dan salah satu wilayah pembangunan di selatan Jawa Barat Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh geomorfologi terhadap wilayah rawan longsor di Kecamatan Cisolok untuk mengurangi dampak longsor dan mendukung pembangunan. Metode yang digunakan untuk pemetaan geomorfologi yaitu metode overlay, sedangkan untuk pemetaan longsor menggunakan metode Frequency Ratio yang diintegrasikan dengan SIG. Penelitian ini menggunakan variabel fisik diantaranya lereng, ketinggian, litologi/jenis batuan, struktur geologi, jalan, sungai, penggunaan tanah, jenis tanah, curah hujan, dan lokasi longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah penelitian didominasi oleh lahan lereng vulkanik dengan medan yang curam. Wilayah rawan longsor dibagi menjadi empat kelas yaitu kelas rendah dengan persentase 17,03 %, kelas sedang 62,05 %, kelas tinggi 14,4 %, dan kelas sangat tinggi 6,51 %. Variasi tingkat kerawanan longsor di wilayah penelitian dipengaruhi oleh bentuk medan, genesis lahan , dan proses geomorfik.

Sukabumi Regency located in Southern West Java known as region that has diverse natural characteristics. However, it is vulnerable to disasters, especially landslides. Moreover, this study focuses on Cisolok District because of the topography aspect, part of Ciletuh Geopark, and also one of the development area in Southern West Java. This study aims to analyze the influence of geomorphology to the landslide-prone areain Cisolok District to reduce landslides and support the development. This study used the overlay analysis for geomorphological mapping, while the Frequency ratio (FR) method used for landslide-prone area mapping. Several physical variables used in this study, such as slope, elevation, lithology, geological structure, road network, stream network, landuse, soil type, rainfall, and landslide location. The result shows that the study area have diverse geomorphology units dominated by volcanic slope with steep topography. While landslide-prone area consist of four classes; namely 17,03% low, 62,05% medium, 14,4% high, and 6,51% very high. Variety of landslide vulnerability in study area influenced by terrain form, land genesis, and geomorphic process.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abrar Rizqullah
"Pertumbuhan dan pembangunan yang masif membawa dampak terhadap iklim pada suatu wilayah. Vegetasi yang menyusun ruang terbuka hijau di kota menjadi salah satu sarana dalam peningkatan kualitas dari atmosfir kota, tidak terkecuali efek kenyamanan termal. Keberadaan tutupan vegetasi di Kecamatan Serpong menjadi hal yang mengkhawatirkan karena upaya-upaya pembangungan yang mengakibatkan degradasi kuantitas dan kualitas nya. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh ketersediaan vegetasi terhadap suhu permukaan darat dan tingkat kenyamanan termal di Kecamatan Serpong. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data suhu permukaan darat, kerapatan vegetasi, suhu udara, dan kelembaban udara yang didapat dari citra Landsat 5, 7, 9, dan juga pengukuran langsung. Metode spasial yang digunakan adalah Land Surface Temperature, Normalized Difference Vegetation Index, dan metode statistik pearson correlation dan uji regresi sederhana untuk melihat bentuk pengaruh vegetasi terhadap iklim di Kecamatan Serpong. Hasil menunjukkan bahwa vegetasi memiliki pengaruh terhadap penurunan nilai suhu permukaan darat dan juga meningkatkan tingkat kenyamanan termal di Kecamatan Serpong. Sebagian besar wilayah di Kecamatan Serpong masuk kategori tidak nyaman dan hanya 1,68 km2 wilayah Kecamatan Serpong yang memiliki status kenyamanan termal “sebagian nyaman”.

Rapid growth and development cause a significant impact on the climate of a region. Vegetation that forms an urban green space plays a significance role in enhancing the quality of the urban atmosphere, including thermal comfort. Existance of urban vegetation in Serpong Subdistrict is becoming a concern due to development efforts that causing degradation in both its quantity and also quality. The purpose of this research is to see influence of vegetation on land surface temperature and thermal comfort Index levels in Serpong Subdistrict. The data used in this research include land surface temperature data, air temperature data, NDVI data, and air humidity data that obtained from Landsat 5, 7 and 9 imagery as well field recording. The spacial method that are utilized is land surface temperature, NDVI, and the statistical method using pearson correlation and simple regression analysis to examine the nature of the influence of vegetation existance on climate in Serpong Subdistrict. The results indicate that vegetation lowers land surface temperature and significantly improves thermal comfort levels in the region. However, the majority of the area in Serpong Subdistrict falls under the uncomfortable category, with only 1.68 km² of the subdistrict’s area having a partially comfortable thermal status."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan
"ABSTRACT
Mangrove merupakan vegetasi yang hidup di daerah pesisir dan berhubungan langsung dengan keadaan dan kondisi perairan laut. Umumnya, tumbuh di daerah tepi pantai, muara, dan sungai. Penelitian ini bertujuan untuk memahami sebaran mangrove berdasarkan kondisi fisik perairan dan melihat luasan mangrove, serta mengaitkannya dengan kondisi hutan mangrove. Penelitian ini menggunakan Landsat 8 dengan software ArcMap 10.1 untuk mengindetifikasi sebaran mangrove dan metode yang digunakan adalah Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk melihat kerapatan vegetasi mangrove. Kondisi fisik perairan yang digunakan antara lain: salinitas, suhu permukaan air laut, pH air, substrat tanah, dan pasang surut, sedangkan kondisi hutan mangrove yang diteliti antara lain: kerapatan, ketebalan, dan spesies mangrove. Sehingga dengan demikian, penelitian ini dapat mengaitkan kondisi fisik perairan dan kondisi hutan mangrove dengan sebarannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hutan mangrove Bojongsalawe memiliki suhu permukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hutan mangrove di Batukaras dan Nusawiru karena populasi mangrove yang lebih sedikit dibandingkan dengan kedua hutan mangrove lainnya, namun hutan mangrove Bojongsalawe dan Nusawiru memiliki pH yang lebih tinggi dengan nilai kisaran antara 6,6-6,9 dibandingkan dengan hutan mangrove Batukaras yang memiliki nilai kisaran antara 6,3-6,6. Hal ini dikarenakan hutan mangrove Bojongsalawe dan hutan mangrove Nusawiru berada di muara yang mengalir menuju Sungai Cijulang dan anak sungai Cialit.

ABSTRACT
Mangrove is a vegetation that live in the coastal region and directly related to the circumstances and condition of the waters of the sea. Generally, growing in coastal areas, estuaries, and rivers. This research aims to understand the distribution of mangroves on the basis of the physical condition of waters and view the mangrove area, as well as associated it with the conditions of the mangrove forests. This research uses Landsat 8 with ArcMap software 10.1 for mangrove and distribution mengindetifikasi method used is the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) to see mangrove vegetation density. The physical condition of waters which are used, among others: salinity, surface temperature of sea water, the pH of the water, the soil substrate, and ups and downs, while the condition of the mangrove forests that are examined include: density, thickness, and mangrove species. This study can relate the physical condition of the waters and the condition of the mangrove forest to its distribution. The results of this study indicate that Bojongsalawe mangrove forest has a higher surface temperature compared to mangrove forests in Batukaras and Nusawiru because the mangrove population is less than the other two mangrove forests, but the mangrove forests of Bojongsalawe and Nusawiru have a higher pH with a range between 6,6-6,9 compared to Batukaras mangrove forest which has a range between 6.3-6.6. This is because the mangrove forests of Bojongsalawe and Nusawiru mangrove forests are in the estuary which flows towards the Cijulang River and the Cialit tributary."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghiffary Rafif Akmal Tursilo
"

Perubahan tutupan lahan merupakan suatu permasalahan yang terjadi secara global dan tak terkecuali pada wilayah Asia Tenggara. Perubahan tutupan lahan yang terjadi pada wilayah Asia Tenggara ini terjadi sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir tanpa terkecuali pada wilayah Sub DAS Batang Tembesi. Perubahan yang terjadi pada sub DAS Batang Tembesi ini terjadi pada tutupan lahan hutan yang dialih fungsikan menjadi tutupan lahan jenis lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik hydrologic response unit dan pengaruh perubahan penutup lahan terhadap karakteristik hidrologi di sub-das Batang Tembesi. Penelitian ini menggunakan model hidrologi SWAT+ (Soil and Water Assessment Tool+) berdasarkan perubahan penutup lahan untuk mendapatkan pola spasial dan temporal dari HRU dan karakteristik hidrologi sub-das Batang Tembesi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pada kurun waktu 2013 – 2020 terjadi pola perubahan HRU dan karakteristik hidrologi akibat dari berubahnya tutupan lahan di sub-DAS Batang Tembesi. Berubahnya penutup lahan pada sub-das Batang Tembesi berpengaruh terhadap pola spasial dan temporal HRU dan juga berpengaruh terhadap berubahnya karakteristik hidrologi di sub-das Batang Tembesi.


Land cover change is a problem that occurs globally and is no exception in the Southeast Asia region. Land cover changes that have occurred in the Southeast Asia region have occurred very rapidly in the last few decades, including in the Batang Tembesi sub-watershed area. The changes that occurred in the Batang Tembesi sub-watershed occurred in forest land cover which was converted into other types of land cover. This research aims to analyze the characteristics of the hydrologic response unit and the influence of changes in land cover on the hydrological characteristics of the Batang Tembesi sub-basin. This research uses the SWAT+ (Soil and Water Assessment Tool+) hydrological model based on land cover changes to obtain spatial and temporal patterns of HRU and hydrological characteristics of the Batang Tembesi sub-watershed. The results obtained in this research are that in the period 2013 - 2020 there was a pattern of changes in HRU and hydrological characteristics as a result of changes in land cover in the Batang Tembesi sub-watershed. Changes in land cover in the Batang Tembesi sub-basin affect the spatial and temporal patterns of HRU and also influence changes in hydrological characteristics in the Batang Tembesi sub-watershed.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Putera Indrawan
"Wilayah Pesisir Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Seririt, Kecamatan Banjar, danKecamatan Buleleng berada di bagian barat Kabupaten Buleleng, Bali. Wilayah pesisir di ke-empat kecamatan tersebut rawan terkena abrasi dan akresi. Abrasi danakresi merupakan fenomena alam yang berjalan seimbang. Faktor manusiamenyebabkan fenomena tersebut mengalami perubahan keseimbangannya sehingga dapat menimbulkan kerugian pada manusia sendiri. Tujuan penelitian iniadalah menganalisis pengaruh perubahan garis pantai yang disebabkan oleh abrasidan akresi terhadap perubahan luasan penggunaan tanah di wilayah pesisir.
Penelitian ini menggunakan citra Landsat 5, 7, dan 8 dengan kurun waktu 3 periode, yaitu periode 1990 dan 1997, periode 1997 dan 2007, dan periode 2007 dan 2017. Metode penelitian dengan menghitung perubahan panjang, perubahan lebar pantai, dan luas abrasi dan akresi. Selanjutnya hasilnya dihubungkan dengan perubahan penggunaan tanah di wilayah pesisir. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan garis pantai terjadi di sepanjang wilayah penelitian. Perubahan tersebut dibuktikan dengan adanya salah satu abrasi yang menghancurkan bangunan di Desa Gerokgak.

Gerokgak, Seririt, Banjar, and Buleleng coastal areas are located in the west of Buleleng Regency, Bali. These area are prone to abrasion and accretion. Abrasion and accresion is a natural phenomenon thats occur balanced. Human behavior is a factor that may cause harm to humans if it disrupts the balance. The purpose of theresearch were to analyze influece of coastline change that caused by abrasion andaccretion toward land use wide at coastal area.
The research used Landsat 5, 7, and 8 images with 3 periods which were 1990 and 1997, 1997 and 2007, and the last period was 2007 and 2017. The data were processed by calculating the change ofthe coastlines length and width, and measuring the abrasion and accretion. The result then was combined with the land use change at coastal area. The result showed that coastline change happened along the coastal areas in research area. It evidence with one of abrasion area destroyed a building at Gerokgak Village.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ade Hijriati
"Air adalah sumber daya alam yang penting dalam mendukung kehidupan semua makhluk hidup. Meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Majalengka juga berkontribusi terhadap jumlah penduduk pengguna air yang ada. Ekstraksi air tanah dilakukan melalui berlalunya waktu dipertaruhkan. Penting untuk meneliti area resapan air tanah yang diterbitkan untuk memfasilitasi lokasi distribusi udara tanah di beberapa daerah dan faktor yang paling berpengaruh. Oleh karena itu penelitian ini berjudul Mengenai Potensi Area Potensi Airtanah di Indonesia CAT Majalengka perlu dilakukan karena CAT adalah lokasi di mana air hujan turun dan juga dapat digunakan sebagai data untuk memperkirakan cadangan air tanah dari suatu daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMCE (Spatial Multi Kriteria Evaluation) dengan menggunakan sistem point bobot pada setiap variabel yang digunakan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah litologi, curah hujan,
kemiringan, ketinggian, penggunaan lahan, tekstur tanah dan kepadatan aliran. Hasil dari penelitian ini adalah potensi daerah resapan air tanah dalam penelitian CAT Majalengka oleh sangat tinggi dan klasifikasi sedang. Potensi klasifikasi sangat tinggi dan sedang kombinasi pada ketinggian 500-1000 mdpl. Faktor yang paling berpengaruh di bidang potensi air tanah adalah penggunaan lahan.

Water is an important natural resource in supporting the lives of all living things. The increasing population in Majalengka Regency also contributes to the existing population of water users. Groundwater extraction is carried out through the passage of time at stake. It is important to examine the groundwater catchment area to facilitate location of ground air distribution in several regions and the most influential factors. Therefore this study entitled Regarding Potential Areas of Groundwater Potential in Indonesia CAT Majalengka needs to be done because CAT is a location where rainwater falls and can also be used as data to estimate groundwater reserves from an area. Method used in this research is SMCE (Spatial Multi Criteria Evaluation) using a point system the weight of each variable used. The variables used in this study are lithology, rainfall, slope, height, land use, soil texture and flow density. The results of this study are the potential for groundwater catchment areas in the CAT Majalengka study by very high and medium classification. The potential for classification is very high and the combination is at an altitude of 500-1000 masl. The most influential factor in the field of groundwater potential is land use.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>