Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Jenny Mochtar
"Disertasi ini merupakan hasil penelitian mengenai kajian bandingan antara ideologi jender yang beroperasi dalam chick lit Inggris dan Indonesia. Chick lit adalah fiksi populer yang menampilkan tokoh perempuan lajang muda profesional dengan menggunakan latar masyarakat urban kontemporer, dan mengangkat isu kehidupan seharihari. Walaupun keduanya diberi label sebagai chick lit, perbedaan pada ruang dan waktu di Inggris dan Indonesia, diasumsikan menimbulkan pemasalahan, yaitu pada perbedaan ideologi jender yang beroperasi. Perbedaan tersebut dapat dibaca melalui status kelajangan perempuan dan tubuh perempuan dalam budaya konsumen yang dianggap sebagai situssitus terjadinya kontestasi wacana mengenai jender. Sumber data yang dipakai adalah dua chick lit Inggris dan lima chick lit Indonesia. Landasan teori yang dipakai adalah ideologi jender Joan W. Scott dan kajian sastra bandingan dalam konteks budaya. Landasan metodologis adalah pembacaan feminis dengan kerangka teori kajian budaya feminis, sehingga memungkinkan peneliti untuk mengambil posisi yang berpihak pada perempuan. Dalam menganalisa konteks, ditemukan bahwa di Inggris, ideologi jender yang berdasarkan nilai-nilai feminisme gelombang ketiga membawa pengaruh besar pada cara pikir dan tindak perempuan muda, sedangkan di Indonesia, yang dominan adalah ideologi jender patriaki. Perbedaan tersebut juga dapat dilihat dalam pemilihan posisi identitas subjektif tokoh perempuannya dan relasi kuasa dalam melihat kelajangan dan tubuh perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fiksi populer dapat menjadi media yang efektif bagi gerakan perempuan untuk menyebarkan nilai-nilai feminisme. Penelitian bandingan ini merupakan salah satu kemungkinan menganalisa fiksi populer perempuan dan dapat memicu minat untuk penelitian lain mengenai fiksi populer dan jender.
This dissertation is based on a research on comparative study of the gender ideologies that operate in British and Indonesian chick lit. Chick lit is a popular fiction about young professional single women who live in contemporary urban setting and it addresses the issues of everyday life. Even though British and Indonesian chick lit are similarly labeled as chick lit, it is assumed that the differences in space and time would affect the dissimilar gender ideologies that operate in British and Indonesian chick lit. The differences can be read through women?s singleness and women?s body in consumer culture as the sites where contestations happen. The source of the data are taken from two British and five Indonesian chick lit. The researcher will apply Joan W. Scott?s theory on gender ideology and the comparative Cultural Studies in her analysis. The methodology used is feminist reading in the framework of feminist Cultural Studies, to enable the researcher to take a position for the women?s cause. The research reveals that in Britain, the gender ideology is based on the Third Wave Feminist Movement which has a great impact on the way the young women think and act. In Indonesia, the dominant gender ideology is based on patriarchy. The different gender ideologies can be read in the female characters? choice for subjective identities and the relation of power in the texts of British and Indonesian chick lit. The researcher believes that popular fiction could be an effective vehicle to spread feminist values. This comparative study in women?s popular fiction is just one of the possible ways to conduct a research and to trigger other researches to work on popular fiction and gender."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D878
UI - Disertasi Open Universitas Indonesia Library
Hutapea, Kooshendrati
"Dalam disertasi ini dilaporkan hasil penelitian mengenai teks Madame Bovary (MB). Analisis dilakukan secara struktural, semiotika dan sosiologi sastra.
Analisis mengenai struktur karya, dilihat dari aspek cerita dan aspek penceritaan. Analisis aspek cerita terdiri dari analisis sintagmatik dan paradigmatik. Analisis sintagmatik memperlihatkan pengaluran kronologis yang tidak rumit. Pengaluran yang demikian merupakan salah satu ciri roman realis yang berusaha sedekat mungkin dengan kehidupan nyata sehingga menimbulkan efek riil. Analisis paradigmatik memperlihatkan bahwa tokoh utama, Emma Bovary adalah tokoh yang tak dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang terdiri dari kaum bourgeois desa.
Sedangkan analisis mengenai tokoh-tokoh pelengkap memperlihatkan bahwa mayoritas tokoh-tokoh tersebut terdiri dari tokoh-tokoh yang profesional. Analisis mengenai aspek penceritaan dalam karya terdiri dari desknipsi rinci yang merupakan salah satu ciri roman realis.
Analisis semiotika dilakukan untuk mengetahui nilainilai yang dianut oleh masyarakat bourgeois pada masa itu: stabilitas keluarga dan pendidikan.
Analisis sosiologi sastra memperlihatkan bahwa MB merupakan produk dan masyarakat yang menghasilkannya, masyarakat bourgeois yang dikritik oleh pengarangnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
D44
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library