Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Macherie Rizky Ramadhania
"Latar belakang dan Situasi Perusahaan Freebees Indonesia (@freebes.id) adalah unit bisnis B2B berbasis komunitas yang memiliki beragam produk layanan bagi klien atau perusahaan merek serta program bagi anggota komunitasnya. Produk Freebees untuk klien, yaitu 1) Coba Review Produk, 2) Ramaikan Event, 3) Ramaikan Toko, dan 4) Bantu Riset Kamu. Sementara, Freebees memiliki program giveaway bulanan yang dilaksanakan di Instagram bagi anggota komunitas. Freebees beroperasi di platform digital, utamanya di Instagram (38.100 followers), berdasarkan jumlah followers yang dimiliki. Program giveaway bulanan adalah salah satu strategi Freebees dalam menggaet audiens secara masif di Instagram dan menarik mereka bergabung ke dalam komunitasnya. Program giveaway bulanan menyebabkan audiens Freebees di Instagram hanya berfokus pada konten insentif dan acuh pada pilar konten lainnya. Hal ini ditandai dengan rendahnya performa interaksi (engagement) pada pilar konten di luar dari konten giveaway, sehingga mempersulit Freebees dalam mengevaluasi dan menyajikan pilar konten yang relevan dengan karakteristik audiensnya. Sementara, Freebees belum memiliki basis data deskriptif terkait audiensnya di Instagram di luar dari kategori demografis.
Permasalahan Freebees belum mengidentifikasi dan memahami karakteristik audiensnya dari sisi personal, seperti perilaku dan preferensi dalam menggunakan media sosial. Tujuan Penelitian Terapan Program segmentasi audiens untuk mengidentifikasi dan memahami karakteristik psikografis (perilaku, preferensi, d.s.b.) audiens dalam menggunakan Instagram sebagai acuan untuk menentukan target potensial dan mengelola kegiatan komunikasi dan pemasaran Freebees di Instagram. Metode Penelitian Analisis kluster (Cluster Analysis) menggunakan metode non-hierarkis, yaitu K-Means dengan nilai k kluster optimal k=2. Hasil Penelitian Didapatkan dua segmen utama pada audiens akun Instagram @freebees.id berdasarkan variabel psikografis, yaitu: 1. Cluster 1 atau Casual Social Scrollers, yaitu kluster dengan audiens yang memiliki perilaku cenderung pasif di media sosial, minim potensi untuk menjadi influencers, dan menggunakan media sosial atas motivasi personal dan sosial. 2. Cluster 2 atau Active Social Entrepreneurs, yaitu kluster dengan audiens yang memiliki perilaku cenderung aktif di media sosial, menyukai konten informatif dan relasional, potensial menjadi influencers, serta menggunakan media sosial tidak hanya untuk kebutuhan personal, namun juga komersial. Rancangan Strategi Pemasaran di Instagram Strategi yang dipilih ditujukkan (targeting) untuk menjangkau dan menarik keterlibatan segmen audiens potensial, yaitu Cluster 2 atau Active Social Entrepreneurs. Strategi pemasaran media sosial yang (Social Media Marketing Strategic Actions atau SMMA) digunakan di antaranya:
1.Promotion Process (Instagram Ads)
2.Key Influencers/Social Media Influencers
3.Promotion Process (Optimalisasi Pilar Konten Instagram)
4.Participatory Promotion (Giveaway atau Kontes)
5.Customer Support (Umpan Balik atau Testimoni Audiens)
6.Market Intelligence (Evaluasi/Laporan Media Sosial)

Background and Company Situation Freebees Indonesia (@freebes.id) is a B2B community-based business unit that offers various service products for clients and brand companies, as well as programs for its community members. Freebees’ services for clients include: 1) Coba Review Produk (Product Reviews), 2) Ramaikan Event (Event Engagement), 3) Ramaikan Toko (Store Activation), and 4) Bantu Riset Kamu (Support Your Research). Additionally, Freebees conducts a monthly giveaway program on Instagram for its community members. Freebees operates primarily on digital platforms, especially Instagram, where it has 38.100 followers. The monthly giveaway program is one of Freebees’ strategies to massively attract audiences on Instagram and encourage them to join its community. The monthly giveaway program has led Freebees’ Instagram audience to focus solely on incentive content, neglecting other content pillars. This is shown by the low engagement performance on content pillars outside of giveaways, making it difficult for Freebees to evaluate and present content in Instagram. Problem/Issue Freebees has not yet identified and comprehends the personal characteristics of its audience, such as behaviors and preferences in using social media. Applied Research Goal To segment the audience in order to identify and understand psychographic characteristics (behaviors, preferences, etc.) of Instagram users, as a basis for determining potential targets and managing communication and marketing activities for Freebees on Instagram. Research Method Cluster analysis using non-hierarchical K-Means method with an optimal cluster value of k=2. Research Findings Two main segment were identified among @freebees.id Instagram followers based on psychographic variables used:
1. Cluster 1 (Casual Social Scrollers), audience segment characterized by passive social media usage, minimal potential for becoming influencers, and use social media for personal and social needs (motivations 2. Cluster 2 (Active Social Entrepreneurs), audience segment characterized by active social media usage, preference for informative and relational content, potential for becoming influencers, and use social media for both personal and commercial purposes. Instagram Marketing Strategy Design The chosen strategy focuses on targeting and engaging potential audience segment, Cluster 2 (Active Social Entrepreneurs). Social Media Marketing Strategic Actions (SMMA) include:
1.Promotion Process (Instagram Ads)
2.Key Influencers/Social Media Influencers
3.Promotion Process (Optimizing Instagram Content Pillars)
4.Participatory Promotion (Giveaway or Contest)
5.Customer Support (Audience Feedback)
6.Market Intelligence (Social Media Report)
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nawi Komang Somya Brawisci
"Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian tahun 2018, industri kosmetik di Indonesia mencapai lebih dari 760 perusahaan, 95% industri kosmetik nasional berasal dari sektor industri kecil dan menengah (IKM). Didukung oleh industri kosmetik nasional (lokal) yang telah mengalami kenaikan sebesar 20%. Kenaikan tersebut didasari oleh permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Jakpat (2016), menghasilkan bahwa 64,71% perempuan Indonesia lebih memilih untuk menggunakan produk kosmetik lokal untuk perawatan kulit mereka dibanding dengan produk kosmetik luar negeri. Wub Skin Beauty sebagai salah satu brand lokal yang menyediakan produk kosmetik berupa rangkaian produk body care dengan tujuan menjadi solusi untuk para wanita yang menginginkan perawatan kulit yang aman dan berkualitas tinggi dengan hasil nyata mencerahkan dan memutihkan kulit. Media komunikasi utama yang digunakan Wub Skin Beauty adalah Instagram dan Tiktok, namun penggunaan dan pemanfaatannya belum maksimal. Hasil wawancara dengan owner Wub Skin Beauty dan hasil survei online, ditemukan data yang relevan yang menyatakan bahwa brand Wub Skin Beauty membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness Wub Skin Beauty adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat dengan mengedukasi dan memperbaiki komunikasi yang terjalin di kanal media Wub Skin Beauty, mengadakan kegiatan humas serta memanfaatkan media non-connector. Khalayak sasaran: Demografis: perempuan, usia 17-28 tahun, status ekonomi dan sosial menengah ke atas, Geografis: domisili pulau Jawa, wilayah sasaran utama: Bandung, Jabodetabek, Surabaya, Psikografis: gaya hidup sehat dengan merawat kulit tubuh, memiliki ketertarikan pada merawat kulit tubuh, aktif menggunakan media sosial, mengikuti trend media sosi

Based on data from the Ministry of Industry in 2018, the cosmetic industry in Indonesia reached more than 760 companies, 95% of the national cosmetic industry came from the small and medium industry (IKM) sector. Supported by the national (local) cosmetic industry which has increased by 20%. The increase was based on the huge demand from the domestic and export markets in line with the trend of people starting to pay attention to use body care products. Based on the results of a survey conducted by Jakpat (2016), it was found that 64.71% of Indonesian women prefer to use local cosmetic products for their skin care compared to import cosmetic products. Wub Skin Beauty as a local brand that provides cosmetic products in the form of a series of body care products with the aim of being a solution for women who want safe and high-quality skin care with real results in brightening and whitening. The main communication media, Instagram and TikTok, have not been used optimally. Data from interviews with Wub Skin Beauty owners and online surveys, found relevant data stating that the Wub Skin Beauty brand requires an effective communication strategy to increase brand awareness. One of the solutions to increase brand awareness is to approach public relations by educating and improving communication on Wub Skin Beauty's media channels, holding public relations activities, and utilizing non-connector media. Target Audience: Demographic: woman, age 17-28 years old, economic and social status middle to upper, Geographic: domiciled in Java, main target areas: Bandung, Jabodetabek, Surabaya, Psychographic: healthy lifestyle by taking care of body skin, have an interest in taking care of body skin, actively use social media, follow the social media trends. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library