Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rezza Regina Supriatin
"Skripsi ini merupakan penelitian mengenai kegiatan loisirs yang dilakukan oleh kategori sosioprofesional di Prancis. Data-data kegiatan loisirs diambil sebanyak 12 kegiatan yang menurut INSEE termasuk kegiatan loisirs. Tujuan penelitian ini adalah mencari kegiatan loisirs yang menjadi indikator pembeda dari setiap kategori sosioprofesional. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tentang konsep waktu luang yang ada dalam masyarakat Prancis serta pembagian kategori sosioprofesional yang digunakan oleh pemerintah Prancis. Dari analisis ke-12 kegiatan loisirs tersebut, terdapat hubungan yang erat antara kegiatan loisirs dan kategori sosioprofesional yang dapat dilihat dalam tiga aspek, yakni banyaknya waktu luang, tingkat kemakmuran serta latar belakang sosial suatu kategori sosioprofesional. Namun demikian tidak ditemukan kegiatan yang menjadi indikator pembeda dari setiap kategori sosioprofesional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13830
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cininta Aryadini
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa sejak diberi hak pilih partisipasi perempuan dalam kehidupan politik Prancis terus meningkat. Penelitian ini memaparkan fakta-fakta politik secara deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran serta perempuan Prancis di politik meningkat.

The Purpose of this thesis is to show that after having a suffrage from the French governement. Women's participation in political life of France increases constantly. This thesis explains the political facts descriptively. The Conclusion of this research is the participation of French Women increased."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S9
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Margaretha Tika Larasati Guritno
"Skripsi ini telah diuji pada tanggal 4 Agustus 2004 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Program Studi Prancis, di hadapan Panitia Ujian yang terdiri atas: Ari A. Harapan M. Hum, Dr. J. Kadjat Hartojo, dan Renny S. Azwar M. A. Skripsi ini merupakan hasil penelitian mengenai perkembangan pesawat Concorde sejak masih berupa gagasan, lalu realisasi gagasan tersebut, bagaimana pengoperasiannya secara komersial, apa saja dampak serta maknanya terhadap masyarakat, hingga penghentian operasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan sejarah pesawat Concorde, yaitu sejak gagasan mengenai pesawat komersial supersonik muncul di Prancis dan di Inggris pada akhir tahun 1950-an, hingga akhir pengoperasian pesawat Concorde pada tahun 2003. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pesawat Concorde bukan hanya sebuah prestasi dalam aeronautika Prancis maupun Inggris karena teknologi masa depan yang dimilikinya dan keberhasilan kerja sama kedua negara, tetapi Concorde juga sebuah prestise bagi kedua negara itu. Namun, masyarakat dunia harus kehilangan romansa penerbangan karena setelah 27 tahun melayani para pelanggannya dan membawa bendera Prancis dan Inggris dari Eropa ke Amerika Serikat, pengoperasian Concorde harus berakhir pada tahun 2003."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S14474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nury Diana Nirwani Moeis
"Gerakan Mei '68 tercatat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Prancis. Gerakan bersejarah ini dipelopori oleh mahasiswa yang menuntut perbaikan sistem pendidikan. Solidaritas masyarakat muncul setelah perjuangan mahasiswa dihadapi dengan tindakan represif. Serikat-serikat sekerja menyerukan pemogokan umum. Seruan ini mendapat tanggapan yang positif, pemogokan berlangsung di berbagai daerah di Prancis. Pemogokan besar-besaran yang terjadi merubah gerakan mahasiswa menjadi aksi massa. Gerakan Mei '68 membesar setelah kaum buruh melaksanakan aksi pemogokan yang kemudian diikuti dengan aksi pendudukan pabrik sehingga pabrik-pabrik berhenti berpropduksi. Tuntutan utama yang diserukan oleh buruh adalah peningkatan kesejahteraan dan kondisi kerja. Aksi buruh ini mempengaruhi pegawai pemerintah dan pelayanan umum untuk turut serta melancarkan aksi mogok. Bergabungnya pegawai pemerintah dan pelayanan umum ini dengan kaum buruh menyebabkan Prancis mengalami pemogokan terbesar sepanjang sejarah. Lumpuhnya ekonomi Prancis dan sektor kehidupan lainnya karena pemogokan nasional memaksa pemerintah yang dipimpin Charles de Gaulle untuk mengadakan perundingan dengan aktor utama Gerakan Mei '68. Kaum buruh yang diwakili oleh serikat-serikat buruh bersedia melakukan perundingan dengan pemilik perusahaan dan pemerintah. Perundingan tersebut menghasilkan Persetujuan Grenelle yang isinya menitikberatkan pada masalah perburuhan. Pada awalnya persetujuan tersebut ditolak oleh sebagian kelompok buruh. Akan tetapi setelah muncul dukungan terhadap De Gaulle dan ancaman tindakan tegas terhadap pihak yang mengganggu stabilitas negara, kaum buruh pada akhirnya bersedia menerima Persetujuan Grenelle dan pemogokan pun berangsur-angsur berhenti. Pada bulan pertengahan bulan Juni diadakan pemilihan umum yang dimenangkan partai Gaullist dan menandakan akhir dari Gerakan Mei '68."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S16067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Retno Onengan
"Skripsi ini membicarakan kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya komunitas Magribi di Prancis. Komunitas Magribi di prancis adalah sebuah komunitas yang cukup signifikan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti, catatan historis kedatangan mereka berbeda dari kelompok pendatang lain, perbedaan budaya antara orang Magribi dan orang Prancis yang cukup signifikan, dan jika dilihat dari segi jumlah, populasi Magribi di Prancis saat ini cukup besar.Itulah beberapa faktor yang membuat komunitas Magribi menarik untuk diteliti. Penelitian tentang kondisi komunitas Magribi di Prancis pada dekade 80-an yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa meskipun mereka telah lama hadir dan menjadi bagian dari masyarakat Prancis kondisi sosial masyarakat Magribi belum banyak berubah sejak mereka pertama kali datang dan tetap berada pada tingkat sosial terendah jika dibandingkan dengan masyarakat Prancis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S14284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Pristie Wisandhani Wahyo
"Pada mulanya ada sekelompok pelukis yang terdiri dari Claude Monet, Auguste Renoir, Alfred Sisley, Frederic Bazille, dan Camille Pissarro. Kemudian Eduard Manet bergabung, disusul oleh Paul Cezanne dan Edgar Degas. Merekalah yang kemudian menjadi inti dari lahirnya sebuah aliran lukisan bernama Impresionisme. Jika kita melihat bursa seni lukis dunia pada sepuluh tahun belakangan ini, pemegang rekor nilai penjualan tinggi banyak dipegang oleh lukisan-lukisan Impresionis. Begitu tinggi nilai lukisan ini, hingga kini tinggal sedikit kolektor lukisan yang mampu membelinya, dan banyak lukisannya menjadi kolcksi negara serta berada di museum-museum besar di seluruh dunia. Di kalangan pencinta seni lukis, tingginya nilai lukisan Impresionis, selain karena karena keindahan lukisannya itu sendiri, juga didukung oleh nilai sejarahnya. Lahirnya Impresionisme merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah seni lukis dunia, karena membawa perubahan yang besar menuju pada lahirnya seni lukis modern, Impresionisme juga dikatakan sebagai aliran yang sangat mewakili jamannya. Teknik melukis, warna-warna catnya, maupun tema objek yang digunakannya sangat berbeda dari lukisan aliran-aliran sebelumnya. Perbedaan ini juga mencerminkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat Prancis pada waktu itu. Antara masyarakat dan kesenian yang diciptakannya, terdapat hubungan yang sangat erat. Koentjaraningrat (1975:52) berpendapat bahwa kesenian adalah salah satu unsur kebudayaan..."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S13836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yollanda
"Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memperlihatkan reaksi dan alasan penolakan masyarakat Prancis terhadap usulan reformasi dengan S_curit_ sociale yang diajukan oleh Alain Jupp_. S_curit_ sociale merupakan suatu sistem perlindungan sosial yang diberikan oleh pemerintah Prancis sebagai bukti pemerintah memperhatikan kesejahteraan seluruh rakyatnya. Penelitian ini memaparkan mengenai usulan reformasi S_curit_ sociale yang diajukan oleh Alain Jupp_, reaksi, dan alasan penolakan masyarakat Prancis terhadap usulan reformasi Jupp_. Penelitian ini menggunakan konsep _tat- Providence untuk memperlihatkan ketidaksesuaian usulan reformasi S_curit_ sociale yang diajukan oleh Alain Jupp_ dengan konsep tersebut. Dalam akhir penelitian diperlihatkan bahwa usulan reformasi S_curit_ sociale yang diajukan oleh Alain Jupp_ tidak sesuai dengan konsep _tat- Providence."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S14437
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Serafim Wahyu
"Perluasan keanggotaan Uni Eropa pada tanggal 1 Mei 2004 merupakan perluasan terbesar dalam sejarah Uni Eropa. Sepuluh negara bergabung menjadi anggota baru Uni Eropa dan perluasan ini telah menyatukan Eropa Barat dan Eropa Timur yang terpisah selama Perang Dingin. Kesepuluh negara itu adalah Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lituania, Malta, Polandia, Siprus, Slovenia, Slowakia. Dalam artikel ini, akan dibahas kondisi ekonomi tiga negara Baltik (Estonia, Latvia, Lithuania) sebelum dan sesudah bergabung menjadi anggota Uni Eropa. Hal menarik yang mendorong penulis membahas Estonia, Latvia, dan Lithuania karena ketiga negara ini mempunyai latar belakang sejarah yang sama, yakni ketiga negara ini pernah bergabung dengan Uni Soviet dan merupakan negara dengan tingkat kehancuran paling parah pasca kemerdekaan. Akan tetapi setelah bergabung dengan Uni Eropa, justru ketiga negara inilah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di antara 7 negara lainnya yang bergabung bersama-sama pada tahun 2004. Ternyata setelah menjadi bagian dari Uni Eropa, Estonia, Latvia, dan Lithuania mengalami beberapa perubahan yang signifikan kearah yang lebih baik khususnya dalam bidang ekonomi.

Enlargement of the European Union on May 1st, 2004 was the largest single expansion of the European Union (EU) in its history. There were new ten states which joined the European Union and this enlargement unify Eastern and Western Europe which were separated during the Cold War. The ten countries were Czech Republic, Estonia, Hungary, Latvia, Lithuania, Malta, Poland, Cyprus, Slovenia, Slovakia. In this article, the author will focus on the discussion of economic conditions of the three Baltic countries (Estonia, Latvia, Lithuania ) before and after joining the European Union. The interesting point that encourages the writer to focus on Estonia, Latvia, and Lithuania is because these countries have the same historical background, as former colonies of the Soviet Union. After joining the European Union, Estonia Latvia, and Lithuania have the fastest growth rate compared to the seven other countries that have also joined the European Union in 2004. After becoming members of European Union, Estonia, Latvia, and Lithuania have showed some significant changes towards the better, especially in the economic field.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Andolita R.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
TA3834
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Laeli
"[ ABSTRAK
Artikel ini membahas pemilu parlemen Eropa di Prancis tahun 2014. Front National (FN) yang
merupakan salah satu partai eurosceptic Prancis berhasil meraih kemenangan dengan perolehan 24,86% suara.
Front National merupakan partai ekstrem kanan yang berpedoman pada hard euroscepticism (menentang keras
Uni Eropa). Hasil ini bertentangan dengan hasil pemilu di tahun-tahun sebelumnya yang didominasi oleh partaipartai
penganut soft euroscepticism dan tidak sepenuhnya menentang Uni Eropa (UE). Penelitian ini membahas
faktor penyebab kemenangan FN dalam pemilu Eropa di Prancis tahun 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kemenangan FN terjadi karena ketidakpuasaan masyarakat Prancis terhadap UE. Hal ini terjadi karena
pasca bergabung dengan UE, kondisi dalam negeri Prancis memburuk. UE yang didirikan atas dasar kepentingan
ekonomi, hukum, dan politik justru menimbulkan masalah baru seperti krisis ekonomi, imigrasi yang masif,
melemahnya otoritas nasional. Ideologi dan kampanye FN yang sejalan dengan pendapat mayoritas mengenai
isu-isu di Prancis ini telah mengantarkan FN pada puncak kemenangan pemilu Eropa 2014.

ABSTRACTThis article discusses European Parliament election in France 2014. Front National (FN) which is one
of the french eurosceptic party gained victory with the acquisition of 24, 86% of the votes in 2014. Front
National is a far-right party based in hard euroscepticism which strongly opposes the European Union. This
contrary to the earlier results in France which is dominated by soft euroscepticism parties ( not completly
opposed to the EU). This research discusses factors which caused the victory of FN in the European election in
France 2014. The result of this study shows that FN victory is caused by the French dissatisfaction toward EU.
After joining EU, french condition became worse. EU founded and based on economical, law, and political
benefits raises new problems such as economic crisis, massive immigration, weakening of national authority.
Ideology and political campagne of FN which are in accordance with the french issues have led the victory of
FN in the european election 2014., This article discusses European Parliament election in France 2014. Front National (FN) which is one
of the french eurosceptic party gained victory with the acquisition of 24, 86% of the votes in 2014. Front
National is a far-right party based in hard euroscepticism which strongly opposes the European Union. This
contrary to the earlier results in France which is dominated by soft euroscepticism parties ( not completly
opposed to the EU). This research discusses factors which caused the victory of FN in the European election in
France 2014. The result of this study shows that FN victory is caused by the French dissatisfaction toward EU.
After joining EU, french condition became worse. EU founded and based on economical, law, and political
benefits raises new problems such as economic crisis, massive immigration, weakening of national authority.
Ideology and political campagne of FN which are in accordance with the french issues have led the victory of
FN in the european election 2014.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>