Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirait, Dian Framesya
Abstrak :
Terjadinya pandemi Covid-19 mempengaruhi perubahan dalam penggunaan obat pada fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan pola penggunaan obat di Rumah Sakit Universitas Indonesia pada tahun 2020-2022. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan mengumpulkan data secara retrospektif. Studi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD dan secara kualitatif dengan melihat profil DU 90% serta kesesuaian penggunaan obat dengan Formularium Nasional untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat II. Sampel penelitian adalah rekapitulasi penggunaan obat pasien rawat jalan pada tahun 2020-2022. Kriteria inklusi dari penelitian adalah data penggunaan obat pasien dewasa (lebih atau sama dengan 18 tahun) dan obat yang memiliki kode ATC serta nilai DDD. Jumlah sampel penelitian pada tahun 2020 hingga 2022 secara berturut adalah 12.684 data, 33.907 data, dan 66.654 data penggunaan obat. Jenis obat yang banyak diresepkan pada tahun 2020 hingga 2022 secara berturut adalah n-asetilsistein(10,31%), n-asetilsistein(7,42%), dan parasetamol (3,77%). Pasien yang banyak mendapat peresepan obat selama setiap tahunnya pada tahun 2020-2022 adalah pasien perempuan dengan kategori umur 25-35 tahun. Penggunaan obat untuk pasien rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Indonesia pada tahun 2020 hingga 2022 secara berturut bernilai 154059,33 DDD dan 122,23 DDD/1000 pasien/hari; 472383,95 DDD dan 199,41 DDD/1000 pasien/hari; 847365,77 DDD dan 243, 58 DDD/1000 pasien/hari. Obat yang menyusun segmen DU 90% pada tahun 2020 hingga 2022 secara berturut berjumlah 67 obat, 60 obat, dan 73 obat. Kesesuaian penggunaan obat dengan Formulariun Nasional pada tahun 2020 hingga 2022 adalah 70,37%;72,10%;71,57%. ......The occurrence of the Covid-19 pandemic affects changes in the use of drugs in health facilities. This study aims to evaluate changes in drug use patterns at the University of Indonesia Hospital in 2020-2022. The design of this study was cross-sectional by collecting data retrospectively. The study was conducted quantitatively using the ATC/DDD method and qualitatively by looking at the 90% DU profile and the suitability of drug use with the National Formulary for Level II Health Facilities. The research sample was a recapitulation of outpatient drug use in 2020-2022. The inclusion criteria of the study were data on the use of adult patient drugs (more or equal to 18 years) and drugs that had ATC codes and DDD values. The number of research samples in 2020 to 2022 were 12,684 data, 33,907 data, and 66,654 drug use data, respectively. The types of drugs that were widely prescribed from 2020 to 2022 were n-acetylcysteine (10.31%), n-acetylcysteine (7.42%), and paracetamol (3.77%), respectively. Patients who received many drug prescriptions during each year in 2020-2022 were female patients with an age category of 25-35 years. Drug use for outpatients at Universitas Indonesia Hospital from 2020 to 2022 was 154059.33 DDD and 122.23 DDD/1000 patients/day; 472383.95 DDD and 199.41 DDD/1000 patients/day; 847365.77 DDD and 243, 58 DDD/1000 patients/day, respectively. The drugs that make up the 90% DU segment in 2020 to 2022 are 67 drugs, 60 drugs, and 73 drugs, respectively. The conformity of drug use with the National Formulary in 2020 to 2022 was 70.37%; 72.10%; 71.57%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amadea Ayu Ashira Putri
Abstrak :
Biji nangka yang kaya akan pati masih minim pemanfaatannya dalam industri farmasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dinyatakan bahwa pati biji nangka berpotensi untuk digunakan sebagai eksipien dalam pembuatan sediaan farmasi yaitu sebagai pengikat dan penghancur, tetapi tidak ditemukan data yang cukup terkait penggunaannya sebagai superdisintegran dalam pembuatan tablet cepat hancur. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh eksipien pati biji nangka (JFSS) dan pati biji nangka tertaut silang (CL-JFSS) serta menganalisis pengaruh reaksi taut silang pada pati biji nangka terhadap kemampuan pembengkakan serta waktu hancur tablet isoniazid. Pati diisolasi melalui ekstraksi secara basa dan kemudian dilakukan reaksi taut silang dengan menggunakan sodium trimetafosfat (STMP) sebagai agen penaut silang dengan konsentrasi 0,1% dan 10%. Konfirmasi atas terjadinya reaksi taut silang pada tepung pati ditentukan dengan FTIR dan derajat substitusi fosfat (DS). Sifat fisikokimia dan fungsional pati juga dievaluasi. Tablet cepat hancur (TCH) isoniazid dibuat dengan metode kempa langsung dan dilakukan evaluasi tablet pada umumnya. Pati biji nangka yang diperoleh memiliki kandungan amilosa sekitar 29,5%. Perubahan pada spektrum inframerah serta nilai DS sebesar 0,006 dan 0,0254 untuk CL-JFSS-0,1%STMP dan CL-JFSS-10%SMTP mengkonfirmasi bahwa telah terjadi reaksi taut silang. Nilai kemampuan pembengkakan untuk JFSS, CL-JFSS-0,1%STMP, dan CL-JFSS-10%STMP masing-masing adalah sebesar 198,32%±2,08%; 198,37%±1,46%; dan 130,22%±0,61% dari berat awal sehingga diketahui bahwa reaksi taut silang belum mampu meningkatkan kemampuan pembengkakan tepung pati. Waktu hancur TCH isoniazid yang menggunakan CL-JFSS-10%STMP lebih lambat dibanding tablet yang menggunakan JFSS. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa reaksi taut silang pada pati biji nangka belum mampu meningkatkan kecepatan waktu hancur TCH. ......Jackfruit seeds, rich in starch, have potential to be used in the pharmaceutical industry as binder and disintegrant, but still minimally utilized as mentioned in previous research. However, there is limited data on its use as a superdisintegrant in fast disintegrating tablets (FDT). This study aimed to obtain excipients from jackfruit seed starch (JFSS) and cross-linked jackfruit seed starch (CL-JFSS) and analyze the effect of crosslinking reaction on starch's swelling ability and disintegration time of isoniazid FDT. Starch was isolated from jackfruit seed using alkaline extraction. The crosslinking was performed using 0,1% and 10% sodium trimetaphosphate (STMP) as crosslinking agent. FTIR and the degree of phosphate substitution were used to confirm the crosslinking reaction. Additionally, the physicochemical and functional properties of starch were also evaluated. Isoniazid FDT formulations were prepared using a direct compression method. Jackfruit seed starch which was obtained has an amylose content of around 29.5%. Changes in the infrared spectrum and DS values of 0.006 and 0.0254 for CL-JFSS-0.1%STMP and CL-JFSS-10%SMTP confirmed that a cross-linked reaction had occurred. Swelling ability values for JFSS, CL-JFSS-0.1%STMP, and CL-JFSS-10%STMP were respectively 198.32%±2.08%; 198.37%±1.46%; dan 130.22%±0.61% times the initial weight. The crosslinking reaction had not yet increase starch flour's swelling ability. Evaluation of FDT using JFSS and CL-JFSS as superdisintegrant resulted in a quick disintegration time of 5-8 seconds, fulfilling the disintegration time requirement of FDT. The isoniazid FDT using JFSS and CL-JFSS shares similar characteristics as FDT using crospovidone as its superdisintegrant. Thereby, it can be concluded that crosslinking reaction in jackfruit seed starch had not yet improve the disintegration time of FDT.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Roesdiana
Abstrak :
Banyaknya pasien yang datang ke IGD pada masa pandemi COVID-19 dan adanya perubahan Panduan Praktik Klinis yang cepat dapat mempengaruhi pola penggunaan obat di IGD RSUI sehingga perlu dilakukan evaluasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan melihat gambaran deskriptif dari perubahan pola penggunaan obat di Instalasi Gawat Darurat untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien di IGD RSUI. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif. Studi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD WHO (DDD/100 hari rawat) dan secara kualitatif dengan melihat profil DU90% serta kesesuaiannya dengan Formularium Nasional. Sampel penelitian diambil dari data rekapitulasi pengeluaran obat di IGD periode Januari 2020 - Desember 2022. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah data pengeluaran obat pasien dewasa usia ≥ 18 tahun yang tercatat sebagai pasien IGD dan obat yang memiliki kode ATC/DDD. Jumlah keseluruhan sampel penelitian adalah 15.981 data pengeluaran obat. Jenis obat yang banyak digunakan di IGD RSUI yaitu parasetamol, omeprazol dan asetilsistein. Penggunaan obat untuk pasien di IGD RSUI pada tahun 2020, 2021 dan 2022 secara berturut-turut sebesar 387,59 DDD/100 hari rawat; 316,81 DDD/100 hari rawat dan 349,35 DDD/100 hari rawat. Jumlah obat yang menyusun segmen DU90% pada tahun 2020, 2021 dan 2022 secara berturut-turut sebanyak 36, 42 dan 35 jenis obat. Kesesuaian penggunaan obat di IGD RSUI pada tahun 2020-2022 dengan Formularium Nasional belum memenuhi standar (≥80%) dengan rata-rata kesesuaian sebesar 74,66%.  ......The large number of patients who visit Emergency Department (ED) during COVID-19 pandemic and rapid changes in Clinical Practice Guideline can affect the pattern of drug use in ED of RSUI so that it needs to be evaluated. This study was conducted to evaluate and see a descriptive overview of changes in drug use patterns in ED to improve quality of patient care. This study used a cross sectional study design with retrospective data collection. The study was conducted quantitatively using WHO ATC/DDD method (DDD/100 patient days) and qualitatively using DU90% profile and its suitability with the National Formulary. The research sample was taken from recapitulation data of drug dispensing in ED for January 2020 - December 2022. The inclusion criteria in this study were drug dispensing data for adult patients aged ≥ 18 years and drugs that had ATC / DDD codes. Total number of research samples was 15.981 data. The types of drugs that are commonly used in ED of RSUI are paracetamol, omeprazole and acetylcysteine. The use of drugs for patients in ED of RSUI in 2020, 2021 and 2022 amounted to 387,59 DDD/100 patient days; 316,81 DDD/100 patient days and 349,35 DDD/100 patient days, respectively. The number of drugs that make up the DU90% segment in 2020, 2021 and 2022 are 36, 42 and 35 types of drugs, respectively. The suitability of drug use in ED of RSUI in 2020-2022 with National Formulary has not reached the standard (≥80%) with an average suitability of 74,66%.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Gunawan
Abstrak :
Kurkumin merupakan senyawa fenolik terbukti memiliki berbagai  efek farmakologi, akan tetapi jarang diformulasikan dalam sediaan oral karena memiliki kelarutan yang rendah dalam air. Untuk meningkatkan kecepatan kelarutan kurkumin dalam air, kurkumin diformulasikan menjadi dispersi padat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tablet kunyah dispersi padat kurkumin-polivinilpirolidon dengan pemanis ekstrak stevia. Dispersi padat kurkumin dibuat menggunakan polivinikpirolidon K-30 dengan perbandingan 1:10. Dispersi padat kurkumin yang diperoleh dikarakterisasi meliputi: uji kandungan lembab, uji kandungan obat, uji gugus fungsi dan uji disolusi. Selanjutnya, dispersi padat kurkumin polivinilpirolidon K-30 tersebut dicetak menjadi tablet kunyah dengan metode kempa langsung dalam tiga formula, yaitu  Formula A (Avicel PH 102 10%), Formula B (Avicel PH 102 15%) dan Formula C (Avicel PH 102 20%). Tablet kunyah dispersi padat kurkumin yang peroleh dievaluasi yang mencakup kekerasan, keregasan, keseragaman kandungan dan disolusi tablet. Berdasarkan hasil yang diperoleh tablet formula C merupakan formula terbaik dengan kandungan tertinggi pada uji disolusi (99,3%) dalam 60 menit, dilanjutkan dengan kekerasan dan kekerasan yang memenuhi persyaratan berturut-turut yaitu 8,07 Kp dan 0,37%. Oleh karenanya,  dapat disimpulkan bahwa Formula C dengan kandungan Avicel PH 102 20% b/b merupakan formula terbaik untuk tablet kunyah kurkumin. ......Curcumin is a phenolic compound shown to have various pharmacological effects, but is rarely formulated in oral dosage form because it has low solubility in water. To enhance the solubility rate of curcumin in water, curcumin is formulated into a solid dispersion. This reasearch aimed to obtain chewable tablets of curcumin-polyvinylpyrrolidone solid dispersion with stevia extract sweetener. A solid dispersion of curcumin was prepared using polyvinilpyrrolidone K-30 in a ratio of 1:10. The solid dispersion of curcumin obtained was characterized including: moisture content, drug content, functional group and dissolution profile. Furthermore, the solid dispersion of curcumin-polyvinipyrrolidone K-30 was prepared into chewable tablets by direct compession method in three formulas, which were Formula A (Avicel PH 102 10%), Formula B (Avicel PH 102 15%) and Formula C (Avicel PH 102 20%). The obtained chewable tablets of the curcumin solid dispersion were evaluated in terms of hardness, friability, content uniformity and dissolution. Based on the results, the best formula was Formula C with the highest curcumin release (99.3%) in 60 minutes, as well as the acceptable hardness and friability of 8.07 Kp and 0.3%, respectively.  Therefore, it can be concluded that formula C that containing Avicel PH 102 20%w/w is the best formula for the curcumin chewable tablet.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Azzahra
Abstrak :
Mewabahnya pandemi COVID-19 di seluruh dunia membuat pola peresepan berubah sehingga dibutuhkannya evaluasi khususnya di Intensive Care Unit (ICU). Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat guna meningkatkan kualitas penggunaan obat di ICU RSUI. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian cross-sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif. Studi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) dan secara kualitatif dengan melihat profil DU 90% serta kesesuaiannya dengan Formularium Nasional. Sampel penelitian diambil dari rekapitulasi pengeluaran obat ICU priode Januari 2020 – Desember 2022. Kriteria inklusi dari penelitian ini ialah data pengeluaran obat dengan usia ≥ 18 tahun dan obat yang memiliki kode ATC serta nilai DDD. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 29.096 data pengeluaran obat. Jenis obat yang banyak diresepkan selama tahun 2020, 2021, dan 2022 masing-masing adalah n-asetil sistein (8,94%.), norepinefrin (9,30%), dan norepinefrin (8,32%). Pasien yang paling banyak diresepkan yakni pasien pria dengan jumlah persentase masing-masing tahun sebanyak 61.54%; 55.32%; dan 55.35% serta pasien berusia 45-64 tahun dengan persentase masing-masing tahun sebanyak 47.86%; 51.06%; dan 48.37%. Jumlah obat untuk pasien ICU di RSUI yang menyusun segmen DU 90% pada tahun 2020, 2021, dan 2022 masing-masing sebanyak 15, 16, dan 22 obat. ......The outbreak of the COVID-19 pandemic throughout the world has changed prescribing patterns, including ICU. This study was conducted to evaluate drug use in order to improve the quality of drug use in the RSUI ICU. The design used in this study was a cross-sectional study design with retrospective data collection. The study was carried out using the Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) method. the 90% DU profile and its conformity with the Formularium Nasional. The research sample was taken from the recapitulation of ICU drug dispensing for the period January 2020 – December 2022 by patients aged ≥ 18 years and drugs with ATC codes and DDD values. The number of samples in this study was 29,096 drug dispensing data. The types of drugs that are widely prescribed in 2020, 2021, and 2022 are n-acetyl cysteine (8.94%), norepinephrine (9.30%), and norepinephrine (8.32%). The patients who were most prescribed were male patients with a total percentage of 61.54; 55.32%; and 55.35% % each year and patients aged 45-64 years with a percentage of 47.86%; 51.06%; and 48.37% each year. The number of drugs for ICU patients at RSUI that make up the DU segment is 90% in 2020, 2021 and 2022 respectively 15, 16 and 22 drugs.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Angelina
Abstrak :
Sebagai negara beriklim tropis, masyarakat Indonesia cenderung terkena paparan panas berlebih yang dapat menyebabkan berbagai permasalahan kulit, salah satunya hiperpigmentasi. Pitera, yang berasal dari filtrat fermentasi jamur Galactomyces pada pembuatan sake dengan bahan baku beras, ditemukan berkhasiat sebagai antipenuaan dan memberikan efek perlindungan terhadap pajanan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak fermentasi beras merah (Oryza sativa L. var. Inpari 24) dengan ragi tapai terhadap aktivitas antioksidan, aktivitas antitirosinase, kandungan flavonoid total, dan pengamatan profil senyawa dengan metode LC-MS/MS. Lima ekstrak fermentasi beras merah dari berbagai waktu fermentasi (2, 4, 6, 8, dan 10 hari) diuji aktivitas antioksidannya dengan metode FRAP. Sampel dengan aktivitas antioksidan tertinggi lalu diuji kandungan flavonoid totalnya dengan metode kolorimetri AlCl3 dan diuji aktivitas antitirosinasenya dengan menggunakan enzim tirosinase dan substrat L-DOPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak fermentasi hari kesepuluh merupakan sampel dengan aktivitas antioksidan metode FRAP tertinggi (1,304 gram FeSO4 ekuivalen/100 gram ekstrak). Kandungan flavonoid total yang terukur adalah sebesar 1,034 mgQE/g ekstrak. Pada pengujian aktivitas antitirosinase, ekstrak ini memiliki nilai IC50 sebesar 17.189,11 μg/mL dan termasuk ke dalam kategori sangat lemah. Pengamatan profil senyawa dengan LC-MS/MS menunjukkan bahwa lima senyawa terbanyak yang terdeteksi pada ekstrak fermentasi hari kesepuluh adalah 3-Asetilakonitin, Patuletin-7-O-[6-(2-metilbutiril)]-glukosida, Viskumneosida II, Asam suksinat, dan Nortropanolin. Diperlukan optimasi lebih lanjut untuk mempelajari potensi ekstrak dalam aktivitas antioksidan dan antitirosinasenya. ......Indonesian who live in tropical climates, tend to get excess sunlight exposure which can lead to many skin problems, such as hyperpigmentation. Pitera, which came from Galactomyces yeast ferment filtrate in sake production with rice as the raw material, has efficacy in anti-aging and protective effects against environmental exposures. This research aimed to find the potency of fermented red rice (Oryza sativa L. var. Inpari 24) with tapai yeast in terms of its antioxidant activity, antityrosinase activity, and total flavonoid content. The phytochemical compounds of the extract were analyzed by LC-MS/MS method. Five red rice fermented extracts from different fermentation times  (two, four, six, eight, and ten days) were tested with FRAP antioxidant assay. Extract with the highest FRAP antioxidant activity was analyzed with colorimetry AlCl3 method for total flavonoid content, and antityrosinase activity assay was done using tyrosinase enzyme and L-DOPA substrate. The results showed that extract with ten days of fermentation had the highest FRAP antioxidant activity (1,304 gram FeSO4 equivalent/100 g extract). Besides that, the calculated total flavonoid content of the extract was 1,034 mgQE/g extract. In the antityrosinase activity assay, this extract had an IC50 value of 17.189,11¼g/mL and was categorized as very low potency. The observation of phytochemical compounds with LC-MS/MS showed that the five main compounds in the extract were 3-Acetylaconitine, Patuletin-7-O-[6-(2-methylbutyryl)]-glucoside, Viscumneoside II, Succinic acid, and Nortropanoline. Further optimization is needed to study the potential of the extract in its antioxidant and antityrosinase activities.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Christian
Abstrak :
Golongan calcium channel blocker (CCB) turunan 1,4-dihidropiridin (DHP) merupakan terapi farmakologis lini pertama dalam hipertensi, dengan bukti efikasi dan profil keamanan yang baik. Obat-obat ini secara selektif menargetkan kanal kalsium tipe L. Namun, terdapat efek samping pada CCB DHP generasi ketiga yang paling sering diresepkan, yaitu amlodipine, berupa aktivasi mekanisme kompensasi homeostasis tubuh dalam meregulasi tekanan darah kembali ke tingkat patologis, serta seringnya terjadi edema perifer. Hal ini dapat menyebabkan penurunan efikasi terapi jangka panjang serta kepatuhan pasien. Pengembangan DHP generasi keempat seperti cilnidipine difokuskan untuk mengurangi kejadian efek samping ini dengan adanya tambahan aksi pada kanal kalsium tipe N. Oleh sebab itu, dapat dirancang analog-analog senyawa baru berdasarkan cilnidipine. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menguji analog senyawa-senyawa ini dengan metode penambatan molekuler, serta melakukan sintesis dan karakterisasi terhadap salah satu senyawa yang dirancang, yaitu senyawa baru dibenzil 4-(2-klorofenil)-2,6-dimetil-1,4-dihidropiridin-3,5-dikarboksilat. Penambatan molekuler dilakukan dengan Autodock 4 terhadap makromolekul 6JP5 (tipe L) dan 7VFW (tipe N). Senyawa yang disintesis memiliki nilai ΔG –9,82 kkal/mol dan Ki sebesar 63,49 nM terhadap makromolekul 6JP5, serta memiliki ΔG sebesar –9,82 kkal/mol dan Ki sebesar 63,09 nM terhadap makromolekul 7VFW. Senyawa target disintesis dengan reaksi Hantzsch dengan bantuan microwaveselama 30 menit pada daya 400 W dalam etanol, lalu dipurifikasi dengan kromatografi lapis tipis preparatif, menghasilkan yield sebesar 0,598%. Elusidasi dan karakterisasi terhadap senyawa hasil sintesis dengan 1H dan 13C-NMR, densitometri, LC–MS/MS, dan spektroskopi inframerah telah mengonfirmasi bahwa senyawa hasil sintesis adalah benar merupakan senyawa target. ......The 1,4-dihydropyridine (DHP) derivatives of calcium channel blocker (CCB) are the first-line pharmacological therapy of hypertension, with the evidence of acceptable efficacy and safety profile. These drugs selectively target the L-type calcium channels. However, there are some side effects from the commonly prescribed DHP CCB, namely amlodipine, in the activation of homeostatic compensation mechanism to regulate blood pressure back to the pathological state, as well as the common incidence of peripheral edema. These can cause the reduction of long term efficacy and patients’ compliance. The development of fourth generation DHP such as cilnidipine is focused towards reducing the incidence of these side effects, by having an additional action against N-type calcium channels. Thus, analogs of new compounds based on cilnidipine can be designed. This study was aimed to design and test these compounds by molecular docking, and to synthesize and characterize one of the compound, which was dibenzyl 4-(2-chlorophenyl)-2,6-dimethyl-1,4-dihydropyridine-3,5-dicarboxylate. Molecular docking was done with AutoDock 4 against macromolecules 6JP5 (L-type) and 7VFW (N-type). The synthesized compound respectively yielded a ΔG and Ki value of –9,82 kcal/mol and 63,49 nM against 6JP5, and –9,82 kcal/mol and 63,09 nM against 7VFW. Synthesis was done with the Hantzsch reaction in microwave for 30 minutes at 400 W power in ethanol, followed by purification with preparative thin-layer chromatography, which gave a yield of 0,598%. Elucidation and characterization of the synthesized compound with 1H and 13C-NMR, densitometry, LC–MS/MS, and infrared spectroscopy had confirmed the identity of the target compound.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentio Daniel Caesar Perdana Putra
Abstrak :
Hipertensi adalah penyakit dengan prevalensi yang tinggi, terutama pada kelompok lanjut usia. Obat golongan calcium channel blocker (CCB) kelompok dihidropiridin merupakan salah satu obat lini pertama dalam pengobatan hipertensi yang telah terbukti baik dari sisi efikasi dan keamanannya. Namun, efek samping yang dihasilkan adalah refleks takiaritmia sehingga dikembangkan CCB dihidropiridin generasi keempat seperti cilnidipine bertujuan untuk mengurangi efek samping ini dengan mekanisme kerja pada dua lokasi, yaitu menghambat kanal kalsium tipe L dan tipe N sehingga dapat dirancang analog-analog senyawa baru berdasarkan cilnidipine. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh prediksi potensi dari beberapa senyawa yang dirancang berdasarkan analog dari cilnidipine dan memperoleh salah satunya, yaitu senyawa dibenzil 4-(3-klorofenil)-2,6-dimetil-1,4-dihidropiridin-3,5-dikarboksilat melalui proses sintesis serta hasil uji karaterisasi. Penelitian ini diawali dengan penambatan molekuler senyawa target terhadap makromolekul tipe-L (6JP5) dan tipe-N (7VFW) dengan hasil energi bebas ikatan (ΔG) dan konstanta inhibisi (Ki) yang lebih baik dibandingkan cilnidipine pada kedua makromolekul. Senyawa target kemudian disintesis menggunakan microwave dalam pelarut etanol. Hasil sintesis dimurnikan menggunakan kromatografi lapis tipis preparatif dan diperoleh rendemen sebesar 1,02%. Elusidasi struktur dilakukan terhadap senyawa target dan diperoleh senyawa target dengan nama IUPAC dibenzil 4-(3-klorofenil)-2,6-dimetil-1,4-dihidropiridin-3,5-dikarboksilat yang telah dikonfirmasi dengan spektroskopi IR, 1H-NMR,13C-NMR, dan LC–MS/MS. ......Hypertension is a disease with a high prevalence, especially in the elderly. The dihydropyridine group of calcium channel blocker (CCB) is one of the first-line drugs in the treatment of hypertension which has been proven in terms of efficacy and safety. However, the resulting side effect is tachyarrhythmia reflex, so the fourth generation of dihydropyridine CCBs such as cilnidipine was developed. The aim is to reduce this side effect by acting at two locations, by inhibiting type L and type N calcium channels so that new analogue compounds based on cilnidipine can be designed. This study aims to obtain potential predictions of several compounds designed based on analogues of cilnidipine and to obtain one of them, namely dibenzyl 4-(3-chlorophenyl)-2,6-dimethyl-1,4-dihydropyridine-3,5-dicarboxylate through synthesis process and characterization. This research was initiated by molecular docking of target compound to macromolecules of type-L (6JP5) and type-N (7VFW) with better bond free energy (ΔG) and inhibition constant (Ki) results than cilnidipine in both macromolecules. The target compound was then synthesized using a microwave in ethanol solvent. The synthesis results were purified using preparative thin layer chromatography with a yield of 1.02%. Structural elucidation was carried out on the target compound and the target compound with IUPAC name dibenzyl 4-(3-chlorophenyl)-2,6-dimethyl-1,4-dihydropyridine-3,5-dicarboxylate was obtained which was confirmed by IR spectroscopy, 1H-NMR, 13C-NMR, and LC–MS/MS.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library