Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Khusnul Hotimah Dwiyanti
"Selayaknya sebuah ruang arsitektur, video musik juga memiliki ruang. Ruang di dalam video musik menggambarkan lirik dari lagu sehingga dapat dinikmati oleh penikmat musik. Skripsi ini membahas tentang bagaimana elemen arsitektur dapat membentuk narasi ruang dalam sebuah video musik. Video musik mengubah elemen audio menjadi elemen audio visual. Visual yang dihasilkan merupakan hasil visualisasi elemen arsitektur yang membentuk ruang di dalam video musik.
Melalui studi kasus, dilakukan proses pembacaan ruang yang terbentuk dan bagaimana elemen-elemen ruang dapat membentuk narasi pada sebuah video musik. Penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk mengetahui elemen ruang arsitektur dapat mempengaruhi bentuk narasi yang dihasilan di dalam sebuah video musik, sehingga isi dan makna video musik dapat tersampaikan.
Music videos also have space like architecture does. The space demonstrates its lyrics from the song so it can be enjoyed by music lovers. This thesis discusses how the elements of architecture can shape the narrative of space in a music video. Music videos changes audiotory elements to become audiovisual elements. The visuals are a result of the visualization of the architectural elements that form space in music videos.The case study is done through the process of reading the space that has been formed, and seeing how the elements of the space can be form the narratives on a music video. The aim of this writing is to determine how far the effects of architectural space can change the form of narratives produced in music videos, so the contents and meanings of the music video can be delivered to the audience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Haryantiningrum
"Pembahasan yang ada di tulisan ini adalah bagaimana kesadaran ruang yang dialami manusia pada saat menyaksikan film dapat dialami di dunia nyata, seperti kota. Film merupakan meta-relasi dari realita, sehingga dianggap sebagai salah satu seni yang paling diminati manusia. Film memiliki narasi yang dikemas dengan aspek-aspek sinematik sehingga menghadirkan ruang sinematik, dan ruang inilah yang menciptakan kesadaran ruang manusia terhadap film. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek sinematik apa saja yang mampu menciptakan suatu kesadaran ruang yang tinggi bagi manusianya, dan apakah aspek-aspek tersebut terdapat di ruang kota. Dengan studi kasus kota Bali, disimpulkan bahwa beberapa aspek sinematik seperti narrative qualities, spectator qualities, optical qualities, dan sonic qualities dapat ditemukan di ruang kota. Dengan menyaksikan kota selayaknya menyaksikan film, manusia dapat menemukan suatu kesadaran ruang yang lebih tinggi terhadap ruang kota.
This paper discusses about how some spatial awareness that is experienced while watching a movie could be applied in a real world, like cities. Movie is a meta relation of reality and is considered one of the most popular form of art. Movie consists of narration that is packed with cinematic aspects to form a cinematic space which creates spatial awareness to its audiences. This papers objective is to understand what kind of cinematic aspects that is capable to create such heightened lsquo spatial awareness to its audience, and to find out whether those aspects could be found in cities. With Bali as the case study, it can be concluded that cinematic aspects such as narrative qualities, spectator qualities, optical qualities, and sonic qualities could be found in cities. By watching cities as if we were watching movies, we shall too find a heightened spatial awareness of the city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Haritsya Putri
"
ABSTRACTA Fashion set is very vital in order to support the concept of a private fashion show. However, to gain more attention, the set is getting closer to the public by its presence in public open space. As the set is intended to be built for temporary use, it has several impacts on the placemaking. This thesis, discusses about how ephemeral architecture can redefine certain places in order to support placemaking. This thesis aims to find the relation between Ephemeral Architecture and placemaking in the Fashion Set and how the principle of ephemeral architecture works to create a new experience and leads to placemaking. Two case studies are chosen because of two different contexts, which are Dior Spring Summer 2016 Fashion Set in Paris and JNBY COTTON USA 2016 Fashion Set in Shanghai.
ABSTRACTSet fesyen sangat penting untuk mendukung sebuah konsep dalam Fashion show yang bersifat privat. Namun, untuk lebih mencuri perhatian, set fesyen mulai ditempatkan dekat dengan masyarakat umum dengan cara menghadirkan set pada ruang terbuka umum. Dengan fungsi fesyen set yang diharapkan untuk memenuhi fungsi temporer, Set mempunyai kelebihan dan pengaruh terhadap placemaking. Dalam skripsi ini, dijelaskan mengenai bagaimana cara ephemeral architecture bisa mengartikan kembali tempat dimana set fesyen diletakkan, dan juga elemen-elemen dari ephemeral architecture dalam set fesyen yang bisa kita temukan untuk mendukung placemaking. Skripsi ini bertujuan untuk mencari keterhubungan antara ephemeral architecture dan placemaking dalam set fesyen dan bagaimana prinsip dari ephemeral architecture bekerja untuk menghadirkan experience baru yang bisa menuntun ke cara dalam placemaking. Studi kasus dipilih berdasarkan perbedaan pada dua konteks tempat yang berbeda, yakni Set Fesyen untuk Dior musim semi panas tahun 2016 di Paris, dan JNBY Cotton USA tahun 2016 di Shanghai."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hutari Maya Rianty
"Sejak kemunculan aplikasi photo-sharing Instagram, masyarakat terlihat semakin gemar memotret dan merekam apapun yang terjadi di sekitar mereka. Hal-hal yang dapat menjadi objek foto pun sangat beragam, mulai dari kegiatan sehari-hari sampai objek-objek yang terlihat sangat instagrammable, atau layak untuk diunggah ke Instagram karena memenuhi standar estetika tertentu. Salah satu objek yang tampaknya telah dianggap sebagai objek foto yang instagrammable adalah arsitektur. Namun, foto-foto arsitektur yang ada di Instagram hanyalah adalah representasi yang instagrammable dari sebuah arsitektur. Padahal, arsitektur tidak hanya dibentuk oleh elemen-elemen yang terlihat, tapi juga oleh aspek-aspek spasial yang tidak kasat mata.
Tulisan ini membahas bagaimana arsitektur dapat dikatakan sebagai objek foto yang instagrammable, juga sejauh apa foto arsitektur yang instagrammable dapat merepresentasikan dan menyampaikan makna dari arsitektur yang difoto. Sebuah foto yang instagrammable bisa jadi bukanlah media yang paling tepat untuk merepresentasikan arsitektur karena lebih menekankan pada estetika visual dibandingkan menyampaikan makna dari arsitektur itu sendiri.
Since Instagram launched several years ago, society seems to be more eager to take photos and record everything they do or see and share them online through the famous photo sharing application. There are a lot of things that are considered to be instagrammable photo objects. The term instagrammable is used to identify photos that are worthy enough to be posted on Instagram. Meanwhile, architecture seems to already be considered as one of those instagrammable objects. However, the architecture we see on Instagram is only the instagrammable representation of it, not the real one. Architecture is supposed to be formed not only by tangible elements, but also the intangible spatial aspects.This paper discusses how architecture is interpreted to be instagrammable, then to what extent an instagrammable architectural photograph can represent the meaning of architecture itself. An instagrammable photo, despite of having high aesthetic level, is probably not the best media to deliver architectural meanings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library