Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Adriadi Dimastanto
"Kampung pesisir seperti di Kamal Muara, Jakarta Utara, menghadapi masalah yang sangat kompleks karena terancam kenaikan permukaan air laut, pasang surut air laut, dan keberadaan muara sungai dan delta, yang menyebabkan risiko tinggi terhadap banjir. Kendati demikian masyarakat kampung tetap hidup di tengah banjir yang melanda kampungnya dengan beradaptasi. Hanya saja, adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat belum mampu mengurangi risiko secara signifikan. Untuk mengurangi risiko, diperlukan upaya peningkatan kapasitas adaptif masyarakat dan lingkungannya, melalui desain kampung yang adaptif. Desain yang adaptif didasarkan pada karakter hidup dan adaptasi masyarakat yang ada, diharapkan mampu menciptakan masyarakat dan lingkungan yang resilient baik secara fisik, sosial maupun ekonomi.
Coastal Kampung such as in Kamal Muara, North Jakarta, facing a very complex problem due to the threat of sea level rise, high tides, and the existence of estuaries and deltas, which causes a high risk of flooding. Yet people still live in Kampung by adapting to the flood. However, the adaptation actions have not been able to reduce the risk significantly. To reduce the risk, it needs to increase the adaptive capacity of the communities and the environment as well, through the design of adaptive Kampung. The adaptive design is based on the existing adaptation character of the community, is expected to create resilient communities, in terms of physically, socially and economically."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36078
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rahmi
"Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa elemen ruang publik. Evaluasi ini sebagai usaha dalam memperbaiki ketidaksesuaian fungsi ruang. Dewasa ini, kebutuhan manusia akan ruang menimbulkan banyak ruang negatif berkembang pada ruang publik. Gabungan Revitalisasi indeks, Good Public Space Index dan Public Space Quality Index digunakan untuk mengkaji kawasan Kota Lama Tangerang. Sebanyak 116 pengunjung dilibatkan dalam pengisian kuisioner untuk menilai elemen ruang publik di kawasan Kota Lama Tangerang. Data diolah dengan Pearson Product Moment Correlation Test dan regresi. Kuadran Importance Performance Analysis digunakan dalam memetakan elemen ruang publik untuk menentukan superposisi dan ide penataan. Kajian ini menemukan bahwa bangunan bersejarah, bangunan sekitar, budaya lokal, ruang antar bangunan dan kondisi jalan kecil signifikan terhadap performa Kawasan Kota Lama Tangerang. Penataan kawasan dilakukan dalam bentuk menambahkan ruang publik utama yang dikaitkan dengan Pilgrimage Network, urban drama dan emotional collective. Pilgrimage network digunakan untuk memperbaiki sirkulasi dan memperlihatkan budaya lokal. Urban drama digunakan untuk mengangkat budaya lokal. Sedangkan emotional collective digunakan untuk mengumpulkan elemen signifikan tersebut.
This study aims to evaluate the performance of elements of public space. This evaluation is an attempt to correct the discrepancy in spatial functions. Today, human needs for space cause a lot of negative space to develop in public space. The combination of Revitalization Index, the Good Public Space Index and the Public Space Quality Index were used to evaluate the Kota Lama Kota Performance. A total of 116 visitors were involved in filling out the questionnaire to assess the elements of public space in the Kota Lama Tangerang. Datas were processed with Pearson Product Moment Correlation test and regression. The Importance Performance Analysis Quadrant was used in mapping public space elements to determine superposition and structuring ideas. This study found that historic buildings, surrounding buildings, local culture, inter-building space and small road significantly affected the performance of the Kota Lama Tangerang. The redesign was done in the form of adding the main public space associated with Pilgrimage Network, urban drama and emotional collective. Pilgrimage network was used to improve circulation and show local culture. Urban drama was used to elevate local culture. Whereas emotional collective was used to gather these significant elements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library