Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Surya Miharja
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk menentukan karakteristik dasar dari scanner yang digunakan untuk dosimetri film radiochromic EBT2. Dalam penelitian ini digunakan scanner Vidar DosimetryPro Advantage dan Epson Perfection V700. Pengujian yang dilakukan meliputi uji konsistensi scanner, uji variasi film to film, uji uniformitas scanner, uji efek orientasi film, uji suhu ruang penyimpanan film, uji fading film dan uji noise film/scanner. Scanner diuji menggunakan film EBT2 yang telah dipapar radiasi menggunakan Linac dengan modalitas foton 6 MV. Film mempunyai 8 buah lapangan berukuran 3 cm x 3 cm dengan dosis dari 31,31 - 250,48 cGy. Software yang digunakan untuk menganalisa hasil bacaan scanner adalah ImageJ dan FilmQA Pro. Dari hasil pengujian didapatkan konsistensi Vidar mode Logarithmic lebih baik dengan standar deviasi (SD) kurang dari 0,06%, sedangkan standar deviasi Epson mencapai 0,40%. Uniformitas Vidar juga lebih baik dengan SD kurang dari 0,76% dibandingkan Epson yang mencapai 1,16%. Orientasi film cukup berpengaruh terhadap hasil bacaan, terutama pada Epson, sehingga orientasi film harus konstan selama pemindaian. Pengujian noise film/scanner menunjukkan bahwa Epson menghasilkan noise yang lebih kecil sebesar 0,10% dibandingkan Vidar yang menghasilkan 0,33%. Performa Vidar secara keseluruhan lebih bagus daripada Epson terutama saat red channel saja yang dianalisa. ...... Has been done measurement of basic characteristic of Vidar DosimetryPro Advantage and Epson Perfection V700 scanner based on radiochromic EBT2 film dosimetry. The tests were consist of the consistency test, film to film variation test, scanner uniformity test, effect of film orientation test, room storage temperature test, film fading test and scanner noise test. The scanners performance were tested using The scanners performance were tested using EBT2 with eight separated 3 x 3 cm2 fileds to doses ranging from 31.31 - 250.48 cGy which was irradiated using photon beam of Linac 6 MV. For evaluation, ImageJ and FilmQA Pro were used. The performance of Vidar scanner is higher in consistency and unifromity with standard deviation of measurement 0.06% and 0.76% compare with with Epson scanner with standard deviation of 0,40% and 1.16%. The film orientation effect made a big different result especially in Epson that reached 10.65% differences between portrait and landscape orientation. The scanner noise was small: 0.10% in Epson and 0.33% in Vidar. The overall measurements of Vidar was better than Epson, especially because only red channel that was analyzed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Azizka Fajria
Abstrak :
Peningkatan kadar oksigen dalam darah dapat dicapai dengan meningkatkan kadar hemoglobin yang berfungsi dalampengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Kadar hemoglobin di dalam tubuh dapat meningkat, apabila zat besi yang memiliki peran dalam sintesis hemoglobin meningkat.Penelitian ini merupakan suatu tahapan awal dari upaya untuk meningkatkan kadar oksigen sel pada pasien kanker. Pada penelitian ini digunakan bayam merah (Amaranthus gangeticus) untukmeningkatkan kadar besi dalam tubuh, yang dibandingkan dengan suplemen penambah darah. Kadar zat besi pada larutan bayam merah dan suplemen penambah darah diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan galur BALB/c dalam kondisi sehat, kemudian dibagi secara acak ke dalam tiga kelompok. Dosis kadar besi yang diberikan kepada setiap mencit adalah sebesar 50μg/hari. Pengukuran kadar zat besi dan hemoglobin pada sampel darah hewan uji dilakukan sebelum dan setelah perlakuan. Pengukuran kadar zat besi dalam darah dilakukan dengan menggunakan AAS, sedangkan pengukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan menggunakan spektofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan kadar zat besi dalam darah pada mencit yang diberi bayam merah meningkat sebesar29,32% dan kadar hemoglobin meningkat sebesar 17,47%, sedangkan sampel uji yang diberikan suplemen penambah darah kadar zat besi dalam darah meningkat sebesar 8,94% dan diikuti dengan peningkatan kadar hemoglobin sebesar 7,28%. Peningkatan kadar hemoglobin pada sampel yang diberikan bayam merah lebih tinggi dibandingkan dengan sampel yang diberikan suplemen penambah darah karena bayam merah memiliki faktor tanaman yang dapat membantu sintesis hemoglobin. Secara teoritis, meningkatnya kadar hemoglobin diikuti dengan peningkatan kapasitas maksimal oksigen dalam darah. ......Increased levels of oxygen in the blood can be achieved by increasing the levels of hemoglobin that function in transporting oxygen from the lungs throughout the body. Increased oxygen levels may improve the results of radiation therapy in skin cancer treatment. It is assumed that iron plays role in hemoglobin biosynthesis an increased iron levels in the blood may induce increased hemoglobin levels, at least in anemic conditions. This study intends to clarify whether iron and hemoglobin levels can be increased in healthy non-anemic test animals. Male mice, strain BALB/c, were randomly devided into three groups, two treatment groups and a control group. The effect of red spinach (Amaranthus gangeticus) on the levels of iron and hemoglobin in the blood of these mice was compared with the effect of commercial iron sulphate tablets. The iron contents in the spinach extract and pharmaceutical FeSO4 tablets were measured by Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Iron doses of 50 micrograms per day were given to each mice. Measurements of iron and hemoglobin levels in the blood of the animals were performed before and after treatment using AAS and UV-Vis spectrophotometry, respectively. Iron levels in the blood of mice treated with red spinach increased by 29,32% and hemoglobin levels by 17,47%, while the iron levels in the blood of the group treated with iron tablet increased by 8,94% and hemoglobin by 7,28%. Our results demonstrate that iron and hemoglobin level are more effectively increased by red spinach extract than by commercial iron tablets, possibly due to phytofactors in the spinach, which may improve the gastrointestinal absorption of iron and/or induce hemoglobin biosynthesis. In conclusion, increased levels of hemoglobin should consecutively olso increase the maximum oxygen transport capacity in the blood.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S42217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Vita Paulana
Abstrak :
Dalam melakukan skrinning payudara, pesawat mamografi harus dapat mencitrakan mikrokalsifikasi dengan ukuran sekecil mungkin. Namun besar dosis glandular rerata (mean glandular dose, MGD) yang sampai ke payudara tidak boleh melebihi batas yang dianjurkan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kombinasi target/filter yang digunakan saat melakukan pengeksposan harus disesuaikan terhadap ketebalan payudara. Evaluasi kualitas citra terhadap variasi kombinasi target/filter dapat dilakukan dengan menggunakan fantom CDMAM. Dari dua metode yang digunakan dalam mengevaluasi citra fantom CDMAM, metode digital lebih unggul dibanding metode manual. Selain evaluasi citra, nilai MGD yang diterima fantom dihitung dengan cara mengalikan nilai kerma udara disetiap ketebalan dengan faktor konversi kerma udara menjadi MGD. MGD dihitung menggunakan persamaan dan faktor konversi yang dipublikasikan IAEA Human Health Series No. 17 - Quality Assurance Programme for Digital Mammography, kemudian dibandingkan dengan perhitungan berdasarkan tiga publikasi lainnya. Kualitas citra terbaik untuk fantom ketebalan di bawah 32 mm diperoleh dengan menggunakan kombinasi target/filter Mo/Mo, sedangkan untuk ketebalan di atas 45 mm terbaik menggunakan Mo/Rh. ...... In performing breast screening, a mammography must be capable of imaging microcalcifications with the smallest possible size. However, the mean glandular dose (MGD) should not exceed the recommended limits. To achieve the goal then the utilization of target/filter combination should be adjusted to the thickness of the breast. The evaluation of image quality against variations in target/filter combinations can be done by using CDMAM phantom. There are two methods of CDMAM phantom image quality assessment, and the digital method is considered superior to the manual one. In addition to the evaluation of image quality, MGD received by the phantom was also calculated by multiplying the air kerma value at each thicknesses with the air kerma conversion factor into MGD. The calculation of MGD follow the equation and convertion factors that published by IAEA Human Health Series No. 17 – Quality Assurance Programme for Digital Mammography, then being compared with three another publication. The best image quality for the phantom thickness below 32 mm achieved by using Mo/Mo target/filter combination, meanwhile for the phantom thickness above 45 mm achieved by using Mo/Rh.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library