Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Ardiasari
"Pada perkembangannya, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam aspek, termasuk aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi, mulai bermunculan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menciptakan dan menjual produk yang mempertimbangkan pelestarian lingkungan. Dengan meningkatnya jumlah UMKM di Indonesia, khususnya Jakarta, hal ini harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas ruang publik yang menjadi sarana dan prasarana yang mendukung serta sejalan dengan Green Growth Program yang merupakan program pemerintah dalam mewujudkan Program Ekonomi Hijau. Local Market (LOMA) merupakan salah satu alternatif solusi yang ditawarkan sebagai fasilitas berupa ruang publik yang memiliki fungsi sebagai area komersial pada Kawasan Village Transit di Mangga Besar. Dengan mewadahi fasilitas UMKM yang memiliki produk ramah lingkungan, diharapkan Local Market mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Kawasan Village Transit Mangga Besar yang tentunya diimbangi dengan bangunan yang menerapkan Konsep Hijau yang mendukung gerakan pelestarian lingkungan.

Nowadays, people's concern for the environment is increasing. This can be seen from various aspects, including the economic aspect. In the economic aspect, Small and Medium Enterprises (SME) are starting to emerge that create and sell products that consider environmental conservation. With the increasing number of MSMEs in Indonesia, especially Jakarta, this must be balanced with the provision of public space facilities that are facilities and infrastructure that support and are in line with the Green Growth Program which is a government program in realizing the Green Economy Program. Local Market (LOMA) is an alternative solution offered as a facility in the form of public space that has a function as a commercial area in the Village Transit Area in Mangga Besar. By accommodating SME facilities that have environmentally friendly products, it is hoped that the Local Market will be able to realize the economic growth of the community around the Village Transit Area in Mangga Besar, which of course is balanced with buildings that apply Green Concept that support the environmental conservation movement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Fadila Muhammad
"Pengembangan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia diproyeksikan akan menjadi episentrum baru dari
pergerakan masyarakat di kawasan Jabodetabek. Seiring berkembangnya kawasan Manggarai, kebutuhan masyarakatnya akan turut berkembang
termasuk kebutuhan tersier untuk hobi dan hiburan. Peningkatan minat ini mendorong industri kecantikan untuk terus berinovasi untuk menghadirkan
produk dan pelayanan yang baru. Maka dari itu didirikan Beauty Store & Salon untuk menyalurkan hobi dan kreativitas masyarakat sekitar serta
pengunjung daerah Manggarai.

The development of Manggarai Station to become the first and largest central station in Indonesia is projected to become the new epicenter of
community movement in the Jabodetabek area. As the Manggarai area develops, the needs of its people will also develop, including tertiary
needs for hobbies and entertainment. This increase in interest encourages the beauty industry to continue to innovate to present new products
and services. Therefore, the Beauty Store & Salon was established to channel the hobbies and creativity of the local community and visitors to
the Manggarai area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Livina
"Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) Manggarai tampil sebagai pelopor era baru dalam pemolisian masyarakat. BKPM inovatif ini menggunakan pendekatan bangunan hijau, mengutamakan ventilasi alami dan mengurangi jejak karbon. Dengan mengurangi kebutuhan sistem HVAC, penggunaan energi bangungan turun sebesar 55% dan dapat menjadi proyek percontohan untuk gedung publik yang hijau. BKPM menawarkan suasana yang ramah dengan ruang publik terbuka yang dirancang untuk mendorong hubungan yang kuat antara masyarakat dan kepolisian. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan skala pejalan kaki di lantai dasar dengan plaza yang menghadap ke skala kota, menciptakan ruang yang inspiratif namun nyaman bagi publik. Dengan bekerja secara kolaboratif dan transparan, BKPM bertujuan untuk membangun kepercayaan dan memberdayakan masyarakat untuk menciptakan Manggarai yang lebih aman dan dinamis.

The Manggarai Police Community Partnership Bureau (PCPB) stands as a beacon of a new era in community policing.  This innovative Bureau utilizes a green building approach, prioritizing natural ventilation and reducing its carbon footprint. By reducing the need for mechanical HVAC system, the energy usage is down by 55% and can be a pilot building system for public buildings. Furthermore, the PCPB utilize a solar panel system and passive cooling system. PCPB embraces a welcoming atmosphere with open public spaces designed to foster strong connection between the community and the police by connecting the ground pedestrian scale with the plaza viewing the city scale, making an inspiring yet comfortable space for the public By working collaboratively and transparently, PCPB aims to build trust and empower the community to create a safer, more vibrant Manggarai.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dezzalina Dyana Paramita
"Kawasan Prinsen yang dulunya adalah tempat kesenian masyarakat disebut Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari yang melahirkan penampilan seni seperti Komedie Stamboel (1890an), Malayan Opera dan Band Jazz Black and White (1920an), Teater Kelompok Orion dan Dardanella (1925-1926), serta Band Melody Makers (1930an). Di tengah area Prinsen pun disediakan ruang dansa. Kesenian ini lambat laun menghilang seiring dengan peremajaan kawasan menjadi area Lokasari. Untuk mengubah stigma Prinsen menjadi lebih positif, perlu adanya rehabilitasi sosial yang menyenangkan. Didukung dengan masifnya pengembangan kawasan berorientasi transit, peluang untuk mengubah stigma tersebut cukup besar. Tanpa menghilangkan unsur sejarahnya, perancang berusaha mempertahankan nilai sosial dan budaya yang dulu kental di kawasan ini dengan dikemas menjadi sebuah desain pada bangunan pertunjukan. Harapannya dengan adanya bangunan ini dalam kawasan tidak hanya mengubah gaya hidup ex-tuna susila menjadi lebih positif, namun juga dapat menjadi wadah masyarakat untuk berkarya.

The Prinsen area which was formerly a place for community art was called the Lokasari Amusement Park (THR) which gave birth to artistic performances such as Comedie Stamboel (1890s), Malayan Opera and Black and White Jazz Band (1920s), Theater Group Orion and Dardanella (1925-1926), as well as Band Melody Makers (1930s). In the middle of the Prinsen area there is also a dance hall. This art gradually disappeared along with the rejuvenation of the area into the Lokasari area. To change Prinsen's stigma to be more positive, there needs to be fun social rehabilitation. Supported by the massive development of transit-oriented areas, the opportunity to change this stigma is quite large. Without losing its historical elements, the designers tried to maintain the social and cultural values that used to be strong in this area by packaging it into a design in a performance building. The hope is that the existence of this building in the area will not only change the lifestyle of ex-prostitutes to be more positive, but also become a place for the community to work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Cora Samuella
"Data Kementerian Perhubungan menunjukkan Manggarai merupakan salah satu simpul transportasi terpenting di Jakarta dengan jumlah penumpang layanan KRL 120.000-160.000 setiap harinya. Tingginya volume pergerakan dan kepadatan di sekitar stasiun Manggarai memberikan tantangan besar terhadap kenyamanan dan kualitas hidup masyarakat. Proyek studio desain ini bertujuan untuk merancang apartemen di kawasan TOD Manggarai dengan pendekatan yang mengutamakan pengalaman hidup penghuninya. Apartemen yang didesain dengan baik dapat menjadi oase di tengah hiruk pikuk kota, memberikan ruang bagi penghuninya untuk beristirahat dan bersantai dengan tenang. Apartemen ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan hunian saja, namun juga akan meningkatkan kualitas hidup dengan memperhatikan kenyamanan dan ketenangan penghuninya.

Data from the Ministry of Transportation shows that Manggarai is one of the most important transportation nodes in Jakarta, with 120,000-160,000 KRL service passengers every day. The high volume of movement and density around Manggarai station poses a major challenge to people's comfort and quality of life. This design studio project aims to design apartments in the TOD Manggarai area with an approach that prioritizes the living experience of its residents. A well-designed apartment can be an oasis amidst the hustle and bustle of the city, providing space for residents to rest and relax in peace. This apartment will not only fulfill residential needs, but will also improve the quality of life by paying attention to the comfort and tranquility of its residents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Shafira Ridhatiana
"Manggarai merupakan salah satu kawasan yang pertumbuhan penduduknya meningkat pesat sehingga mengakibatkan kepadatan yang tinggi pada ruang kotanya. Ruang terbuka hijau dan ruang-ruang publik dapat dikatakan sangat kurang sehingga anak-anak dan remaja tidak memiliki tempat untuk bermain, bereksplorasi, dan belajar di lingkungan alam. Hal ini telah terbukti dengan adanya perpecahan, seperti tawuran anak-anak yang terjadi di Manggarai. Hal tersebut menandakan bahwa kurangnya edukasi yang diberikan secara baik kepada mereka. Oleh karena itu, penting untuk menghadirkan fasilitas yang dapat memberikan lingkungan yang interaktif dimana anak-anak dapat mengeksplorasi berbagai bidang dan aktivitas sesuai dengan usianya sehingga dapat merangsang kreativitas, berpikir kritis, dan menemukan bakat pada anak secara lebih dini agar terhindar dari dilema di masa depan. Dari konteks tersebut, dapat disimpulkan bahwa tugas akhir ini akan merancang sebuah children’s discovery center yang dapat mengarahkan anak-anak untuk mengidentifikasi potensinya.

Manggarai is one of the areas where population growth is increasing rapidly, resulting in high density in the city. It can be said that green open spaces and public spaces are lacking, so children and teenagers do not have a place to play, explore, and learn in the natural environment. This has been proven by the existence of divisions, such as the children's brawl that occurred in Manggarai. This indicates that there is a lack of proper education given to them. Therefore, it is important to provide facilities that can provide an interactive environment where children can explore various fields and activities according to their age so that they can stimulate creativity, critical thinking and discover talents in children early to avoid dilemmas in the future. From this context, it can be concluded that this final assignment will design a children's discovery center that can direct children to identify their potential.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Dimas Nugroho
"Manggarai adalah sebuah daerah yang terkenal atas dua hal: Kedudukannya dalam kota Jakarta sebagai simpul besar transportasi umum Jakarta, dan keberadaan daerah Pasar Rumput, yaitu suatu kawasan komersil yang memiliki ikatan erat dengan penjualan barang bekas berupa toilet, perabotan, kendaraan roda, dll. Maka, daerah Manggarai cocok untuk dibangun menjadi daerah TOD (Transit Oriented Development), yang mengedepankan mobilitas rakyat menggunakan transportasi alternatif, seperti kendaraan umum, ridesharing, dan berjalan kaki. Namun, lingkup daerah TOD Manggarai cukup luas dan hampir melebihi batas kenyamanan pejalan kaki. Oleh karena itu, dinilai dibutuhkan bantuan untuk menyukseskan penghubungan seluruh daerah Manggarai demi mewujudkan TOD yang baik. Bantuan ini diusulkan dalam bentuk menyediakan pusat mobilitas mobii.us yang memanfaatkan aspek komersil kendaraan roda lokal Manggarai untuk menyediakan opsi transit.

Manggarai is an area known for two things: Its position in Jakarta as one of the major transit hubs of the city, and the presence of Pasar Rumput, a grassroots commercial area with strong connections to secondhand items such as sanitary items, furniture, transportation, etc. Therefore, Manggarai is considered suitable for development into a TOD (Transit Oriented Developmen) area, which prioritises mass mobility using alternative means of transportation such as mass transit, ridesharing, and walkability. However, the size of the Manggarai TOD Area is considered borderline too large to be fully traversable by foot. Thus, the Manggarai TOD Area requires transportation alternatives within the area itself to support the growth of the far reaches of the TOD. This alternative solution is provided by the mobii.us Mobiluty Hub, connecting the secondhand transport availability in the local area with the need for faster and easier transport within Manggarai.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eubisius Vercelli Ocvanto Kuncoro
"Kehidupan masyarakat di daerah Manggarai, khususnya masyarakat disekitaran Jalan Menteng Wadas tidak pernah lepas dari penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi sehari-hari. Sehingga untuk menghilangkan kemungkinan dari dampak yang dihasilkan jika motor tidak bisa digunakan untuk akomodasi sehari-hari ialah dengan membuat sebuah bengkel motor guna menservis/memperbaiki motor sehingga motor bisa tetap terjaga dan terawat untuk tetap menjadi akomodasi utama masyarakat. Selain itu bengkel motor tidak hanya menjadi tempat untuk menjaga kualitas motor, tetapi untuk juga mendukung “eksplorasi masyarakat” untuk mengotak ngatik motor dengan memberikan tempat untuk modifikasi motor sehingga masyarakat bisa belajar tentang motor dan hasil dari modifikasi motor mungkin saja bisa dijadikan lahan kerja untuk menaikan ekonomi masyarakat.

The lives of people in the Manggarai area, especially the people around Jalan Menteng Wadas, have never been separated from the use of motorbikes as a means of daily transportation. So, to eliminate the possible impacts if the motorbike cannot be used for daily accommodation, it is necessary to create a motorbike repair shop to service/repair the motorbike so that the motorbike is maintained and maintained and remains the main recommendation for the community. Apart from that, the motorbike repair shop is not only a place to maintain the quality of motorbikes, but also supports "community exploration" to tinker with motorbikes by providing a place for motorbike modifications so that people can learn about motorbikes and the results of motorbike modifications can possibly be used as a job site to improve the economy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Rosabella Arianto
"Manggarai Community Center hadir sebagai wadah bagi masyarakat kampung wadas dan masyarakat pendatang yang akan tinggal disekitar daerah TOD manggarai untuk memiliki ruang publik yang dapat mewadahi berbagai-macam kegiatan kemasyarakatan. Hal ini dikarenakan Mangarai akan berkembang menjadi kawasan TOD dimana berdasarkan data kependudukan, kepadatan penduduk di kawasan manggarai sendiri telah mencapai kurang lebih 42 ribu orang per km2. Sehingga dengan padatnya penduduk dalam kawasan tersebut menyebabkan keterbatasan ketersediaan lahan yang berujung pada minimnya ruang publik yang dapat mewadahi kegiatan kemasyarakatan. Bangunan ini diharapkan dapat mewadahi kegiatan komunal masyarakat sekitar, seperti: tempat kumpul bagi masyarakat, rapat RT/RW, bakti sosial, posyandu, bukber, acara kebersamaan warga, pemilu, donor darah dan lain sebagainya. Fasilitas yang ditawarkan dalam bangunan antara lain, ruang serbaguna, ruang membaca dan belajar, meeting room, ruang komunal dan mushola.

The Manggarai Community Center is a space designed for the residents of Kampung Wadas and newcomers who will live in the TOD Manggarai area to have a public space that can accommodate various community activities. This is because Manggarai will develop into a TOD area where, based on population data, the population density in the Manggarai area itself has reached approximately 42,000 people per km2. As a result, the dense population in the area has led to limited land availability, resulting in a lack of public spaces that can accommodate community activities. This building is expected to be able to accommodate communal activities for the surrounding community, such as: a gathering place for the community, RT/RW meetings, social services, posyandu, bukber, community events, elections, blood donation and so on. The facilities offered in the building include a multipurpose room, a reading and study room, a meeting room, a communal room and a mushola.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Puteri Shonigiya
"Kelangkaan pangan merupakan tantangan perkotaan yang belum banyak disadari. Bertambahnya populasi masyarakat kota tidak diikuti dengan bertambahnya lahan pertanian. Walhasil, kota jadi mengalami ketergantungan dengan wilayah di sekitarnya. Ketika terjadi bencana seperti per- ubahan iklim dan pandemi. Kota menjadi terisolir dan tidak mampu bertahan. Kebutuhan pangan yang meningkat berbanding terbalik dengan jumlah petani di Indonesia. Telah diramalkan bahwa profesi ini akan punah di tahun 2030.
Selain berperan dalam menjamin ketahanan pangan lokal, Balai Ketjapie juga didirikan dengan teknologi yang humanis. Terlihat pada modul- modul yang digunakan pada bangunan. Meskipun bangunan ini merupakan bangunan menengah dengan ketinggian 6 lantai dengan 1 basement, namun bangunan tersebut mencoba menerapkan teknologi Laminated Bambu Timber yang pemasangannya terinspirasi dari teknologi Cross Laminated Timber. Teknologi ini lebih dikenal sebagai Bambu Laminasi atau Bamboo Timber.

Food scarcity is an urban challenge that is not widely recognized. The increase in urban population is not accompanied by an increase in agricultural land. As a result, cities become dependent on the surrounding areas. When disasters such as climate change and pandemics occur. The city became isolated and unable to survive. The increasing need for food is inversely proportional to the number of farmers in Indonesia. It has been predicted that this profession will become extinct in 2030. In addition to playing a role in ensuring local food security, Balai Ketjapie was also established with humanistic technology. This can be seen in the modules used in the building. Even though this building is a medium-sized building with a height of 6 floors with 1 basement, the building tries to apply Laminated Bamboo Timber technology whose installation is inspired by Cross Laminated Timber technology. This technology is better known as Bamboo Lamination or Bamboo Timber.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>