Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Sardy Safri
Abstrak :
Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) merupakan sumberdaya ikan pelagis ekonomis penting di wilayah Labuan Kabupaten Pandeglang. Sekitar 60% produksi perikanan berasal dari ikan pelagis kecil yang termasuk ikan kembung lelaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran ukuran panjang total, hubungan panjang-berat, pola pertumbuhan, panjang pertama kali tertangkap dan kebiasaan makanan. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan pada bulan Mei, Juni dan Juli 2012 di Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan, Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil tangkapan ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) merupakan ikan dominan keempat (9%) setelah ikan tembang (24%), tongkol (16%) dan kurisi (11%) yang didaratkan di Kabupaten Pandeglang. Penangkapan ikan kembung lelaki oleh nelayan Labuan dilakukan dengan mengunakan jaring lingkar, jaring insang dan payang. Dari hasil pengukuran ikan kembung lelaki sebanyak 168 ekor dengan ukuran panjang total 130 - 270 mm dengan rata-rata panjang total 184,59 mm dan modus 170 - 174 mm. Berat ikan kembung lelaki berkisar 16 - 210 g dengan rata-rata berat 69,59 g, sedangkan ukuran pertama kali tertangkap 183,4 mm. Pertumbuhan ikan kembung lelaki bersifat allometrik positif. Jumlah telur ikan kembung berkisar antara 39.300 - 324.800 butir. Makanannya terdiri dari plankton yang didominasi fitoplankton dari marga Nitzschia, Thalassiosira dan Thalassiothrix. Sedangkan untuk zooplankton didominasi Stomatopoda, Acetes zoea dan Calanoida (Copepoda). Musim pemijahan ikan kembung lelaki diduga pada bulan Juni. ......Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta) is an economically important pelagic fish resources in Labuan Pandeglang. About 60% of fish production comes from small pelagic fish including Indian mackerel. This study aims to determine the composition of Indian mackerel size distribution, length-weight correlation, growth, length at first capture and food habits of fish caught. Sampling in this research was conducted in May, June and July 2012 in Labuan fishing port. Research methods used were observation and interviews. Indian mackerel catches (Rastrelliger kanagurta) is the dominant fish four (9%) after the sardine (24%), tuna (16%) and Japanese Treadfin-Bream (11%) were landed in the district Pandeglang. Catching Indian mackerel by Labuan fisherman done by using purse seine, gill nets and seine net. From the measurement results as much as 168 Indian mackerel with a total length of 130-270 mm with an average total length of 184.59 mm and a modus of 170-174 mm. The weight range 16-210 g with an average weight of 69.59 g, was length at first capture by the size of 183.4 mm. Growth of Indian Mackerel is alometric positive. The number of eggs Indian mackerel ranged from 39.300 - 324.800 egg. Food consists of plankton to the type of cover for phytoplankton dominated types of Nitzschia, Thalassiosira and Thalassiothrix. As for the zooplankton dominated Stomatopoda, Acetes zoea and Calanoida (Copepods). Indian Mackerel spawning season suspected in June.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2013
T32169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Imbalan
Abstrak :
Ikan kakap merah (Lutjanus gibbus dan Lutjanus erythropterus ) merupakan ikan target tangkapan rawai dasar di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Pandeglang Banten. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang aspek biologi, aspek perikanan dan pengelolaannya bagi nelayan di Labuan Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Ikan kakap merah Lutjanus gibbus sebanyak 65 ekor dan Lutjanus erythropterus sebanyak 60 ekor yang digunakan sebagai bahan penelitian. Panjang total ikan Lutjanus gibbus berkisar antara 225 - 287 mm (rata-rata 299,58 mm) dengan berat berkisar antara 319 - 789 g (rata-rata 405,92 g), Ikan Lutjanus erythropterus panjang total berkisar antara 240 - 570 mm (rata-rata 364,28 mm) dengan berat berkisar antara 220 - 3.128 g (rata-rata 894,72 g). Hubungan panjang total dan berat Lutjanus gibbus bersifat allometrik negatif dan Lutjanus erythropterus bersifat isometrik. Gonad ikan betina Lutjanus gibbus dan Lutjanus erythropterus masih tergolong Tingkat Kematangan Gonad III sehingga belum dapat dihitung jumlah telurnya. Ukuran panjang pertama kali tertangkap Lutjanus gibbus 294,6 mm dan Lutjanus erythropterus 354,02 mm. Berasarkan hal tersebut ternyata kedua jenis ikan kakap telah mengalami pemijahan. Lutjanus gibbus dan Lutjanus erythropterus tergolong ikan karnivora. Berdasarkan data produksi bulanan ikan kakap yang didaratkan di Labuan, Pandeglang, musim penangkapannya terjadi pada periode Triwulan I dan Triwulan II. Pengelolaan perikanan ikan kakap pada waktu musim pemijahan jumlah alat tangkap dan frekuensi penangkapan perlu dikurangi dan memperluas daerah penangkapannya. ...... Red snapper (Lutjanus gibbus and Lutjanus erythropterus) are the target which are bottom of longline. This study aimed to obtain information for fishermen in Labuan Pandeglang aspects of biology, fisheries and management. The research method used observation, measuring fish, surgery, sample analysis, and interviews. Specimen of red snapper Lutjanus gibbus are 65 individual and Lutjanus erythropterus are 60 individual. The results of measurements of the total length of the fish Lutjanus gibbus ranged between 225-287 mm with an average of 299.58 mm and weighing between 319-789 g with an average of 405.92 g and fish Lutjanus erythropterus ranged between 240-570 mm with an average the average 364.28 mm and weighing between 220-3128 g with an average of 894.72 g. Calculation of total length and weight relationship Lutjanus gibbus is negative allometrik and Lutjanus erythropterus isometric. Female fish gonads Lutjanus gibbus and Lutjanus erythropterus still relatively Gonad Maturity stage III and therefore has not counted the number of eggs. Length first caught Lutjanus gibbus on the size 294.6 mm and 354.02 mm Lutjanus erythropterus in size. Of that size that both types of snapper spawning has experienced. Both are classified as type snapper carnivorous fish. From the monthly production data snapper landed in Labuan, Pandeglang, the arrest took place during the first quarter and second quarter. For snapper fishery management during spawning season gear number and frequency of arrest should be reduced and expanded his arrest.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Gilang Septarina
Abstrak :
Ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) merupakan salah satu spesies ikan pelagis penting yang banyak ditemukan di perairan Indo-Pasifik, hidup di daerah neritik, sehingga dikhawatirkan rentan terhadap overfishing. Oleh sebab itu perlu dilakukan eksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan aspek reproduksi, morfometri dan makanan sebagai langkah awal untuk mendapatkan data yang nantinya dapat dijadikan dasar dalam pengelolaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) yang ditangkap di Laut Jawa (morfometrik : panjang, berat, ukuran pertama kali tertangkap), reproduksi (perkembangan gonad dan fekunditas) serta jenis makanan. Contoh ikan diperoleh dari ikan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Karangsong Indramayu pada bulan April-Mei 2012 sebanyak 164 ekor, ditangkap menggunakan gillnet dengan ukuran mata jaring 4 inchi dan kapal dengan ukuran 30-70 GT yang beroperasi di sekitar Laut Jawa. Ikan diukur panjang dan beratnya, dibedah untuk menentukan morfometri (panjang dan berat), reproduksi (Perkembangan gonad dan fekunditas) dan makanannya. Hasil perhitungan panjang berat ikan tongkol abu (Thunnus tonggol) bersifat alometrik negatif. Nisbah kelamin menunjukkan bahwa antara ikan tongkol abu betina dengan ikan tongkol abu jantan sama banyaknya dengan perbandingan 1:1,34. Tingkat Kematangan Gonad, pada bulan April 2012 ikan sedang mengalami TKG I, II, III dan IV sedangkan pada bulan Mei 2012 ikan yang tertangkap sebagian besar sedang mengalami TKG IV dan ada beberapa yang telah mengalami pemijahan (spent). Fekunditas telur ikan tongkol abu berkisar antara 252.000- 4.138.285 butir. Panjang pertama kali tertangkap 47,6 cm sedangkan ikan yang pertama kali bertelur pada panjang 42,5 cm. Isi lambung ikan tongkol abu yang diteliti adalah ikan teri, karena tergolong predator. ...... Longtail tuna (Thunnus tonggol) is one of the important pelagic fish species that are found in the Indo-Pacific waters, living in the neritic habitats, so feared vulnerable to overfishing. It is necessary to explore importants biological factors supporting the sustainable fisheries management of longtail tuna (Thunnus tonggol) population from Java Sea. The objective of this research is to study the reproductive biology, morfomethry and food of longtail tuna (Thunnus tonggol) from Java Sea. A total of 164 samples were taken from fish captured in Java Sea and landed by fish landing centre Karangsong, Indramayu, West Java at April until May 2012, fishing gear gillnet with 4 inch hole. Fish length and weight were measured, dissected to determine morphometry (length and weight), reproduction (gonad development and fecundity) and food. The results of the calculation of the length weight of lontail tuna (Thunnus tonggol) is negative Allometric. Sex ratio showed between males longtail tuna with females longtail tuna as the ratio of 1:1,34. Longtail tuna in Java Sea had a lenght at first captured (Lc) 47,6 cm but mature stage for 42,5 cm. Food of longtail tuna (Thunnus tonggol) is anchovy becaused this species is predator.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T32155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panca Berkah Susila Putra
Abstrak :
Ikan tongkol lurik Euthynnus affinis, (Scombridae) merupakan ikan besar yang banyak tertangkap di perairan Laut Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi sebaran ukuran ikan tongkol, panjang pertama kali tertangkap, hubungan panjang-berat, pola pertumbuhan, kebiasaan makanan, nisbah kelamin, Tingkat Kematangan Gonad (TKG), Indeks Kematangan Gonad, fekunditas dan diameter telur ikan tongkol yang didaratkan di PPI Labuan. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei, Juni, dan September 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran frekuensi panjang cagak ikan tongkol yang ditangkap berkisar 38-69 cm ( x = 50 cm). Ukuran pertama kali tertangkap 47,8 cm dengan panjang cagak ikan yang paling banyak tertangkap berkisar 49-51 cm. Hubungan panjang-berat ikan tongkol bersifat allometrik negatif. Ikan tongkol memakan ikan pelagis kecil, cumi dan teri. Nisbah kelamin antara ikan jantan : betina (1:1,4). Tingkat Kematangan Gonad ikan termasuk TKG III dan IV hal ini menunjukkan bahwa ikan dalam masa pemijahan. Indeks Kematangan Gonad rata-rata adalah 4,55%. Faktor kondisi berkisar antara 1,38-2,22. Fekunditas telur berkisar antara 852.000 - 2.056.609 butir dengan rata-rata 1.352.382 butir. Sedangkan diameter telur berkisar 1,28 - 1,8 mm.
Eastern little tuna Euthynnus affinis (Scombridae) is a pelagic fish which caught excessively in the Java Sea waters. The objective of this research is to determine the composition of these tuna size distribution, lenght at first capture, length-weight relationship, growth pattern, food content, sex ratio, gonad maturity level, gonado stomatic index, fecundity and eggs with diameter of their kind of fish caught and landed in PPP Labuan. Sampling was conducted in May, June and September 2012. The results showed that the frequency distribution of fork lenght caught ranged 38-69 cm (x =50 cm). Size of lenght at first capture is 47.8 cm and most of them ranging from 49-51 cm. Length-weight relationship is allometric negative. The food of this fish species are small pelagic fish, squid and anchovies. Sex ratio the male: female (1:1.4). Gonad maturity level of fish at TKG III and IV indicating that the fishes are in the spawning seasons. Gonad Maturity Index is 4.55%. The condition factor ranged from 1.38 to 2.22. Fecundity ranged from 852,000 - 2,056,609 eggs (average 1,352,382 eggs). While the eggs diameter ranged from 1.28 to 1.8 mm.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono Wagiyo
Abstrak :
ABSTRAK
Laut Banda merupakan daerah penangkapan ikan tuna madidihang yang sangat intensif dan cenderung membahayakan kelestarian stok. Dalam rangka menerapkan dasar pengelolaan yang efektif dan efisien, pada tahun 2011-2012 telah dilakukan penelitian mengenai sumberdaya ikan tuna madidihang di Laut Banda. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelimpahan, pertumbuhan, musim pemijahan dan daerah pemijahan. Metode pengumpulan data adalah melalui observasi enumerasi harian terhadap aktivitas pancing ulur yang berbasis di Banda Neira, survei eksploratori dan data sekunder dari instansi resmi. Kelimpahan ikan tuna madidihang secara temporal tertinggi terjadi pada Musim Peralihan II dan secara spasial tertinggi terjadi di Area Barat Laut dan Area Tenggara. Rekrutmen ikan tuna madidihang di Laut Banda terjadi bulan Februari. Pertumbuhan ikan tuna madidihang bersifat allometrik positif pada bulan Juni- Oktober dan allometrik negatif pada November-Mei, kegemukan tertinggi pada bulan Juni dan terkurus pada bulan Januari, faktor kondisi terbesar terjadi pada Musim Barat dan terkecil pada Musim Peralihan II. Puncak musim pemijahan ikan tuna madidihang di Laut Banda berlangsung bulan Oktober sampai dengan Desember. Konsentrasi daerah pemijahan ikan tuna madidihang di Area Barat Laut dan Tenggara.
ABSTRACT
Banda Sea is an area of yellowfin tuna fishing ground which is very intense and likely to endanger the sustainability of the stock. In order to implement the basic of management which effective and efficient, in 2011-2012 have done research on yellowfin tuna resources in the Banda Sea. The purpose of the study is to determine the abundance, the growth, the spawning season and spawning ground. The data collection methods is through; observation enumeration stretching daily to fishing activities which based in Banda Neira, exploratory survey and secondary data from official agencies. The highest temporal abundance of yellowfin tuna occurs in Transitional Seasons II and the highest spatial occurred in Northwest and Southeast Areas. Recruitment of yellowfin tuna in the Banda Sea occurred in February. Growth of yellowfin tuna is positively allometric in June to October and negatively allometric in November to May, the highest obesity in June and the thinnest in January. the biggest conditon factor occurs in the Western Season and the smallest in the Transitional Seasons II. Peak spawning season of yellowfin tuna in the Banda Sea occurs in October through December. The concentration of yellowfin tuna spawning ground was in the Northwest and Southeast Areas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T39098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas lamun, ikan dan plankton di perairan Kepuh, Teluk Banten. Penelitian ini dilakukan menggunakan transek site untuk lamun, pengambilan sampel ikan dengan jaring bondet, dan plankton dengan menggunakan plankton net (Kitahara dan Norpac) serta pengukuran kualitas air sebagai parameter lingkungan. Data yang dikumpulkan dipelajari struktur komunitasnya dengan menghitung komposisi jenis, kepadatan dan indeks ekologi (keanekaragaman dan dominansi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan Kepuh, Banten, Ditemukan 4 spesies lamun dan yang dominan adalah E. acoroides dengan nilai indeks dominansi 0,6 dan nilai indeks keanekaragaman 0,7 serta kepadatannya 616 tunas/m2. Species ikan yang dominan adalah Siganus canaliculatus dengan nilai indeks dominansi 0,15 dan indeks keanekaragaman 2,4 serta kepadatannya 435 individu ikan. Plankton terdiri dari fitoplankton yang dominan adalah Nitzschia dengan nilai indeks dominansinya 0,137 dan indeks keanekaragaman 2,37 serta kepadatannya 4.500.608 sel/m3 dan zooplankton yang dominan adalah Calanus dengan nilai indeks dominansinya 0,16 dan nilai indeks keanekaragaman 2,18 serta kepadatannya 2.246 individu/m3.
ABSTRACT
research on community structure of seagrass, fish and plankton in Kepuh coastal, Banten Bay has been conducted. This research was conducted using the transect method for seagrass, sampling fish with nets Bondet , and plankton using plankton net ( Kitahara and Norpac) as well as the water quality measurements of environmental parameters . Data collected studied the community structure by counting the species composition , density and ecological indices ( diversity and dominance ). The results showed 4 seagrass species found. The dominant speciesof seagrass was Enhalus acoroides, the dominance index was of 0.6 and diversity index was 0.7 and density was 616 shoots/m2 . The dominant fish species was Siganus canaliculatus, the dominance index values of 0.15 and 2.4 as well as the diversity index , and density was 435 fish specimens . Plankton consists of dominant phytoplankton was Nitzschia, dominance with an index was 0.137 and diversity index was 2.37 and density 4.500.608 cel/m3 and is the dominant zooplankton Calanus with dominance index was 0.16 and the value of diversity index 2.18 and density 2.246 individu/m3.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T37663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dony Armanto
Abstrak :
Aspek biologi ikan terbang merupakan salah satu informasi ilmiah yang dibutuhkan dalam merumuskan kebijakan pengelolaannya. Aspek ini diuji pada ikan terbang Cheilopogon katoptron yang merupakan hasil tangkapan utama nelayan di perairan Pemuteran Bali Barat, dengan pengoperasian drift gillnet selama bulan April-Juni 2011. Aspek biologi merupakan permasalahan utama yang dibahas dalam penelitian, dengan tujuan untuk memperoleh informasi nisbah kelamin, pola pertumbuhan, kondisi, masa pemijahan, kondisi lingkungan, dan makanan. Pengumpulan sampel meliputi data panjang-berat, kematangan gonad, isi perut, data parameter fisik air dan populasi plankton. Data dianalisis dengan fungsi regresi, uji-t dan koefisien determinasi. Data sebaran panjang untuk ikan terbang jantan pada 168-231 mm dan betina 158-284 mm, dengan perbandingan sex ratio jantan-betina sebesar 1,8:1,0. Kondisi ikan terbang jenis ini dinyatakan sebagai ikan yang kurus dan belum memasuki masa pemijahan. Pertambahan ukuran panjang ikan memberikan pengaruh yang nyata dan keeratan yang tinggi terhadap pertambahan berat ikan terbang Cheilopogon katoptron jantan (2,6 %) dan betina (1,8 %). Pertambahan panjang ikan juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap volume isi perut ikan terbang Cheilopogon katoptron, yakni pada kisaran 1,7 - 2,8 %. Pada bulan Juni 2011, perairan Pemuteran Bali Barat diduga terjadi upwelling, yang didukung oleh data parameter fisik air laut dan adanya lonjakan pertumbuhan fitoplankton.
Biological aspects of flying fish is one of the scientific information needed to formulate management policy. This aspect was tested on Cheilopogon katoptron which the main catches of fishermen in the waters of Pemuteran Bali Barat, with the operation of drift gillnet during of April to June 2011. Biologycal aspect is the main issue discussed in the research, with the aim to obtain information sex ratio, growth patterns, conditions, spawning time, food and environmental conditions. Samples collection was cover of length-weight data, gonad maturity, stomach contents, physical water parameters and plankton populations. Data were analyzed with regression, t-test and determination coefficient. Data on the distribution of the length on male was 168-231 mm and female was 158-284 mm, with a sex ratio of male-female were 1.8:1.0. The condition of fish flying fish species is expressed as a skinny and have not entered the spawning period. Added fish length gives a real impact and high closeness of flying fish weight Cheilopogon katoptron, males (2.6 %) and females (1.8 %). Fish length also provide a noticeable effect on the stomach contents volume of, in the range of 1.7 % to 2.8 %. In June 2011, the waters of Pemuteran Bali Barat is suspected upwelling, which is supported by the data of physical water parameters and occurrence of phytoplankton blooming.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T30172
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library