Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noventy Chairani Manik
Abstrak :
Program Jaminan Persalinan merupakan suatu terobosan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sehingga dapat mempercepat capaian target Millenium Development Goals (MDGs). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa implementasi kebijakan program Jampersal di Kota Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanan program belum berjalan optimal sebagaimana yang diharapkan, sehingga menyebabkan cakupan masih rendah. Agar implementasi program Jampersal dapat berjalan dengan optimal diperlukan koordinasi Dinas Kesehatan Kota Bekasi dengan Pemerintah Daerah dan lintas sektor terkait seperti Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Selain itu perlu melakukan monitoring dan evaluasi rutin ke RSUD Kota Bekasi, Puskesmas dan Bidan Praktik Mandiri. ......Delivery Security Program is a breakthrough to reduce Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in order to accelerate the achievement of the Millennium Development Goals (MDGs). This study aims to analyze the implementation of program policies Delivery Security in Bekasi. The research method used was a qualitative approach and data collection using in-depth interviews and document review. The results showed that the optimal conduct of the program has not run as expected, resulting in coverage is still low. Delivery Security program implementation in order to run optimally required coordination with the City Health Office Bekasi local government and across relevant sectors such as the Indonesian Midwives Association (IBI). In addition to the need to perform regular monitoring and evaluation to Bekasi City Hospital, health centers and midwives Independent Practice.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Family-work conflict (FWC) adalah salah satu bentuk inter role conflict yaitu tekanan atau ketidakseimbangan peran, antara peran di dalam keluarga dengan peran di pekerjaan. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari family-work conflict adalah penurunan hasil kinerja yang ditandai dengan indikator meningkatnya absensi perawat perempuan diluar cuti tahunan dengan alasan ketidakhadiran karena kepentingan keluarga.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara family-work conflict yang terdiri dari time-based conflict, strain-based conflict dan behaviour-based conflict dengan kinerja pada perawat perempuan di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan sampel sebanyak 78 responden perawat perempuan di bagian rawat inap. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara time-based conflict (p-value 0,007), strain-based conflict (p-value 0,007) dan behaviour based conflict (p-value 0,026) dengan kinerja pada perawat perempuan di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
ABSTRACT
Family-work conflict (FWC) is a form of inter-role conflict, namely the role of stress or imbalance, between the roles in the family with roles in the job. One impact of family-work conflict is characterized by reduction in performance with increased absenteeism indicators female nurse outside absences due to leave the family's interests.

The purpose of this study was to determine the relationship between family-work conflict consisting of time-based conflict, strain-based conflict and behavior-based conflict with the performance of female nurses in hospitals Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Methods This study uses cross-sectional design with a sample of 78 respondents female nurse on the inpatient. The results show there is a relationship between time-based conflict (pvalue 0.007), strain-based conflict (p-value 0.007) and behavior-based conflict (pvalue 0.026) with the performance of the female nurses in hospitals Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Mas`Ud
Abstrak :
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menggunakan sistem pembayaran INACBGs bagi pelayanan rawat inap yang mulai berlaku per 1 Januari 2014. Sistem pembayaran INA CBGs memunculkan argumen bahwa pelayanan kesehatan dengan budget tertentu, akan bertendensi bagi penyedia layanan kesehatan untuk mengurangi kualitas pelayanan kesehatan dengan meniadakan pengobatan yang tidak perlu atau pun dengan cara lainnya guna memangkas biaya, dan pada akhirnya berpotensi mempengaruhi kondisi klinis pasien saat dirawat di rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kestabilan kondisi pasien saat keluar rawat inap antara pasien dengan pembayaran INA-CBGs dibandingkan dengan pembayaran Tunai pada pasien Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue di RS Dr.Cipto Mangunkusumo sebagai parameter mutu klinis terhadap pelayanan kesehatan. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional , sumber data berupa data sekunder dari rekam medis pasien dengan diagnosis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue tahun 2010 - Mei 2014 antara pembayaran INA CBGs dan Tunai. Analisis bivariat menunjukkan perbedaan signifikan Kondisi Pasien Saat Pulang Rawat Inap antara pasien dengan pembayaran INA-CBGs dengan Tunai berdasarkan kriteria yang harus dipenuhi untuk memulangkan pasien Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue oleh Departemen Kesehatan maupun Integrated Clinical Pathway RSUPN Dr.Cipto mangunkusumo, namun saat dikontrol dengan variabel lain melalui analisis multivariat didapatkan nilai tidak bermakna antara kedua jenis pembayaran. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel umur bermakna signifikan dimana pasien dewasa berisiko 22,2 (1/ 0,045) kali untuk pulang dalam kondisi tidak stabil saat pulang rawat inap dibandingkan pasien anak setelah dikontrol oleh variabel lain (R Square 0,309; 95% CI: 0,005- 0,417) Kesimpulan : Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional dengan INA CBGs sebagai sistem pembayarannya, tidak berpengaruh signifikan bagi rumah sakit dalam memberikan layanan kesehatan yang bermutu dalam penatalaksanaan pasien Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue setelah dikontrol oleh variabel lainnya. ......The National Health Insurance (JKN) using INA-CBGs payment system for inpatient services implemented on January 1, 2014. the payment system led to an argument that INA CBGs health services with a particular budget, will tend to the health care providers, to reduce the quality of health care by eliminating unnecessary treatment or any other way to cut costs, and in turn potentially affect the clinical condition of the patient while hospitalized. The purpose of this study was to analyze the stability condition of the patient when exiting hospitalization among patients with INA-CBGs payment compared with cash payments to patients Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever in the Hospital Dr. Cipto Mangunkusomo as clinical quality parameters to health care. The research design used in this study was a quantitative cross-sectional design, data sources in the form of secondary data from the medical records of patients with a diagnosis of Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever in 2010 - May 2014 between INA CBGs and cash payments. Bivariate analysis showed significant differences in stability condition of the patient when exiting hospitalization among patients with INA-CBGs payment with cash based on the criteria that must be fulfilled in order to repatriate patients Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever by the Ministry of Health Guideline and the Integrated Clinical Pathway RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, but when controlled with other variables through multivariate analysis found no significant values between both types of payments. Multivariate analysis showed that age is significant variable in which adult patients at risk of 22.2 (1 / 0.045) time to go home in an unstable condition at discharge than children patients after other variables are controlled (R Square 0.309, 95% CI: 0.005 -0.417) Conclusions: Implementation of the National Health Insurance with INA CBGs as a payment system, no significant values for the hospital to provide quality health services in the management of patients Dengue Fever and Dengue Hemorrhagic Fever after controlled by other variables.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yossy Syarnen
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis tentang bagaimana kelengkapan pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa (LPKPJ) di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang dilakukan oleh perawat dengan subjek penelitian adalah Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa tahun 2011 Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu kuantitatif untuk melihat besar kelengkapan pengisian lembar tersebut dan kualitatif untuk melihat gambaran berdasarkan gambaran dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana, metode, pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa, penyusunan rencana keperawatan, dan monitoring serta evaluasi. Hasil Penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa besar kelengkapan pengisian lembar pengkajian itu di ruang rawat inap sebesar 1, 45% yang artinya bahwa banyak lembar pengkajian keperawatan pasien jiwa yang tidak terisi lengkap. Sedangkan pada hasil penelitian kualitatif menyebutkan bahwa dari sumber daya manusia berdasarkan pendidikan dan pelatihan didapat bahwa perawat umumnya memiliki pendidikan D3 meskipun masih ada yang berpendidikan SPK/SPRB, namun untuk pelatihan mengenai rekam medis perawat belum pernah mengikuti, sedangkan berdasarkan beban kerja, perawat merasa jumlah perawat belum cukup. Selain itu sumber daya manusia berdasarkan persepsi menemukan bahwa perawat umumnya sudah mengerti dan paham mengenai fungsi Pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa. Untuk sarana dan prasarana umumnya sudah tersedia di setiap ruangan namun untuk tempat penyimpanan masih belum memadai. Pada metode dengan melihat ketersediaan dan penerapan SPO serta sosialisasi, ditemukan bahwa SPO terkait kelengkapan pengisian LPKPJ sudah tersedia yaitu SPO Rekam Medis tentang Pengisian Rekam Medis, Petunjuk Teknis tentang pengisian LPKPJ, serta SPO tentang asuhan keperawatan. Untuk hasil penelitian berdasarkan Pengisian LPKPJ, perawat paham tentang alur pengisian tetapi pelaksanaannya kurang maksimal karena tugas perawat terkait pendokumentasian tidak sedikit, selain itu di ruang Subadra pengisian tidak hanya untuk pengkajian jiwa tetapi juga pengkajian fisik sehingga perlu format yang bisa menggambarkan kondisi fisik dan jiwa dengan lebih efektif. Dari hasil penelitian mengenai proses perencanaan asuhan keperawatan menyebutkan bahwa perawat juga telah paham bahwa dengan mengisi LPKPJ nantinya akan digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan sehingga dapat ditentukan rencana asuhan keperawatan untuk pasien, namun pelaksanaannya pun masih belum maksimal. Dan dari monitoring dan evaluasi ditemukan bahwa monitoring dan evaluasi yang dilakukan selama ini hanya untuk resume medis dan informed consent sedangkan untuk LPKPJ belum dilakukan. Saran yang diusulkan yaitu melakukan pelatihan terkait kelengkapan pengisian rekam medis termasuk LPKPJ karena LPKPJ merupakan bagian dari berkas rekam medis pasien yang harus diisi lengkap; perlu dilakukan penambahan kapasitas untuk tempat penyimpanan sesuai dengan kebutuhan di tiap ruangan; Melakukan perhitungan kebutuhan perawat untuk mengetahui jumlah perawat ideal sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan secara optimal; Memodifikasi format Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa untuk ruangan khusus seperti Subadra yang melayani pasien dengan gangguan jiwa yang disertai gangguan fisiknya untuk memudahkan melakukan pengkajian sehingga bisa menggambarkan kondisi fisik dan jiwa pasien dengan optimal; Menambahkan kolom tanda tangan perawat-perawat yang telah mengkaji pasien di setiap ruangannya sehingga nantinya jika terdapat ketidaklengkapan pengisian bisa melihat siapa saja perawat yang bertanggungjawab dalam pengkajian yang telah dilakukan sehingga memudahkan proses monitoring dan evaluasi; Menambahkan kolom tanggal pengkajian disetiap point dengan tujuan memberikan informasi tentang kapan pengkajian terhadap point tersebut dilakukan; Melakukan sosialisasi SPO Rekam Medis kepada seluruh perawat secara langsung; Melakukan bimbingan teknis terkait juknis pengisian Lembar Pengkajian Keperawatan Pasien Jiwa di ruangan.
This study analyse about the completeness of Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ) in Inpatient Room at the Hospital of Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor that nursing did with the subject of this research is the Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ) in 2011. This research used two methods is Quantitative for know about the value of completeness and Qualitative for describe completeness based on Human Resources, infrastructure and medium, method, filling of Psyciathric Patient Nursing Assessment Form (LPKPJ), the proses of nursing plan, and also monitoring and evaluation process. Results of quantitative research is Value of completeness in Inpatient room is 1,45%, that mean the incompleteness is higher than completeness. Meanwhile, results of the qualitatif research is if from human resources in education is most of nurses had a Diploma III although several of them had a School of Nursing graduate till now, however in training history, most of them had never get training for completeness of medical records especially Psyciathric Patient Nursing Assessment Form, But based on nursing workload, they feeling that number of nursing in the room is not sufficient. In other case, for perception most of nurses know and understand about the function of filling LPKPJ. For medium and infrastructure, all of room had a place for filling and had a place for storage to supply of medical records form but for storege is not sufficient yet in the several room. For methods, with analyse willing and application also socialization is procedures about completeness Psyciathric Patient Nursing Assessment Form that is Standard Procedures of Operation (SOP) of Medical Records about filling the medical records, technical instruction for filling LPKPJ, also SOP about nursing care. For results based on filling LPKPJ, they understand about the filling process, but for action not optimum yet because nurse has many task of nursing care, in Subadra, not only filling psyciatric assessment but also physic assessment because it is the psyciatric-physic room. Results based on nursing plan process is they understand to filling assessment for make sure of diagnosis of nursing and then make a planning to take action a nursing care, but in reality, this not optimum too. The last from monitoring and evaluation results is the monitoring and evaluation did along only for medical resume and informed consent, for other is not yet including. Suggestions can be proposed to improved training about completeness medical record, including Psyciathric Patient Nursing Assessment Form, because the LPKPJ is also a part of medical records that complete for filling; do additional capacity for storage supply of medical records form depend as need; do a counting for need of nursing in a room for get ideal number of nursing in a room; do modifying Psyciathric Patient Nursing Assessment Format for Subadra room for effectiveness and eficiency; do additional spot for signature of nursing that do assessment in each room at the patient who'll be their guarantee to facilitate of monitoring and evaluation; do additional date coloumn in each point of assessment form for noted by nursing that filled the point for information of assessment did; do direction socialitation of medical records procedure to all of nurses; do techincal guidance of filling assessment in room.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Magellanica
Abstrak :
Skripsi ini membahas pengelolaan Rekam Medis rawat inap di RSUD Kota Bekasi pada tahun 2012. Proses pengelolaan rekam medis rawat inap yang terdiri dari yang terdiri dari pencatatan, pengelolaan data medis, penyimpana RM, dan pengembalian RM. Proses tersebut digunakan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan lengkap. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif (univariat). Sampel yang digunakan adalah 100 berkas rekam medis rawat inap. Adapun hasil data yang diperoleh waktu pengembalian berkas rekam medis periode Januari-Oktober 2012 dari ruangan perawatan adalah Tepat Waktu sebesar 20% (8961 RM) dan Tidak Tepat Waktu sebesar 80% (4892 RM). Sedangkan hasil evaluasi kelengkapan berkas rekam medis rawat inap periode Januari-Oktober 2012 adalah Lengkap sebesar 84% (84 RM) dan Tidak Lengkap 16% (16 RM). ......This thesis discusses the management of inpatient Medical Record Bekasi District Hospital in 2012. Process management of inpatient medical records consisting of consisting of records, medical records management, RM last save, and return RM. The process used to produce information quickly and completely. The research was conducted using qualitative and quantitative research (univariate). The samples used were 100 inpatient medical record file. The results of the data obtained medical record file payback period January to October 2012 from the treatment room is the Right Time by 20% (8961 Medical Record) and Not the Right Time by 80% (4892 Medical Record). While the results of the evaluation of the completeness of the medical record file hospitalization period January to October 2012 is a full 84% (84 Medical Record) and Incomplete 16% (16 Medical Record).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldo Trisatria Putra
Abstrak :
JPK merupakan suatu program yang diselenggarakan oleh badan penyelenggara asuransi sosial yaitu PT Jamsostek (Persero) dan diselenggarakan secara terstruktur dan komprehensif. Program JPK Jamsostek menggunakan prinsip managed care. Program ini harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, peserta program ini harus memahami dan mengikuti prosedur pelayanan kesehatan yang sudah ditetapkan oleh PT Jamsostek (Persero). Pada tahun 2012, PT Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Gambir membayarkan klaim perorangan rata-rata 75 klaim/bulan. Hal ini menandakan bahwa masih rendahnya pemahaman peserta JPK Jamsostek tentang prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman peserta JPK Jamsostek tentang prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Gambir Tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional dan dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 97 responden di PT Matahari Department Store Tbk. Atrium Plaza dan Kopposindo Jakarta Pusat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara umur, tingkat pendidikan, pengalaman menggunakan JPK, sosialisasi SDM perusahaan, dan sosialisasi JPK Jamsostek dengan pemahaman peserta JPK Jamsostek tentang prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero).
JPK is a program organized by the social insurance administrators, PT Jamsostek (Persero) and organized in a structured and comprehensive. JPK Jamsostek using managed care principles. This program shall be implemented in accordance with the procedures of health care. Therefore, participants should understand and follow health care procedures that have been established by PT Jamsostek (Persero). In 2012, PT Jamsostek (Persero) Gambir Branch paying individual claims an average of 75 claims/month. This indicates that there is still lack of understanding of JPK Jamsostek participants about health care procedures of PT Jamsostek (Persero). This study aims is to determine the factors that influencing the JPK Jamsostek participant?s comprehension about health care procedure in PT Jamsostek (Persero) Gambir branch office in 2012. This research is a quantitative study with cross-sectional design and carried out by filling out the questionnaires. Questionnaires were distributed to 97 respondents at PT Matahari Department Store Tbk. Atrium Plaza and Kopposindo Jakarta Pusat. The results of this study indicate that a significant relationship between age, educational level, experience of using JPK, corporate HR socialization, and JPK Jamsostek socialization with the JPK Jamsostek participant?s comprehension about health care procedure in PT Jamsostek (Persero).
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Elwiza
Abstrak :
Posyandu merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan dasar yang dapat mendeteksi secara dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan balita. Kelurahan Pakan Labuah merupakan kelurahan dengan cakupan ditimbang bagi sasaran terendah di wilayah kerja Puskesmas Tigo Baleh yaitu sebesar 58,1%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu bayi dan balita ke Posyandu di kelurahan Pakan Labuah Kota Bukittinggi Tahun 2013. Desain penelitian adalah cross sectional melalui pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis chi square. Populasinya adalah seluruh ibu yang mempunyai anak bayi dan balita berumur 6-59 bulan dengan sampel penelitian berjumlah 110 orang. Hasil penelitian didapatkan ibu bayi dan balita yang berkunjung baik ke Posyandu dengan penimbangan ≥4x sebesar 50%. Variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu bayi dan balita ke Posyandu yaitu pekerjaan, pengetahuan dan sikap sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah umur, pendidikan, jarak posyandu, pelayanan imunisasi, program pemberian makanan tambahan, biaya pelayanan, dukungan keluarga, bimbingan tenaga kesehatan dan dorongan tokoh masyarakat. Melihat rendahnya kunjungan ibu ke Posyandu maka diharapkan bagi Dinas Kesehatan agar memperbanyak media penyuluhan dan meningkatkan bimbingan serta pembinaan terhadap kader Posyandu. ......Posyandu or integrated children health care is one of the primary health care unit, which can detect early growth retardation and toddler development. Kelurahan Pakan Labuah is an urban village with the lowest scope of weighed for target in the work area under Puskesmas (Community Health Care) Tigo Baleh that is 58.1%. The purpose of this study is to determine the factors related with the behavior of mothers of infants and toddlers visit to Posyandu in Kelurahan Pakan Labuah, Bukittinggi, in 2013. The research method was cross-sectional quantitative approach and use chi square analysis. The population is all mothers with infants and toddlers aged 6-59 months with a total sample of 110 mother. The results showed that 50 % mothers of infants and toddlers visit to Posyandu by weighing ≥ 4x. Variables that were statistically associated with the behavior of mothers of infants and toddlers visit to Posyandu are occupation, knowledge and attitudes, whereas unrelated variables were age, education, distance Posyandu, immunization services, supplementary feeding programs, cost of services, family support, counseling health workers, and community leaders urge. See low maternal visits to Posyandu is expected District Health Office in order to expand media outreach and mentoring and coaching to improve cadres of Posyandu.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Janatun Rahayu
Abstrak :
Pada tahun 2011, terdapat permasalahan di unit logistik Rumah Sakit (RS) Yadika Pondok Bambu, antara lain ketidaksesuaian antara data fisik dengan data tertulis, terdapat penumpukan beberapa jenis barang umum, dan terdapat kekosongan beberapa jenis barang tersebut di gudang logistik. Hal tersebut terkait dengan fungsi pengendalian barang umum logistik dimana fungsi pengendalian logistik seharusnya dapat dilaksanakan dengan baik agar tercipta efisiensi dalam penyelenggaraan kebutuhan barang umum logistik untuk mendukung pelayanan kesehatan di RS. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan penelitian kualitatif untuk menggambarkan pelaksanaan pengendalian barang umum di unit logistik RS Yadika Pondok Bambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengendalian barang umum logistik sudah cukup baik. Namun, masih terdapat kekurangan pada kegiatan pencatatan, proses pengadaan, proses pendistribusian, dan proses penghapusan barang umum logistik. Untuk kedepannya, unit logistik RS Yadika Pondok Bambu sebaiknya melakukan pencatatan secara day to day, membuat surat perjanjian kerjasama dengan supplier, memperbaiki koordinasi dengan unit lain, dan melakukan penghapusan dengan rutin bila diperlukan. In 2011, there were problems in the logistics unit of Yadika Pondok Bambu Hospital, namely discrepancies between the physical data with written data, there was a buildup of some kind of public goods, and there were several types of goods are gaps in warehouse logistics. This is related to the control functions of public goods logistics where logistics control functions should be implemented properly in order to create efficiencies in the operation of public goods logistics requirements to support health services in hospitals. Under these conditions, conducted qualitative research to describe the implementation of the public goods control in logistics unit in Yadika Pondok Bambu Hospital. The results showed that the overview of public goods control in logistics unit is good enough. However, there are still deficiencies in record keeping activities, the procurement process, distribution process, and public goods logistics process of elimination. For the future, the logistics unit in Yadika Pondok Bambu Hospital should keep recording for day to day, made a cooperation agreement with suppliers, improving coordination with other units, and perform the routine removal when needed.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Amelia Putri
Abstrak :
Perusahaan Y merupakan salah satu nasabah Perusahaan Asuransi X yang telah melakukan klaim persalinan sectio caesarea dengan persentase 35% dari total klaim persalinan pada periode Februari 2011 - Januari 2012. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan sectio caesarea pada produk asuransi kesehatan managed care Perusahaan Asuransi X di Perusahaan Y. Desain penelitian cross sectional, dengan mengambil data sekunder dari transaksi klaim Perusahaan Asuransi X periode Februari 2011 - Januari 2012. Responden 180 peserta Perusahaan Asuransi X yang memanfaatkan pelayanan kesehatan persalinan. Hasil penelitian menunjukkan proporsi peserta persalinan dengan tindakan sectio caesarea sebesar 63 (35%) dari 180 total peserta persalinan produk asuransi kesehatan managed care Perusahaan Asuransi X. Didapatkan variabel yang berhubungan dengan tindakan sectio caesarea adalah penyakit penyerta. Atas dasar tersebut dianjurkan untuk melakukan evaluasi terhadap proses underwriting pada tahap seleksi risiko.
Y company is one of the customers of Insurance X Company which has sectio caesarea?s childbirth claim with percentage 35% of the total labor claims in February 2011 - January 2012 period. The study conducted to determine the relation factors of the sectio caesarea action in managed care health insurance X products in Y company. Cross- sectional study design, by taking a secondary data from Insurance X Company claims transactions in February 2011 - January 2012 period. Respondents were 180 participans Insurance X Company that utilizes childbirth health care services. The results showed the proportion of sectio caesarea action participants were 63 (35%) of 180 total participants childbirth managed care health insurance products Insurance X Company. The variable that related with the sectio caesarea action is the comorbid disease. On the basis of it is recommended to evaluate the underwriting process on the risk selection stage.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Priyatiningsih
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang hubungan pemanfaatan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) terhadap utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat diketahuinya distribusi frekuensi faktor pelayanan kesehatan balita dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita di osyandu di Indonesia, berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Diketahuinya hubungan kesesuaian pemanfaatan dana BOK dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia setelah dikontrol dengan variabel lain, berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Unit analisis penelitian ini adalah wilayah kerja kecamatan, dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 168 kecamatan. Analisis Multivariat dilakukan dengan pendekatan model Ordinary Least Square (OLS) dengan metode Backward Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa proporsi Puskesmas penerima BOK sebesar 76,48%, proporsi kesesuaian pemanfaatan BOK sebesar 68,56%, dan rata-rata BOK perkapita adalah sebesar 4.226 rupiah yang berasal dari 15 propinsi, 115 kab/kota dan 168 kecamatan. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita meliputi alokasi dana BOK perkapita, Manajerial Kepala Puskesmas, Jumlah Bidan, Jumlah Perawat, dan Sumbangan dana dari Puskesmas. Dari hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa Puskesmas yang menerima BOK dan kesesuaian pemanfaatan Dana BOK tidak mempengaruhi utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia sedangkan alokasi dana BOK perkapita meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia.
This study discusses associaton between the use of Health Operational Assistance and Utilization Under Five Childs Health Services in Posyandu in Indonesia. The purpose of this study is to know the frequency distribution of under five childs health service facilities with the utilization of under five childs health services in posyandu in Indonesia based on the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) data, knowing the relationship between the suitability of BOK funds utilization and the utilization of under five health services at posyandu in Indonesia is based on the Indonesian Family Life Survey (IFLS) data in 2014, and it is known that the influence of BOK funds with the utilization of under-five health services after being controlled by other variables is based on the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) data. with the number of samples meeting the inclusion criteria as many as 168 sub-districts. Multivariate analysis was carried out using the Ordinary Least Square (OLS) model approach with the backward method. Based on the results of this study it was found that the proportion of Puskesmas receiving BOK was 76.48%, the proportion of the suitability of BOK utilization was 68.56%, and the average BAP per capita was 4,226 rupiah from 15 provinces, 115 districts/cities and 168 sub-districts. The factors that significantly correlated with the utilization of under five childs health services included the allocation of BOK per capita funds, Managerial Head of Puskesmas, Number of Midwives, Number of Nurses, and Donations from Puskesmas. From the results of this study it was also found that the Puskesmas that received BOK and the suitability of the use of the BOK Fund did not affect the utilization of under-five health services at the posyandu in Indonesia while the allocation of the BOK per capita increased the utilization of under five health services in posyandu in Indonesia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>