Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Agung Kuncoro
"Sektor Pendidikan adalah salah satu layanan dasar yang seringkali terkena dampak bencana seperti rusaknya bangunan, sarana dan prasarana sekolah, dan terhentinya kegiatan belajar mengajar. Upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana di sekolah perlu keterlibatan semua aktor termasuk anak-anak. Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dapat digunakan dalam meningkatkan kesiapsiagaan. Saat ini belum banyak penelitian tentang pelibatan anak-anak dalam kesiapsiagaan bencana di Jakarta. Penelitian ini berupaya untuk menganalisis perkembangan SPAB di DKI Jakarta dan keterlibatan anak dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan data secara kualitatif dan kuantitatif. Adanya peraturan gubernur DKI Jakarta dan Peraturan Menteri Pendidikan tentang pelaksanaan program SPAB tidak membuat satuan pendidikan melaksanakan program SPAB secara komprehensif. Pelaksanaan pilar satu tentang fasilitas aman bencana lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan pelaksanaan kedua pilar lainnya. Keahlian dan keterampilan fasilitator, dukungan dan motivasi, serta pemilihan waktu merupakan faktor yang dapat menghambat dan mendukung keterlibatan anak.

The education sector is often affected by disasters, such as damage to school buildings, facilities, infrastructure, and disruptions to teaching and learning activities. It is crucial for all stakeholders, including children, to be involved in school disaster preparedness efforts. The Disaster Safe Education Unit (SPAB) program can help to improve it. More research on the involvement of children in disaster preparedness in Jakarta is needed. This study aims to analyze the progress of SPAB in DKI Jakarta and the involvement of children in its implementation, using a qualitative approach with both qualitative and quantitative data collection methods. Despite regulations regarding the implementation of the SPAB program, education units still need to implement the program entirely. Pillar One, which focuses on disaster-safe facilities, is implemented more than the other two pillars. Facilitator expertise and skills, support, motivation, and timing are all factors that can either hinder or support child participation."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library