Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raditya Shafik
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwakaf saham. Wakaf saham merupakan salah satu bentuk filantropi Islam yang memiliki potensi besar dalam mendukung pembangunan ekonomi dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang melibatkan 205 responden dengan kriteria usia minimal 17 tahun dan pernah setidaknya bertransaksi saham. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang didistribusikan secara online dan offline, kemudian dianalisis menggunakan metode SEM-PLS dan teori Theory of Planned Behavior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor attitude, subjective norms, perceived behavioral control, religiosity, dan knowledge memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwakaf saham. Religiusitas responden merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi intensi berwakaf saham. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur filantropi Islam dengan menyoroti pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai wakaf saham. Implikasinya, pihak terkait seperti lembaga keuangan syariah, dan organisasi filantropi perlu meningkatkan program edukasi dan kampanye mengenai wakaf saham untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Penelitian ini juga menyarankan perlunya kajian lebih lanjut dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain serta memperluas cakupan geografis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif.

This research aims to analyze the factors that influence the intention to  share waqf. Share waqf is a form of Islamic philanthropy that has great potential in supporting economic and social development. This research uses a quantitative approach with a survey method involving 205 respondents with minimum age criteria of 17 years and who have at least traded shares. Data was collected through questionnaires distributed online and offline, then analyzed using the SEM-PLS method and the Theory of Planned Behavior theory. The research results show that the factors attitude, subjective norms, perceived behavioral control, religiosity, and knowledge have a positive and significant influence on the intention to donate shares. Respondents' religiosity is the most dominant factor influencing their intention to donate shares. This research contributes to the Islamic philanthropy literature by highlighting the importance of education and outreach regarding share waqf. The implication is that related parties such as sharia financial institutions and philanthropic organizations need to increase educational programs and campaigns regarding share waqf to increase community participation. This research also suggests the need for further studies by considering other variables and expanding geographical coverage to obtain a more comprehensive understanding."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malina Vrahma
"Rendahnya pemberdayaan perempuan di negara-negara muslim sering dikaitkan dengan faktor agama yang membatasi hak dan ruang partisipasi perempuan. Data dari World Economic Forum menjelaskan bahwa negara-negara muslim memiliki indeks pemberdayaan perempuan yang rendah, bahkan mendominasi 10 negara dengan nilai indeks terendah di Women’s Empowerment Index. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan perempuan terhadap kemiskinan multidimensi di negara muslim serta perbandingannya dengan negara non-muslim tahun 2016 – 2021. Penelitian ini menggunakan regresi balanced panel data dengan Fixed Effect Model terhadap 37 negara yang terdiri dari 6 negara muslim dan 31 negara non-muslim. Variabel pemberdayaan perempuan diukur dengan empat indikator Global Gender Gap Index (GGGI), yaitu partisipasi tenaga kerja perempuan, rata-rata perempuan bersekolah, tingkat fertilitas, dan partisipasi perempuan di parlemen. Hasil regresi menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan melalui partisipasi tenaga kerja dan pendidikan perempuan berpengaruh signifikan negatif terhadap kemiskinan multidimensi, di mana pengaruhnya lebih besar ditemui pada sub-sample negara muslim menurut koefisien hasil regresi. Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur mengenai pentingnya pengoptimalan pemberdayaan perempuan untuk mengentaskan kemiskinan multidimensi tanpa memandang latar belakang agama.

The low level of women's empowerment in Muslim countries is often associated with religious factors that limit women's rights and spatial participation. Data from the World Economic Forum explains that Muslim countries have the lowest women's empowerment index, even dominating the 10 countries with the lowest index scores on the Women's Empowerment Index. Therefore, this research aimed to analyze the effect of women's empowerment on multidimensional poverty in Muslim countries and its comparison with non-Muslim countries in 2016 - 2021. This research used balanced panel data regression with a Fixed Effect Model for 37 countries consisting of 6 Muslim countries and 31 non-Muslim countries. The variable of women's empowerment is measured by four indicators of the Global Gender Gap Index (GGGI), namely women's labor force participation, average women's education, fertility rate, and women's participation in parliament. The regression results showed that women's empowerment through labor force participation and women's education have a significant negative effect on multidimensional poverty, where the effect is greater in the sub-sample of Muslim countries according to the coefficient of the regression results. Therefore, it is hoped that this research can add to the literature regarding the importance of empowering women to reveal multidimensional poverty regardless of religious background.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betatinian Permata Oktaviani
"Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya voluntary self exclusion adalah karena alasan religiusitas. Sebagai contoh, negara OKI dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki tingkat inklusi keuangan lebih rendah dibandingkan rata – rata negara di dunia. Individu di negara OKI cenderung lebih religius, sehingga adanya kebutuhan yang lebih besar untuk layanan keuangan syariah. Industri keuangan syariah sendiri secara signifikan mengalami pertumbuhan selama satu dekade terakhir. Ditemukan juga bahwa negara OKI dengan perbankan syariah memiliki tingkat inklusi yang sedikit lebih tinggi. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perkembangan keuangan syariah terhadap inklusi keuangan di 30 negara OKI pada tahun 2015 – 2022. Hasil menunjukkan bahwa kinerja keuangan syariah secara signifikan berpengaruh positif, meskipun kecil, terhadap inklusi keuangan. Dengan menggunakan metode penghitungan Index of Financial Inclusion (IFI) oleh Sarma dan data Islamic Finance Development Indicator (IFDI), ditemukan juga adanya pengaruh signifikan antara GDP per kapita dan tingkat pengangguran terhadap inklusi keuangan.

One of the factors contributing to voluntary self-exclusion is religious reasons. For example, in OIC countries, where the majority of the population is Muslim, the level of financial inclusion is lower compared to the global average. Individuals in OIC countries tend to be more religious, leading to a greater need for Islamic financial services. The Islamic finance industry itself has significantly grown over the past decade. It is also found that OIC countries with Islamic banking have slightly higher inclusion rates. Thus, this research aims to analyze the impact of Islamic financial development on financial inclusion in 30 OIC countries from 2015 to 2022. The results indicate that Islamic financial performance significantly and positively influences financial inclusion, albeit to a small extent. Using the Index of Financial Inclusion (IFI) method by Sarma and the Islamic Finance Development Indicator (IFDI) data, it was also found that there is a significant impact between GDP per capita and unemployment rate on financial inclusion.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library