Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atok Setiyawan
Abstrak :
Penggunaan etanol sebagai bahan bakar pada motor Otto baik dedicated maupun sebagai campuran pada gasoline, masih banyak dijadikan sebagi obyek penelitian. Hal ini sejalan dan harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kinerja motor Otto, reformulasi bahan bakar gasoline maupun pengurangan emisi gas buang. Penambahan etanol pada premium akan merubah sifat-sifat utama bahan bakar yang terkait dengan karakteristik pembakaran. Penelitian difokuskan pada karakterisasi pembakaran premium, etanol dan campurannya dengan kondisi atmosferik pada Kalorimeter Api dan bertekanan pada motor Otto. Karakterisasi pembakaran kodisi atmosferik dipengaruhi oleh konsentrasi etanol dalam premium sedangkan untuk bertekanan di motor Otto dengan beberapa paramater bervariasi yang meliputi: konsentrasi etanol dan λ pada kondisi operasional motor secara umum/pemakaian harian yang meliputi: MBT, beban 3 kW (Widely Open Throttle-WOT), putaran 4000 rpm. Sifat-sifat penting yang berubah dengan penambahan etanol pada premium adalah: penambahan 5% (v/v) etanol memberikan efek azeotropika tertinggi dengan nilai RVP sebesar 71,4 kPa, RON dan kalor penguapan meningkat masing-masing sebesar 1,9 point dan 10% tetapi nilai kalor menurun sebesar 1,4% dibandingkan premium. Karakteristik pembakaran kondisi atmosferik: setiap penambahan etanol 10% (v/v) akan menurunkan laju pelepasan massa dan kalor masing-masing sebesar 5,8% dan 8,4% untuk massa bahan bakar yang sama. Sedangkan karakteristik pembakaran betekanan di motor Otto: ignition delay tidak berubah secara signifikan, durasi pembakaran meningkat dari 41°CA menjadi 45°CA, setiap penambahan 10% (v/v) etanol berpengaruh pada: konsumsi bahan bakar dan laju pelepasan massa masing-masing meningkat rata-rata sebesar 12,8% dan 11,3%, tetapi laju pelepasan kalor menurun sebesar 2,1%. Efek positif dari penambahan etanol pada premium adalah penurunan emisi gas buang berupa CO2, CO dan HC masing-masing maksimum sebesar 4,4%, 14,5% dan 17,4%. Karakteristik pembakaran kondisi atmosferik dan bertekanan di motor Otto yang berupa laju pelepasan massa menunjukkan sifat yang antagonis, tidak demikian halnya dengan laju pelepasan kalor. Penambahan etanol pada premium untuk aplikasi motor Otto menunjukkan efek negatif berupa meningkatnya konsumsi bahan bakar dan efisiensi termal tetapi berdampak positif terhadap penurunan emisi gas buang. The use of ethanol as a motor fuel in both dedicated and as blends in gasoline is still interesting as objects of research. This is in line and should be adjusted with several issues i.e.: the development of technology and performance of Spark Ignition Engine (SIE), fuel reformulation of gasoline and the reduction of exhaust emissions. The addition of ethanol on premium will change the predominant properties associated with combustion characteristics. Research was focus on the characterization of the combustion of premium, ethanol and the blends in two methods, i.e.: atmospheric condition in a Cone Calorimeter and pressurized in a SIE. The parameter of test for atmosphric combustion characterics was concentration of ethanol in premium only. While for pressurized condition in the SIE, many parameters were varied includes: ethanol concentration and λ based on daily motor operation i.e.: at MBT, load was 3 kW (Widely Open Throttle-WOT), speed was 4000 rpm. The important properties were changed by the addition of ethanol on premium i.e.: addition of a 5% (v/v) delivered the highest value of the azeotrope effect with RPV of 71,4 kPa, Ron and heat of vaporization increased by 1.9 point and about 10% respectively if compared to premium. For the atmospheric combustion characteristics, the addition of a 10% (v/v) ethanol decreased mass and heat release rate as much as 5.8% and 8.4% respectively for the same quantitative of fuel. Meanwhile the pressurized combustion characteristics in SIE showed that ignition delay was not changed significantly, the duration of combustion increased from 41 to 45°CA, the addition of 10% (v/v) ethanol increased fuel consumption and the mass release rate on average by 12.8% and 11.3% respectively, but the rate of heat release decreased by 2.1% compared to premium. The positive effects of the addition of ethanol on premium were a decreased in exhaust emission of CO2, CO and HC at a maximum value of 4.4%, 14.5% and 17.4% respectively compared to premium. Athomspheric and pressurized combustion characteristics in term of mass release rate showed the nature of the antagonist behaviour, is not the case with the rate of heat release. The addition of ethanol on premium for SIE application demonstrated the negative effects, mainly an increasing fuel consumption and thermal efficiency but positively impact on a decreasing exhaust gas emission.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
D1335
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suraji
Abstrak :
Teknik pembakaran pada boiler dengan menggunakan tiny oil burner adalah teknologi baru yang dapat menghemat bahan bakar minyak dan ramah lingkungan. Aplikasi dari tiny oil burner pada boiler PC dapat mengurangi konsumsi minyak HSD, memastikan kestabilan pembakaran pada kondisi beban rendah dan mencegah kehilangan energi panas pada ruang bakar. Teknologi tiny oil burner tersebut digunakan pada sub-critical Pulverized Coal (PC) boiler di PLTU Labuan 300 MW. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dan karakteristik pembakaran dari tiny oil burner pada kondisi start up di boiler PLTU Labuan 300 MW. Dari analisa data operasi dapat diketahui kinerja hasil dari performance test dan karkateristik pembakaran berupa theoritical combustion air, air-fuel ratio, excess air, energy transfer dan coal ignition process. ...... On the boiler combustion technique, tiny oil burner technology is new. Tiny oil burner is a technology that can save fuel and environmentally friendly technologies. Application of the tiny oil burners in a PC boiler can reduce the consumption of HSD oil, ensuring stable combustion at low load conditions and prevents loss of heat energy in the combustion chamber. The research of combustion tiny-oil burner system was conducted at Labuan CFSPP 2X300 MW. The purpose of this research was to determine the performance and combustion characteristics of tiny oil burners based on operational data of tiny-oil. With this research are expected to know the performance of tiny oil system and combustion characteristic such as theoritical air combustion, air-fuel ratio, excess air, energy transfer and coal ignition process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Palasro
Abstrak :
ABSTRAK
Masyarakat modern menghadapi banyak tantangan, termasuk diantaranya populasi yang bertambah, meningkatnya permintaan bahan makanan, pakaian, perumahan, dan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi semuanya itu. Untuk memproduksi barang-barang pemenuhan kebutuhan tersebut dibutuhkan sejumlah sumber daya energi yang besar. Kebutuhan energi yang bertumbuh dapat dipenuhi secara mudah dengan menggunakan bahan bakar fosil (batubara, gas alam, dan minyak bumi). Pemanfaatan bahan bakar fosil di Indonesia masih mendominasi dibandingkan sumber energi yang lain, minyak bumi (34%), batubara (20%), dan gas (20%). Banyak ahli berpendapat bahwa skenario ini tidak sesuai untuk jangka panjang, dan alternatif-alternatif yang lain diperlukan. Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia sendiri masih sangat rendah. Pemanfaatan sumber energi dari air 3%, panas bumi 1%, bahan bakar nabati 2%, dan biomassa 20%. Biofuel termasuk salah satunya bioethanol, merupakan sumber energi terbarukan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan terhadap energi. Dalam penelitian ini dilakukan proses mendesain ulang dan optimasi compact distillator yang telah ada pada penelitian sebelumnya. Compact distillator merupakan jenis kolom distilasi batch. Proses desain kolom menggunakan metode shortcut, kemudian dilakukan desain tray untuk menentukan geometri keseluruhan dari compact distillator. Low grade bioethanol pada kondisi umpan diharapkan menghasilkan high grade bioethanol pada keluaran condenser. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa campuran bensin dengan bio-ethanol menunjukkan kualitas pembakaran yang baik, yang menghasilkan performa dan emisi yang optimum.
ABSTRACT
Modern societies face many challanges, including growing populations, increasing demands for foods, clothing, housing, and the raw materials required to produce all of these. To produce all of these needs is required huge amount of energy. Growing need for energy easily met by use of fossil fuels (e.g. coal, natural gas, petroleum). Utilization of fossil fuels in Indonesia is still in biggest portion compare with other energy resources, petroleum (34%), coal (20%), and gas (20%). Many experts argue that this scenario is not suitable in the long term, and other alternatives are needed. Utilization of renewable energy in Indonesia is still low. Utilization of energy resources from water 3%, geothermal 1%, biofuel 2%, and biomass 20%. Biofuels including bioethanol are renewable energy resources that can help meet energy need. In this research has been done redesign process and optimization of compact distillatory which from previous research. Compact distillator is batch distillation column type. Colum design process has used shortcut method, and then has been done tray design to determine whole geometry of compact distillator. Low grade bioethanol in feed condition is expected to produce high grade bioethanol from output condenser. Previous research result has showed that gasoline-bioethanol mixtures has better combustion quality, and then deliver optimum performances and emissions.
2013
T38621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Melsadakh Bill Maryunan Christ
Abstrak :
Isu pemanfaatan energi yang efisien dan hemat merupakan salah satu bahan pertimbangan pada setiap aktivitas yang berhubungan dengan teknologi. Salah satu bentuk dari penggunaan energi adalah penggunaan bahan bakar gas, yang mana cadangannya masih berlimpah dan relatif lebih bersih dalam penggunaannya. Untuk itu, teknik pembakaran memiliki peranan penting dalam pemanfaatan energi tersebut. Flame stability, atau stabilitas nyala api, merupakan salah satu aspek penting dari teknik pembakaran yang aplikasinya sangat luas, baik dari segi kebermanfaatan energi maupun keselamatan dari kebakaran. Penggunaan dari flame stability dapat terlihat dari kemampuan untuk mengatur letak pembakaran, tinggi nyala, dan sekaligus jumlah bahan bakar yang dikonsumsi. Beberapa parameter kestabilan nyala ialah blow-off, lift-up, flashback, dan re-attachment. Tulisan kali ini memaparkan penelitian akan stabilitas nyala api pada ruang bakar jet dengan variasi nozzle, yakni ruang bakar yang mengalami penyempitan pada bagian keluarannya, sebagai salah satu bentuk ruang bakar yang dapat kita jumpai dalam aplikasi teknologi di bidang teknik pembakaran. Pemasangan nozzle dengan diameter yang berbeda akan menghasilkan karakteristik api dan kestabilannya yang berbeda pula. ...... The issue of efficient and economical utilization of energy has been one of consideration in every technology-related activity. One form of energy utilization is the usage of gas fuel, whose reserve is still abundant and whose usage is relative clean. Therefore, combustion engineering has important role in the utilization thereof. Flame stability is one important aspect of combustion engineering which has various applications in utilization of energy and in fire safety aspect. The usage of flame stability can be seen in the ability to control the position of combustion, flame height, and also the number of fuel consumed. Some parameters of stability are blow-off, lift-up, flashback, and re-attachment. This writing is to explain the research of flame stability in jet combustion chamber with variations of nozzle diameter, which is a combustion chamber which has a reduction in sectional area of the outlet, as one of the form of combustion chamber which can be found as technology application in combustion engineering. Installation of nozzle with different diameters yield different characteristic of flame and its stability.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ardy Rizki Ananda
Abstrak :
Dalam suatu peristiwa kebakaran, perambatan api pada arah lateral dapat meningkatkan laju pelepasan kalor yang terjadi. Untuk mempelajari sifat penyebaran api pada arah lateral, melalui Skripsi ini dilakukan pengembangan desain alat pengujian perambatan api arah lateral untuk material padat mampu bakar. Acuan yang digunakan dalam pengembangan alat adalah standar ASTM E1321-97 a 2002 mengenai pengujian penyalaan dan permbatan api pada arah lateral. Beberapa penyesuaian dalam proses pengembangan desain dilakukan untuk menyesuaikan terhadap kondisi lingkungan tempat pengujian dilaksanakan. Material uji yang dipilih adalah plywood 3 mm, radiate pine 10 mm, dan medium density fibreboard 3 mm. Penelitian diawali dengan pengujian karakteristik pemanas yang digunakan. Dalam suatu kegiatan pengujian, dapat dilakukan dua jenis pengujian secara berurutan, yaitu pengujian sifat penyalaan dan sifat perambatan api. Nilai parameter penyalaan yang diperoleh melalui pengujian penyalaan digunakan sebagai acuan pengujian penyalaan perambatan api untuk setiap material. Hasil pengujian perambatan api menunjukkan bahwa parameter perambatan api berkaitan erat dengan sifat material. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sifat perambatan api pada arah lateral dipengaruhi oleh nilai termal inersia sampel dan arah serat sampel kayu.
Dalam suatu peristiwa kebakaran, perambatan api pada arah lateral dapat meningkatkan laju pelepasan kalor yang terjadi. Untuk mempelajari sifat penyebaran api pada arah lateral, melalui Skripsi ini dilakukan pengembangan desain alat pengujian perambatan api arah lateral untuk material padat mampu bakar. Acuan yang digunakan dalam pengembangan alat adalah standar ASTM E1321-97 a 2002 mengenai pengujian penyalaan dan permbatan api pada arah lateral. Beberapa penyesuaian dalam proses pengembangan desain dilakukan untuk menyesuaikan terhadap kondisi lingkungan tempat pengujian dilaksanakan. Material uji yang dipilih adalah plywood 3 mm, radiate pine 10 mm, dan medium density fibreboard 3 mm. Penelitian diawali dengan pengujian karakteristik pemanas yang digunakan. Dalam suatu kegiatan pengujian, dapat dilakukan dua jenis pengujian secara berurutan, yaitu pengujian sifat penyalaan dan sifat perambatan api. Nilai parameter penyalaan yang diperoleh melalui pengujian penyalaan digunakan sebagai acuan pengujian penyalaan perambatan api untuk setiap material. Hasil pengujian perambatan api menunjukkan bahwa parameter perambatan api berkaitan erat dengan sifat material. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sifat perambatan api pada arah lateral dipengaruhi oleh nilai termal inersia sampel dan arah serat sampel kayu.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Ali Imran
Abstrak :
Pembaraan atau smoldering merupakan tipe pembakaran yang unik, karena merupakan tipe pembakaran yang tidak memiliki lidah api. Fenomena smoldering dapat menjadi bahaya, karena dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama sebelum bertransisi menjadi flaming combustion. Sehingga smoldering menjadi sumber bahaya, terutama dalam keberadaan material organik, yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan / wildland fire. Salah satu bentuk pembakaran smoldering juga dapat dilihat pada rokok, terutama rokok kretek. Rokok kretek adalah tipe rokok dengan campuran tembakau dan cengkeh. Penelitian mengenai proses pembakaran smoldering pada rokok diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk penelitian fenomena smoldering lainnya. Dengan menggunakan parameter berupa sudut, tulisan ini menganalisis hubungan sudut dengan static burn rate dan mass loss rate. Selain itu, eksperimen dilanjutkan dengan melihat interaksi antara rokok dengan material uji berupa kertas. Hasil dari eksperimen ini adalah, sudut sangat berpengaruh dalam proses smoldering, karena posisi dari rokok menentukan oxygen attacknya. Sudut 270º merupakan sudut dengan static burn rate dan mass loss rate paling cepat. Sedangkan, pada eksperimen interaksi dengan kertas, didapatkan penyebaran luasan kertas yang terbakar dengan rokok, dengan parameter sudut kontak. Didapatkan bahwa sudut 50º memiliki luasan area bakar paling besar, hal ini diakibatkan besarnya kontak area antara rokok dengan kertas uji. ...... Smoldering has long been a unique type of combustion. Its self sustained, slow, and flameless form of burning, can be extremely hazardous in certain situations; especially in the presence of organic matters. Peat and wildland fire, for example, usually occur as an aftermath of smoldering of organic matter. Another example of smoldering combustion is the burning process of a cigarette, namely Kretek Cigarette, a type of cigarette with a mixture of tobacco and clove. Experimentation about the smoldering combustion of a kretek cigarette is expected to be a stepping stone towards a thorough analysis about smoldering combustion as a whole. With inclination as the main parameter, the experiment conducted are aimed towards the the relation between inclination and smoldering combustion, with static burn rate and mass loss rate as the main data gathered. Further more, an analysis about the interaction of cigarette an paper as contacting materia are conducted. The results showed that smoldering combustion are affected by inclination, due to the positioning of the cigarette, and the allowance of oxygen attack. The results showed a cigarette in a 270º position has the fastest static burn rate and mass loss rate. Another result showed that propagation of burned area, caused by a burning cigarette, are influenced by contacting angle, and contacting surface area. The results showed that a 50º angle of cigarette and paper contact produced the largest burned area propagation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duhita Anindyajati
Abstrak :
Pembakaran smoldering adalah tipe dari pembakaran yang unik, ditandai dengan pembakaran yang berkelanjutan, lambat, dan tanpa adanya lidah api. Smoldering menimbulkan ancaman serius, karena mampu menyalakan sumber panas yang lemah di sekitarnya yang dapat menyebabkan pembakaran flaming. Salah satu contoh yang paling umum dari pembakaran smoldering adalah rokok. Rokok juga merupakan salah satu penyebab utama kebakaran rumah, 20% kebakaran rumah di Amerika Serikat sekitar tahun 1992-1996 dimulai oleh rokok. Dengan demikian, kita perlu analisis karakterisasi rokok. Ketika dibakar pada kemiringan tertentu, rokok akan menunjukkan beberapa karakteristik. Laju pengurangan massa tercepat ditemukan di kemiringan 270˚, sedangkan laju yang paling lambat ditemukan di kemiringan 0˚. Hal ini disebabkan efek buoyancy yang membantu penyebaran pembakaran, yang mencapai tingkat maksimum pada kemiringan 270˚. Juga, perambatan api smoldering tercepat ditemukan di kemiringan 270˚. Karakteristik interaksi rokok dengan kain sangat dipengaruhi oleh sudut yang dibentuk oleh kain. Semakin kecil sudut, area yang terbakar akan lebih besar. Hal ini disebabkan permukaan kontak yang besar, dibentuk oleh sudut kain. Dengan demikian, daerah yang memiliki luasan area terbakar yang terbesar ditemukan di sudut 50˚. ...... Smoldering combustion is a unique type of combustion, characterized by flameless, self-sustained, and slow form of burning. Smoldering poses a serious threat, as it is able to ignite weak heat source around it that leads to flaming combustion. One of the most common examples of smoldering combustion is cigarette. Cigarette is also one of the leading causes of residence fire, as 20% residential fire in USA around 1992-1996 was started by cigarette. Thus, we need to analyze its characteristic. When burned on certain inclination, cigarette will show some characteristic. The fastest mass loss rate was found at 270˚ inclination, while the slowest is found at 0˚ inclination. This is due to buoyancy effect that helped the propagation of combustion that reached its maximum rate at 270˚ inclination. Also, the fastest smoldering propagation was found on 270˚ angle. The characteristic of cigarette interaction with fabric is heavily influenced by angle formed by the fabric. The smaller the angle, the bigger burned area would be. This is due to bigger contact surface caused by the angle of the fabric. Thus, the biggest burned area was found on 50˚ fabric.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Nur Achmad Hasani
Abstrak :
Transportasi massal haruslah dapat menjamin kesehatan dan keselamatan penggunanya dari berbagai kemungkinan termasuk dari bahaya kebakaran. Terlebih lagi untuk jenis transportasi yang berkerja di bawah tanah seperti sistem transportasi massal kereta api bawah tanah. Terowongan jalur kereta merupakan ruangan kosong dan cukup besar yang dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk menampung asap terutama bila kebakaran terjadi di daerah platform. Studi eksperimental dan numeric dilakukan untuk mengetahui karakteristik dinamika pergerakan asap kebakaran dalam stasiun metro bawah tanah saat memindahkan asap tersebut menuju jalur kereta. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan model eksperimen dan numeric dengan skala 1:25 tipikal stasiun bawah tanah dengan perbandingan menggunakan ventilasi mekanik.. Hasil pengukuran menunjukkan nilai visibilitas, distribusi temperatur, dan penyebaran fraksi massa jelaga yang baik. Hal ini menyediakan kemungkinan evakuasi yang baik dikarenakan mengurangi jumlah asap yang bergerak searah dengan arah evakuasi. ...... Mass transportation have to ensure the safety of its user from every risk including the danger of fire. Moreover, a kind of that runs in the underground such as, mass rapid transit underground station. The train’s tunnel is a space that realtively empty and big enough that could be used as a medium to contain the smoke fire caused by fire in platform. Experimental and numerical study was conducted to analyze the dynamic of the smoke’s movement when removing it from the platform to the train’s tunnel. This experiment was conducted by using 1 : 25 typical model of underground station.with the comparation of the mechanic ventilation. The measurement shows good result of optical density, visibility, temperature distribution, and mass fraction distribution. This provides the possibility of good evacuation because reducing the amount of smoke that moves in the same direction as the evacuatin.
Depok: [Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2015
S59793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Anastasia
Abstrak :
ABSTRAK
Pembangunan gedung tinggi di kota besar di dunia sedang melaju pesat, salah satunya adalah di kota Jakarta sebagai ibukota dari Indonesia. Pengurangan pemakaian energi listrik ataupun penggunaan berbagai macam cara optimasi menjadi faktor yang menjanjikan sebagai bagian solusi dari masalah pengurangan pemakaian energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dalam mencapai penghematan melalui langkah Energy Efficiency dalam pengelolaan bangunan. Gedung sebagai model yang digunakan pada penelitian ini mempunyai spesifikasi Jumlah Lantai: 40 (ditambah dengan 2 Basemen), Luas: 70890 m2 , Tinggi: 160 m. Penggunaan software EnergyPlus dan digabungkan dengan Generic Optimation (GenOpt) yang bertujuan untuk melihat berbagai macam optimasi yang dapat dilakukan serta seberapa besar pengaruhnya dalam memberikan kontribusi untuk mencapai penghematan energy, selain itu juga dilakukan perhitungan untuk sistem air bersih pada gedung ini, yaitu menggunakan tangki atap dan jalur instalasi sistem gravitasi. Hasil simulasi dan optimasi menunjukkan bahwa, penggunaan shading blind secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 22.23 % sementara penggunaan kaca film secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 31.8 %. Maka, sangat penting melakukan optimasi dan simulasi konsumsi energi pada bangunan sebagai langkah penghematan energi yang cukup optimal, selain itu juga pemilihan sistem pendingin gedung yang tepat dapat membantu menurunkan beban energi gedung.
ABSTRACT
Construction of high rise buildings in big cities in the world are growth and moving fastly, for example is in Jakarta, the capital of Indonesia. Reduction of electrical energy consumption or the use of a variety of ways on optimization become the part of the solution to reduce energy consumption on buildings. The purpose of this study is to determine how much energy savings through Energy Efficiency measures in the management of a building. A Model Building we use in this study has a specification Number of floors: 40 (plus 2 basement), Area: 70 890 m2, Height: 160 m. EnergyPlus software is used and combined with Generic Optimation (GenOpt) which aims to look at a variety of optimizations that can be done and how much influence in contributing to achieve energy savings. And also we calculate water system design for clean water systems in the building, which is using a roof tank and gravity systems installation path. Simulation and optimization results show that, in an optimal use of shading blinds can reduce the operating energy use by 22:23%, while the optimal window film can reduce operating energy to 31.8% of energy. So, it is very important to optimize the energy consumption and simulation in buildings as an energy saving measure is optimal, but it is also important to select the appropriate building cooling systems which can help reduce the building energy loads.
2013
T35818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Syafrizal
Abstrak :
[ABSTRAK
Faktor emisi dan konsumsi bahan bakar tergantung pada berbagai faktor. Driving cycle merupakan perilaku lalu lintas dan merupakan reprsentasi berkendara dari suatu wilayah. Ada banyak standar driving cycle seperti metode Eropa driving cycle, Jepang Cycle, US-EPA, dll. Namun, driving cycle tersebut tidak dapat mewakili kondisi aktual Jakarta. Penelitian ini menjelaskan driving cycle yang diperoleh di Jakarta. Jakarta driving cycle adalah langkah pertama untuk menentukan emisi nyata untuk mengurangi polusi dan untuk mempengaruhi pilihan kendaraan di Jakarta. Faktor emisidigunakan untuk menentukan emisi gas buang di persimpangan Semanggi. Studi kasus persimpangan Semanggi dibahas. Aspek psikologis berkontribusi pada pemahaman tentang perilaku pemilik mobil untuk menggunakan bus rapid transit di Jakarta. Diskusi tentang The theory of planned behaviour (TPB) dan aspek psikologis dibuat untuk studi kasus ini. Penelitian ini juga menjelaskan model dinamis dari pengurangan emisi di sektor transportasi darat, studi kasus perempatan Semanggi di Jakarta. Sistem transportasi perkotaan adalah sistem yang kompleks dengan beberapa variabel, loop umpan balik, dan dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Model system dinamis yang diusulkan terdiri dari dua submodel: "Vehicle Fleet" dan "Perhitungan Emisi". Model ini berjalan dalam perangkat lunak Powersim Studio menggunakan data dari Indonesia Japan Economic Agreement Partenership (IJ-EPA) dan Kepolisian Republik Indonesia.;
ABSTRACT
Emission factors and fuel consumption depend on various factors. The driving cycle represents traffic behaviour and is representative of a given region. There are many standards of driving cycles such as the method of European Driving Cycle, Japan Cycle, US-EPA, India Cycle, etc. However, these driving cycles cannot represent the actual condition in Jakarta. This paper describes the driving cycle obtained in Jakarta. Jakarta?s Driving Cycle is the first step for determining real emissions in order to decrease pollution and to influence vehicle choice in Jakarta. Emissions factors are deduced and used to determine exhaust emissions in the Semanggi intersection. The case study of the Semanggi intersection is discussed. Psychological aspects contribute to the understanding of the behaviour of car owners to use bus rapid transit (BRT) in Jakarta. Discussion about TPB theory and psychological aspects are made for this case study. This paper describes a dynamic system model of emissions reduction in the land transport sector with the case study of the Semanggi intersection in Jakarta. The urban transportation system is a complex system with multiple variables, feedback loops, and is influenced by social, economic, and environmental factors. The proposed DS model consists of two submodels: ?Vehicle Fleet? and ?Emissions Calculation?. The model runs in Powersim Studio software using data from Indonesia Japan Economic Agreement Partenership (IJ-EPA) and the Traffic Management Centre of the Indonesia National Police Headquarters. ;Emission factors and fuel consumption depend on various factors. The driving cycle represents traffic behaviour and is representative of a given region. There are many standards of driving cycles such as the method of European Driving Cycle, Japan Cycle, US-EPA, India Cycle, etc. However, these driving cycles cannot represent the actual condition in Jakarta. This paper describes the driving cycle obtained in Jakarta. Jakarta?s Driving Cycle is the first step for determining real emissions in order to decrease pollution and to influence vehicle choice in Jakarta. Emissions factors are deduced and used to determine exhaust emissions in the Semanggi intersection. The case study of the Semanggi intersection is discussed. Psychological aspects contribute to the understanding of the behaviour of car owners to use bus rapid transit (BRT) in Jakarta. Discussion about TPB theory and psychological aspects are made for this case study. This paper describes a dynamic system model of emissions reduction in the land transport sector with the case study of the Semanggi intersection in Jakarta. The urban transportation system is a complex system with multiple variables, feedback loops, and is influenced by social, economic, and environmental factors. The proposed DS model consists of two submodels: ?Vehicle Fleet? and ?Emissions Calculation?. The model runs in Powersim Studio software using data from Indonesia Japan Economic Agreement Partenership (IJ-EPA) and the Traffic Management Centre of the Indonesia National Police Headquarters. , Emission factors and fuel consumption depend on various factors. The driving cycle represents traffic behaviour and is representative of a given region. There are many standards of driving cycles such as the method of European Driving Cycle, Japan Cycle, US-EPA, India Cycle, etc. However, these driving cycles cannot represent the actual condition in Jakarta. This paper describes the driving cycle obtained in Jakarta. Jakarta’s Driving Cycle is the first step for determining real emissions in order to decrease pollution and to influence vehicle choice in Jakarta. Emissions factors are deduced and used to determine exhaust emissions in the Semanggi intersection. The case study of the Semanggi intersection is discussed. Psychological aspects contribute to the understanding of the behaviour of car owners to use bus rapid transit (BRT) in Jakarta. Discussion about TPB theory and psychological aspects are made for this case study. This paper describes a dynamic system model of emissions reduction in the land transport sector with the case study of the Semanggi intersection in Jakarta. The urban transportation system is a complex system with multiple variables, feedback loops, and is influenced by social, economic, and environmental factors. The proposed DS model consists of two submodels: “Vehicle Fleet” and “Emissions Calculation”. The model runs in Powersim Studio software using data from Indonesia Japan Economic Agreement Partenership (IJ-EPA) and the Traffic Management Centre of the Indonesia National Police Headquarters. ]
2015
D2013
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>