Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedy Rokhidin
Abstrak :
Hasil dari laporan studi kemampuan matematika Tahun 2003 yang dimuat dalam buletin Puspendik, Vol 2/No 11Juli 2005. Disebutkan hampir disemua negara, siswa laki-laki menunjukkan prestasi literasi matematika lebih baik daripada siswa perempuan. Berdasarkan dari laporan tersebut sangat menarik untuk diteliti kebiasan butir-butir Tes Matematika Trends in International Mathematics and Sciens Study (TIMSS 2003). Studi kebiasan dari segi gender dilakukan pada 12 buku tes mata pelajaran matematika dengan bentuk soal pilihan ganda. Untuk mendeteksi kebiasan menggunakan metode Delta Plot, metode Manthel Haenzel, dan metode Rasch Model. Pengolahan data menggunakan program Excel dan program QUEST. Deteksi kebiasan dengan metode Delta Plot, butir-butir soal yang digambarkan sebagai titik-titik pads sumbu XY. Apabila terdapat titik-titk yang memiliki jarak terjauh terhadap garis regresi, maka titik-titik tersebut dicurigai terdeteksi DIF. Mendeteksi DIF dengan Metode Manthel-HaenszeI tingkat signifikansi yang digunakan adalah a = 1 %, df = 1 sehingga nilai kritis x2 0,01;1= 6,635. Nilai kritis itu dibandingkan dengan nilai MH,2, apabila pada suatu butir soal diperoleh MHx2 > x20,01;1 atau MHx > 6,635 maka butir soal tersebut terdeteksi DIF, dan apabila pada suatu butir soal diperoleh MHz2 < 72 0,01;1 atau MHx2 < 6,635 maka butir soal tersebut tidak terdeteksi DIF. Jadi untuk menentukan suatu butir soal terdeteksi atau tidak terdeteksi DIF, nilai MHx2 pada butir soal tersebut dibandingkan dengan nilai x2 0,01;1. Dapat juga dilakukan untuk mendeteksi jenis DIF pada Metode Manthel Haenszel ini menggunakan nilai MH Alpha (aMH), apabila pada suatu butir soal diperoleh aMH > 1 maka butir soal tersebut terdeteksi DIF yang menguntungkan kelompok acuan. Dan sebaliknya apabila pada suatu butir soal diperoleh ccMH < -1 maka butir soal tersebut terdeteksi DIF yang menguntungkan kelompok focus. Metode Rasch Model menggunakan Kriteria untuk menentukan butir soal terindikasi DIF ditinjau dari tingkat kesukaran soal, tingkat kesukaran soal kelompok laki-laki (di ), tingkat kesukaran soal kelompok perempuan (d2) dari dua kelompok peserta tes, apabila d1 - d2 ≥ 0,50 atau dl - d2 < -0,50 dan Xhitung > X2 tabel atau X2hitung > 6,635 untuk α = 0,01 dengan df = 1. Hasil analisis dari ketiga metode yang digunakan diperoleh metode yang paling sensitif mendeteksi DIF yaitu, pertama Metode Delta Plot, kedua Metode Rasch Model, dan ketiga Metode Manthel Haenzel Hasil alisis butir-butir soal yang terdeteksi DIF sekaligus oleh ketiga metode tersebut yaitu dari Buku 01 sebanyak 2 soal, Buku 04 sebanyak 1 soal, dari Buku 05 sebanyak 1 soal, dari Buku 06 sebanyak 2 soal, dan dari Buku II sebanyak 1 soal. Butir-butir soal yang terdeteksi DIF sekaligus oleh ketiga metode, maka soal-soal tersebut dicurigai sangat potensial mengandung DIF.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Juhartini
Abstrak :
Pada umumnya, sekolah-sekolah swasta melakukan tes masuk atau tes seleksi siswa baru untuk menentukan siswa yang diterima pada tahun ajaran baru. Tes tersebut biasanya menggunakan tes akademik (dalam hal ini tes prestasi belajar) dan psikotes. Namun, apakah butir soal tes akademik yang digunakan sudah cukup representatif untuk menjaring siswa yang sesuai dengan keinginan suatu lembaga pendidikan? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas butir soal yang digunakan dalam tes matematika pada soal seleksi penerimaan siswa baru di sebuah SMP swasta di Jakarta Selatan dan hubungannya dengan prestasi belajar matematika pada semester satu di kelas satu SMP. Tujuan utama analisis soal adalah pengujian mute soal yang dapat memberikan informasi tentang karakteristik internal, yaitu balk buruknya suatu soal berdasarkan analisa kuantitaif (Depdikbud,1998:9). Data yang digunakan berupa data sekunder selama empat tahun, yaitu data respon jawaban peserta tahun 2002, 2003, 2004, dan 2005, balk data awal (seluruh peserta yang mengikuti tcs seleksi sebanyak 879 calon siswa ) maupun data respon jawaban dari peserta yang diterima dan data nilai rapor matematika semester satu di kelas satu SMP sebanyak 475 siswa, Soal-soal dianalisis dengan metode Item Response Theory (IRT) menggunakan program QUEST yang dibuat oleh Raymond J Adams dan Siek-Toon Khoo. Model logistik parameter yang digunakan adalah model satu parameter (model Rasch). Untuk melihat hubungan antara basil tes seleksi dengan prestasi belajar matematika digunakan analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 160 butir soal yang tersebar dalam empat paket soal (tahun 2002, 2003, 2004, dan 2005), hanya satu soal yang menunjukkan tidak fit terhadap tes. Tingkat kesulitan soal yang diolah perpaket berkisar antara -2,9 sampai dengan 4,5, sementara tingkat kesulitan soal yang diolah dengan cara digabung berkisar antara - 3,3 sarnpai dengan 5,8. Tingkat kemampuan peserta tes pada soal yang diolah perpaket berkisar antara -1,5 sampai dengan 4,5, sedangkan pada soal yang diolah secara gabungan berkisar antara -1,7 sampai dengan 4,5. Antara basil tes matematika dengan basil belajar matematika pada semester satu di kelas sate SMP mempunyai korelasi positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,620 (2002), 0,675 (2003), 0,723 (2004), 0,669 (2005), dan 0,598 (paket gabungan). Hasil regresi menunjukkan bahwa dari dua prediktor, yaitu hasil tes matematika dan hasil psikotes, hanya hasil tes matematika saja yang memberikan kontribusi signifikan (p < 0,001) terhadap nilai rapor matematika semester satu di kelas satu SMP, kecuali pada tahun 2004 (kedua prediktor memberikan kontribusi yang signifikan).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T 17811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Hapsari Kusumawardani
Abstrak :
Iklan merupakan bentuk komunikasi persuasif yang dirancang untuk memberikan pengaruh pada konsumen dalam memutuskan penggunaan barang dan jasa tertentu. Pengaruh ini dapat dilakukan melalui surnber pesan dalam iklan, yaitu bintang iklan (endorser) dan perusahaan pengiklan. Salah satu hal yang berperan penting dalam pengaruh ini ialah kredibilitas kedua sumber pesan tersebut, yaitu kredibilitas endorser (EC) dan kredibilitas perusahaan (CC). Goldsmith, Lafferty dan Newell (2000) mengusulkan model yang melihat pengaruh kredibilitas kedua sumber pesan tersebut terhadap efektivitas iklan yang diukur melalui sikap terhadap iklan (AAD), sikap terhadap merek (AB) dan intensi membeli (PI). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah: (1) EC secara langsung dan positif mempengaruhi AAD, (2) CC secara langsung dan positif mempengaruhi AAD, (3) CC secara langsung dan positif mempengaruhi AB, (4) CC secara langsung dan positif mempengaruhi P1, (5) MD secara langsung dan positif mempengaruhi AB, dan (6) AB secara langsung dan positif mempengaruhi PI. Stimuli yang digunakan dalam penelitian ini berupa iklan komputer notebook yang merupakan rekayasa dengan menampilkan Artika Sari Devi (mantan Putri Indonesia 2004) sebagai endorser dan merek fiktif Prolinx International. Sample sebanyak 525 dewasa muda dicuplik secara non-probability di lima wilayah Jakarta dengan bantuan rekruter yang melakukan screening kriteria responden, yaitu usia 20-30 tahun, min. tamat SMA dan berstatus bekerja atau mahasiswa, diminta mengisi kuesioner lapor din setelah melihat iklan I stimuli penelitian. Pengujian model menggunakan LISREL dengan pemodelan persamaan struktural untuk variabel yang terukur langsung (path analysis) menunjukkan hasil yang berbeda dengan hasil penelitian Goldsmith, Lafferty dan Newell (2000). Eksplorasi lebih lanjut dalam penelitian menunjukkan bahwa model yang fit (p-value 0,79; RMSEA 0,00; GFI 1,00) memiliki jalur yang signifikan untuk EC MAD, EC-)AB, EC-WI, CC-3AB, AAD-3AB dan AB- PI. Hal ini mungkin diakibatkan kredibilitas perusahaan yang analog dengan perusahaan baru dianggap tidak mempengaruhi sikap terhadap iklan karena kurang terkait dengan aspek kesukaan terhadap iklan dan tidak mempengaruhi intensi membeli karena informasi dari satu iklan tunggal dari perusahaan yang belum pemah dikenal responden tidak berpengaruh pada intensi membeli, ditambah dengan sifat dasar produk yang merupakan produk high involvement di mana biasanya konsumen akan secara aktif mencari sumber informasi lain sebelum dapat memiliki intensi membeli dan tidak hanya dari satu iklan tunggal saja. Sedangkan pengujian dengan menggunakan SEM untuk variabel laten tidak menghasilkan model yang memuaskan dari segi kesesuaian model, termasuk untuk model yang ditemukan fit menggunakan path analysis. Beberapa keterbatasan penelitian ini khususnya terkait generalisasi hasil penelitian akibat sample yang digunakan dalam penelitian ini relatif homogen serta stimuli yang digunakan sangat spesifik dari segi produk, perusahaan dan endorser. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan stimuli yang berbeda dengan responden yang juga berbeda serta memperbaiki alat ukur termasuk dengan jalan membuat dan mengembangkan alat ukur yang digunakan agar lebih sesuai dengan kondisi penelitian.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zul Arsiah
Abstrak :
Berdasarkan data hasil survey Trends in International Mathematics and Sains Study (TIMSS) tahun 2003, tingkat kemampuan siswa kelas 2 SMP seluruh Indonesia dalam bidang matematika sangat rendah karena berada pada urutan ke 35 dari 45 negara. Hal ini sangat menarik diteliti tentang hubungan antara sikap siswa terhadap matematika dan prestasi belajar matematika siswa karena sebagian besar siswa beranggapan bahwa hasil pelajaran matematika sangat sulit sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang rendah. Survey dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur yang terdiri atas skala sikap terhadap matematika dan tes prestasi belajar matematika dengan bentuk soal pilihan ganda, isian, dan uraian. Hasil uji psikometrik data yang dilakukan pada tugas akhir ini menunjukan bahwa analisis item kuesioner dengan program Iteman dan SPSS untuk uji psikometrik secara klasik menghasilkan nilai reliabilitas (Alpha) sebesar 0.7, dan analisis faktor dilakukan dengan LISREL menunjukan bahwa pada setiap indikator memiliki faktor loading > 0,5 dan r-value > 2. Sedangkan analisis item tes prestasi belajar dengan menggunakan program Quest menunjukkan bahwa item-item pada tes memiliki daya pembeda yang baik. Hubungan antara sikap dan prestasi belajar siswa diuji dengan menggunakan tiga model pengujian. Pengujian model struktural 1 menghasilkan x2 = 1.39, df = 1, p-value = 0.24; RMSEA= 0,013; GFI = 1 dengan T-value = 1,34 Model struktural 2 menghasilkan x2 = 2,40, df = 3, p-value = 0.49; RMSEA= 0,00; GFI = I dan T-Value = 0,38. Kedua model ini dikategorikan fit. Sedangkan model struktural 3 menghasilkan x2 = 886,46, df = 3, p-value = 0.00; RMSEA= 0,33; GFI = 0,86 dan T-Value = 0,38 dan 0,83. Model ketiga ini tidak fit Berdasarkan data tersebut sikap terhadap matematika memberikan kontribusi lerhadap prestasi belajar matematika secara stalistik tidak signifikan. Untuk siswa di Indonesia sikap terhadap matematika tidak berpengaruh pada prestasi belajar.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Roesmarlina
Abstrak :
Penerapan pendidikan berbasis kompetensi (kurikulum 2004) merupakan keputusan pemerintah untuk menghadapi persaingan pada era global. Persaingan yang terjadi pada era ini pada dasarnya terletak pada kualitas sumber daya manusia, yaitu kemampuan yang dapat dilakukan oleh sumber daya manusia. Kemampuan ini disebut juga kompetensi. Kompetensi lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai fungsi dan tujuan pendidikan nasional meliputi tiga kawasan yaitu kawasan pengetahuan (kognitif) mencakup cakap dan berilmu, kawasan ketrampilan (psikomotor) mencakup kreatif, dan kawasan sikap (afektif) mencakup berakhlak mulia, sehat, beriman dan bertakwa, mandiri dan demokratis. (Pedoman Umum Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompeiensi SMP, Departemen Pendidikan Nasional, 2004). Untuk mengetahui perkembangan kompetensi peserta didik perlu dilakukan penilaian. Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian dan yang sering digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, yaitu pengukuran, pengujian, penilaian, dan evaluasi. Pengukuran, penilaian, dan evalilmi bersifat hierarkis, artinya kegiatan dilakukan secara berurutan, yaitu dimulai dengan pengulcnran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi. Pengukuran menurut Guilford (1982) adalah proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes. Tes berupa seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang memiliki jawaban benar sedangkan non-tes berisi pertanyaan atau pernyataan yang tidak memiliki jawaban benar. Penilaian menurut Griffin & Nix (1991) adalah pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu. Penilaian berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan. Kegiatan penilaian oleh karenanya tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja tetapi juga mencakup karakteristik metode pembelajaran, kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah. Pengembangan instrumen penilaian meliputi masalah metode, prosedur formal atau informal, untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik, bisa berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya. Sesuai jiwa otonomi daerah, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional telah menyediakan silabus nasional dan sistem penilaian sedangkan materi pokok, indikator, dan sistem penilaian dikembangkan oleh masing-masing daerah atau sekolah sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Selain itu sumber daya manusia di semua daerah akan diberdayakan. Lembaga pendidikan swasta Al Izhar Pondok Labu sebagai salah satu penyelenggara pendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas, dimana penulis bekerja sebagai pendidik, sangat concern dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan. Usaha peningkatan kualitas pendidikan meliputi usaha peningkatan prestasi belajar selain perbaikan silabus, metode, dan pendekatan pembelajaran adalah usaha peningkatan dan perbaikan sistem penilaian, termasuk di dalamnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam hal ini guru-guru dalam pengembangan sistem penilaian yang tepat. Usaha peningkatan sistem penilaian hasil belajar yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut antara lain dengan mengadakan pelatihan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang penilaian pendidikan dan membentuk sebuah unit kerja "Bank Soal". Unit kerja itu dibentuk untuk melakukan penelitian dan analisa sehingga diperoleh alat ukur penilaian pendidikan yang tepat, cermat, dan akurat khususnya untuk kalangan Perguruan Islam Al lzhar Pondok Labu. Kegiatan pengembangan bank soal menurut Van der Linden dan Eggen, (1986) adalah mengumpulkan sejumlah besar item/butir soal tes yang mengukur sifat atau domain ilmu pengetahuan yang sama, menyimpannya dalam komputer dengan dilengkapi estimasi dari parameter-parameter item tersebut (Hari Setiadi dan Ronald K. Hambleton, Item Bank To Improve Assessment Practises, 1996). Mekanisme lebih lanjut adalah mengklasifikasi item, memperkenalkan item baru, mengedit, dan menghapus item-item yang tidak bermanfaat (Prosser, 1974). Memiliki sistem tertentu untuk merawatnya agar berisi item-item yang berkualitas (Newbould & Massey, 1977), atau memiliki item-item dengan tingkat kesulitan yang terkalibrasi dalam satu skala yang sama (Mead, 1981).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Asumsie
Abstrak :
Studi ini dilakukan untuk menelaah alat ukur dan indikator kepuasan pasien Radiologi, terdiri dari dimensi akses, dimensi teknis, dimensi waktu, dimensi finansial, dan dimensi komunikasi interpersonal. Desain penelitian non-eksprimental dengan metode pengambilan sampel, sampling proporsional, Sampel sebanyak 219 orang, terdiri dari laki-laki 92 orang dan perempuan 127 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner Patient Satisfaction Quitionaire (PSQ) yang telah dimodifikasi terdiri dari 45 item. Kombinasi teori klasik dan analisis faktor konfirmatori diperoleh 21 item yang balk sebagai alat ukur kepuasan pasien. Struktur kepuasan pasien menggunakan analisis faktor konfirmatori diperoleh beberapa dimensi signifikan sebagai indikator kepuasan, dimensi akses terhadap peiayanan (R2=0.83), dimensi lamanya waktu dalam melayani (R2=0,78), dimensi kemampuan teknis pegawai (R2=0.43), dan dimensi komunikasi (R==0.19). Dituensi finansial tidak signifikan sebagai indikator (R==0.08). Analisis simuitan berdasarkan kelompok jenis kelamin, cara membayar, dan latar belakang pendidikan terjadi Marian dalam poly faktor loading khususnya dalam aspek komunikasi iterpersonal.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Fadillah
Abstrak :
Sebagai sebuah sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru, spmb, sejak dulu tidak pernah memberikan keterangan mengenai mengapa seorang calon mahasiswa diterima atau ditolak dari program studi yang dipilihnya. Juga tidak pernah menjelaskan kepada publik mengapa seorang calon mahasiswa diterima pada pilihan kedua atau ketiga bukan pilihan pertama. Ketiadaan keterangan ini dijadikan peluang oleh lembaga-lembaga bimbingan belajar atau bimbingan tes -yang banyak menjamur di Indonesia, terlebih saat menjelang tes spmb-untuk memberikan penjelasan seputar bagaimana sesungguh proses penilaian seleksi calon mahasiswa itu berlangsung. Pemberian keterangan itu juga dilakukan bersamaan dengan upaya pendampingan/pelatihan calon mahasiswa agar mampu lolos melewati ujian masuk tersebut. Padahal penjelasan yang diberikan oleh lembaga bimbingan itu belum tentu dilakukan oleh panitia ujian masuk perguruan tinggi negeri. Itu artinya masyarakat diberikan informasi yang `semu' dan karena ketidaktahuan mereka bersedia membayar mahal. Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri sebagai salah satu bimbingan yang juga menyelenggarakan program pendampingan/pelatihan persiapan spmb percaya bahwa informasi yang benar adalah sesuatu yang semestinya diketahui publik. Untuk itu bimbingan ini melakukan suatu upaya penjelasan yang benar mengenai bagairnana proses (terutama) penilaian/penempatan calon mahasiswa ke dalam program studi yang dipilihnya, Upaya itu diwujudkan dalam bentuk pengolahan penilaian prestasi siswa --dalam try out yang diselenggarakannya¬dilakukan seperti yang dilakukan oleh panitia ujian nasional spmb. Yakni: penilaian prestasi siswa dengan sistem penilaian nilai nasional. Sistem ini merupakan pemberian nilai berdasarkan posisi peserta tes dalam populasi. kecuali dalam hal jumlah peserta, segala perhitungan statistik yang ada diupayakan sama dengan pengolahan yang dilakukan oleh panitia nasional itu. Di samping memberikan prediksi nilai nasional yang bisa dicapai siswa, Nurul Fikri pun berupaya memprediksikan kaitan nilai nasional yang dicapai siswa dengan kemungkinan program studi yang bisa dipilihnya, Mirip dengan panduan belanja sehingga siswa mendapatkan keterangan mengenai program studi yang lebih berpeluang baginya di spmb nanti. Prediksi itu dikenal dengan istilah matrik bantu pemilihan jurusan. Dari pengujian data dengan menggunakan hierarchial log-linear didapat hasil kelulusan peserta spmb dipengaruhi dengan jumlah nilai nasional optimal yang dicapai vs level pilihan jurusan dan pemahaman siswa terhadap sistem penilaian dan penempatan calon peserta di program studi yang diujikan (mbpj). Analisis lebih lanjut menunjukkan calon peserta yang nilai optimalnya mencukupi level kelas program studi yang dipilihnya mempunyai peluang yang lebih besar daripada yang tidak (kelompok IPA: 5,9 kali, kelompok IPS: 3.6 kali). Juga didapat angka kelulusan peserta (dalam persen) yang lebih tinggi jika ia mempunyai nilai nasional yang cukup, tidak perduli apakah ia paham atau tidak system mbpj, (kelompok IPA, AKP (L I) I) = 70,75 dibandingkan AKP (1,0) 28.82; AKP (0,1) = 61,65 dibandingkan AKP (0,0) = 21,15; kelompok IPS, AKP (1,1) = 64,41 dibandingkan AKP (1,0) = 33,16; AKP (0,1) = 54,95 dibandingkan MCP (0,0) = 25). Uji lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai prediktor kemampuan siswa di saat spmb (causal model for directly observed variables) dilakukan dengan Lisrel 8.30. Uji multivariat regression ini menghasilkan nilai koefisien regresi yang cukup baik sehingga dapat disimpulkan bahwa prediktor yang dikembangkan Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri dapat dipakai calon peserta spmb untuk meramalkan kemampuannya saat mengikuti ujian, Seperti yang dapat dilihat pada angka-angka indeks di bawah ini 1. Berdasarkan masing-masing bidang studi: ? Kelompok IPA: (hari pertama); = 0,67 x1 + 0.49 x2+ 0,73 x3+ 0,24 x4 +027x5;+0,27x6+0,53x7+ 0,44x8+ S dan(hari kedua):y2= 0,53x1 + 0.17x2 + 0,10 x3 +0,38x4+ 0,57x5 +0,76x6 +0,63 x7+ 0,67,x8 + S ? Kelompok IPS: (hari pertama): y, = 0,67 x1 + 0.69 x2 + 0,65 x3 + 0,29 x4 + 0,32 x5 + 0,23 x6 + 0,55x7 + dan (hari kedua); y2 = 0.13 x1 + 0,44 x2 + 0 ,11 x3 + 0,37x4+0,56x5 +0,80 x6,+0,46x7 + S 2. Berdasarkan kelompokan bidang studi: ? Kelompok IPA: (hari pertama); y1 = 0,52 x1 + 0.66 x2 + 0,39 x3 + S dan (hari kedua); y2 = 0,49 x1 + 0,13 x2 + 0,65 x3 + S ? Kelompok IPS (hari pertama): y1 = 0,72 x1 + 0.66 x2 + 0,33 x3 + S dan (hari kedua) y2 = 0,12x1 + 0,21 x2 + 0,60 x3 + S
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ta`ani
Abstrak :
Kegiatan penilaian atau evaluasi pembelajaran merupakan salah satu tugas penting bagi guru karena hasil penilaian secara umum akan mempengaruhi kualitas pendidikan, dan secara khusus akan mempengaruhi kualitas guru, siswa, dan sekolah. Untuk mengukur ketercapaian kompetensi siswa sesuai standar kompetensi lulusan maka diadakan penilaian hasil belajar siswa pada akhir satuan pendidikan melalui ujian nasional dan ujian sekolah. Tujuan dari ujian nasional adalah untuk mengukur dan menilai kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik pada mata pelajaran yang ditentukan dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan. Untuk mata pelajaran yang tidak diujikan secara nasional, penilaiannya melalui ujian sekolah yang menjadi wewenang dan tanggung jawab sekolah. Penyelenggaraan ujian sekolah di Kota Tangerang dikoordinir oleh Dinas Pendidikan yang bekerja sama dengan seluruh kepala sekolah dalam MKKS, dan MKKS menunjuk MGMP untuk menyusun soal materi ujian sekolah. Penyusunan soal oleh MGMP ini menjadi masalah karena soal disusun dengan mengabaikan kaidah penyusunan soal yang balk, yaitu tanpa melalui tahapan telaah, ujicoba, dan revisi kuantitatif, padahal soal ujian sekolah ini digunakan di seluruh sekolah SMP di Kota Tangerang dengan beragam karakteristik peserta didik dari beragam sekolah yang berbeda kategori mutu dan kualitasnya. Maka dipandang perlu untuk menguji kelayakan soal "ujian sekolah" tersebut. Pengujian atau penelaahan perangkat tes atau seal dilakukan dengan menganalisis butir soal berdasarkan item respon theory (IRT) dan berdasarkan classical theory test (CTT) dengan menggunakan program komputer ITEMAN, dan BILDGMG. Untuk uji unidimensionalitas digunakan program LISREL 8.30. Langkah analisis ini merupakan upaya untuk mengukur apakah suatu butir soal valid dan reliabel, apakah butir soal tersebut memiliki karakteristik tingkat kesukaran dan daya pembeda yang sesuai dengan kemampuan siswa SMP di Kota Tangerang. Sehingga diharapkan menjadi "embrio" dibuatnya bank soal (item banking) yang terkalibrasi dan dapat menjadi acuan standard dalam peniliaian pendidikan di Kota Tangerang. Hasil analisis terhadap 60 butir soal ujian sekolah IPA SMP di Kota Tangerang berdasarkan teori test klasik dan item response theory menggunakan software ITEMAN, dan BILOGMG menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Pengujian sifat unidimensionalitas instrument dengan analisis second order confirmatory factor analytic menggunakan software LISREL 8.30, menghasilkan model yang tidak fit. Pengujian item bisa dengan DIF menunjukkan pada beberapa item mengandung DIF, yang berarti pada item-item tersebut akan direspon berbeda oleh testee yang memiliki ability sama jika testee tersebut berada pada kelompok yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian terhadap instrument ujian sekolah tersebut, langkah berikutnya adalah membuat disain test berdasarkan item response theory. Tetapi karena soal yang baik secara statistic tidak cukup untuk dibuat sebagai satu paket test maka hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi "embrio" dibuatnya bank soal (item banking) yang terkalibrasi yang dapat menjadi acuan standard dalam peniliaian pendidikan di Kota Tangerang.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Herliani
Abstrak :
Keberhasilan prestasi belajar Sains seorang siswa dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor internal yang diperkirakan ikut mempengaruhi hal tersebut adalah sikap (attitude) siswa terhadap obyek yang berkaitan dengan pelajaran Sains. Sikap Terhadap sekolah, Sikap Terhadap Biologi, Sikap Terhadap Ilmu Bumi dan Sikap Terhadap Fisika adalah sikap-sikap yang ikut mempengaruhi Sikap Terhadap Sains yang selanjutnya akan mempengaruhi prestasi belajar Sains. Dengan menggunakan data sarnpel study TIMSS 2003 sebanyak 3796 siswa usia 13 tahun atau kelas 8 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dari dua instrumen yaitu instrumen kuesioner sikap dengan skala Likert dan instrumen prestasi belajar Sains pilihan ganda, dicari hubungan analisa faktor antara variabel-variabel pengukuran dengan variabel konstruk sikap dan hubungan struktural antara variabel-variabel konstruk yang satu dengan variabel konstruk lainnya. Analisis data dengan ITEMAN dan SPSS pada instrumen sikap menyeleksi 9 butir soal yang tidak memenuhi syarat untuk dibuang. Reliabilitas instrumen kuesioner sikap hasil ITEMAN dan SPSS bemilai sama dan cukup besar (di atas 0,8) untuk keempat variabel sikap. Analisis data prestasi belajar Sains menggunakan BILOG dua parameter sebagai aplikasi Item Response Theory menghasiikan 9 butir soal dibuang dan basil akhir menunjukkan reliabilitas tes cukup besar (indeks reliabilitas = 0,923) . Tingkat kesukaran butir-butir soal tes prestasi belajar Sains lebih banyak berada pads kategori sedang dan sukar dengan diskriminasi item rata-rata rendah. Hasil analisis selanjutnya dengan metode LISREL pada measurement model menunjukkan hasil yang tidak fit antara model dengan data pada variabel laten Sikap Terhadap Biologi, Ilmu Bumi dan Fisika, namun pads Sikap Terhadap Sekolah model fit dengan data Hasil analisis structural model melalui 7 model konseptual , didapatkan 4 model fit dengan data sedangkan tiga lainnya tidak fit Model yang fit adalah model dengan variabel Sikap berupa jumlah skor, sedangkan variabel Prestasi Belajar Sains berupa gabungan materi Sains maupun pembagian 3 materi Sains. Pengujian model strukturaI antar gender menunjukkan adanya pengaruh gender pads Sikap Terhadap Sains dan kaitannya dengan Prestasi Belajar Sains.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jubaedi
Abstrak :
Berdasarkan data hasil survei dalam rangka uji coba instrumen EALAS dilakukan analisis yang bertujuan untuk mengkaji aspek-aspek psikometris menggunakan pendekatan Teori Tes Mastic, Teori Response Item yang diwakili Rasch Model, dan Analisis Faktor; serta ada tidaknya hubungan structural antar variabel . Motivasi dan kebiasaan belajar siswa dijadikan sebagai variabel babas, sedangkan kemampuan matematika, Bahasa Indonesia, dan life skill menjadi variabel terikat. Angket untuk mengukur motivasi belajar yang terdiri dari 6 item dan kebiasaan belajar siswa yang terdiri dari 9 item diberikan kepada 2966 siswa kelas 4 dan 6 ssekolah dasar di Kabupaten Serang. Empat item dari angket motivasi belajar dan 6 item dari kebiasaan belajar terpilih sebagai item-item yang baik untuk mengukur masing-masing hal yang akan diukurnya. Untuk mengukur aspek kemampuan (ability) diberikan kepada 815 siswa kelas 6 masing-raasing 40 item soal matematika pilihan ganda 4 opsi jawaban, 60 soal life skill berbentuk pilihan ganda dan jawaban singkat, serta 40 soal Bahasa Indonesia berbentuk pilihan ganda dan juga jawaban singkat. Jumlah item yang sama juga diberikan kepada siswa kelas 4, kecuali soal matematika yang terdiri dari 30 item. Dari analisis yang dilakukan dengan criteria harga ptbis> 0,200, infit statistic 0,75 - 1,30, dan factor loading untuk validitas konstruk yang signifikans diperoleh item-item yang dikategorikan baik, (1) Untuk paket soal kelas 6, 24 item (60%) soal matematika, 17 item (42,5%) soal Bahasa Indonesia, dan 33 item (55%) soal life skill; (2) Untuk paket soal kelas 4, 16 item (53,3%) soal matematika, 21 item (52,5%) soal Bahasa Indonesia, dan 37 item (61,7%) soal life skill. Item-item soal terpilih ini digunakan untuk mengestimasi kemampuan masing-masing siswa pada matematika, Bahasa Indonesia, dan life skill. Hubungan antara variabel motivasi dan kebiasaan bealajar dan kemampuan matematika, Bahasa Indonesia, dan life skill dianalisis menggunakan pendekatan confirmatory factor Analysis. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada taraf kepercayaan 5% diperoleh hasil-hasil: (1) Hubungan antara variabel-variabel tersebut ditentukan oleh kategori kelas siswa; (2) Pada siswa kelas 4, model hubungan antar variabel pada tingkat observed fit dengan data yang ditunjukkan dengan harga-harga goodness of fit statistics chi-square 3,91 (df = 3), p = 0,27, CFI = 1,00, dan RMSEA 0,021. dari harga t-statistics yang didapat terbukti pula bahwa ada hubungan kausal yang signifikan antara motivasi dan kebiasaan belajar dengan kemampuan matematika dan Bahasa Indonesia;(3) Pada siswa kelas 6, model hubungan antar variabel pada tingkat laten juga fit dengan data dengan harga chi-square 19,27 (df = 10), p = 0,1 1, CFI = 1,00, dan RMSEA=0,024. Dengan demikian, motivasi dan kebiasaan belajar merupakan predictor yang baik bagi variabel kemampuan matematika, Bahasa Indonesia, dan life skill.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>