Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
Adelia Rizki Widyasandra
"Film Barakah Yuqabil Barakah merupakan film yang disutradarai oleh Mahmoud Sabbagh dan diproduksi di Arab Saudi pada tahun 2016. Film ini mendapat penghargaan di ajang festival film internasional paling bergengsi di dunia sebagai pemenang film kategori berbahasa asing terbaik dalam Academy Awards ke-89 tahun 2017 di Los Angeles. Film bergenre komedi romantis ini menceritakan tentang pria kelas menengah yang bertemu seorang gadis dari kelas sosial atas dan mereka saling jatuh cinta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analisis dengan pendekatan objektif. Penelitian ini menggunakan teori pengkajian fiksi Burhan Nurgiyantoro. Unsur-unsur intrinsik yang dianalisis meliputi tema, plot (alur), latar, tokoh, dan moral. Unsur intrinsik tersebut digunakan untuk melihat adanya pesan dan kritik sosial yang ingin disampaikan melalui cerita di film Barakah Yuqabil Barakah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kritik sosial terhadap pemerintah, masyarakat, sistem keluarga, dan masalah gender pada film Barakah Yuqabil Barakah.
The film Barakah Yuqabil Barakah is a film directed by Mahmoud Sabbagh and produced in Saudi Arabia in 2016. This film received an award at the most prestigious international film festival in the world as the winner of the best foreign language film category at the 89th Academy Awards 2017 in Los Angeles. This romantic comedy genre film tells of a middle-class man who meets a girl from the upper social class and they fall in love. The method used in this research is descriptive-analytical with an objective approach. This study uses Burhan Nurgiyantoro's fiction assessment theory. The intrinsic elements analyzed include the theme, plot, setting, characters, and morals. This intrinsic element is used to see the existence of messages and social criticism to be conveyed through the story in the film Barakah Yuqabil Barakah. The results of this study indicate that there is social criticism of the government, society, family system, and gender issues in the film Barakah Yuqabil Barakah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Yudi Alvino
"Budaya bersyair merupakan tradisi bangsa Arab yang digunakan sebagai salah satu media untuk menyampaikan pesan metaforik dari penyair kepada masyarakat luas. Pesan moral merupakan bagian penting di dalamnya yang dapat menggambarkan pandangan hidup penulis mengenai reaksinya terhadap nilai-nilai kebenaran bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pesan moral yang terkandung dalam puisi Ghaslan li al-‘Ar karya Nazik AlMalaika, yaitu salah satu penyair perempuan Arab modern asal Irak yang hidup di awal abad ke-20 sampai awal abad ke-21 yang terkenal sebagai tokoh pembaharu pertama dalam genre puisi Arab bebas (Asy-Syi’r Al-Hurr). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan teori strukturalisme dalam menganalisis. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini terdapat unsur strukturalisme, yaitu ide, perasaan, imajinasi, gaya bahasa, irama dan rima serta keterkaitan antar unsur tersebut. Selain itu, ditemukan juga pesan moral yang terdapat di dalam puisi, yaitu memelihara kehormatan diri dan kesetaraan atau keadilan.
Poetry culture is an Arab tradition that is used as a medium to convey metaphoric messages from the poets to people. Moral message is an important part in poetry that can describe the poet’s view regarding their reaction to values for society. This research aims to analyze the moral message of the poem Ghaslan li al-‘Ar by Nazik Al-Malaika, one of the modern Arab women poets from Iraq who lived in the early 20th century until early 21th century that was known as the first reformer in the free Arabic poetry genre (Asy-Syi’r Al-Hurr). The method used in this research is literature study and the theory of structuralism in analyzing. The results of this study indicate that there are elements of structuralism, such as ideas, feelings, imagination, style of language, rhythm and rhyme, and the interrelationships between those elements. Moreover, there is also a moral message in the poetry, such as maintaining selfrespect and equality or justice."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Hadi Sabila Arrasyad
"Penelitian ini membahas tentang syair Abu Nuwas bertema minuman keras atau khamriyyat yang berjudul Da’ Anka Laumi. Tema khamr bukanlah tema yang baru dalam kesusastraan Arab, namun tema tersebut mulai populer pada masa Abbasiyah (abad ke-7), dan Abu Nuwas salah satu penyair yang masyhur menulis syair dengan tema tersebut. syair Da’ Anka Laumi adalah syair yang digubah Abu Nuwas setelah Ia mendapat kritikan dari seorang ulama Mu’tazilah bernama Ibrahim Al-Nazham. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk mengungkap unsur-unsur intrinsik yang ada dalam syair tersebut dengan pendekatan teori strukturalisme. Hasil temuan dalam penelitian ini dari ide, emosi, imajinasi, gaya puisi, dan irama atau rima digunakan oleh Abu Nuwas untuk mengungkapkan sentimen pribadinya terhadap minuman keras sekaligus respon atas kritik Ibrahim Al-Nazham. Abu Nuwas menuangkan idenya dalam syair yang digambarkan mengggunakan gaya bahasa yang penuh imajinasi dengan irama dan rima yang konsisten untuk mengungkapkan emosi- emosinya. Setiap unsur-unsur intrinsik tersebut saling berkaitan dan bergantung sehingga menjadi satuan yang koheren.
This study discusses Abu Nuwas's poem with the theme of wine or khamriyyat entitled Da' Anka Lawmi. The theme of khamr is not new in Arabic literature, but the theme became popular during the Abbasid era (7th century), and Abu Nuwas was one of the famous poets who wrote poetry on this theme. Da' Anka Laumi's poetry is a poem composed by Abu Nuwas after he received criticism from one of Mu'tazilah followers named Ibrahim Al-Nazham. This study aims to reveal the intrinsic elements in the poem with a structuralism theory approach. The findings in this study of ideas, emotions, imagination, poetry style, and rhythm or rhyme are used by Abu Nuwas to express his sentiments towards the wines. Abu Nuwas expresses his ideas in poetry which is described using an imaginative language style with consistent rhythms and rhymes to express his emotions. Each of these intrinsic elements is interrelated and dependent so that they become a coherent unit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zahirah Karamatullah
"Penelitian ini akan membahas sebuah film yang ditulis dan disutradarai oleh Nadine Labaki, yang berjudul Capernaum. Film ini mendapatkan standing ovation selama lima belas menit, karena berhasil menyentuh emosional para penontonnya di Cannes Festival Film pada bulan Mei 2018 di Prancis. Film Capernaum merupakan salah satu film yang menarik perhatian penulis karena di dalamnya menggambarkan realita kehidupan para pengungsi di Lebanon yang dikemas dalam sudut pandang anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis dengan pendekatan objektif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori pengkajian fiksi Burhan Nurgiyantoro. Dimulai dari memaparkan unsur intrinsik meliputi tema, latar, alur/plot, tokoh, dan moral. Unsur-unsur intrinsik akan diaplikasikan dalam menganalisis kritik sosial yang terdapat pada film Capernaum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui unsur-unsur intrinsik dan menganalisis tentang kritik sosial yang terkandung dalam film Capernaum. Hasilnya, terdapat kritik sosial yang ingin disampaikan terkait pemerintah, keluarga, dan masyarakat pada film Capernaum.
This research will discuss a film written and directed by Nadine Labaki, entitled Capernaum. This film received a standing ovation for fifteen minutes, because it managed to touch the emotions of the audience at the Cannes Film Festival in May 2018 in France. The film Capernaum is one of the films that has caught the attention of the author because it depicts the reality of the lives of refugees in Lebanon, packaged from the perspective of children. This study uses a descriptive-analysis method with an objective approach. In this research, the writer used Burhan Nurgiyantoro's fiction assessment theory. The first is from the presentation of intrinsic elements including themes, settings, plots, characters, and morals. Intrinsic elements will be applied in the analysis of social criticism contained in the film Capernaum. The purpose of this research is to know the intrinsic elements and to analyze the social criticism contained in Capernaum's film. As a result, there is social criticism to be conveyed regarding the government, family and society in the film Capernaum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Salma Farhani Rafida
"Penelitian ini membahas mengenai struktur dan isi puisi Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah karya Fadwa Tuqan. Puisi ini merupakan bentuk ekspresi penyair pasca terjadinya Perang Enam Hari tahun 1967 antara Arab dan Israel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik studi pustaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan makna puisi, serta pesan yang ingin disampaikan oleh penyair. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan strukturalisme dan analisis ilmu balaghah untuk menemukan isi yang terkandung dalam puisi Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah terkait dengan peristiwa Perang Enam Hari tahun 1967. Struktur yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi diksi, imaji, tipografi, tema, rasa, nada, amanat, serta parafrasa. Sedangkan ilmu balaghah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah ilmu bayan. Berdasarkan hasil analisis, puisi ini banyak menggunakan diksi konotatif dengan kosakata mengenai alam sebagai metafora. Puisi ini bertemakan perlawanan, tepatnya perlawanan dari orang-orang Palestina setelah wilayah mereka berhasil dikuasai oleh Israel pada Perang Enam Hari 1967. Berdasarkan analisis balaghah, jenis ilmu bayan yang paling mendominasi dalam puisi ini adalah isti’arah.
This research discusses the structure and content of the poem Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah by Fadwa Tuqan. This poem is a form of the poet's expression after the Six Day War in 1967 between Arabs and Israelis. The method used in this research is qualitative research using literature study techniques. The purpose of this research is to find out the structure and meaning of the poem, as well as the message the poet wants to convey. The analysis was carried out using structuralism approach and balaghah theory to find the contents contained in the poem Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah related to the Six Day War. The structures analyzed in this study include diction, image, typography, theme, feeling, tone, message, and paraphrase. While balaghah theory analyzed in this study is ilmu bayan. Based on the results of the analysis, in terms of the structure, the poem Aá¹-ṬūfÄn wa Asy-Syajarah uses a lot of connotative diction with vocabulary about nature as a metaphor. The theme of this poem is about resistance of the Palestinians after their territory was successfully controlled by Zionists during the Six Day War in 1967. Based on the balaghah analysis, the most dominant type of ilmu bayan in this poem is isti'arah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tomi Timutius
"Dewasa ini, sudah umum ditemukan gim atau permainan yang memasukkan unsur budaya dengan tujuan tertentu. Unsur budaya dari dunia nyata biasanya divisualisasikan dalam bentuk negara atau wilayah virtual. Salah satu contohnya adalah Genshin Impact, sebuah gim yang dirilis oleh Hoyoverse pada tahun 2020, sebuah perusahaan pengembang gim asal Cina. Penelitian ini diawali dengan permasalahan bagaimana pengembang gim Cina memvisualisasikan budaya Timur Tengah dan apa saja unsur-unsur kebudayaan yang ada di region Sumeru dalam gim Genshin Impact. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskirptif. Data dari unsur kebudayaan dalam Genshin Impact dikumpulkan dengan mengobservasi gim yang kemudian dikomparasikan dengan data tinggalan kebudayaan yang ada di Timur Tengah. Penelitian ini menggunakan teori representasi reflektif dari Stuart Hall (1977). Hasil penelitian ini adalah region Sumeru merepresentasikan unsur-unsur kebudayaan yang ada di Timur Tengah, seperti perayaan festival Nowruz, Bayt al-Hikmah pada masa Abasiyyah, komplek bangunan Piramida Giza, kuliner dan representasi Eremites sebagai suku Berber.
Today, it is common to find games that incorporate cultural elements with a specific purpose. Cultural elements from the real world are usually visualized in the form of virtual countries or regions. One example is Genshin Impact, a game released by Hoyoverse in 2020, a game development company from China. This research begins with the problem of how Chinese game developers visualize Middle Eastern culture and what cultural elements exist in the Sumeru region in the Genshin Impact game. This study uses a descriptive-qualitative method. Data from cultural elements in Genshin Impact is collected by observing games, which are then compared with data on cultural remains in the Middle East. This study uses the theory of reflective representation from Stuart Hall (1977). The results of this study show that the Sumeru region represents cultural elements in the Middle East, such as the celebration of the Nowruz festival, Bayt al-Hikmah during the Abasiyyah period, the Giza Pyramid building complex, culinary delights, and the representation of the Eremites as Berbers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Rafah Arumaisha
"Film Zahrotus Shobbār merupakan film yang disutradarai oleh Hala Al-Qusy yang dirilis pada tahun 2017 di Mesir. Tokohnya, Manha Al-Batrawy, yang berperan sebagai Samiha, mendapatkan penghargaan kategori aktris terbaik di Festival Film International Dubai pada tahun 2017. Film Zahrotus Shobbār memiliki genre drama. Film ini menceritakan tentang perjalanan tiga orang yang tidak saling kenal lalu dipertemukan karena persamaan nasib. Mereka mencoba bertahan di Kota Kairo yang saat itu sedang dalam masa siaga karena pembatasan darurat oleh pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis dengan pendekatan objektif yang dimulai dengan memaparkan fakta-fakta yang terdapat dalam film, yang kemudian dianalisis. Pendekatan objektif yang dimaksud adalah menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada film. Teori yang digunakan adalah teori kritik sosial Oksinata. Untuk mendapatkan kritik sosial melalui unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, latar, tokoh, dan amanat. Unsur intrinsik tersebut digunakan untuk menelaah pesan yang disampakan melalui cerita dalam film Zahrotus Shobbār. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat kritik sosial yang ingin disampaikan yang terkait dengan tema dan judul film, yaitu masalah pemerintah.
Zahrotus Shobbār is a film directed by Hala Al-Qusy which was released in 2017 in Egypt. Her character, Manha Al-Batrawy, who plays Samiha, won the best actress category award at the Dubai International Film Festival in 2017. The film Zahrotus Shobbār is in the drama genre. This film tells about the journey of three strangers who are brought together because of a common fate. They tried to survive in Cairo City, which was on alert at that time due to emergency restrictions. The method used in this study is descriptive-analytical with an objective approach that begins by describing the facts contained in the film, which are analyzed later. The objective approach in question is to analyze the intrinsic elements contained in the film. The theory used is the theory of social criticism of Oksinata. To get social criticism through intrinsic elements which include themes, plots, settings, characters, and mandates. This intrinsic element is used to examine the message conveyed through the story in the film Zahrotus Shobbār. The results of this study are that there is social criticism to be conveyed related to the theme and title of the film, namely government problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fidela Labiilah Hasna
"Mahmoud Darwish (1941M-2008M) merupakan penyair resistensi Palestina. Salah satu puisi berjudul Bithāqhah Huwiyah yang ia tulis pada tahun 1964 M menjadi resistensi terhadap pendudukkan Israel atas tanah Palestina. Sedangkan resistensi sendiri akan muncul setelah adanya resiliensi. Hal tersebutlah yang melatar belakangi penelitian yang membahas mengenai faktor resiliensi yang ada pada puisi Bithāqhah Huwiyah karya Mahmoud Darwish. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi Edith Henderson Grotberg (1918 M - 2008 M). Untuk memperkuat analisis, penulis terlebih dahulu mengkaji makna teks yang terdapat dalam puisi dengan kajian ilmu ma’ani. Penelitian ini dikaji menggunakan sudut pandang aku-lirik. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor resiliensi yang terdapat dalam puisi Bithāqhah Huwiyah. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode pengambilan data melalui studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya semua faktor resiliensi yang dikelompokkan oleh Grotberg, yaitu I HAVE, I AM, dan I CAN di dalam 62 larik puisi Bithāqhah Huwiyah.
Mahmoud Darwish (1941-2008 CE) is a Palestinian resistance poet. One of the poems entitled Bithāqhah Huwiyah that he wrote in 1964 AD became a resistance against the Israeli occupation of Palestinian land. Meanwhile, resistance itself will emerge after resilience. These matters become the background of the research that discusses the resilience factors in the poetry Bithāqhah Huwiyah by Mahmoud Darwish. This research uses Edith Henderson Grotberg’s resilience theory (1918 AD - 2008 AD). To strengthen the analysis, the researcher first examines the meaning of the text contained in the poem by analyzing it through the study of ilmu ma'ani. This research is examined using the lyric “I” point of view. The purpose of this study is to explain the resilience factors contained in the poetry of Bithāqhah Huwiyah.This research uses descriptive content analysis method with qualitative approach and data collection method through literature studies. The result of this research is there are factors of resilience, namely I HAVE, I AM, and I CAN contained in 62 arrays of Bithāqhah Huwiyah 's poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Tasya Dmitrivirgia
"Penelitian ini mengkaji sebuah film dari Lebanon berjudul Ghada el Eid karya Lucien Bourjeily yang dirilis pada tahun 2017. Film ini bercerita tentang jamuan makan siang sebuah keluarga yang dialog dalam adegan-adegan film tersebut merefleksikan situasi faktual sosial-politik di negara Lebanon. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan unsur-unsur dalam film Ghada el Eid yang mengandung kritik sosial terhadap kondisi sosial-politik Lebanon. Teori strukturalisme dan teori kritik sosial digunakan dalam penelitian ini untuk memaparkan kritik sosial yang terdapat dalam struktur film Ghada el Eid. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang dikaji dengan pendekatan analisis struktural-politis. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa film Ghada el Eid merupakan sebuah autokritik yang disampaikan oleh Bourjeily terhadap permasalahan sosial-politik yang terjadi di Lebanon. Kritik sosial yang tergambar dalam film ini di antaranya adalah praktik jual-beli suara menjelang pemilihan umum, sektarian dalam masyarakat Lebanon, emigrasi di kalangan pemuda, dan kekerasan terhadap asisten rumah tangga imigran di Lebanon.
This study examines a Lebanese film entitled Ghada el Eid by Lucien Bourjeily which was released in 2017. This film tells the story of a family luncheon whose dialogue in the film's scenes reflects the socio-political factual situation in Lebanon. This study aims to describe the elements of the film which contain social criticism of Lebanon’s socio-political conditions. Structuralism theory and social criticism theory are used in this study to describe social criticism contained in the structure of Ghada el Eid. This study uses a qualitative descriptive research method and structural-political analysis approach. The results of this study found that the film Ghada el Eid is an autocritic presented by Bourjeily towards the socio-political problems that occur in Lebanon. The social criticisms depicted in this film include the practice of vote buying near the general election, sectarianism in Lebanese society, emigration among the youth, and violence against migrant domestic workers in Lebanon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Maura Ananda Syafira
"Penelitian ini mengkaji sebuah film dari Lebanon berjudul Ghada el Eid karya Lucien Bourjeily yang dirilis pada tahun 2017. Film ini bercerita tentang jamuan makan siang sebuah keluarga yang dialog dalam adegan-adegan film tersebut merefleksikan situasi faktual sosial-politik di negara Lebanon. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan unsur-unsur dalam film Ghada el Eid yang mengandung kritik sosial terhadap kondisi sosial-politik Lebanon. Teori strukturalisme dan teori kritik sosial digunakan dalam penelitian ini untuk memaparkan kritik sosial yang terdapat dalam struktur film Ghada el Eid. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang dikaji dengan pendekatan analisis struktural-politis. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa film Ghada el Eid merupakan sebuah autokritik yang disampaikan oleh Bourjeily terhadap permasalahan sosial-politik yang terjadi di Lebanon. Kritik sosial yang tergambar dalam film ini di antaranya adalah praktik jual-beli suara menjelang pemilihan umum, sektarian dalam masyarakat Lebanon, emigrasi di kalangan pemuda, dan kekerasan terhadap asisten rumah tangga imigran di Lebanon.
This study examines a Lebanese film entitled Ghada el Eid by Lucien Bourjeily which was released in 2017. This film tells the story of a family luncheon whose dialogue in the film's scenes reflects the socio-political factual situation in Lebanon. This study aims to describe the elements of the film which contain social criticism of Lebanon’s socio-political conditions. Structuralism theory and social criticism theory are used in this study to describe social criticism contained in the structure of Ghada el Eid. This study uses a qualitative descriptive research method and structural-political analysis approach. The results of this study found that the film Ghada el Eid is an autocritic presented by Bourjeily towards the socio-political problems that occur in Lebanon. The social criticisms depicted in this film include the practice of vote buying near the general election, sectarianism in Lebanese society, emigration among the youth, and violence against migrant domestic workers in Lebanon."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library