Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomy Lutvan Abqory Muttabi Taha
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Debat Kandidat Kedua Pemilihan Umum Maroko 2016 yang diselenggarakan pada 22 September 2016 di Al-Akhawayn University, Ifrane. Debat Kandidat tersebut terindikasi mengandung banyak unsur kesantunan pragmatik. Penelitian ini memfokuskan pada analisis strategi kesantunan dan analisis unsur-unsur kesantunan yang terdapat pada tuturan peserta debat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penulis menggunakan teori pragmatik Leech terj. 2015, Yule terj.2014, Kridalaksana 2008, Kushartanti 2005, dan teori strategi kesantunan Brown dan Levinson 1987, yang menyebut bahwa terdapat lima strategi kesantunan yaitu Strategi Langsung Tanpa Basa-Basi Bald-On Record, Strategi Kesantunan Positif Positive Politeness, Strategi Kesantunan Negatif Negative Politeness, Strategi Kesantunan Tidak Langsung Off-Record, dan Strategi Diam Don't Do the FTA Strategy. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah video dokumentasi Debat Kandidat Kedua Pemilihan Umum Maroko 2016 yang dapat diakses di situs berbagi video YouTube www.youtube.com/medi1tv.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 31 proposisi yang terindikasi menggunakan strategi kesantunan Brown dan Levinson. Terdapat 4 strategi kesantunan yang ditemukan dalam penelitian, yaitu Strategi Langsung Tanpa Basa-Basi Bald-On Record, Strategi Kesantunan Positif Positive Politeness, Strategi Kesantunan Negatif Negative Politeness, dan Strategi Kesantunan Tidak Langsung Off-Record. Strategi yang paling banyak digunakan adalah Strategi Kesantunan Positif berjumlah 17 proposisi, sementara substrategi kesantunan positif yang paling sering digunakan adalah substrategi kedua membesar-besarkan perhatian, persetujuan, dan simpati kepada lawan tutur yang berjumlah 7 proposisi. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta debat berupaya mengurangi dan meminimalkan jarak dengan lawan tutur pemirsa debat untuk meraih sebanyak mungkin suara dukungan dari rakyat Maroko pada hari pemilihan.

The research was motivated by the Second Candidate Debate of Morocco 2016 Election held on 22 September 2016 at Al Akhawayn University, Ifrane. The Candidate Debate is indicated to contain many elements of pragmatic politeness. This research focuses on the analysis of politeness strategy and analysis of the elements of politeness in the debate participants speech. This research uses qualitative method with descriptive approach. The author uses the pragmatic theory of some experts and theory of politeness strategy proposed by Brown and Levinson 1987, which mentions that there are five strategies of politeness namely Bald On Record Strategy, Positive Politeness Strategy, Negative Politeness Strategy, Off Record Strategy, and Silent Strategy Do not Do the FTA Strategy. The data corpus used in this study is a documentary video of the Second Candidate Debate of Morocco 2016 Election which can be accessed on the official channel of Medi1 TV on the YouTube video sharing website www.youtube.com medi1tv.
The results of this study indicate that there are 31 propositions indicated using Brown s and Levinson s politeness strategies. There are 4 strategies of politeness that the author finds in the research corpus, the Bald On Record Strategy, Positive Politeness Strategy, Negative Politeness Strategy, and the Off Record Strategy. The most widely used strategy of debate participants is Positive Sensitivity Strategy amounting to 17 propositions, while the most commonly used positive politeness substrategy is the second substrategy exaggerating attention, approval, and sympathy to the opposite of 7 propositions. This suggests that the debate participants seek to reduce and minimize the distance with the opposite speakers viewers of the debate to achieve as many votes as possible support from the Moroccan people on election day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makyun Subuki
"Sebagian ahli berpendapat bahwa pemahaman teks bergantung kepada hubungan antar elemen yang terdapat dalam teks secara eksplisit. Sebaliknya, sebagian lain berpendapat bahwa pemahaman teks tidak bergantung kepada elemen yang terdapat secara eksplisit, tetapi lebih lebih bergantung kepada hal lain yang tidak terdapat dalam teks secara eksplisit. Yang pertama sangat terkait dengan kajian kohesi, sedangkan yang kedua sangat terkait dengan kajian koherensi.
Penelitian ini berkaitan dengan hubungan kohesi dengan koherensi dalam pemahaman teks surat Al-Baqarah. Pemilihan surat Al-Baqarah sebagai data dalam penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa Arab klasik yang terdapat dalam Al-Quran merupakan bahasa Arab yang bake (fusha) yang hingga saat ini digunakan dalam korespondensi resmi, pemerintahan, diplomasi, dan dijadikan model dalam penciptaan puisi dan prosa. Al-Baqarah sebagai bagian dari AI-Quran dianggap sebagai puncak Al-Quran (fustal al qurim), yaitu representasi terbaik dari Al-Quran, baik dari segi bahasa maupun dari segi tema.
Untuk melihat hubungan antara perwujudan peranti kohesi dengan koherensi yang dicapai dalam surat AI-Baqarah, saya mengidentifikasi peranti kohesi yang terdapat dalam surat Al-Baqarah dan selanjutnya mengujinya dengan penghilangan peranti kohesi tersebut dan atau dengan menghubungkan peranti tersebut dengan proses pemahaman. Selain itu, untuk memahami dengan lebih baik hubungan kohesi dan koherensi dalam bahasa Arab, penelitian ini memanfaatkan juga beberapa bidang yang terdapat dalam balagah dan `ulurn Al-Qur'an.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat tiga kecenderungan hubungan antara perwujudan peranti kohesi dengan koherensi yang dicapai dalam teks. Pertama, koherensi yang diwujudkan melalui peranti kohesi dalam surat Al-Baqarah sebagian besar dicapai bukan melalui perwujudan satu peranti kohesi saja, melainkan oleh beberapa peranti kohesi sekaligus. Kedua, kadangkala koherensi tetap terjaga meskipun tidak terdapat perwujudan peranti kohesi. Maksudnya, pemahaman teks kadangkala tidak bergantung kepada, atau tidak membutuhkan, perwujudan peranti kohesi, melainkan kepada "pangetahuan dunia". Begitu pula sebaliknya, perwujudan kohesi kadang kala tidak dibutuhkan dalam proses pemahaman teks. Ketiga, perwujudan peranti kohesi kadangkala sangat berkaitan dengan intensi tertentu yang dikehendaki penutur, sehingga sangat berguna proses pemahaman teks.

Some linguists think that text understanding is depended on relation of text elements that explicitly marked. Conversely, other linguists think that text understanding is not depended on relation of text elements that explicitly marked, but rather on the other properties which are not explicitly obtained in the text. The first study is related to the theory of cohesion, and the second is related to the theory of coherence.
This research related to the relation between cohesion and coherence in text understanding, that is sum Al-Baqara. The use of Al-Baqara as the source of data is based on the fact that classical Arabic in the Koran is standard Arabic (fusha) that used in formal correspondence, diplomation, and used as standard of poem and prose creation to the present time. As the part of the Koran, Al-Baqara is the greatest representation of the Koran, either linguistically or substantively, and known as the peak of the Koran (fustal al-qur'an).
Furthermore, in order to understand the relation between cohesive devices and achieved coherence within sura Al-Baqara, I identify and analyze those cohesive devices and examine them by elliding and or relating them in understanding process. In other way, in order to understand relation between cohesion and coherence in Arabic world, I use some concepts which are included in Malaga dan `ulum Al-Qur'an.
Based on the analysis of data, there are three tendencies of relation between cohesive devices and achieved coherence in the text. First, many coherences that achieved through cohesive devices in Al-Baqara are not achieved through one cohesive device only, but rather through some cohesive devices realized simoultanously. Second, there are coherences achieved within text that have no realization of cohesive device. In that the text understanding is often not depended on, or not necessary to, cohesive devices realized in the text, but rather depended on world view. Conversely, the realization of cohesive devices in text is often not necessary to text understanding. Third, there are realizations of cohesive devices that strongly related to speaker intended meaning, so that it can be very necessary to text understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T23028
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitha Kantiany
"Skripsi yang berjudul Pandangan Hasan Al-Banna tentang pendidikan Islam karya Sitha Kantiany membicarakan pemikiran Hasan Al-Banna dalam pendidikan Islam dengan tujuan memberi gambaran serta penjelasan tentang konsep dan sistem pendidikan Islam yang diajukan oleh Hasan Al-Banna Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif analisis dengan data yang digunakan dari buku Sistem pendidikan ikhwanul muslimin karangan Drs Yusuf Qardhawi Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pendidikan Islam yang diajukan Hasan Al-Banna sesuai dengan karakteristik Islam yang juga memberikan perhatian pada perkembangan aspek-aspek kehidupan manusia dan harus mampu membentuk generasi yang solid dalam memperjuangkan, melestarikan ajaran dan kebudayaan Islam, serta mempunyai keimanan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Prasetiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kasus campur kode yang terdapat pada masyarakat keturunan Arab di Kelurahan Empang, Bogor, Jawa Barat, dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kasus campur kode itu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei yang disajikan secara deskriptif dan kuantitatif berdasarkan analisis penggunaan kosakata dan frekuensi pemakaian bahasa. Data diperoleh dari responden yang menjadi sampel populasi melalui kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kasus campur kode lebih banyak ditemukan pada responden pria yang belum berkeluarga dalam rentang usia 21-40 tahun dengan situasi di luar rumah. Profesi pedagang dianggap paling mempengaruhi terjadinya kasus campur kode dibandingkan dengan profesi lainnya. Dalam kasus campur kode ini kosakata-kosakata yang paling sering dipergunakan berasal dari kata"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahdah Fathuna
"Skripsi ini mambahas mengenai analisis struktur dan analisis aspek humanisme dalam Al-Sabiq, kumpulan puisi prosa karya Kahlil Gibran. Tujuan dalam analisis struktur adalah untuk melihat unsur apa sajakah yang digunakan Gibran dalam karyanya yang disebut ber-genre puisi prosa. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk melihat aspek-aspek humanisme yang terkandung dalam buku ini. Hasil dari analisis ini adalah Gibran menggunakan struktur dari genre puisi prosa agar dapat menekankan unrur makna.

This research is about structur analysis and analysis of humanism aspect in the Al-sabiq. The aim of structur analysis in this research is to looking for the element which is used by Gibran on his genre, poetry-proses. Beside that, the aim is looking for the aspect of humanism in Al-Sabiq. Result of this research is Gibran uses poetry prose for fulfil his aim to show the meaning of his works and from there we can see many humanism aspect that make Gibran can be called as a humanism writter"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13122
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mardi Pratama
"Puisi mengekspresikan emosi, suasana hati, rasa pesona, kagum dan rasa takzim. Puisi yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah puisi yang berjudul Al-Harb Ta_malu Bijiddin dan A bu K halal kedua puisi ini adalah puisi yang menggambarkan negara Irak. Kedua puisi ini di gubah oleh dua penyair berbeda puisi Al-Harb Ta_malu Bijiddin dikarang oleh Dunya Mikhail penyair berkebangsaan Irak dan puisi A bu K halal dikarang oleh Ahmad Dahbour yang berkebangsaan Palestina, perbedaan kebangsaan penyair memberikan rasa yang berbeda. Irak adalah negara yang kerap kali di landa peperangan dan Palestina adalah negara yang senantiasa dijajah. Irak dan Palestina memiliki kesamaan nasib. Kedua puisi ini memiliki kekuatan untuk menggambarkan patriotisme. Patriotisme adalah kasih atau kesetiaan kepada satu negara. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis strukturalisme semiotik dengan pendekatan objektif. Aspek struktur diperlukan untuk melihat sejauh mana pesan struktur tersebut mendukung aspek semiotik dan untuk membuktikan bahwa kedua puisi tersebut mempunyai tema yang sama yaitu tema patriotisme. Beberapa teori yang digunakan adalah teori tentang sruktur puisi yang membahas tipografi, parafrase, diksi, imaji, majas, simbol, isotopi, tema, serta amanat. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan kedua puisi tersebut mempunyai tema patriotisme. Kedua puisi ini seperti pesan dari penyair untuk terus membangun rasa patriotisme dan nasionalisme pembaca, terutama bangsa Arab agar dapat memiliki semangat juang yang tinggi dan membangun persatuan yang kuat demi mempertahankan tanah airnya.

Poetry expressively emotion, mood, taste, enchantment, overaw, and taste for a matters pertaining to honor and esteem. The primary source of this graduation project are two poems, Al-Harb Ta_malu Bijiddin and A bu K . These two poems discribe the country of Iraq. These two poems arranged by two different author and from different nationality. Al-Harb Ta_malu Bijiddin written by Dunya Mikhail which is Iraqi and A bu K halal written by Ahmad Dahbour which is Palestinian. These different nationality has given a diversely taste of these two poetry. Iraq is a country in heaps of time struck down by war and Palestine is a country be ever in subjugted territorial problems. Iraq and Palestine have a resemblance of fate. These two poems have a strong magical power to represent patriotism. Patriotism is a loyalty to the country. The analysis used in this study is the analysis of semiotic structuralism with an objective approach. Aspects of the structure needed to see how it supports the message structures and semiotic aspects to prove that the two poems have the same theme of patriotism. Theoritical framework that would be used as analyzing tools on this research are the theory of typography discusses poetry, paraphrase, diction, image, figure of speech, symbols, theme, message. The purpose of this study is to prove these two poems has a theme of patriotism. These two poems as a message from the poet to continue to build a sense of patriotism and natioanalism readers, especially the Arabs in order to have high morale to maintain their homeland."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Imamudin Fa`iq
"Skripsi ini membahas tentang kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi di pandang dari sisi morfologi dan semantik. Analisis ini adalah analisis kualitatif dengan desain deskriptif. Signifikansi analisis ini adalah untuk memaparkan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk dan makna-makna dalam kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi. Data-data dalam skripsi ini secara garis besar didapatkan dari Mu_jamu l-haasibaat, sebuah kamus istilah-istilah komputer yang di terbitkan oleh Majma_u l-Lughah, Mesir. Hasil analisis ini -dari sisi morfologi- menyatakan bahwa kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi ada yang berbentuk arabisasi, derivasi, abreviasi, singkatan, dan hibrida. Sedangkan dari sisi semantik, kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi ada yang berbentuk metafora dan penerjemahan. Jika ditinjau dari relasi makna yang ada, kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi tak berbeda dengan kosakatakosakata pada laras lain, yaitu adanya homonimi, polisemi, sinonimi, hiponimi, meronimi, antonimi, kontranimi, dan juga idiom.

This thesis is dealing with the Arabic vocabulary in information technology in view of morphology and semantics. This is a qualitative analysis with descriptive design. The significance of this analysis is to give details about forms and meanings of the Arabic vocabulary in information technology. The data in this thesis are commonly obtained from Mu_jamu l-haasibaat, a dictionary of computer terms published by Majma_u l-Lughah, Egypt. The result of this analysis -in view of morphology- is that the Arabic vocabulary in information technology can be in forms of arabization, derivation, abbreviation, acronym, and hybrid. Meanwhile, in view of semantics, the vocabulary can be in forms of metaphor and translation. Then if it is observed from the existing meanings correlation, the Arabic vocabulary in information technology is not dissimilar with vocabularies in other terms, which are homonymy, polysemy, synonymy, hyponymy, meronymy, antonymy, contranymy, and idiom as well
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13172
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Melisa Agusta
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang nasionalisme yang muncul di Mesir pada abad 18. Analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif-deskriptif. Tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan tentang bagaimana nasonalisme sebagai paham yang berasal dari Barat dapat muncul di wilayah Timur Tengah khususnya Mesir. Hasil analisis memperlihatkan bahwa munculnya nasionalisme di Mesir merupakan akumulasi dari rangkaian peristiwa yang terjadi di Mesir pada zaman modernnya.

ABSTRACT
This thesis discusses the nationalism emerged in Egypt in the 18th century. The analysis used in this thesis is qualitative-descriptive method. The aim of this thesis is to explain how nationalism, as an idea originated from the West may emerge in the Middle East region, especially in Egypt. The result showed that the rise of the nationalism is an accumulation of a series of events occurred in Egypt in its modern era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S432
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Aryani
"Skripsi ini membahas tentang lima puisi Imam Syafi'i, yaitu puisi Laa taqnat min rahmatillah, Amrii lillah, Al-istignaa' billah, Tawakkal 'ala allah, dan Istigfaaru wataubat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan melalui pendekatan struktural. Teori yang digunakan untuk menganalisis bentuk pada kelima puisi menggunakan teori ilmu 'aruud, sedangkan untuk menganalisis makna menggunakan teori ilmu Ma'ani. Dari hasil analisis menunjukan bahwa pada kelima puisi Imam Syafi'i terdapat empat bahr yang digunakan yaitu bahr kaamil, bahr waafir, bahr basiit, dan bahr tawiil, dan pada kelima puisi ini terdapat banyak kesesuaiann pola, yang menunjukan bahwa kelima puisi ini memiliki kesesuaian pilihan kata, sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Unsur yang menjadi dominan pada kelima puisi adalah unsur khabar talabiy. Hal ini menunjukan bahwa, kelima puisi yang mengungkapkan tawakal, taubat, rizki Allah, Rahmat Allah, dan Kekuasaan Allah ini memiliki penegasan dalam ungkapan, memiliki ungkapan yang informatif dan langsung.

This research is about five poems of Imam Syafi'i there are Laataqnat min rahmatillah, Amri lillah, Al-istignaa' billah, Tawakal 'ala allah, and Istigfaaru wataubat. This research uses library research methods with structural approach. Aruud is theory which is used to analyze poerty form, and Ma'ani is used to analyze the meaning. The result show that four metre was found in this poem, there are kaamil metre, waafir metre, basiit metre, and tawiil metre. In addition, there is also many suitability of the poem pattern. These poems have conformity of words choice, and easy to understand. Khabar talabiy is the dominant element in this poem, it show that the poems which reveal tawakal, repentance, Allah provision, Allah grace, and the power of Allah have informative and direct expression."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1225
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Khaerani
"Skripsi ini membahas tentang masalah sosial yang terdapat dalam novel 'Imaarat Ya'quubiyaan, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Apartemen Yacoubian. Landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah landasan teori tentang tema, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut pandang, dan sosiologi sastra. Penelitian ini didasari pada penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis secara mendalam dalam melakukan pengumpulan data. Novel ini merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang keberagaman masalah sosial yang terjadi di Mesir pada tahun 1990-an dengan menggunakan fiksi sebagai medianya. Dilatar belakangi oleh para penghuni Apartemen Yacoubian, novel ini membuka mata dunia akan kebobrokan sosial, politik, dan agama di Mesir. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam novel 'Imaarat Ya'quubiyaan, selain terdapat beragam unsur intrinsik, juga terdapat empat masalah sosial yang masih dianggap tabu berupa diskriminasi, homoseksualitas, gerakan Islam radikal, dan korupsi yang ditinjau melalui tinjauan sosiologi sastra.

This paper discusses the social problems contained in 'Imaarat Ya'quubiyaan novel. This
novel, translated into the Indonesian language as Apartemen Yacoubian. Theoretical basis
used in this paper is the theoretical basis of themes, plot, setting, characters, characterizations, point of view, and sociology of literature. This study is based on a qualitative study using in depth analytical descriptive method in doing data collection. This novel is a novel that tells about the diversity of social problems that occurred in Egypt in the 1990s by using fiction as a medium. Background by the residents of Yacoubian Building, this novel will open the eyes of the world of social decadence, politics, and religion in Egypt. The study found that in the novel 'Imaarat Ya'quubiyaan, besides intrinsic elements, there are also four social problems that are still considered taboo in the form of discrimination, homosexuality, radical Islamic movements, and the corruption that is reviewed by a review of sociology literature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42480
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>