Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomy Lutvan Abqory Muttabi Taha
" ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Debat Kandidat Kedua Pemilihan Umum Maroko 2016 yang diselenggarakan pada 22 September 2016 di Al-Akhawayn University, Ifrane. Debat Kandidat tersebut terindikasi mengandung banyak unsur kesantunan pragmatik. Penelitian ini memfokuskan pada analisis strategi kesantunan dan analisis unsur-unsur kesantunan yang terdapat pada tuturan peserta debat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penulis menggunakan teori pragmatik Leech terj. 2015 , Yule terj.2014 , Kridalaksana 2008 , Kushartanti 2005 , dan teori strategi kesantunan Brown dan Levinson 1987 , yang menyebut bahwa terdapat lima strategi kesantunan yaitu Strategi Langsung Tanpa Basa-Basi Bald-On Record , Strategi Kesantunan Positif Positive Politeness , Strategi Kesantunan Negatif Negative Politeness , Strategi Kesantunan Tidak Langsung Off-Record , dan Strategi Diam Don ? ?t Do the FTA Strategy . Data yang digunakan pada penelitian ini adalah video dokumentasi Debat Kandidat Kedua Pemilihan Umum Maroko 2016 yang dapat diakses di situs berbagi video YouTube www.youtube.com/medi1tv . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 31 proposisi yang terindikasi menggunakan strategi kesantunan Brown dan Levinson. Terdapat 4 strategi kesantunan yang ditemukan dalam penelitian, yaitu Strategi Langsung Tanpa Basa-Basi Bald-On Record , Strategi Kesantunan Positif Positive Politeness , Strategi Kesantunan Negatif Negative Politeness , dan Strategi Kesantunan Tidak Langsung Off-Record . Strategi yang paling banyak digunakan adalah Strategi Kesantunan Positif berjumlah 17 proposisi, sementara substrategi kesantunan positif yang paling sering digunakan adalah substrategi kedua membesar-besarkan perhatian, persetujuan, dan simpati kepada lawan tutur yang berjumlah 7 proposisi. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta debat berupaya mengurangi dan meminimalkan jarak dengan lawan tutur pemirsa debat untuk meraih sebanyak mungkin suara dukungan dari rakyat Maroko pada hari pemilihan.

ABSTRACT<>br>
The research was motivated by the Second Candidate Debate of Morocco 2016 Election held on 22 September 2016 at Al Akhawayn University, Ifrane. The Candidate Debate is indicated to contain many elements of pragmatic politeness. This research focuses on the analysis of politeness strategy and analysis of the elements of politeness in the debate participants speech. This research uses qualitative method with descriptive approach. The author uses the pragmatic theory of some experts and theory of politeness strategy proposed by Brown and Levinson 1987 , which mentions that there are five strategies of politeness namely Bald On Record Strategy, Positive Politeness Strategy, Negative Politeness Strategy, Off Record Strategy, and Silent Strategy Do not Do the FTA Strategy . The data corpus used in this study is a documentary video of the Second Candidate Debate of Morocco 2016 Election which can be accessed on the official channel of Medi1 TV on the YouTube video sharing website www.youtube.com medi1tv . The results of this study indicate that there are 31 propositions indicated using Brown s and Levinson s politeness strategies. There are 4 strategies of politeness that the author finds in the research corpus, the Bald On Record Strategy, Positive Politeness Strategy, Negative Politeness Strategy, and the Off Record Strategy. The most widely used strategy of debate participants is Positive Sensitivity Strategy amounting to 17 propositions, while the most commonly used positive politeness substrategy is the second substrategy exaggerating attention, approval, and sympathy to the opposite of 7 propositions. This suggests that the debate participants seek to reduce and minimize the distance with the opposite speakers viewers of the debate to achieve as many votes as possible support from the Moroccan people on election day."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makyun Subuki
"Sebagian ahli berpendapat bahwa pemahaman teks bergantung kepada hubungan antar elemen yang terdapat dalam teks secara eksplisit. Sebaliknya, sebagian lain berpendapat bahwa pemahaman teks tidak bergantung kepada elemen yang terdapat secara eksplisit, tetapi lebih lebih bergantung kepada hal lain yang tidak terdapat dalam teks secara eksplisit. Yang pertama sangat terkait dengan kajian kohesi, sedangkan yang kedua sangat terkait dengan kajian koherensi.
Penelitian ini berkaitan dengan hubungan kohesi dengan koherensi dalam pemahaman teks surat Al-Baqarah. Pemilihan surat Al-Baqarah sebagai data dalam penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa Arab klasik yang terdapat dalam Al-Quran merupakan bahasa Arab yang bake (fusha) yang hingga saat ini digunakan dalam korespondensi resmi, pemerintahan, diplomasi, dan dijadikan model dalam penciptaan puisi dan prosa. Al-Baqarah sebagai bagian dari AI-Quran dianggap sebagai puncak Al-Quran (fustal al qurim), yaitu representasi terbaik dari Al-Quran, baik dari segi bahasa maupun dari segi tema.
Untuk melihat hubungan antara perwujudan peranti kohesi dengan koherensi yang dicapai dalam surat AI-Baqarah, saya mengidentifikasi peranti kohesi yang terdapat dalam surat Al-Baqarah dan selanjutnya mengujinya dengan penghilangan peranti kohesi tersebut dan atau dengan menghubungkan peranti tersebut dengan proses pemahaman. Selain itu, untuk memahami dengan lebih baik hubungan kohesi dan koherensi dalam bahasa Arab, penelitian ini memanfaatkan juga beberapa bidang yang terdapat dalam balagah dan `ulurn Al-Qur'an.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat tiga kecenderungan hubungan antara perwujudan peranti kohesi dengan koherensi yang dicapai dalam teks. Pertama, koherensi yang diwujudkan melalui peranti kohesi dalam surat Al-Baqarah sebagian besar dicapai bukan melalui perwujudan satu peranti kohesi saja, melainkan oleh beberapa peranti kohesi sekaligus. Kedua, kadangkala koherensi tetap terjaga meskipun tidak terdapat perwujudan peranti kohesi. Maksudnya, pemahaman teks kadangkala tidak bergantung kepada, atau tidak membutuhkan, perwujudan peranti kohesi, melainkan kepada "pangetahuan dunia". Begitu pula sebaliknya, perwujudan kohesi kadang kala tidak dibutuhkan dalam proses pemahaman teks. Ketiga, perwujudan peranti kohesi kadangkala sangat berkaitan dengan intensi tertentu yang dikehendaki penutur, sehingga sangat berguna proses pemahaman teks.

Some linguists think that text understanding is depended on relation of text elements that explicitly marked. Conversely, other linguists think that text understanding is not depended on relation of text elements that explicitly marked, but rather on the other properties which are not explicitly obtained in the text. The first study is related to the theory of cohesion, and the second is related to the theory of coherence.
This research related to the relation between cohesion and coherence in text understanding, that is sum Al-Baqara. The use of Al-Baqara as the source of data is based on the fact that classical Arabic in the Koran is standard Arabic (fusha) that used in formal correspondence, diplomation, and used as standard of poem and prose creation to the present time. As the part of the Koran, Al-Baqara is the greatest representation of the Koran, either linguistically or substantively, and known as the peak of the Koran (fustal al-qur'an).
Furthermore, in order to understand the relation between cohesive devices and achieved coherence within sura Al-Baqara, I identify and analyze those cohesive devices and examine them by elliding and or relating them in understanding process. In other way, in order to understand relation between cohesion and coherence in Arabic world, I use some concepts which are included in Malaga dan `ulum Al-Qur'an.
Based on the analysis of data, there are three tendencies of relation between cohesive devices and achieved coherence in the text. First, many coherences that achieved through cohesive devices in Al-Baqara are not achieved through one cohesive device only, but rather through some cohesive devices realized simoultanously. Second, there are coherences achieved within text that have no realization of cohesive device. In that the text understanding is often not depended on, or not necessary to, cohesive devices realized in the text, but rather depended on world view. Conversely, the realization of cohesive devices in text is often not necessary to text understanding. Third, there are realizations of cohesive devices that strongly related to speaker intended meaning, so that it can be very necessary to text understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T23028
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitha Kantiany
"ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Pandangan Hasan Al-Banna tentang pendidikan Islam karya Sitha Kantiany membicarakan pemikiran Hasan Al-Banna dalam pendidikan Islam dengan tujuan memberi gambaran serta penjelasan tentang konsep dan sistem pendidikan Islam yang diajukan oleh Hasan Al-Banna Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif analisis dengan data yang digunakan dari buku Sistem pendidikan ikhwanul muslimin karangan Drs Yusuf Qardhawi Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pendidikan Islam yang diajukan Hasan Al-Banna sesuai dengan karakteristik Islam yang juga memberikan perhatian pada perkembangan aspek-aspek kehidupan manusia dan harus mampu membentuk generasi yang solid dalam memperjuangkan, melestarikan ajaran dan kebudayaan Islam, serta mempunyai keimanan...

"
1996
S13407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Prasetiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kasus campur kode yang terdapat pada masyarakat keturunan Arab di Kelurahan Empang, Bogor, Jawa Barat, dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kasus campur kode itu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei yang disajikan secara deskriptif dan kuantitatif berdasarkan analisis penggunaan kosakata dan frekuensi pemakaian bahasa. Data diperoleh dari responden yang menjadi sampel populasi melalui kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kasus campur kode lebih banyak ditemukan pada responden pria yang belum berkeluarga dalam rentang usia 21-40 tahun dengan situasi di luar rumah. Profesi pedagang dianggap paling mempengaruhi terjadinya kasus campur kode dibandingkan dengan profesi lainnya. Dalam kasus campur kode ini kosakata-kosakata yang paling sering dipergunakan berasal dari kata"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahdah Fathuna
"Skripsi ini mambahas mengenai analisis struktur dan analisis aspek humanisme dalam Al-Sabiq, kumpulan puisi prosa karya Kahlil Gibran. Tujuan dalam analisis struktur adalah untuk melihat unsur apa sajakah yang digunakan Gibran dalam karyanya yang disebut ber-genre puisi prosa. Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk melihat aspek-aspek humanisme yang terkandung dalam buku ini. Hasil dari analisis ini adalah Gibran menggunakan struktur dari genre puisi prosa agar dapat menekankan unrur makna.

This research is about structur analysis and analysis of humanism aspect in the Al-sabiq. The aim of structur analysis in this research is to looking for the element which is used by Gibran on his genre, poetry-proses. Beside that, the aim is looking for the aspect of humanism in Al-Sabiq. Result of this research is Gibran uses poetry prose for fulfil his aim to show the meaning of his works and from there we can see many humanism aspect that make Gibran can be called as a humanism writter"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13122
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khaidir
"ABSTRAK
Penulis menganalisis bentuk pemaparan dan kohesi leksikal pada kolom fiksi Had_ts Lam Yahduts di surat kabar harian Mesir al-Syur_q al-Jad_d, yang mencangkup di dalamnya analisis alat-alat kohesi leksikal berjenis reiterasi dan kolokasi. Klasifikasi suatu wacana berdasarkan bentuk pemaparannya dapat ditentukan dari pemilihan diksi, serta tujuan penggunaannya. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian di dalam teks untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif, berdasarkan unsur-unsur leksikal pembentuk wacana yang terdapat pada teks tersebut. Sifat wacana kolom Had_ts Lam Yahduts termasuk dalam wacana fiksi, dikatakan wacana fiksi, hal itu terlihat jelas pada judul kolom tersebut _dialog yang belum pernah terjadi_. Pada teks tersebut terdapat beberapa alat-alat kohesi leksikal dari kedua jenis alat kohesi. Adapun terdapat beberapa tujuan digunakannya aspek-aspek leksikal, diantaranya untuk mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi, dan keindahan bahasa lainnya.

Abstract
In this analysis, the author discusses the forms of exposure and lexical cohesion in fiction column Had_ts Lam Yahduts in the Egyptian daily newspaper al-Syur_q al-Jad_d, which include the analysis-tool lexical cohesion devices reiteration and collocation. Classification of a discourse based on the form can be determined from the election diction, and its intended use. Lexical or a combination of lexical cohesion is lexical relations between parts in the text to find harmony in a cohesive structure, based on lexical elements forming the discourse contained in the text. The characteristic of discourse Had_ts Lam Yahduts included in the discourse of fiction, it is said discourse of fiction, because, it is clearly visible on the column title dialogue that has never happened. The author has found in the text, there are some tools from both types of lexical cohesion devices in text column. There are few objective aspects of lexical use, among them is to get the effect of intensity meaning of language, clarity of information, and the aesthetics of language."
2010
S13294
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Halim Hadi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah pertikel dalam bahasa Arab khususnya partikel /lam/ dalam Al-Quran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui data-data pertikel /lam/ dalam Al-Quran Al-Karim secara semantic, dan klasifikasinya. Pertikel /lam/ yang menjadi data dalam penelitian ini adalah partikel /lam/ jar yaitu partikel preposisi, pertikel /lam/ ba_d yaitu partikel penanda deiksis, partikel /lam/ ibtida_ yaitu partikel pembuka, partikel /lam/ta_lil yaitu partikel bermakna alasan, partikel /lam/amr yaitu partikel bermakna perintah, partikel /lam/ jawab yaitu partikel sebagai jawaban partikel /lam/juhud yaitu partikel bermakna pelarangan dan penolakan yang keras, dan partikel /lam/zaidah yaitu partikel hanya sebagai tambahan. Ruang lingkup utama penelitian ini adalah empat surat pertama Al-Quran dan beberapa surat yang dipilih secara acak. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat 403 ayat yang mengandung partikel /lam/ yang terdiri dari 248 ayat merupakan partikel /lam/jar, 57 ayat merupakan partikel/lam/ba_d, 44 ayat merupakan partikel /lam/ibdtida_, 17 ayat merupakan pertikel /lam/amr, 13 ayat merupakan partikel /lam/jawab dan 5 ayat merupakan partikel /lam/juhud.

Abstract
The Reseach study the problem of particle in Arabic language specially particle /lam/ in Koran. The Aim of this research is to know the database of particle within Koran along with semantics meaning, and classification as well. Particle /lam/ database in this research is particle /lam/ jar or particle preposition, particle /lam/ba_d, particle /lam/ ibtida_, particle /lam/ta_lil, particle /lam/amr, particle /lam/jawab, partaicle /lam/juhud and particle /lam/zaidah. The concern of this research is four-first-chapter within Koran, it is Al-Fathiha, Al-Baqarah, Ali Imran, and An-Nisa. As the result of this research can be concluded that there are 403 verses which include particle /lam/ that is 248 verses for particle /lam/jar, 57 verses for particle /lam/ba_d, 44 verses for paraticle /lam/ibdtida_, 17 verses for particle /lam/amr, 13 verses for particle /lam/jawab and 5 verses for particle /lam/juhud."
2010
S13221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mardi Pratama
"Puisi mengekspresikan emosi, suasana hati, rasa pesona, kagum dan rasa takzim. Puisi yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah puisi yang berjudul Al-Harb Ta_malu Bijiddin dan A bu K halal kedua puisi ini adalah puisi yang menggambarkan negara Irak. Kedua puisi ini di gubah oleh dua penyair berbeda puisi Al-Harb Ta_malu Bijiddin dikarang oleh Dunya Mikhail penyair berkebangsaan Irak dan puisi A bu K halal dikarang oleh Ahmad Dahbour yang berkebangsaan Palestina, perbedaan kebangsaan penyair memberikan rasa yang berbeda. Irak adalah negara yang kerap kali di landa peperangan dan Palestina adalah negara yang senantiasa dijajah. Irak dan Palestina memiliki kesamaan nasib. Kedua puisi ini memiliki kekuatan untuk menggambarkan patriotisme. Patriotisme adalah kasih atau kesetiaan kepada satu negara. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis strukturalisme semiotik dengan pendekatan objektif. Aspek struktur diperlukan untuk melihat sejauh mana pesan struktur tersebut mendukung aspek semiotik dan untuk membuktikan bahwa kedua puisi tersebut mempunyai tema yang sama yaitu tema patriotisme. Beberapa teori yang digunakan adalah teori tentang sruktur puisi yang membahas tipografi, parafrase, diksi, imaji, majas, simbol, isotopi, tema, serta amanat. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan kedua puisi tersebut mempunyai tema patriotisme. Kedua puisi ini seperti pesan dari penyair untuk terus membangun rasa patriotisme dan nasionalisme pembaca, terutama bangsa Arab agar dapat memiliki semangat juang yang tinggi dan membangun persatuan yang kuat demi mempertahankan tanah airnya.

Poetry expressively emotion, mood, taste, enchantment, overaw, and taste for a matters pertaining to honor and esteem. The primary source of this graduation project are two poems, Al-Harb Ta_malu Bijiddin and A bu K . These two poems discribe the country of Iraq. These two poems arranged by two different author and from different nationality. Al-Harb Ta_malu Bijiddin written by Dunya Mikhail which is Iraqi and A bu K halal written by Ahmad Dahbour which is Palestinian. These different nationality has given a diversely taste of these two poetry. Iraq is a country in heaps of time struck down by war and Palestine is a country be ever in subjugted territorial problems. Iraq and Palestine have a resemblance of fate. These two poems have a strong magical power to represent patriotism. Patriotism is a loyalty to the country. The analysis used in this study is the analysis of semiotic structuralism with an objective approach. Aspects of the structure needed to see how it supports the message structures and semiotic aspects to prove that the two poems have the same theme of patriotism. Theoritical framework that would be used as analyzing tools on this research are the theory of typography discusses poetry, paraphrase, diction, image, figure of speech, symbols, theme, message. The purpose of this study is to prove these two poems has a theme of patriotism. These two poems as a message from the poet to continue to build a sense of patriotism and natioanalism readers, especially the Arabs in order to have high morale to maintain their homeland."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Imamudin Fa`iq
"Skripsi ini membahas tentang kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi di pandang dari sisi morfologi dan semantik. Analisis ini adalah analisis kualitatif dengan desain deskriptif. Signifikansi analisis ini adalah untuk memaparkan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk dan makna-makna dalam kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi. Data-data dalam skripsi ini secara garis besar didapatkan dari Mu_jamu l-haasibaat, sebuah kamus istilah-istilah komputer yang di terbitkan oleh Majma_u l-Lughah, Mesir. Hasil analisis ini -dari sisi morfologi- menyatakan bahwa kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi ada yang berbentuk arabisasi, derivasi, abreviasi, singkatan, dan hibrida. Sedangkan dari sisi semantik, kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi ada yang berbentuk metafora dan penerjemahan. Jika ditinjau dari relasi makna yang ada, kosakata bahasa Arab laras teknologi informasi tak berbeda dengan kosakatakosakata pada laras lain, yaitu adanya homonimi, polisemi, sinonimi, hiponimi, meronimi, antonimi, kontranimi, dan juga idiom.

This thesis is dealing with the Arabic vocabulary in information technology in view of morphology and semantics. This is a qualitative analysis with descriptive design. The significance of this analysis is to give details about forms and meanings of the Arabic vocabulary in information technology. The data in this thesis are commonly obtained from Mu_jamu l-haasibaat, a dictionary of computer terms published by Majma_u l-Lughah, Egypt. The result of this analysis -in view of morphology- is that the Arabic vocabulary in information technology can be in forms of arabization, derivation, abbreviation, acronym, and hybrid. Meanwhile, in view of semantics, the vocabulary can be in forms of metaphor and translation. Then if it is observed from the existing meanings correlation, the Arabic vocabulary in information technology is not dissimilar with vocabularies in other terms, which are homonymy, polysemy, synonymy, hyponymy, meronymy, antonymy, contranymy, and idiom as well
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13172
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Melisa Agusta
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang nasionalisme yang muncul di Mesir pada abad 18. Analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif-deskriptif. Tujuan penulisan skripsi ini untuk menjelaskan tentang bagaimana nasonalisme sebagai paham yang berasal dari Barat dapat muncul di wilayah Timur Tengah khususnya Mesir. Hasil analisis memperlihatkan bahwa munculnya nasionalisme di Mesir merupakan akumulasi dari rangkaian peristiwa yang terjadi di Mesir pada zaman modernnya.

ABSTRACT
This thesis discusses the nationalism emerged in Egypt in the 18th century. The analysis used in this thesis is qualitative-descriptive method. The aim of this thesis is to explain how nationalism, as an idea originated from the West may emerge in the Middle East region, especially in Egypt. The result showed that the rise of the nationalism is an accumulation of a series of events occurred in Egypt in its modern era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S432
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>