Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriwulan Ferindian Falatehan
"PT PQR merupakan satu-satunya perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Nasional (BUMN) yang bergerak di bidang perkeretaapian di Indonesia. Meskipun memiliki kekhususan bidang kerja di bidang perkeretaapian tersebut, namun kinerja PT PQR dinilai belum memuaskan dari berbagai media. Hal ini disebabkan banyaknya kendala yang ada pada PT PQR seperti kecelakaan, dana pensiun bagi karyawan yang tidak lancar, laporan keuangan yang tidak jelas hingga demonstrasi yang dilakukan karyawannnya sendiri agar mengembalikan satusnya menjadi pegawai negeri kembali. Berbagai kendala tersebut perlu diperhatikan oleh Direksi PT PQR, salah satunya adalah dengan lebih memperhatikan kinerja karyawannya. Kinerja karyawan PT PQR tidak akan menunjukkan hasil yang maksimal jika karyawannya tidak memiliki keikatan psikologis dengan PT PQR.
Salah satu bentuk keikatan psikologis yang seharusnya dimiliki karyawan PT PQR adalah identifikasi organisasi. Identifikasi organisasi merupakan salah satu bentuk kesatuan anggota dengan visi, misi, dan tujuan organisasinya yang terdiri dari dimensi kognitif, afektif, evaluatif, dan tingkah laku. Identifikasi organisasi penting dimiliki karyawan karena dapat menimbulkan perasaan bangga pada karyawan dengan menjadi bagian dari organisasinya tersebut. Kemenarikan perusahaan memiliki hubungan dengan identifikasi organisasi ketika berkontribusi pada self-continuity, self-distinctiveness, dan self-enhancement anggota organisasi.
Identifikasi organisasi dapat meningkatkan perilaku yang mendukung pencapaian tujuan organisasi dan membuka kesempatan bagi munculnya keikatan psikologis lainnya bagi karyawan, yaitu komitmen organisasi. Komitmen organisasi adalah keadaan psikologis yang menentukan karyawan untuk tetap tinggal di organisasi yang meliputi komponen afektif, kontinuans, dan normatif.
Sebagai organisasi yang besar, apakah semua karyawan di unit kerja PT PQR memiliki hubungan identifikasi organisasi dengan komitmen organisasi yang sama? Terlebih lagi bagi unit kerja yang cakupan pekerjaan yang berbeda dan karakteristik struktural yang jaraknya berbeda terhadap PT PQR Pusat, seperti unit kerja A dan unit kerja X. Unit A bekerja untuk menjalankan suatu daerah operasi kereta api sedangkan unit X lebih pada perawatan kereta api. Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan rumus Difference dari dua koefisien korelasi yang tidak berhubungan (Guilford, 1978) ternyata terdapat perbedaan hubungan identifikasi organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan PT PQR di unit kerja A dan unit kerja X.

PT PQR is the only one company in Indonesia train services. Eventhough PT PQR has a uniqueness as a company in train services, but PT PQR performances still have a negative evaluation from media. This is bacause some obstacle helds PT PQR like a train accident, retire-fee are not clear for their employees, their economic proposal is never can be undersood, or form their employees demonstration which is strive for their status to be back in Pegawai Negeri. One way to cope with that obstacle is PT PQR must give more attention to the employee performances. Employee performances is never rise a peak level if they do not have an attachment with their company.
One of the employee attachment to their company is organizational identification. Organizational identification is one belongingness of employee with the company?s vision, mission, and golas which include dimensions of cognitive, afective, evaluatif, and behaviour. Organizational identification is important to be held by employee because it can produce a pride for them with their current organizational citizenship. Organizational attractivenss has correlated too with organizational identification as contribute to self-continuity, selfdistinctiveness, dan self-enhancement of organizational members.
Organizational identifikcation can develop the other organizational attachment like organizational commitment. Organizational commitment is psychological attachment in employee to maintance their membership in organization that include component of afective, continuans, and normative.
As a large organization, are employees of PQR in a whole level have a same correlations between organizatinal identification with organizational commitment? There are characteristic structural and role-related characteristic which influence the correlation between orgnizational identification and organizational commitment. The example is in unit A which has a nearer to PT PQR Pusat than unit X. Unit A responsible to operate one area of train in the other side unit X is responsible to take care a train healthy. Further more this papper has a goals to analyzes the differences between organizational identification and organizational commitment in PT PQR employee in unit A and unit X. Based on statistical analyzes Difference of two uncorrelated coefficient correlations from Guilford (1978) there is a differences between organizational identification and organizational commitment within PT PQR employees in unit A and unit X."
2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyanti Chandradewi
"Penelitian ini merupakan studi mengenai brand involvement dan loyalitas merek pada kartu pra-bayar GSM. Seorang pemakai merek kartu GSM pra-bayar tertentu dikatakan involved terhadap merek yang digunakannya ketika ia memiliki persepsi bahwa merek tersebut relevan dengan ketertarikan, nilai, dan kebutuhannya. Brand involvement merupakan sebuah konsep yang terkait dengan loyalitas merek.
Melalui kuesioner, data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 93 orang mahasiswa/i Universitas Indonesia yang berusia 17?23 tahun yang menggunakan telepon selular GSM. Pengolahan data menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment untuk mengetahui hubungan brand involvement dan loyalitas merek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara brand involvement dan loyalitas merek pada kartu GSM pra-bayar. Hal ini menandakan bahwa semakin seseorang involved terhadap merek kartu GSM prabayar, maka ia akan semakin loyal terhadap merek tersebut.

This research is a study about brand involvement and brand loyalty in GSM prepaid card. GSM pre-paid card holder called involved to the brand that he / she uses when he / she perceive the brand relevance with his / her interests, values, and needs. Brand involvement is a concept that relates with brand loyalty.
Using questionnaire, quantitative data is gathered. Participants that take part to this research are Indonesia University students, 17-23 years old who have GSM cell phone.
The result shows that in GSM pre-paid card, brand involvement is significantly positive related with brand loyalty. It shows that the more involved to the brand of GSM pre-paid card, the more loyal he / she is to his / her."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adestya Renggo Adjie
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang hubungan self-esteem dengan tingkah laku pengambilan resiko pada entrepreneur di bidang jasa kreatif pada usaha kecil. Penelitian ini menggunakan metode survei, yang memfokuskan pada data sampel yang diambil dari populasi yang sudah ditetapkan dalam penelitian, dengan tipe ex post facto field study atau disebut juga penelitian non eksperimental yang dilakukan pada situasi sehari-hari. Desain penelitian ini adalah within group subject yang menggunakan 100 entrepreneur yang bergerak di bidang jasa kreatif pada usaha kecil di Jakarta, sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara self-esteem dengan tingkah laku pengambilan resiko pada entrepreneur di bidang jasa kreatif pada usaha kecil.

ABSTRACT
This research discuss about the correlation between self-esteem and risk-taking behavior on the entrepreneur of Creative Services area for small industrial unit. The research uses survey methodology which focuses on samples taken from certain population suitable with the subject with ex post facto field study type which also called non experimental research done in daily activities. The design of this research is within group subject with sample using 100 entrepreneurs working in Creative Services area for small industrial unit in Jakarta. The result indicates there are connections between self-esteem and tendency to take a risk in becoming an entrepreneur in Creative industry."
2009
S3605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Wuryanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3582
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Lynda Uliasi
"Penelitian ini merupakan penelitian tentang expIanatory style dari Martin Seligman. Explanatory style adalah kebiasaan seseorang dalam menjelaskan penyebab dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Berdasarkan explanatory style-nya seseorang dapat dikategorikan sebagai orang optimis atau orang pesimis. Dalam pekerjaannya, agen asuransi selalu menerima penolakan-penolakan sebelum ia berhasil menjual sebuah premi asuransi. Tekanan ini dapat membuat agen asuransi berhenti untuk prospek ke konsumen selanjutnya sehingga produktiftas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara explanatory style dan produktivitas pada agen asuransi di perusahaan asuransi X. Dengan pengambilan sampel dari 54 agen dan menggunakan alat ukur explanatory style, menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara skor Composite Positive minus Composite Negative Explanatory Style (i=0,523; p=0,00), skor Composite Positive Explanatory Style (r=0,361; p=0,005) dan skor Composite Negative Explanatory Style (r =-0,582; p=0,000) dengan skor produktiftas. Semakin tinggi skor explanatory style CPCN dan CP atau semakin rendah skor explanatory style CN, semakin tinggi skor produktiftas. Atau semakin optimis seorang agen semakin tinggi produktiftas. Untuk menjadi agen asuransi yang berhasil harus tetap bekerja walaupun dihadapkan pada banyak penolakan atau diperlukan explanatory style optimis untuk berhasil menjual sebuah premi asuransi. Agar produktiftas agen dapat ditingkatkan, maka perusahaan asuransi dapat memanfaatkan explanatory style agennya.
This study is about explanatory style from Martin Seligman. Explanatory style is the manner in which you habitually explain yourself why events happen. Based on explanatory style, a person can be categorized into optimistic or pessimistic. In their work, insurance agents repeatedly received many rejections before an insurance premium w as sold. This stressor would make an insurance sal es agent stopped to try prospecting to next customer that makes the insurance agents low productivity. This study will focus on relationship between explanatory style and productivity of insurance agents in X insurance Company. With 54 insurance agents as respondents and using explanatory style questionnaire conclude that there is a significant correlation between Composite Positive minus Composite Negative Explanatory Style scores (r=0,523; p=0,00), Composite Positive Explanatory Style scores (1=0,361; p= 0,005) and Composite Negative Explanatory Style scores (r=-0,582; p=0,00) with productivity. Higher explanatory style CPCN scores and explanatory style CP scores or lower explanatory style CN scores, makes higher productivity scores or more optimistic an insurance agent makes higher productivity. To be a successfiil insurance agent they must continue their work even their facing many rejections. or optimistic explanatory style needed to get an insurance premium. To increase productivity of an agent, insurance company can use explanatory style for their agent."
2010
S3671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Damayanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3555
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Mustika
"ABSTRAK
Uang merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain fungsi obyektif yang dimilikinya, uang juga memiliki arti simbolik yang berbeda-beda bagi tiap orang. Arti simbolis tersebut akan mempengaruhi kecenderungan untuk berperilaku dalam hubungannya dengan uang. Oleh karena itu mengetahui sikap terhadap uang adalah penting untuk melihat kecenderungan berperilaku seseorang. Salah satu yang mempengaruhi sikap terhadap uang adalah kepribadian. Kepribadian merupakan karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu yang lain. Karena itu perlu untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan Sikap Terhadap Uang. Sikap terhadap uang adalah kecenderungan untuk berespon suka atau tidak suka terhadap uang. Sikap terhadap uang menggambarkan arti-arti simbolis yang dimiliki uang, baik berupa perasaan, keyakinan maupun tinghah laku. Pengukuran kepribadian sangat penting untuk mengetahui sikap terhadap uang. Penelitian menggunakan pendekatan trait kepribadian model lima besar yang berorientasi pada orang yang secara psikologis normal. Trait adalah unsur mendasar dari kepribadian yang terdiri dari Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, dan Openness. Subyek penelitian adalah karyawan yang bekerja di perusahaan swasta yang berada di Jakarta dengan jumlah 126 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah inciJenial sampling. Metode pengambilan sampel menggunakan skala kuesioner dengan skala 1-6. Alat ukur yang digunakan adalah Money Ethics Scale yang digunakan untuk mengukur Sikap Terhadap Uang dan Omni Berkeley Personality Profile yang digunakan untuk mengukur trait kepribadian lima besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan bernilai positif antara trait Extraversion dengan Sikap terhadap Uang; sedangkan trait Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism dan Openness tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Sikap Terhadap Uang. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan metode penelitan kualitatif seperti wawancara untuk mengurangi kelemahan skala kuesioner. Selain itu perlu dipertimbangkan penggunaan sampel penelitian yang lebih luas dan lebih banyak."
2004
S3598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suryaningtyas Tri Hapsari
2003
S3265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhini Citrasari
"ABSTRAK
Salah satu dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia
adalah jenis BUMN atau badan usaha milik negara. BUMN merupakan
perusahaan atau badan usaha yang dimiliki oleh negara dan dinyatakan
bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah untuk
mengejar keuntungan. Penelitian ini dilakukan pada PT.X, sebuah
perusahaan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur transportasi.
Tuntutan yang diberikan kepada BUMN adalah sangat penting untuk
mendapatkan laba. Laba akan dapat dicapai apabila perusahaan tersebut
produktif. Berbicara mengenai tingkat produktivitas perusahaan maka
akan dibicarakan mengenai kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang tinggi
dari karyawan akan meningkatkan produktivitas perusahaan
Kepuasan kerja adalah sikap atau perasaan individu pekerja yang
merupakan reaksi kognitif, afektif dan esaluatif terhadap aspek-aspek dari
pekerjaannya, maupun secara keseluruhan, yang timbul berdasarkan
penilaian terhadap situasi kerja. Aspek-aspek kepuasan kerja menurut
George & Jones (2002) dan Spector (!997)t terdiri dari 20 aspek, yaitu
compensation, advancement, soctul Services, ahihty utilization,
responsihility, creativity, co-workers, recognition, achtevement, activity,
independence, variety, social status, human relations supervision,
technical supervision, moral values, security, authorily, company policies
and practices dan working condtlion. Kepuasan keija juga dipengaruhi
oleh faktor individu, yaitu faktor kepribadian (Berry, 1998, Greenberg &
Baron, 1995). Kepribadian yang berpengaruh langsung terhadap kepuasan
kerja adalah tipe kepribadian A. Individu dengan tipe kepribadian A
menunjukkan karakteristik bertanggungjawab, serius, bekerja cepat, suka
bekerja keras dalam bekerja.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan
antara tipe kepribadian A dengan aspek-aspek kepuasan keija dan
gambaran tipe kepribadian dan kepuasan kerja karyawan sebuah
perusahaan BUMN, yaitu PT.X. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif.
Pengambilan sampel dilakukan secara incidental terhadap 93 orang
karyawan, dengan pendidikan terakhir SLTA, dan yang telah bekeija
minimal 1 tahun. Data diambil menggunakan dua buah kuesioner. Untuk
mengukur kepribadian tipe A digunakan skala 1-6 dari 30 item pernyataan.
Kuesioner kepuasan kerja menggunakan minnesota salisfaction
questionnaire (MSQ) yang menggunakan skala 1-6 dengan jumlah item 20
buah, yang mewakili setiap aspek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara kepribadian tipe A dengan aspek kepuasan keija human
relations supervision dan responsibility.
Hasil merupakan gambaran dari 32 orang subyek tipe A dari 93
subyek yang diteliti. Untuk tipe non A tingkat kepuasan kerjanya berkisar
dari agak rendah hingga agak tinggi.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan tujuan
untuk lebih memahami tentang hubungan antara tipe kepribadian A
dengan aspek kepuasan kerja. Selain itu, masih perlu dilakukan perbaikan
pada alat ukur dan teknik pengambilan sampel. Juga perlu adanya
tambahan teknik pengambilan data dan persamaan karakteristik subyek.
Selain itu, juga perlu dilihat faktor-faktor lain yang berperan pada tingkat
kepuasan kerja tiap aspek."
2003
S3310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>