Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Ema Essyyani
Abstrak :
Dari hasil diskusi dengan pihak manajemen biro iklan X didapati keluhan akan produktivitas dari pekerja kreatif Pekerja kreatif yang oleh manajemen dikatakan cenderung egois, yaitu tidak dapat menerima saran dari orang lain serta mudah terganggu mood-nya bila mendapat saran atau kritik dapat dikatakan sebagai sifat. Menurut Spencer &. Spencer (1993), sifat merupakan salah satu karakteristik kompetensi. Menurut model gunung es, sifat tidak mudah diidentifikasi, dan lebih sulit serta membutuhkan waktu lebih lama untuk memperbaiki atau mengembangkannya. Melihat pada hal tersebut, maka akan sulit bagi manajemen untuk memperbaiki kondisi yang ada saat ini. Akan lebih mudah untuk menyaringnya dari awal melalui proses seleksi. Selain masalah tersebut di atas, seiring dengan bertambahnya klien yang dimiliki oleh biro iklan X dan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis periklanan, maka ada peningkatan kebutuhan jumlah pekerja kreatif dengan karakteristik yang lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk menjawab permasalahan yang dialami oleh biro iklan X serta rencana ke depan dari biro iklan X, maka penulis mencoba mengajukan rancangan wawancara seleksi yang terstruktur dan berdasarkan kornpetensi. Rancangan ini dirasa perlu mengingat metode seleksi yang selama ini digunakan kurang berhasil untuk menyeleksi kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu tersedianya pedoman wawaneara terstruktur dapat membantu pihak manaiemen yang tidak memiliki kualifikasi sebagai psikolog atau pewawancara profesional untuk melakukan wawancara secara obyektif. Dengan berdasarkan kompetensi maka diharapkan diperoleh kandidat yang memiliki kompetensi seperti yang dibutuhkan perusahaan. Untuk membuat rancangan wawancara tersebut terlebih dahulu penulis melakukan analisa terhadap jabatan art director dan copywrirer di biro iklan X. Analisa jabatan tersebut dilakukan dengan behavioral event interview untuk mendapatkan kompetensi apa yang kritikal dan membedakan antara pekerja superior dengan rata-rata. Kompetensi tersebut kemudian disusun menjadi sebuah model kompetensi untuk jabatan kreatif sebagai dasar untuk berbagai sistem SDM biro iklan X. Selanjutnya dari model kompetensi itu disusun rancangan wawancara seleksi untuk jabatan kreatif. Rancangan wawancara ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen biro iklan X agar dapat meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses seleksi yang dilakukan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilhaminingsih
Abstrak :
Nama : Ilhaminingsih Program studi : Profesi Psikologi Referensi : 12 jurnal, 16 buku, 2 tugas akhir, 1 skripsi Merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, simbol, design atau kombinasi dari kesemuanya yang dapat membedakan sebuah produk atau jasa dari kompetitornya. Kunci untuk menciptakan merek adalah pemilihan nama, logo, simbol, design atau atribut-atribut yang dapat mengidentifikasi produk atau jasa lainnya. Demikian halnya bagi perusahaan Konsultan X. Memilih nama lembaga yang tepat adalah faktor yang penting. Perusahaan X ini dibangun atas dasar mimpi dan do'a. Mereka ingin nama lembaga ini mencerminkan mimpi dan doa tersebut. Suatu nama yang dapat memberikan pesan dan semangat yang positif, baik bagi mereka maupun orang lain. Nama itu haruslah sesuatu yang menunjukkan suatu visi, mimpi ke depan, harapan, keinginan yang tinggi, angan-angan. Sesuatu yang merupakan cita-cita, bayangan tentang sesuatu yang ingin dicapai di masa depan. Menurut Kohli dan LaBahn (1997) pemilihan sebuah nama merupakan hal yang penting, hal tersebut berkaitan dengan sebuah nama haruslah dapat menarik bagi pengguna jasa dan hasil akhirnya tentu saja keuntungan bagi perusahaan. Bagi organisasi, seperti yang sudah disebutkan oleh Kohli dan LaBahn (1997) bahwa struktur nama merek bisa memberikan keuntungan yang besar, termasuk didalamnya keuntungan yang meningkatkan sisi kompetitif dari perusahaan. Lebih lanjut lagi, mereka menyusun tahap-tahap proses penamaan merek. Melalui langkah tersebut, penulis menyusun proses pemilihan nama merek korporat bagi perusahaan Konsultan X. Kata kunci: strategi pemasaran, branding, brand name & corporate brand name. ......Name: Ilhaminingsih Study Program: Psychology References: 12 journals, 16 books, 2 graduate final paper, 1 undergraduate thesis Brand can be phrased as a name, logo, symbol, design or a combination of all which differentiates a product or service form its competitors. The key of creating a brand is the selection of a name, logo, symbol, designs or attributes that can identify the product or service that differentiates it from others of its kind. This also applies to X Consultans. Selecting the right name is an important factor. This X Company was built based on dreams and prayers. They want the name of this organization to reflect these dreams and prayers, a name that can give a positive message and spirit, for themselves and other people. A name that should show a vision, a dream of the future, high hopes, thought, aspiration and notion for a future goal. According to Kohli and LaBahn (1997), name selection is an important matter, because it is associated with a name that should be attractive for service users and the company's benefit as the end result. For an organization, as mentioned by Kohli and LaBahn (1997), the structure of a brand-name can bring great benefits, including benefits that increase the company's competitive side. Kohli and LaBahn also constructed steps for the process of naming a brand. Using those steps, I construct the process of a corporate brand name selection for X Consultans Company. Key words: marketing strategy, branding, brand name & corporate brand name
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34027
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winna Andarini
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada kepuasan pasien di Unit Rawat Jalan RS XYZ dalam rangka mengcmbangkan dan mempertahankan image sebagai Rumah Sakit Pusat Kesehatan Respirasi Nasional dan menjawab persaingan global, maka manajemen berusaha untuk melakukan survei kepuasan konsumen untuk mendapatkan gambaran kcpuasan pasicn di Unit Rawat Jalan THT RS XYZ. Kepuasan konsumen disini terdiri dari lima dimcnsi yaitu langibleness, reliahili1y, responsiveness, assurance, dan empathy. Metode penelitian menggunakan metode kuantitaf melalui survei kepuasan konsumen menggunakan kuesioner SERVQUAL yang terdiri dari skala harapan dan skala kenyataan. Pcngumpulan data dilakukan tcrhadap pasicn Unit Rawat Jalan THT SR XYZ. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa : 1) terdapat kesenjangan antara harapan pasien dengan kenyataan yang dirasakan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang ada di Unit Rawat Jalan THT RS XYZ; 2) nilai kesenjangan tertinggi terdapat pada dimensi responsiveness dan nilai kcscnjangan terendah terdapat pada dimensi empathy; 3) penilaian terhadap Unit Rawat Jalan THT RS XYZ dari sebagian besar pasien juga terbilang cukup memuaskan; 4) sebagian besar pasien berharap agar pihak rumah sakit dapat lebih memperhatikan hal-hal yang terkait dengan waktu tunggu pasien, kedisiplinan dalam hal waktu kerja, penambahan jumlah SDM dan ruang pemeriksaan serta mcmberikan perhatian dalam hal koordinasi administrasi; 5) usulan untuk mengurangi kesenjangan pada dimensi responsiveness adalah dengan meninjau kembali kebijakan-kebijakan pelayanan, membuat program penghargaan seperti bonus, serta mengadakan forum diskusi atau briefing 6) usulan lain yang dapat dilakukan adalah dengan ikut serta dalam pelatihan-pelatihan. ......This research is focus at patients satisfaction in ENT Depzirtment at XYZ Hospital. The reason is because they want to develop and sustain their image as respiratory center hospital in Indonesia, and being the number one in health service industry. The consumer satisfaction in this research is devidc in to five dimentions which is tangibleness, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. This quantitative research is using SERVQUAL, with patients at ENT Department at XYZ Hospital as the respondent. SPSS programme is used for analysing the data. The conclutions are : 1) ther is gap between patient’s expectation and perception in services that provide by ENT Department at XYZ Hospital; 2) the biggest gap is in responsiveness dimention and the lowest is in empathy; 3) Most of respondents evaluated that services provided by ENT Department at XYZ Hospital quite Satisfact; 6) Most ofthe patients hoping that the hospital can give more attention for time schedule aitd provide more staff and examination room. Beside that, hospital can also give more attention for administration process; 7) suggestions to minimalyze the gap in responsiveness dimention are reviewing service policy, making reward programme such as bonus, and set up discussion forum or monthly meeting 8) another suggestion that can coverage most of the service dimentions are conducting training and workshop.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34034
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Rani
Abstrak :
Penilaian kinerja memiliki peran penting di perusahaan, baik bagi karyawan maupun organisasinya. Sistem pengelolaan kinexjia yang efektif hams mampu menjadi alat ukur yang dapat membedakan tingkat kinerja, baik individu maupun organisasi sekaligus bersifat rnotivasional. Bank X mcncrapkan sistem penilaian kinerja kombinasi berdasarkan hasil kerja ( result based ) dan pmses kerja ( competency based ). Keraguan akan penerapan sistem penilaian kinerja muncul karena inkonsistensi reward sejak tahun 2005 schingga berdampak pada basil penilaian kinerja dan faktor Iain ( insentitl motivasi karyawan ), maupun profit pemsahaan. Studi dilakukan untuk menelaah sumber penyebab timbulnya masalah yaitu pada proses penilaian, dan perilaku penilai serta sistem penilaian yang digunakan. Rekomendasi ddaenkan berkaitan dengan hal ini, yaitu penyempumaan proses penilaian, dan penyempumaan sistem penilaian. ......Performance Appraisal has the important roles in the company, both for its employees and its organization. The ettective performance management system must be able to be a measurement tool which can differentiate individual and organizational perfomance levels and can motivate and can motivate the employees. Bank X applies the performance appraisal system combining the result-based system and competency-based system. The hesitancy of this system is due to reward inconsistency which has been happened since 2005 so it results in performance appraisal, other factors (insentive, employee's motivation). and company's profit. This research examines the appraisal process, assessor behavior, and appraisal system as the sources of the problems. This research suggests that appraisal process and appraisal system be perfected.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34190
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Partiningsih
Abstrak :
Penilaian kinerja merupakan faktor panting dalam meningkatkan performa karyawan. Penilaian kinerja di bagian produksi yang telah dilaksanakan oleh PT XYZ belnm mampu diterapkan karena kriteria yang digunakan masih bersifat kemampuan umum dan bersifat ambigu schingga texjadi perbedaan persepsi dalam memberikan penilaian. Selajn itu, penilaian hanya dilakukan satu kali saja pada akhir masa percobaan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis mengajukan umxlan perbaikan penilaiau kinexja untuk bagian produksi PI XYZ. Format yang diajukan adalah Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS) dengan rentang skala 5, Penggimaan skala 5 dilakukan agar penilaian dapat dilakukan Iebih akurat karena dapat memperdalam dan merinci indikator perilaku dari masing-masing rentang. Adapun kritexia penilaian kinerja ditambahkan 3 kriteria dari 6 laiteria yang telah ada. Seiuruh kriteria tersebut mencakup pengetahuan profesional, kualitas hasil kerja, kemampuan analisa dan pengambilan keputusan, keterampilan berkomunikasi, cosrumer focus, perencanaan dan pengorganisasian kezja, kreativitas dan inisiatif, ketekunan, serta integritas. Dari masing-masing dimensi tersebut kemudian diberikan defmisi sehingga penilai dan pihak yang dinilai memiliki persamaan persepsi. ......Perfonnance apparaisal is the key factor in increasing work performance. Perfomance appraisal in the department production P'I` XYZ can’t be applied because of the criterion still ambiguous. The impact of that there is diierentiation in perception. Beside that, the appraisal only conducted one time in the end ofthe probation. To answer the problem, this proposal can be used as a reference for improving performance appraisal in the department production PT XYZ. The format that used is BARS method with 5 scale. And the criterion is added 3 fiom 6 criteria. There are professionalism, quality of work, analytical thinking, communication, costumer focus, planning or work, creativity & inisiati£ diligence, and integrity. Each dimension is using deiinition. So, the supervisor and the employee have the same perception.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T34206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adestya Renggo Adjie
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang hubungan self-esteem dengan tingkah laku pengambilan resiko pada entrepreneur di bidang jasa kreatif pada usaha kecil. Penelitian ini menggunakan metode survei, yang memfokuskan pada data sampel yang diambil dari populasi yang sudah ditetapkan dalam penelitian, dengan tipe ex post facto field study atau disebut juga penelitian non eksperimental yang dilakukan pada situasi sehari-hari. Desain penelitian ini adalah within group subject yang menggunakan 100 entrepreneur yang bergerak di bidang jasa kreatif pada usaha kecil di Jakarta, sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara self-esteem dengan tingkah laku pengambilan resiko pada entrepreneur di bidang jasa kreatif pada usaha kecil.
ABSTRACT
This research discuss about the correlation between self-esteem and risk-taking behavior on the entrepreneur of Creative Services area for small industrial unit. The research uses survey methodology which focuses on samples taken from certain population suitable with the subject with ex post facto field study type which also called non experimental research done in daily activities. The design of this research is within group subject with sample using 100 entrepreneurs working in Creative Services area for small industrial unit in Jakarta. The result indicates there are connections between self-esteem and tendency to take a risk in becoming an entrepreneur in Creative industry.
2009
S3605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Lynda Uliasi
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian tentang expIanatory style dari Martin Seligman. Explanatory style adalah kebiasaan seseorang dalam menjelaskan penyebab dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Berdasarkan explanatory style-nya seseorang dapat dikategorikan sebagai orang optimis atau orang pesimis. Dalam pekerjaannya, agen asuransi selalu menerima penolakan-penolakan sebelum ia berhasil menjual sebuah premi asuransi. Tekanan ini dapat membuat agen asuransi berhenti untuk prospek ke konsumen selanjutnya sehingga produktiftas rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara explanatory style dan produktivitas pada agen asuransi di perusahaan asuransi X. Dengan pengambilan sampel dari 54 agen dan menggunakan alat ukur explanatory style, menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara skor Composite Positive minus Composite Negative Explanatory Style (i=0,523; p=0,00), skor Composite Positive Explanatory Style (r=0,361; p=0,005) dan skor Composite Negative Explanatory Style (r =-0,582; p=0,000) dengan skor produktiftas. Semakin tinggi skor explanatory style CPCN dan CP atau semakin rendah skor explanatory style CN, semakin tinggi skor produktiftas. Atau semakin optimis seorang agen semakin tinggi produktiftas. Untuk menjadi agen asuransi yang berhasil harus tetap bekerja walaupun dihadapkan pada banyak penolakan atau diperlukan explanatory style optimis untuk berhasil menjual sebuah premi asuransi. Agar produktiftas agen dapat ditingkatkan, maka perusahaan asuransi dapat memanfaatkan explanatory style agennya. This study is about explanatory style from Martin Seligman. Explanatory style is the manner in which you habitually explain yourself why events happen. Based on explanatory style, a person can be categorized into optimistic or pessimistic. In their work, insurance agents repeatedly received many rejections before an insurance premium w as sold. This stressor would make an insurance sal es agent stopped to try prospecting to next customer that makes the insurance agents low productivity. This study will focus on relationship between explanatory style and productivity of insurance agents in X insurance Company. With 54 insurance agents as respondents and using explanatory style questionnaire conclude that there is a significant correlation between Composite Positive minus Composite Negative Explanatory Style scores (r=0,523; p=0,00), Composite Positive Explanatory Style scores (1=0,361; p= 0,005) and Composite Negative Explanatory Style scores (r=-0,582; p=0,00) with productivity. Higher explanatory style CPCN scores and explanatory style CP scores or lower explanatory style CN scores, makes higher productivity scores or more optimistic an insurance agent makes higher productivity. To be a successfiil insurance agent they must continue their work even their facing many rejections. or optimistic explanatory style needed to get an insurance premium. To increase productivity of an agent, insurance company can use explanatory style for their agent.
2010
S3671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Mustika
Abstrak :
ABSTRAK
Uang merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain fungsi obyektif yang dimilikinya, uang juga memiliki arti simbolik yang berbeda-beda bagi tiap orang. Arti simbolis tersebut akan mempengaruhi kecenderungan untuk berperilaku dalam hubungannya dengan uang. Oleh karena itu mengetahui sikap terhadap uang adalah penting untuk melihat kecenderungan berperilaku seseorang. Salah satu yang mempengaruhi sikap terhadap uang adalah kepribadian. Kepribadian merupakan karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu yang lain. Karena itu perlu untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan Sikap Terhadap Uang. Sikap terhadap uang adalah kecenderungan untuk berespon suka atau tidak suka terhadap uang. Sikap terhadap uang menggambarkan arti-arti simbolis yang dimiliki uang, baik berupa perasaan, keyakinan maupun tinghah laku. Pengukuran kepribadian sangat penting untuk mengetahui sikap terhadap uang. Penelitian menggunakan pendekatan trait kepribadian model lima besar yang berorientasi pada orang yang secara psikologis normal. Trait adalah unsur mendasar dari kepribadian yang terdiri dari Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, dan Openness. Subyek penelitian adalah karyawan yang bekerja di perusahaan swasta yang berada di Jakarta dengan jumlah 126 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah inciJenial sampling. Metode pengambilan sampel menggunakan skala kuesioner dengan skala 1-6. Alat ukur yang digunakan adalah Money Ethics Scale yang digunakan untuk mengukur Sikap Terhadap Uang dan Omni Berkeley Personality Profile yang digunakan untuk mengukur trait kepribadian lima besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan bernilai positif antara trait Extraversion dengan Sikap terhadap Uang; sedangkan trait Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism dan Openness tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Sikap Terhadap Uang. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan metode penelitan kualitatif seperti wawancara untuk mengurangi kelemahan skala kuesioner. Selain itu perlu dipertimbangkan penggunaan sampel penelitian yang lebih luas dan lebih banyak.
2004
S3598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suryaningtyas Tri Hapsari
2003
S3265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>