Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Maringan
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S33386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarumpaet, Cornelius G. C. R.
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S33456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Cahaya B.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S33471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Humaidi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S33433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuspandi Asianto Mahmud
1988
S33346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kartini Aulia
"Dasar Pemikiran - Pantai merupakan kenampakan yang memiliki sifat dinamis karena memperlihatkan perubahan bentuk yang relatif cepat, baik itu secara meneqak maupun mendatar. Kecepatan perubahan pantai secara mendatar dinyatakan oleh perubahan bentuk garis pantai dan secara menegak oleh bentuk morfologi pantai. Segara Anakan yang terletak dibagian Selatan P. Jawa merupakan pantai yang berbentuk landai dan merupakari rataan lumpur yang luas, berbeda dengan pantai di Selatan P. Jawa lainnya yang berbentuk curam. PantEd ini dipengaruhi oleh pasang yahg kuat tetapi tidak sekuat bagian pantal lainnya, karena terlindung oleh P. Nusakambangan. Di dalam perkembangannya bentuk pantai dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan (Bird 1984) yaitu faktor alami dan -faktor manusiai (Ongkosongo, 1980).
Tujuan Penelitian ingin mengetahui bentuk pantai Segara Anakan serta untuk melihat kaitan antara -faktor lingkungan dengan perkembangan bentuk pantai Segara Anakan.
Masalah: Bagaimanakah perkembangan bentuk pantai Segara Anakan secara menegak dan mendatar ? Bagaimana kaitan antara faktor lingkungan dalam perkembangan bentuk Segara- Anakan ?
Batasan: Faktor alami meliputi faktor sedimentasi, biologi pantai berupa hutan mangrove, daerah aliran sungai , arus pasang-surut dan kiatan vulkanisme dalam bentuk letusan gunung Gal unggung. Faktor manusiawi berupà penggundulan hutan di hulu Ci Tandui."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Prihatini
"Daerah Aliran Sungai Serayu dengan luas 418.168 hektar ineinpunyai curah hujan rata-rata tahunan > 2000 mm, kemiringan lereng rata-rata > 15% dan sebagian besar jenis tanahnya latosol yang agak peka terbadap erosi. Dengan keadaan demikian maka DAS tersebut merupakan daerah yang memungkinkan untuk terjadinya erosi. DAS Serayu terbagi menjadi 9 Sub DAS, dua diantaranya adalah Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajuin. Kedua Sub DAS tersebut merupakan daerah tangkapan waduk Tajum (Sub DAS Tajum) dan waduk Gajah Ming (Sub DAS Sapi).
Dengan adanya erosi di kedua Sub DAS tersebut akan mengakibatkan dangkalnya waduk Tajuin dan waduk Gajah Ming. Sehubungan dengan dasar pemikiran di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erosi yang terjadi di Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajuin dan kemungkinan meluasnya erosi di kedua Sub DAS tersebut. Adapun masalah yang dibahas adalah: dimana saja terjadi erosi di Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajum dan kemana kemungkinan meluasnya erosi di kedua Sub DAS tersebut'?
Yang dimaksud dengan meluasnya erosi dalam penelitian ini adalah bertarnbahnya luas daeràh yang tererosi dan juga munculnya daerah baru yang tererosi.
Dalam menentakan kemungkinan meluasnya erosi selain kondisi lereng, curah hujan, jenis tanah dan penggunaan tanah yang sama dengan daerah yang tererosi digunakan juga variabel kerapatan tanaman.
Hipotésa dari permasalah di atas adalah pada daerah dengan kondisi lereng, curah hujan, jenis tanah dan penggunaan tanah yang sama dengan kondisi daerah yang tererosi tetapi mempunyai kerapatan tanaman berbeda (lebih rapat) maka pada daerah tersebut mempunyai kemungkinan untuk meluasnya erosi."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustanti Rachmi
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Sri Haerani
"Pada jalur kereta api Bogar Jakarta Kota di pagi hari pada jam-jam sibuk arus penumpang naik terlihat jauh lebih tinggi menuju Jakarta dibandingkan menuju Bogar. Hal ini menggambarkan adanya pola asal dan tujuan perjalanan. Menurut White (1983 103) adanya arus perjalanan tidak terlepas dari daerah yang merupakan asal dan tujuan perjalanan. Dengan demikian dapat diidentifikasi stasiun-stasiun yang merupakan stasiun asal dan stasiun tujuan di sepanjang jalur tersebut. Pada kenyataannya jumlah penumpang naik di stasiun asal tidak selalu memperlihatkan kecenderungan yang semakin rendah mendekati tujuan perjalanan dan jumlah penumpang turunpun tidak selalu memperlihatkan kecenderungan yang semakin tinggi mendekati akhir perjalanan. Hal ini tentunya berkaitan dengan karakteristik daerah asal dan daerah tujuannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang di teliti adalah : Bagaimana karakteristik daerah asal dan daerah tujuan sehubungan dengan distribusi penumpang naik dan turun di stasiun-stasiun kereta api jalur Bogar - Jakarta Kota."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Eddy Radjulan
"Daerah Penelitian terdiri dari dua kecamatan yaitu, kecamatan Pasar Minggu dan kecamatan Jagakarsa. Kedua kecamatan ini merupakan pemekaran dari kecamatan Pasar Minggu pada tahun 1986, yang selanjutnya disebut daerah Pasar Minggu.
Daerah Pasar Minggu terletak diantara Depok dan Jakarta telah lama dikenal sebagai wilayah penghasil buah-buahan yang penting bagi warga kota Jakarta. Sehubungan dengan letaknya yang demikian itu Pasar Minggu sangat berperan sebagai jalur transportasi. Seirama dengan perkembangan kota Jakarta dan Depok, Pasar Minggupun berkembang dalam pembangunan fisik perkotaan sehingga banyak daerah yang pada mulanya ditanami dengan buah-buahan berubah menjadi penggunaan tanah perkotaan.
Masalah yang akan dicari jawabannya adalah sebagai berikut. Pertama, daerah manakah yang mengalami perubahan luas wilayah buah-buahan. Kedua, bagaimana tingkat perubahan luas. Ketiga, faktor-faktor apa yang berpengaruh dan yang paling berpengaruh terhadap perubahan luas wilayah buah-buahan.
Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara adalah sebagai berikut. Pertama, tingkat perubahan luas wilayah buah-buahan adalah bervariasi, tergantung pada letak daerah terhadap fungsi jalan. Kedua, faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahán luas wilayah buah buahan adalah kerapatan jalan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>