Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Silalahi, Corina Debora
1992
S2738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widura Imam Mustopo
Abstrak :
Minat meneliti topik ini dilatar belakangi oleh pengamatan selama pengalaman bekerja di lingkungan TNI-AU, khususnya dalam menelaah gambaran perilaku pengambilan keputusan dari individu yang berprofesi penerbang yang karena promosi karirnya, beralih ke jenjang pimpinan manajerial non teknis penerbangan. Sehingga menjadi suatu hal yang menarik untuk meneliti hubungan kepemimpinan dengan gaya pengambilan keputusan para pejabat perwira penerbang di TNI-AU. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan jawaban secara empirik tentang hubungan antara tipe kepemimpinan dan profesi asal penerbang terhadap gaya keputusan manajerial. Dan kepustakaan yang ada, terlihat permasalahan ini belum tuntas terjawab. Terdapat kesenjangan antara hasil penelitian satu dan lainnya, terutama hubungan kepemimpinan dan gaya keputusan. Adalah benar bahwa pada hakekatnya pengertian kepemimpinan lebih diarahkan kepada potensi individu dalam mengarahkan dan mempengaruhi bawahan, sedangkan pengambilan keputusan merupakan salah satu aspek dari kegiatan manajerial. Namun demikian bukan berarti kedua aspek tersebut tidak berhubungan. Bertitik tolak dari konsep Zaleznick tentang kepemimpinan yang dimanfaatkan dalam mengembangkan teori kepemimpinan oleh Bass, dibedakan bahwa pemimpin lebih ke arah transformasional dan manajer lebih ke transaksional. Berangkat dari konsep yang sama, gaya keputusan dari Rowe mengungkapkan bahwa pemimpin cenderung mengambil gaya keputusan analytic dan conceptual, sedangkan manajer cenderung bergaya keputusan directive dan behavioral. Dari deduksi teoritik dapat disimpulkan sementara bahwa ada hubungan antara tipe kepemimpinan dengan gaya keputusan manajerial. Untuk menguji kebenaran hipotesa tersebut, perlu diuji secara empirik. Dengan mengukur orientasi tipe kepemimpinan transaformasional, transaksional, dan laissez-faire melalui MLQ 5X R yang dikembangkan oleh Bass diperoleh tingkat kekuatan masing-masing tipe kepemimpinan. Sedangkan untuk mengidentifikasikan gaya keputusan digunakan DSI III dari Rowe. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan yang terjadi digunakan analisis Marian. Disamping hubungan kepemimpinan dan gaya keputusan, ingin pula diketahui hubungan asal profesi penerbang terhadap gaya keputusan agar diperoleh informasi tentang interaksi dengan variabel lain yang juga berperan dalam menentukan gaya keputusan tertentu. Temuan dari hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kepemimpinan transaksional dengan gaya keputusan analytic. Tetapi tidak berhubungan secara signifikan antara kepemimpinan transformasional, dan laissez-faire dengan gaya keputusan lainnya. Selain itu, asal perofesi penerbang juga tidak berhubungan secara signifikan dengan gaya keputusan. Namun, bila variabel kepemimpinan dan asal profesi penerbang dikaitkan secara bersama, terbukti berhubungan dengan gaya keputusan tertentu. Terungkap bahwa kuatnya orientasi pada kepemimpinan transformasional dan rendahnya transaksional berperan pada gaya keputusan conceptual khususnya pada asal profesi penerbang helikopter. Gambaran dari hasil penelitian menunjukan bahwa proses pengambilan keputusan tidak berjalan sederhana. Terdapat keterlibatan variabel-variabel psikologis seperti persepsi, nilai, termasuk kompleksitas kognitif yang mungkin lebih berperan dalam menentukan gaya keputusan. Sehingga temuan dari penelitian ini merupakan bahan diskusi untuk lebih memahami proses pengambilan keputusan. Tidak pula dapat dielakan bahwa pembahasan juga dapat diarahkan kepada metodologi termasuk alat ukur yang digunakan. Dengan melalui diskusi dan pemahaman yang lebih mendalam baik berkenan dengan teori maupun metodologi akan lebih menyempurnakan studi lebih lanjut tentang hubungan antara tipe kepemimpinan dan gaya keputusan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugaan Y.W.S Usman Bharat
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang diperlukannya alat ukur seleksi masuk perguruan tinggi yang "adil", artinya tidak merugikan kelompok-kelompok tertentu. Beragamnya kualitas asal sekolah dan kondisi perguruan tinggi menyebabkan perlunya dipikirkan alat ukur seleksi masuk yang tidak merugikan kelompok tertentu. Kelompok yang dimaksud adalah calon mahasiswa dari sekolah yang kualitasnya rendah, dan sejumlah perguruan tinggi yang termasuk dalam kelompok sedang atau kurang. Berdasarkan pandangan tersebut kiranya perlu dipertimbangkan alat ukur yang "adil" (tidak merugikan kelompok tertentu). Alat ukur yang dimaksud adalah tes potensi belajar.

Penelitian ini telah menguji hubungan tes potensi belajar dengan hasil belajar, serta beberapa variabel yang diperkirakan mempengaruhi hasil belajar.

Penelitian ini dilaksanakan di empat perguruan tinggi yang dianggap mencerminkan populasi perguruan tinggi di Indonesia, yaitu: UI, UGM. UNILA, dan UNRAM. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV.

Melalui kajian teoretis tentang hasil belajar, serta variabel yang diperkirakan mempengaruhi hasil belajar, yaitu potensi belajar, motivasi berprestasi, sikap dan kebiasaan belajar, dan kualitas asal sekolah, maka diajukan lima hipotesis penelitian yang diuji kebenarannya pada 480 mahasiswa.

Dari lima hipotesis yang diajukan ada tiga hipotesis yang dinyatakan diterima atau terbukti. Sedangkan dua hipotesis lainnya ditolak atau tidak terbukti.

Hipotesis-hipotesis yang diterima atau terbukti adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan potensi belajar, motivasi prestasi, sikap dan kebiasaan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar.

2. Ada hubungan potensi belajar dengan hasil prestasi, setelah pengaruh motivasi prestasi, sikap dan kebiasaan belajar, kualitas asal sekolah dikontrol
3. Ada hubungan kualitas asal sekolah dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar, motivasi prestasi, dan sikap dan kebiasaan belajar dikontrol.

Hipotesis-hipotesis yang tidak diterima atau tidak terbukti adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan motivasi prestasi dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar. sikap dan kebiasaan belajar, dan kualitas asal sekolah dikontrol

2. Ada hubungan sikap dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar, motivasi prestasi, kualitas asal sekolah dikontrol

Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini penulis menyarankan untuk memperluas sampel penelitian, memisahkan sampel penelitian dalam kelopok IPA, dan IPS. Apabila tes potensi belajar dipertimbangkan sebagai alat ukur seleksi masuk perguruan tinggi, maka kiranya perlu dikembangkan bank soal tes potensi. Penambahan pernyataan skala motivasi berprestasi, pengujian validitas eksternal, serta menguji reliabilitas alat ukur dengan menggunakan teknik yang lain. Akhirnya penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dimanfaatkan oleh Puslitbangsisjian Balitbangdikbud untuk pengembangan Tes Potensi Belajar di perguruan Tinggi.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Bernadette N. Setiadi
1976
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arniati Prasedyawati Herkusumo
Abstrak :
Penelitian ini bermula dari pemikiran bahwa dalam proses belajar mengajar secara klasikal di sekolah terdapat kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rata-rata (siswa biasa) dan terdapat pula siswa yang mempunyai kemampuan yang lebih unggul daripada kelompok siswa biasa (siswa berbakat). Namun dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal, inteligensi bukanlah merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan belajar. Banyak faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan belajar, baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Pada penelitian ini, faktor dari dalam diri siswa yang dimaksud adalah pengaturan diri dalam belajar dan 'self efficacy', sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dimaksud adalah lingkungan belajar di rumah. Berdasarkan pandangan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauhmana terdapat perbedaan antara siswa berbakat dan siswa biasa dalam variabel-variabel di atas, dan sejauhmana hubungan variabel-variabel tersebut dengan prestasi belajar yang diperoleh. Dalam penelitian ini siswa yang dipilih sebagai subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas I SMA, dimana pada masa ini siswa dianggap telah menunjukkan perkembangan kematangan fisik, mental, emosional dan sosial (Hurlock, 1978). Melalui kajian teoritis tentang keberbakatan, pengaturan diri dalam belajar, 'self efficacy', lingkungan belajar di rumah dan prestasi belajar, maka dalam penelitian ini diajukan 5 hipotesis yang diuji kebenarannya pada 110 orang sampel siswa, yang terdiri dari 55 orang yang termasuk kelompok siswa berbakat dan 55 orang siswa yang termasuk kelompok siswa biasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada uji perbedaan memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan antara siswa berbakat dengan siswa biasa pada variabel-variabel pengaturan diri dalam belajar (nilai t = 16,64 pada p [ 0,05); self efficacy (nilai t = 11,06 pada p [0,05); dan prestasi belajar (nilai t = 22,32 pada p [0,05). Sedangkan pada variabel lingkungan belajar di rumah tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang signifikan antara siswa berbakat dengan siswa biasa (nilai t = 0,57 pada p > 0,05). Adapun hasil korelasi ganda memperlihatkan ada hubungan yang signifikan antara pengaturan diri dalam belajar, 'self efficacy', lingkungan belajar di rumah dan inteligensi dengan prestasi belajar (R = 0,91873). Dengan demikian maka hasil penelitian ini telah menjawab permasalahan yang diajukan yaitu sejauhmana ada perbedaan antara siswa berbakat dengan siswa biasa pada pengaturan diri dalam belajar, 'self efficacy', lingkungan belajar di rumah, dan prestasi belajar. Serta sejauhmana hubungan antara pengaturan diri dalam belajar, `self efficacy', lingkungan belajar di rumah, dan inteligensi dengan prestasi belajar. Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini di waktu yang akan datang, penulis menyarankan perlunya penggunaan lebih dari satu alat ukur untuk menjaring siswa berbakat, perlunya penelitian untuk menguji validitas eketernal dan reliabilitas dengan metode dan teknik lain dari Skala Pengaturan Diri Dalam Belajar dan Skala Self Efficacy yang disusun untuk keperluan penelitian ini. Selain itu juga disarankan agar dalam mendapatkan data prestasi belajar siswa perlu kiranya untuk menggunakan alat tes yang baku.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatur Robbany
Abstrak :
ABSTRAK
Pelabuhan sebagai elemen transportasi laut memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Hal ini disebabkan 90 % dari perdagangan intemasional dilakukan melalui laut, di samping itu pelabuhan juga berfungsi sebagai pintu gerbang wilayah, terminal point, distribusi dan simpul transportasi inter dan antar moda sena perdagangan.

Salah satu jasa pelabuhan adalah jasa pemanduan. Pelayanan jasa ini scbagai upaya untuk meningkatkan keselamatan kapal, penumpang dan atau muatannya,mengingat wilayah perairan tertentu wajib dilakukan pemanduan

Akhir-akhir ini banyak terjadi kccendenmgan kecelakaan kapal. Pada satu tahun terakhir ini, 55,4 % dari 108 kasus kecelakaan kapal terjadi karena faktor kesalahan manusia (human error). Beberapa penyebabnya antara lain pengetahuan dan keterampilan yang tidal: memadai, kelalaian, kecerobohan, stres, ketidakpuasan kerja, serta kondisi psikologis lainnya. Walaupun tidak seluruh keoelakaan kapal karena kesalahan Pandu, dalam penelitian ini ingin disoroti salah satu sebab yaitu masalah ketidakpuasan kerja. Masalah ini sangat panting mengingat tugas-tugas Pandu amat mendukung keselamatan pelayaran

Kajian kepuasan kerja pada Pandu menarik unmk djteliti, karena peran Pandu amat vital dan merupakan core bussines. Pada kenyataannya di satu pihak, kegiatan yang berkaitan dengan kepelabuhanan akan berhenti total tanpa peran Pandu, karena memang keberadaan Pandu mutlak diperlukan. Di pihak lain masih banyak anggapan bahwa pekerjaan Pandu hanya merupakan pelengkap saja, sehingga terdapat perlakuan yang berbeda antara perlakuan manajemen dan perlakuan operasional.

Menurut Hackman dan Oldham (1980), dalam program-program enrichment, sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi, kinerja dan kepuasan perlu diperhatikan kelima dimensi inti karakteristik pekerjaan yang terdiri dari variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik. Lebih detail Hackman dan Oldham menjelaskan bahwa terdapat tiga variabel moderator yang mempengamhi hubungan antara kara!-cteristik pekerjaan dengan kepuasan secara umum, yaitu knowledge and skill, growth need strength. dan context satiyaction.

Penelitian ini ingin melihat peran dari bebcrapa moderator di atas yaitu growth need strength dan context .satisfaction dalam mempengaruhi hublmgan antara karakteristik pekerjaan dengan kepuasan kerja secara umum. Sedangkan level knowledge and skill tidak diteliti karena dikontrol dalam tingkat pendidikan.

Subyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah para Pandu dengan latar belakang pendidikan minimal MPB III (Mualim Pelayaran Besar IH). Kepada mereka diberikan kuesioner berupa Job Diagnostic Survey (JD$ dari Hackman dan Oldham (1980), Job Descriptive Index (JD1) maupun Job in General (JIG) dari Balzer, Kilim, dan Smith (1997), untuk mengungkap variabel-variabel di atas.

Sebelum alat ukur ini digunakan, terlebib dahulu dilakukan uji coba untuk melihat apakah alat ukur tersebut valid dan reliabel sebagai alat ukur penelitian. Uji coba dilalcukan dengan cara uji coba terpakai, hal ini dilakukan karena sulitnya mencari responden Pandu. Perhitungan validitas menggunakan metodc intemal validity, sedangkan reliabilitas menggunakan metode alpha Cronbach.

Metode analisis menggunakan metode Multiple Regression yang sifatnya hieraskis, khususnya Multqale Moderated Regression Anabisis dan Subgrouping Analysis. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bennakna antara karakteristik pekeljaan secara bersama-sama dengan kepuasan kerja secara umum setelah dikontrol dengan variabel usia dan masa lceija. Sementata itu sumbangan masing-masing dimensi karakteristik pekerjaan bila dilihat secara scndiri-sendizi tidak bermakna

Uji moderator variabel growth need strength, menunjukkan hasil yang tidak bermakna. Sementara itu hasil uji moderator variabel-variabel context satisfaction hasil yang signitikan adalah kepuasan terhadap pekeijaan dan kepuasan terhadap gaji,sedangkan variabel kepuasan terhadap promosi, supervisi dan rekan keija nampalcnya lebih bermalcna sebagai variabel independen.

Sedangkan interaksi antara masing-masing dimensi dengan growth need strength dan context satisfaction hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 interaksi yang signifikan yaitu: (1), interaksi antara identitas tugas dengan growth need strength, R2 Change (AR2) = o,o22, F = 4,235; (2), imeraksi variasi keterampilan dengan kepuasan terhadap pekezjaan AR! = 0,024, F == 6,477; (3), interaksi otonomi dengan kepuasan terhadap pekeljaan AR2 = 0,028, F = 7,419, (4), intcraksi umpan balik dengan kepuasan terhadap pekerjaan AR2 = 0,03, F = 8,052; (5), interaksi variasi keterampilan dengan kepuasan terhadap gaji AR; = 0,03S, F = 8,285; (6), interaksi otonomi dengan kepuasan tcrhadap gaji AR2= 0,026, F = 5,58l; (7), interaksi umpan balik dengan kepuasan terhadap gaji AR2= 0,l6, F f 4l,595; dan (8), interaksi umpan balik dengan kepuasan terhadap supervisi AR2 = 0_0l9, F = 4,266

Saran yang diajukan untuk penelitian lanjutan adalah perlu hati-hati dalam menggunakan alat ukur IDS, pcrlu menambahkan item untuk meningkatkan reliabilitas. Validitas JDS tidak stabil, perlu mcnggunakan lebih dari satu metode. Perlu melakukan penelitian lanjutan dengan sampei yang lebih luas dan dcngan jcnis pekeijaan yang lebih beragam. Perlu memperhatikan variabel-variabel dalam context satisfaction sebagai variabel independen untuk jenis pekerjaan tertentu
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunu Bagaskara
Abstrak :

Peran emosi dalam performa mengemudi mulai mendapat perhatian khusus dalam studi mengenai perilaku mengemudi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini mengingat bahwa pengalaman emosional, terutama marah, memiliki hubungan dengan perilaku mengemudi berisiko, yang merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan. Melalui pendekatan afek heuristik dan appraisal tendency framework, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara emosi marah (disposisional/trait dan situasional/state) dengan memperhitungkan peran sikap pro risiko sebagai mediator. Disertasi ini terdiri dari dua studi. Studi pertama meggunakan metode survei yang melibatkan 202 pengemudi mobil; studi kedua menggunakan metode eksperimental terhadap 100 pengemudi berusia 19-25 tahun. Hasil kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa emosi marah, baik dalam perspektif trait maupu state memengaruhi munculnya perilaku mengemudi berisiko. Secara lebih spesifik, pengemudi dengan trait driving anger tinggi dan pengemudi yang merasakan pengalaman emosi marah menunjukkan perilaku mengemudi berisiko yang lebih sering. Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa pengaruh state marah terhadap perilaku mengemudi berisiko terjadi secara independen dari peran trait driving anger. Artinya, situasi yang membangkitkan state marah pengemudi mampu meningkatkan munculnya perilaku mengemudi berisiko, terlepas dari tingkat trait driving anger yang dimiliki pengemudi. Analisis mediasi menemukan bahwa hubungan antara emosi marah dan perilaku berisiko tersebut dimediasi oleh sikap positif terhadap risiko. Dengan kata lain, pengemudi yang pemarah ataupun dalam keadaan marah cenderung membentuk sikap yang positif terhadap perilaku mengemudi berisiko, yang pada akhirnya mendorongnya untuk menampilkan perilaku mengemudi berisiko. Temuan-temuan ini berimplikasi pada pentingnya pemahaman dan pengelolaan dampak emosi marah terhadap keselamatan berlalu-lintas. Sejumlah intervensi perlu dikembangkan dalam upaya meminimalisasi dampak negatif dari emosi negatif terhadap performa mengemudi.


The role of emotions in driving performance began to receive special attention in studies of driving behavior in recent years. This is considering that emotional experience, especially anger, has a fairly strong relationship with risky driving behavior, which is one of the main causes of accidents. Utilising heuristic affect and appraisal tendency framework approaches, this study aims to examine the relationship between anger (both dispositional/trait and situational/state) by taking into account the role of pro-risk attitudes as the mediator. This dissertation consists of two studies. The first study used a survey method involving 202 car drivers; the second study used an experimental method for 100 drivers aged 19-25 years. The results of the two studies show that anger, both in the perspective of trait and state, influence the risky driving behavior. More specifically, drivers with high trait driving anger and those who experience anger while driving show risky driving behavior more frequently. The results of this study also show that the influence of state anger on risky driving behavior occurs independently of the role of driving anger trait. That is, situations that elicit the drivers anger state is able to increase the likelihood of risky driving behavior, regardless of the level of drivers trait driving anger. Mediation analysis found that the relationship between anger and risky behavior was mediated by positive attitude towards risk. In other words, drivers high on trait driving anger or those who experience high anger while driving tend to form positive attitudes towards risky driving behaviors, which in turn encourages them to engange risky driving behavior. These findings have implications for the importance of understanding and managing the effects of anger on traffic safety. A number of interventions need to be developed in an effort to minimize the negative impact of negative emotions on driving performance.

Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
D2781
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library