Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kumurur, Veronica Adelin
"Pembangunan perkotaan kota Jakarta telah belum berhasil meningkatkan kualitas hidup manusia seluruh masyarakatnya. Beban kemiskinan mawarakat akibat pembangunan kota, ternyata dihadapi dan dirasakan berbeda oleh Iaki-Iaki dan perempuan miskin. Di mana, beban kemiskinan Iebih berat di pikul olh kaum perempuan dan beban tersebut menjadi penghambat peran perempuan dalam keberlanjutan lingkungan hidup.
Tujuan penelitian menemukan dan memahami pengaruh pembangunan kota terhadap kemiskinan perempuan di kota Jakarta. Juga, menemukan dan memahami kondisi dan pola-pola interaksi dalam kehidupan perempuan miskin di kota Jakarta.
Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam Serta pengamatan (observasi) langsung terhadap kondisi kehidupan para informan. Uji statistik yang adalah analisis koreiasi Pearson [Product Moment Pearson) serta analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pembangunan ekonomi kota Jakarta, berpengaruh signitikan terhadap rendahnya jumlah perempuan miskin yang berpendidikan rendah, terhadap meningkatnya beban kerja yang Iebih berat bagi perempuan miskin, terhadap meningkatnya jumlah perempuan miskin yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Pembangunan pendidikan di kota Jakarta berpengaruh signitikan terhadap rendahnya jumlah perempuan miskin yang berpendidlkan rendah, meningkatnya beban kerja yang Iebih berat bagi perempuan miskin, meningkatnya jumlah perempuan miskin yang tidak memiliki memiliki pekerjaan tetap. Pembangunan kesehatan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya jumlah perempuan miskin yang berpendidikan rendah, meningkatnya jumiah perempuan miskin yang tidak memiliki pekerjaan tetap, meningkatnya beban kerja bagi perempuan miskin di kota Jakarta. Pembangunan Ketenagakerjaan berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya jumlah perempuan miskin yang berpendidikan rendah, meningkatnya perempuan miskin yang tidak memiliki pekerjaan tetap, meningkatnya beban kerja perempuan miskin. Kondisi kemiskinan perempuan telah mengakibatkan perempuan-perempuan miskin kota yang memilih pekerjaan sebagai pramuwisma, pelayan pub & bar, pekerja seks dan pekerja kaki lima memikui beban kerja (double burden) yang Iebih berat dari Iaki-lakl miskin yang menjadi suami. Di dalam pekerjaan-pekeljaan pilihan perempuan miskin, yaitu sebagai pekerja seks, pelayan pub & bar, pramuwisma terdapat pola-pola interaksi yang mengakibatkan ancaman terhadap keberlanjutan Iingkungan sosial Serta keberlanjutan manusia secara umum.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan kota yang berlangsung dalam ekosistem kota Jakarta merupakan hasil interaksi antara pembangunan ekonomi, pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan serta ketenagakerjaan yang memberikan pengaruh besar dan kuat terhadap kondisi kemiskinan perempuan. Di mana menjadi sumber pemerasan bagi oknum-oknum tertentu di dalam sistem kerja pekerjaan tersebut, tidak memiliki waktu luang untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sosial, dan sebagai agen penularan IMS bagi keluarga perempuan miskin yang akan mengancam.

The development of the Jakarta city did not yet succeed in increasing the quality of the life of humankind of all of his community. The burden of poverty of the community resulting from the development of the city, evidently was deal with and felt to be different by the man and the poor woman. Where, the burden of poverty was more difhcult for women and became the obstacle to the role of the woman inthe continuity of the environment.
The aim of this research is to identify a deep understanding of the influence of urban development on women poverty in Jakarta city. Furthermore, to identify a deep understanding and to analyze the some interaction of the life conditions of women poor are influence to Jakarta urban sustainability.
The primary method of the data collection was carried out by means of the interview in depth as well as observation (observation) direct towards the condition for the life of the informants. The statistical test that was the analysis of the Pearson correlation (Product Moment Pearson) as well as the analysis of simple regrssion.
Results of the research showed that the development of the Jakarta city, that consist of: (a) the development of education; (b) the development of the health; (c) the development of influential manpower signiticant towards the increase in the number of educated poor women low, the increase in the number of poor women that did not have had the work continue to, as well as the increase in the burden of the work for the poor woman in the Jakarta city. The condition of the woman poverty resulted in women lacking the city that chose the work as the servant, the pub attendant & the bar, the sex worker and the pavement worker bore the burden of the work (double burden) that was heavier than the poor man who became the husband. In works of the choice of the woman poor, that is as the sex worker, the pub attendant Br the bar, the servant was met patterns of the interaction that resulted in the threat to the spirit of poor women as well as the continuity of humankind generally.
The conclusion of showing that the development of the Jakarta city did not yet give the allocation of space for the poor woman, to carry out the activity of the life as working, and resting. Evidently, the development of the City did not yet give the opportunity for the poor woman to choose the better work. Poor women tended to choose the work that made them the object of extortion by other humans in his work system, as well as the work that threatened the spirit and the quality of humankind continuously.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
D946
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uguy, Mediana Johanna Hendriette
"ABSTRAK
Suburbanisasi dalam pengembangan wilayah jabotabek, ditandai dengan pembangunan jalan raya bebas hambatan yang memencar dari Jakarta hampir ke segal arah, yang menghasilkan pola perkembangan sprawl. Berpindahnya fungsi hunian ke pinggi kota Jakarta mendorong pula timbulnya fungsi-fungsi lain yang mengikutinya yaitu kesehatan, pendidikan, perbelanjaan, dan lain-lain. Pembangunan kawasan pinggir kota yang sangat pesat ini telah menimbulkan juga berbagai permasalahan lingkungan hidup.
Timbulnya permasalahan lingkungan hidup di kawasan peri-urban antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Fungsi daerah-daerah resapan dan tangkapan air berkurang, digantikan oleh fungsi permukiman, baik untuk hunian maupun usaha komersial; (2) Kapasitas infrastruktur jalan raya dan jaringan transportasi massal tidak memadai untuk melayani penduduk ulang-alik; (3) Arus ulang-alik yang tinggi juga menunjukkan mata pencarian penduduk yang tinggal di luar kota berada di dalam Kota Jakarta; (4) Harga lahan relatif murah di luar jakarta merupakan salah satu pendorong pembangunan fasilitas hunian besar-besaran di kawasan peri-urban; (5) Kapasitas pelayanan publik tidak sepadan dengan pertumbuhan populasi dan kompleksitas pembangunan di peri0urban. Kualitas lingkungan buruk seperti kekumuhan, jalan rusak, limbah yang tidak teratasi dengan baik, dan tata ruang semrawut merupakan indikasi dari fungsi pelayanan publik yang tidak berjalan dengan baik.
Berdasarkan pengenalan permasalahan di atas, saya mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
(1) Apakah kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan perkotaan yang ada telah mengarahkan pembangunan menuju tujuan keberlanjutan, yaitu telah mempertimbangkan keseimbangan tujuan-tujuan ekologi, ekonomi, dan sosial? Pada implementasi dari kebijakan tersebut, aspek-aspek apa saja yang menjadi penghambat tercapainya tujuan keberlanjutan dimaksud.
(2) Faktor-faktor apa saja yang menentukan pengembangan lingkungan peri-urban?
(3) Konsep apa yang dapat diusulkan bagi pengembangan lingkungan peri-urban yang menuju keberlanjutan?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan utama penelitian ini adalah menemukan konsep baru bagi pengembangan lingkungan peri-urban yang menuju keberlanjutan. Upaya membangun konsep dimaksud, antara lain dengan: (1) Mengevaluasi kebijakan pembangunan perkotaan dan mengenali aspek-aspek apa saja yang menjadi pendorong maupun penghambat dalam pencapaian tujuan berkelanjutan;
(2) Menemukan faktor-faktor yang membentuk kawasan peri-urban, baik eksternal maupun internal; dan (3) Mengajukan konsep berkelanjutan perkotaan sebagai tujuan pengembangan.
Manfaat studi ini adalah turut mengisi khazanah Ilmu Lingkungan, sebagai body of knowledge, menyangkut aktivitas manusia dalam mengintervensi kawasan peri-urban dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi dalam perencanaan. Pemanfaatan ruang dan pengelolaan kota. Dalam konteks ini ditekankan bahwa manusia adalah bagian dari lingkungan hidup kotanya yang saling berinteraksi secara interdependen dengan komponen lainnya menuju suatu keadaan homeostasis atau keseimbangan.
manfaat praktis bagi pemerintah adalah tersedianya salah satu referensi, untuk mengevaluasi serta mengembangkan pembangunan dan pengelolaan kotanya, mengenal dan memahami lingkungan hidup lokalnya, baik potensi maupun ancaman yang terkandung di dalamnya. Bagi masyarakat umum, perorangan, atau lembaga swadaya, atau badan-badan perwkilannya, hasil studi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan hidupnya secara lokal maupun dalam pengertian yang luas; guna berpartisipasi scara lebih cerdas dan efektif dalam penentuan kebijakan, perencanaan, dn pengelolaan kota tempat tinggalnya. Kita membentuk lingkungan kita dan kemudianlingkungan yang kita bentuk itu membentuk kita. Pilihan ada pada kita."
2006
D642
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library