Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Kusumawati
"Peningkatan trafik mobile data di Indonesia diprediksi oleh CISCO akan meningkat sebesar 12 kali lipat pada tahun 2020. Trafik tersebut diprediksi akan terus bertambah dengan meluasnya pemanfaatan teknologi IoT secara masif sebagai salah satu tren teknologi masa depan. Pemanfaatan teknologi IoT di Indonesia digunakan untuk mendukung program smart city di berbagai kota dan diperkirakan akan berimplikasi pada kenaikan trafik. Sementara itu, Indonesia diperkirakan akan kekurangan spektrum mobile broadband sebesar 500 MHz pada tahun 2020. Implementasi teknologi IoT untuk mendukung smart city diperkirakan akan memperbesar defisiensi spektrum tersebut. Hingga saat ini belum ada penelitian yang menghitung prediksi jumlah kebutuhan spektrum untuk layanan IoT di Indonesia. Forum bersama industri elektronik di India IESA TIE IoT Forum telah melakukan prediksi jumlah kebutuhan spektrum untuk layanan IoT. Dalam rangka mendukung program pengembangan smart city di India, IESA TIE IoT Forum merekomendasikan alokasi spektrum tambahan sebesar 10 ndash; 20 MHz spesifik untuk layanan IoT. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung prediksi kebutuhan spektrum untuk layanan IoT dengan studi kasus Jakarta Smart City menggunakan metode perhitungan yang digunakan oleh IESA TIE IoT Forum. Hasil penelitian ini adalah kebutuhan spektrum untuk layanan IoT meningkat 17,27 dalam kurun waktu 2016-2021 dengan kebutuhan spektrum sebesar 18,67 MHz untuk skenario 1 dan 19,91 MHz untuk skenario 2. Kebutuhan spektrum tersebut dapat diantisipasi oleh regulator dengan memperhatikan ketersediaan alternatif spektrum saat ini, peluang industri dan inovasi IoT dalam negeri serta kebutuhan regulasi terkait IoT seperti standarisasi perangkat, harmonisasi spektrum dan sistem keamanan data.

In Indonesia, mobile data traffic is predicted by CISCO will increase significantly by 12 times in the period of 2015 ndash 2020. The traffic is predicted will grow continuously by widespread utilization of IoT technologies on a massive scale as one of the future technology. IoT is used to support the smart city program in various cities in Indonesia and expected to have implications in traffic growth. Meanwhile, Indonesia is expected to experience deficiency of 500 MHz spectrum for mobile broadband services in 2020. IoT implementation to support smart city is predicted to enlarge spectrum deficiency. There has been no study which calculates spectrum needs for IoT services in Indonesia. Electronics industrial collaboration forum in India IESA TIE IOT Forum has made predictions of spectrum need for IoT services. In order to support smart city in India, IESA TIE IoT forum proposed to allocate additional spectrum of 10 ndash 20 MHz specific for IoT services. This research aims to calculate spectrum need for IoT services in case of Jakarta Smart City. The results are spectrum need for IoT services increase by 17.27 in the period of 2016 ndash 2021 with the spectrum needs of 18.67 MHz for scenarios 1 and 19.91 MHz for scenarios 2. The spectrum needs should be anticipated by regulator to consider the availability alternative spectrum, opportunity and innovation IoT industry in Indonesia and the needs of regulations related to IoT for instance standardization of devices, spectrum harmonization and data security systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmuthia Oktovioletha
"Free-space merupakan metode pengukuran parameter antena untuk mengetahui konstanta dielektrik suatu bahan, dimana terdapat dua antena pemancar dan penerima saling berhadapan dan sampel berada di antaranya dengan jarak yang sama. Untuk memenuhi pengukuran tersebut, digunakan antena horn yang dapat menghasilkan gain yang tinggi, bandwidth yang lebar, tidak berat, dan mudah dibuat. Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun antena horn pada rentang frekuensi X-band dan bandwidth sebesar 4,2 GHz kemudian dilakukan pengaplikasian pada sistem pengukuran free-space dengan melakukan pengujian pada air dan larutan garam. Dari hasil penelitian, penulis telah merancang bangun antena horn dengan bentuk piramida dan pandu gelombang segiempat. Adapun bandwidth yang didapatkan dari simulasi sebesar 4,41 GHz pada rentang frekuensi 7,27-11,68 GHz dan gain sebesar 15,76 dBi, sedangkan dari pengukuran sebesar 2,71 GHz pada antena horn 1 dan 3,44 GHz pada antena horn 2. Dari hasil pengujian, didapatkan konstanta dielektrik air dan larutan garam sebesar 2,19 dan 2,22 pada pengujian pertama, serta 3,69 dan 3,94 pada pengujian kedua, dimana hasil ini belum sesuai atau mendekati konstanta dielektrik referensi sehingga membuktikan bahwa sistem belum dapat mendeteksi dan membedakan air dan larutan garam. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan dan pengembangan di beberapa bagian agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Free-space is a method of measuring antenna parameters to determine the dielectric constant of a material, where there are two transmitting and receiving antennas facing each other and the sample is between them with the same distance. To fulfill these measurements, a horn antenna is used that can produce high gain, wide bandwidth, is not heavy, and is easy to make. In this research, a horn antenna is designed in the X-band frequency range and bandwidth of 4.2 GHz and then applied to a free-space measurement system by testing water and salt solution. From the research results, the author has designed a horn antenna with a pyramid shape and a rectangular waveguide. The bandwidth obtained from simulation is 4.41 GHz in the frequency range of 7.27-11.68 GHz and a gain of 15.76 dBi, while from measurements it is 2.71 GHz on horn antenna 1 and 3.44 GHz on horn antenna 2. From the test results, the dielectric constant of water and salt solution is 2.19 and 2.22 in the first test, and 3.69 and 3.94 in the second test, where these results do not match or approach the reference dielectric constant, proving that the system cannot detect and distinguish water and salt solution. Therefore, improvements and developments are needed in several parts in order to get more accurate results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Septian Lukianto
"Penerapan jaringan 5G di Indonesia, khususnya di wilayah JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), merupakan langkah penting dalam mengakomodasi kebutuhan akan layanan internet yang lebih cepat dan lebih andal. Namun, adopsi teknologi ini tidak hanya bergantung pada kemampuan teknologinya, tetapi juga pada faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan penerimaan pengguna. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku penggunaan jaringan 5G dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan jaringan 5G berdasarkan metode UTAUT-TTF. Hasil survei melibatkan 113 responden serta analisis data dilakukan menggunakan metode SEM-PLS pada pengguna jaringan 5G di JABODETABEK. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja yang diharapkan dari teknologi 5G berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan teknologi 5G. Kondisi yang memfasilitasi dan kemudahan penggunaan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap adopsi pengguna, artinya semakin baik fasilitas, sumber daya yang ada dan penggunaan yang mudah, semakin besar kemungkinan pengguna untuk mengadopsi teknologi 5G. Namun, pengaruh sosial tidak memiliki pengaruh signifikan dan justru berpengaruh negatif atau bahkan dapat menghambat terhadap adopsi pengguna. Karakteristik tugas dan karakteristik teknologi berpengaruh signifikan terhadap kesesuaian teknologi dengan tugas, yang menunjukkan bahwa semakin sesuai teknologi dengan tugas yang dilakukan, semakin tinggi kesesuaian antara teknologi dan tugas tersebut. Kesesuaian ini kemudian berpengaruh positif terhadap persepsi kinerja yang diharapkan dan adopsi pengguna. Temuan ini menekankan pentingnya kecocokan antara teknologi dan tugas serta kondisi yang memfasilitasi untuk meningkatkan kinerja dan adopsi pengguna terhadap teknologi, seperti jaringan 5G.

The deployment of 5G networks in Indonesia, especially in the JABODETABEK area (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi), is a significant step in meeting the demand for faster and more reliable internet access. However, its adoption depends not only on technological capabilities but also on user perceptions and acceptance. This research explores factors influencing public adoption of 5G networks using the UTAUT-TTF method. A survey of 113 respondents in JABODETABEK was analyzed using the SEM-PLS method. The findings show that Performance Expectancy significantly enhance users' perceptions of effort expectancy. Additionally, Facilitating Conditions and Effort Expectancy, such as access to resources, support, and ease of use, play a crucial role in encouraging user adoption. However, Social Influence does not have a significant impact and may even have a negative or obstructive effect on User Adoption. Task Characteristics and Technology Characteristics significantly influence the task and technology fit, indicating that the better the technology fit with the tasks performed, the higher the compatibility between them. This compatibility then positively affects performance expectations and User Adoption. These findings highlight the importance of task and technology fit and ensuring Facilitating Conditions to enhance user performance and adoption of technologies, such as 5G networks."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library