Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyadi Yudodahono
Abstrak :
ABSTRAK
Bantuan luar negeri awalnya merupakan pemikiran mulia untuk membantu negara miskin dalam meningkatkan standar hidup. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kepentingan negara donor mempunyai peran penting dalam pemberian bantuan. Studi ini menelaah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aliran dana bantuan bilateral untuk negara-negara penerima. Analisa kami menunjukkan bahwa dalam memutuskan pengalokasian bantuan negara donor saling bergantung satu sama lain. Perilaku saling mengikuti tersebut mungkin terkait dengan bukti-bukti bahwa negara-negara donor mengakomodasi kepentingan pribadi mereka sebagai usaha untuk memperoleh keuntungan dari pemberian bantuan, terutama ekspor ke negara penerima. Pada taraf tertentu, perilaku tersebut mungkin mengungkapkan persaingan kepentingan-kepentingan negara donor. Berdasarkan kenyataan bahwa negara-negara donor tidak sepenuhnya memperhatikan kebutuhan pembangunan negara penerima, persaingan tersebut beresiko terhadap negara penerima.
ABSTRACT
The origination of foreign aid was as a concern of noble thought to help the poor improve the standard of living. However, it is inevitable that donors’ interests play an important role on aid allocations. This study examines the factors that may affect bilateral aid flows to recipient countries. Our analysis shows that donors’ decisions on aid allocation rely on each other. This herding behavior may be related to the evidences that donors reveal their self-interests in order to gain benefits from aid giving, especially exports to recipients. In some extent, such behavior may reveal the competition among donors. While in fact donors do not pay much attention on recipients’ developmental requirements, the rivalry puts more risks on recipient countries.
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Hilman
Abstrak :
ABSTRAK
This study analyzes the effect of public expenditure transparency on tax compliance. Transparency is the key for accountable government. Transparency will lead taxpayers to have a better understanding how tax collected and spent. The taxpayers will be more likely to have compliant behavior if the public service and infrastructure are improving. This paper use firm level data from The World Bank-IFC Enterprise Surveys during 2002-2005 to determine the level of tax compliance, while the measurement of public expenditure transparency is constructed from the Open Budget Index (OBI) from the International Budget Partnership-Open Budget Surveys in 2005. The econometric methodologies use probit method to estimate their relationship. The results indicate that public expenditure transparency increases the probability of taxpayers to be compliant in reporting taxes
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari transparansi pada belanja pemerintah untuk sektor publik terhadap kepatuhan pajak. Transaparansi merupakan faktor yang penting untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih akuntabel. Transparansi diharapkan menjadikan wajib pajak lebih memahami bagaimana pemerintah mendapatkan dana dari sektor pajak dan membelanjakannya untuk kepentingan masyarakat. Pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur yang lebih baik akan mendorong prilaku wajib pajak yang lebih patuh. Tesis ini menggunakan data perusahaan dari survey World Bank-IFC Enterprise selama tahun 2002-2005 untuk menentukan tingkat kepatuhan wajib pajak perusahaan, sedangkan untuk mengukur transparansi belanja pemerintah, digunakan data indeks open budget (OBI) dari survey yang dilakukan oleh International Budget Partnership pada tahun 2005. Untuk mengetahui dan mengukur hubungan tersebut digunakan metode ekonometrik Probit Regression. Hasil yang diperoleh menunjukan transparansi pada belanja pemerintah meningkatkan probabilitas wajib pajak untuk lebih patuh dalam pelaporan pajaknya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Afriani
Abstrak :
Tesis ini mempelajari tentang identifikasi penawaran dan permintaan aggregat di Indonesia dengan menggunakan decomposition scheme, dimana gunjangan penawaran dan permintaan aggregat tidak mempunyai korelasi satu sama lain. Dengan mengaplikasikan teknik dari Blanchard dan Quah yaitu model bivariate structural VAR, studi ini menunjukan bahwa impulse response sebagai efek dinamis dari gunjangan struktural pertumbuhan riil PDB dan tingkat pengangguran. Pada studi ini menggunakan pengangguran siklis yang diperoleh melalui Hodrick-Prescott Filter.

Selain itu, untuk menemukan sumber dari guncangan penawaran dan permintaan aggregat, guncangan tersebut dihubungkan dengan beberapa indikator ekonomi seperti nilai tukar rupiah terhadap US dollar, harga minyak mentah dunia, US riil PDB, dan indeks harga saham S&P 500 dengan menerapkan analisis Granger causality dan korelasi contemporary. Hasil yang didapat adalah guncangan penawaran dan permintaan aggregat mempunyai korelasi yang rendah terhadap variabel yang diobservasi, kecuali hasil antara guncangan penawaran dan permintaan dengan harga minyak dunia, dan juga hubungannya dengan kurs mata uang rupiah terhadap US dollar yang mempunyai korelasi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan variabel lainnya.
This study examines the issues of aggregate supply and demand identification in Indonesia using a decomposition scheme, where the aggregate supply and demand shocks are uncorrelated. By applying the technique of Blanchard and Quah within a bivariate structural VAR model, this study shows the impulse responses as the dynamic effects of structural shocks from real GDP growth and unemployment rate. In this study, it uses cyclical unemployment obtained by using the Hodrick- Prescott Filter.

Moreover, in order to find the sources of aggregate supply and demand shocks, those shocks are associated with several economic indicators such as exchange rate, oil price, US real GDP, and the S&P 500 stock index employing Granger causality analysis and contemporary correlation. From the result, aggregate supply and demand shocks have low correlation with the variable that is observed, except between supply, demand shocks and oil price, and also exchange rate that has quite high correlation if it is compared with the other variable
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Gunawan GTP
Abstrak :
ABSTRAK
Tulisan ini menganalisis permintaan ekspor pulpwood Indonesia selama periode tahun 1994-2014 dengan menggunakan model Trancendental Logarithmic TL . Adapun hasil yang ditemukan adalah sebagai berikut. Pertama, logaritmik pendapatan and second order logaritmik pendapatan berpengaruh signifikan di pasar Cina dan Korea. Kedua, secara umum Indonesia own-price adalah elastis dan memiliki nilai negatif. Hal ini didukung oleh Detomasi 1969 , meskipun Buongiorno Turner 2004 menyatakan bahwa own-price dari pulpwood adalah inelastic. Ketiga, sehubungan dengan nilai elastisitas cross-price dan pendapatan yang positif, maka pulpwood Indonesia dapat dikategorikan sebagai barang substitusi dan barang normal. Terakhir, penerapan kebijakan subsidi untuk mengurangi harga pulpwood Indonesia sebanyak 10 akan meningkatkan share permintaan di pasar Korea dan dunia, sementara share permintaan di pasar Cina akan tetap stabil. Khususnya di pasar Jepang, share permintaan Indonesia akan mengalami penurunan
ABSTRACT
This paper examines demand of Indonesian pulpwood export during period 1994 2014 using Transcendental Logarithmic TL model. The important findings are as follows. Firstly, logarithmic income and second order logarithmic income significantly influence in China and Korea market. Secondly, in general Indonesia own prices are elastic and have negative signs. This is supported by Detomasi 1969 , even though Buongiorno Turner 2004 suggested that own price of pulpwood is considered as inelastic. Thirdly, due to its positive sign of cross price and income elasticity, Indonesian pulpwood can be considered as substitute and normal good. Lastly, implementing subsidy policy to reduce pulpwood price by 10 would increase quantity of Indonesia rsquo s pulpwood demanded in all markets. However, the share of demand will only increase in Korea and World market, while in China market the demand share would remain stable. And particularly in Japan market, the Indonesia demand share will slightly decrease.
2016
T47475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Setiya Dwi Grahito
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini menganalisa berbagai faktor-faktor yang terjadi akibat dari keputusan perusahaan dan industri untuk menggunakan pembangkit listrik mandiri dalam mengatasi masalah kebutuhan listrik untuk produksi. Dengan berfokus pada perbedaan karakteristik pulau dan sumber daya yang dimilikinya, masing-masing industri dari berbagai sektor memiliki berbagai pertimbangan yang tentu saja berbeda dalam kurun tiga periode waktu. Perhitungan empiris menunjukkan bahwa industri dengan pengeluaran dan pemasukan yang besar serta tenaga kerja yang sedikit cenderung memiliki probabilitas untuk menggunakan swa-listrik. Hasil pengolahan juga menunjukkan bahwa industri dari pulau Kalimantan dan kelompok pulau Papua/Nusa Tenggara/Maluku memiliki probabilitas menggunakan swa-listrik lebih tinggi yaitu masing-masing sebesar 24,7% dan 19,8%, jika dibandingkan pulau Jawa/Bali. Sektor pertanian dan perkebunan memiliki probabilitas menggunakan swa-listrik lebih tinggi jika dibanding kelompok lain. Efek dari periode tahun yang dihasilkan menunjukkan bahwa pada tahun 2009. Industri mengurangi penggunaan swa-listrik.
ABSTRACT
This study analyzes the factors that determine firms' decisions on electricity self-generation in Indonesia. Specifically, I explore the difference in firms' decisions making across Indonesian five major islands in the past ten years. The empirical investigation utilizes Indonesian's Large and Medium Firm dataset of the years 2004, 2009, and 2014. The empirical results show that industry with higher output, higher income, and less labor is positively associated with the probability of electricity self-generation. Moreover, for firms in Kalimantan and Papua/Nusa Tenggara/Maluku island, they have a higher probability (24.7% and 19.8%, in comparison with Jawa/Bali island) of the electricity self-generation. The agriculture sector is also more likely to self-generate electricity. The year effect on the study indicates that in 2009 the firms reduce the usage of self-generated electricity. All of these findings are robust across different model specifications.
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library