Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yehezkiel Willy Susanto
"Seorang Apoteker memegang peranan penting di Industri Farmasi dan Apotek. Apoteker harus memiliki standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalankan praktik profesi. Standar kompetensi Apoteker Indonesia yang terdiri dari sepuluh (10) standar kompetensi adalah kemampuan yang diharapkan oleh Apoteker saat lulus dan masuk ke tempat praktik kerja profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon Apoteker untuk dapat memahami peran Apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT Mahakam Beta Farma pada periode Februari - Maret 2020 dan di Apotek Roxy Mangga Besar pada periode Mei - Juni 2020. Selama PKPA, diharapkan calon Apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

A Pharmacist plays an important role in the Pharmacy and Pharmaceutical Industry. Pharmacist must have competency standards as a requirement to enter the world of work and carry out professional practices. Indonesian Pharmacist competency standards, which consist of ten (10) competency standards, are the abilities expected by pharmacists when they graduate and enter professional work practices. As a provision and experience of prospective pharmacists to be able to understand the role of pharmacists and improve competence, the Internship Program for Pharmacist (PKPA) was carried out at PT Mahakam Beta Farma in the period February - March 2020 and at Apotek Roxy Mangga Besar in the period May - June 2020. During the Internship Program for Pharmacist (PKPA) It is hoped that prospective pharmacists can broaden their horizons, understanding, and experience to do pharmaceutical work in professional work practices."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Rotua Selvi
"Apoteker dituntut untuk memiliki wawasan dan keahlian dalam mengaplikasikan serta mengembangkan ilmu yang telah diperoleh untuk dapat menjalankan praktik kefarmasian secara profesional. Untuk memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi maka calon Apoteker melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang dilaksanakan di industri farmasi bertujuan untuk membekali calon Apoteker mengenai peran, fungsi, dan  tanggung jawab seorang Apoteker di industri farmasi. Praktik langsung yang dilakukan di industri farmasi diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan pekerjaan kefarmasian yang terdapat di industri farmasi.  Sedangkan, Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek memiliki tujuan agar calon apoteker bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelayanan kefarmasian salah satunya dengan melaksanakan pengkajian resep. Untuk memenuhi Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PT Mahakam Beta Farma dan Apotek Roxy cabang Klender selama bulan Maret-Juni 2020.


Pharmacists are required to have insight and be expertise in applying and developing knowledge that has been obtained in order to be able carrying out pharmaceutical practices in professional manner. In order to complete the competency standards as a requirement for entering the workforce and undergoing professional practice, Pharmacist need to carry out internships. The aim of internship in the pharmaceutical industry is to to equip prospective Pharmacists regarding the role, function and responsibilities of a pharmacist in the pharmaceutical industry. Internship in the pharmaceutical industry is expected to provide a real picture of the problems in the pharmaceutical industry. Meanwhile, the aims of internship in pharmacy are to improve prospective Pharmacists knowledge and skills in pharmaceutical services, one of which is by conducting a prescription screening. In order to complete the internships, prospective Pharmacists did the internship at PT Mahakam Beta Farma and Apotek Roxy Klender branch during March-June 2020."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Maretha Putri
"Continued Process Verification dilakukan selama siklus hidup produk dan merupakan persyaratan wajib baru dan diterapkan terlepas dari pendekatan apapun yang dipilih pada proses validasi. Akan tetapi dalam penerapannya industri farmasi mengalami banyak kesulitan terutama industri yang sistem pendataanya masih manual. FDA mengharapkan industri farmasi untuk menjaga peralatan laboratorium dalam keadaan bersih dan tersanitasi untuk memberikan konfidensi pada hasil analisis. Salah satu cara untuk memberikan konfidensi ini adalah melalui program validasi yaitu validasi pembersihan. Namun, detail pada validasi pembersihan alat gelas laboratorium tidak harus sama dengan validasi pembersihan peralatan yang digunakan untuk produksi karena alat gelas laboratorium hanya digunakan untuk tujuan pengujian dan dinilai memiliki resiko yang rendah terhadap produk dan pasien. Sehingga perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan produk penanda, peralatan laboratorium penanda dan kriteria keberterimaan yang sesuai.

Continued Process Verification is performed during the product life cycle and is a new mandatory requirement and is implemented regardless of which approach is chosen to the validation process. However, in its application, the pharmaceutical industry is experiencing many difficulties, especially industries where the data collection system is still manual. The FDA expects the pharmaceutical industry to keep laboratory equipment clean and sanitized to provide confidence in the results of the analysis. One way to provide this confidence is through a validation program, namely cleaning validation. However, the details on the cleaning validation of laboratory glassware do not have to be the same as the validation of cleaning equipment used for production because laboratory glassware is only used for testing purposes and is considered to have a low risk to the product and the patient. So it is necessary to carry out a risk assessment to determine the appropriate marker product, marker laboratory equipment and acceptance criteria."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edrina Elfia Rosa
"Salah satu penerapan aspek sistem mutu industri farmasi yang di atur dalam CPOB adalah pengkajian mutu produk. Pengkajian Mutu Produk (PMP) / Product Quality Review (PQR) yang dilakukan berkala pada tiap tahun untuk menganalisa tren dan perbaikan dengan mempertimbangkan hasil kajian terhadap produk yang diproduksi setahun sebelumnya dan didokumentasikan. Aspek lain yang diatur dalam CPOB adalah personalia, personil harus terkualifikasi, salah satu nya yaitu kualifikasi personil dengan menggunakan dummy batch record. Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui prosedur pemeriksaan catatan bets, memahami tahapan proses kualifikasi personil untuk pemeriksaan catatan bets menggunakan Dummy Batch Record, memahami cara pembuatan laporan Product Quality Review, membuat Dummy Batch Record sediaan solid dan laporan Product Quality Review sediaan injeksi steril produksi PT. Mahakam Beta Farma. Pelaksanaan dilakukan di PT Mahakam Beta Farma pada periode Agustus – September 2020. Pembuatan dummy Batch Record dan draft Product Quality Review (PQR) dilakukan dengan tahap pengumpulan data, tahap pembuatan dummy Batch Record dan tahap pembuatan draft Product Quality Review (PQR). Hasil yang didapat yaitu kualifikasi personil dengan dummy batch record dinyatakan lulus apabila nilai yang diperoleh selama kualifikasi minimal 70 dan tidak satupun penyimpangan kritikal yang terdeteksi dan Penyusunan Product Quality Review di PT. Mahakam Beta Farma telah memenuhi kriteria regulasi (persyaratan CPOB) yang ada.

One of the aspects of the pharmaceutical industry quality system that is regulated in CPOB is the assessment of product quality. Product Quality Review (PQR) which is carried out periodically every year to analyze trends and improvements by considering the results of the study on products produced a year earlier and documented. Another aspect that is regulated in the CPOB is personnel, personnel must be qualified, one of which is the qualification of personnel using a dummy batch record. The purpose of this paper is to know the procedure for checking batch records, understand the stages of the personnel qualification process for checking batch records using the Dummy Batch Record, understand how to make a Product Quality Review report, make a Dummy Batch Record for solid preparations and a Product Quality Review report for sterile injection preparations produced by PT. Mahakam Beta Farma. The implementation was carried out at PT Mahakam Beta Farma in the period August - September 2020. The production of a dummy Batch Record and a draft Product Quality Review (PQR) was carried out with the data collection stage, the dummy Batch Record preparation stage and the Product Quality Review (PQR) drafting stage. The results obtained are personnel qualifications with a dummy batch record passed if the scores obtained during the qualification are at least 70 and no critical deviation is detected and the Preparation of Product Quality Review at PT. Mahakam Beta Farma has met the existing regulatory criteria (CPOB requirements)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syarafina
"Praktik kefarmasian harus dapat diimplementasikan oleh seorang apoteker. Untuk dapat menjadi seorang apoteker yang kompeten, calon apoteker harus memiliki wawasan dan pemahaman yang baik terkait pekerjaan kefarmasian yang nantinya akan dilaksanakan. Wawasan dan pemahaman tersebut didapatkan dengan adanya pembelajaran secara teoritis dan praktis. Demi terwujudnya seorang apoteker yang profesional dalam melakukan pekerjaan kefarmasian, salah satu hal yang penting untuk dilakukan adalah berpartisipasi secara langsung dalam melakukan pelayanan dan pekerjaan kefarmasian pada institusi kefarmasian, seperti apotek dan industri farmasi. Apotek dan industri farmasi dapat menjadi wadah bagi seorang calon apoteker untuk dapat mengasah keterampilan kefarmasiaannya sehingga dapat diterapkan dalam dunia kerja nanti. Untuk itu, mahasiswa melakukan Praktik Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma Nomor 345 dan PT Mahakam Beta Farma. Dengan adanya kegiatan PKPA ini, mahasiswa mampu menambah wawasan, keterampilan, dan ilmu pengetahuan dalam melakukan praktik dan pekerjaan kefarmasian secara langsung di apotek.

Pharmaceutical practices must be implemented by a pharmacist. In order to become a competent pharmacist, prospective pharmacists must have good insight and understanding of the pharmacy practice to be carried out. These insight and understandings are obtained through theoretical and practical learning. For the sake of realizing a professional pharmacist in doing pharmacy practice, one of the important things to do is directly in carrying out work and pharmaceutical practice in the pharmaceutical institutions, such as the pharmacies and pharmaceutical industry. The pharmacies and pharmaceutical industry can be a place for prospective pharmacists to be able to hone their pharmacy skills so that they can be applied in the current world of work. For that, students do Internship at Apotek Kimia Farma Number 345 and PT Mahakam Beta Farma. With this internship, students are able to build insights, skills, and knowledge in pharmaceutical practice directly in pharmaceucitcal intitutions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library