Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendy Satrio Aji
"Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta dibangun sebagai infrastruktur pendukung Kota Ramah Anak, yang membutuhkan tempat bermain dan berekreasi, tempat kegiatan kreatif anak, ruang terbuka hijau, dan ruang kegiatan bersama anak dengan orang dewasa. Diperlukan sebuah kriteria RPTRA yang ideal untuk dapat mengoptimalkan peran RPTRA, khususnya di kawasan permukiman.
Penelitian ini menggunakan mix method dengan lokasi penelitian pada 3 RPTRA di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Evaluasi dilakukan terhadap 3 faktor yaitu legalitas, kebutuhan dasar anak dan kebutuhan ruang publik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setiap kawasan permukiman memiliki karakteristik yang berbeda yang berpengaruh terhadap kriteria ideal sebuah RPTRA.

Child-Friendly Integrated Public Space (RPTRA) in Jakarta was initiated as a supporting infrastructure for Child Friendly City, which requires recreation area; place for creative activity, green open spaces, and space for children and adults activities. An ideal RPTRA criteria is required in order to optimize the role of RPTRA, particularly in settlement areas.
This study uses a mix-method at 3 study site in Kembangan Sub-district, West Jakarta. An evaluation conducted on 3 factors: legal; children basic needs; and needs of a public space. The results showed that each location has different characteristics that influence the ideal criteria for a RPTRA.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryani
"Salah satu strategi pembangunan wilayah ialah memperkuat keterikatan pedesaan dan perkotaan untuk membangun kekuatan ekonomi lokal kedua kawasan. Kerikatan pedesaan dan perkotaan ditandai dengan adanya arus orang, barang, uang, tekhnologi, pengetahuan dan informasi antar kedua kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterikatan pedesaan dan perkotaan di Kota Pagar Alam melalui pendekatan LQ local quetient dan arus komoditas antar kawasan. Untuk mengetahui basis ekonomi dianalisis dengan pendekatan LQ dan wawancara mendalam untuk mengidentifikasi arus antara kawasan rural dan urban.Analisis basis ekonomi menunjukkan komoditas teh dan kopi merupakan basis ekonomi yang menggerakkan arus barang dan orang baik itu dalam wilayah, maupun keluar wilayah Kota Pagar Alam.
Arus tersebut dianalis melalui distribusi tenaga kerja, rantai pengolahan produk product chain dan distribusi komoditas hingga kekonsumen. Di bandingkan dengan arus dalam wilayah Kota Pagar Alam, arus keluar wilayah lebih besar. Kawasan urban menjadi pusat pengolahan dan distribusi komoditas dalam berbagai bentuk dan kegiatan, sedangkan kawasan rural sebatas memproduksi komoditas yang menyebabkan arus balik ke kawasan rural masih sangat sedikit. Peningkatan infrastruktur dan pengembangan kawasan rural menjadi agrowisata dapat menjadi strategi dalam meningkatkan arus balik ke kawasan rural. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan wilayah strategis pertumbuhan ekonomi belum memperhatikan peluang komoditas untuk menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Selain itu pemerintah perlu memperhatikan potensi wilayah strategis pertumbuhan ekonomi dalam aglomerasi kegiatan produksi komoditas.

One of the regional development strategies is to strengthen the rural and urban linkages to build the local economic power of the two regions. Rural and urban linkages s characterized by the flow of people, goods, money, technology, knowledge and information between the two areas. This study aims to see rural and urban linkages in Pagar Alam through LQ approach local quetient and commodity flow between regions. To find out the economic basis is analyzed by LQ approach and in depth interviews to identify current between rural and urban areas.The analysis of economic base shows tea and coffee commodities is the economic base that drives the flow of goods and good people in the region, as well as out of Pagar Alam.
These currents are analyzed through the distribution of labor, product chain and commodity distribution to consume. In comparison with the current in the area of Pagar Alam, the outflow of the region is greater. Urban area becomes the center of processing and distribution of commodities in various forms and activities, while the rural area is limited to produce commodities that cause the flow back to the rural area is still very little. Increasing infrastructure and development of rural areas into agro tourism can be a strategy in increasing the flow back to rural areas. Government policy in determining the strategic area of economic growth has not considered the commodity opportunity to be a catalyst for economic growth. In addition, the government needs to consider the potential of strategic areas of economic growth in the agglomeration of commodity production activities.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cakrawala Singka Ismail
"Kereta api adalah salah satu moda transportasi publik yang banyak diminati warga commuter untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. PT KAI Commuter Jabodetabek menetapkan kebijakan Gerbong Khusus Wanita untuk menghindari kekerasaan dan pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi dan situasi penyelenggaraan gerbong khusus wanita pada angkutan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan wawancara mendalam (indepth interview).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengadaan gerbong khusus wanita telah terciptanya suasana transportasi yang ramah perempuan namun hanya tersedia dua gerbong, hal ini sangat tidak sebanding dengan jumlah penumpang perempuan. Dan belum mencerminkan kota ramah perempuan seperti pemikiran Kevin Lynch dan UN Women Habitat fo a better urban future.

Rail Transportaion is one of the many modes of public transportation used by urban resident to run their daily lives. PT KAI Commuter Jabodetabek established policies about ?Special Coaches Woman? to avoid violence and sexual harassment. The objective this study is to analyze the condition and situation of "Special Coaches Woman". The approach used in this study was qualitative, with in-depth interviews.
The results showed that the policy for special coaches women can create an atmosphere of friendly transportation for women, but with only two special coaches for women provided by the PT KAI this situation is for more than enough and expeded by Kevin Lynch is "good city form" and "UN Women Habitat fo a better urban future".
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Febrianto
"Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji variabel-variabel yang mempengaruhi kepercayaan peserta didik dalam menggunakan fasilitas transportasi kota, yang disediakan khusus oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaitu bus sekolah, yang diharapkan menjadi contoh transportasi layak dan ramah bagi peserta didik untuk berangkat dan pulang sekolah, ditengah keterbatasan kualitas pelayanan yang diberikan angkutan umum lainnya.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif menggunakan metodologi penelitian survey kuesioner, dengan responden peserta didik dari berbagai tingkatan kelas sekolah.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 4 (empat) variabel yang mempengaruhi tingkat kepercayaan peserta didik yaitu keselamatan, keamanan, aksesibilitas dan kenyamanan. Variabel yang memberikan pengaruh signifikan dalam pembentukan tingkat kepercayaan peserta didik adalah variabel aksesibilitas dan kenyamanan.

This study is dedicated to analyze variables, which influenced school tuition to use the urban transportation facilities, which provided specifically by Local Government of DKI Jakarta which is Bus Sekolah, Which is expected to be an example of transportation for school tuition of viable and friendly to go and return from school, despite limitation of quality service rendered by other public transportation.
The kind of research done is quantitative research; using research methodology survey questionnaire, with respondents from the student tuition on various levels school classes.
From the research seen that there are four variables That influences the level of trust school tuition; namely of peace offerings, security, the accessibility and comfort. Variables that provide significant influence in the formation of the level of trust school tuition are accessibility and comfort.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ristiarini
"Tesis ini membahas strategi penduduk miskin kota, dalam hal ini pengangkut dan pengumpul sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), dalam memperoleh penghasilan, berdasarkan Konsep Urban Lifelihood dari Carole Rakodi. Konsep ini mengkaji modal-modal yang diperkenalkan oleh Rakodi sebagai Pentagon Aset, yaitu : modal manusia, modal fisik, modal alam, modal sosial dan modal keuangan. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian kualitatif melalui metode advokasi dan parsipatoris. Hasilnya adalah bahwa untuk modal sosial dan manusia para pengangkut dan pemungut sampah cukup kuat, sedangkan untuk modal alam berupa keterbatasan lahan lemah, modal fisik berupa alat-alat produksi, rumah dan fasilitas lainnya juga lemah dan modal keuangan berupa layanan finansial juga lemah, sehingga para pengangkut dan pengumpul sampah ini terlibat dalam sistem patronisasi dan sistem ijon tarikan sampah. Diperlukan perencanaan sistem pengelolaan sampah permukiman yang menyeluruh yang juga melibatkan kaum miskin kota sebagai pelaku utama pengelola sampah permukiman. Juga aturan dan perundang-undangan mengenai mekanisme, pengoperasian dan formalisasi profesi para pengangkut dan pengumpul sampah yang semula informal menjadi formal, sehingga mereka dapat merasakan bantuan-bantuan dan layanan serta akses terhadap modal alam (tanah) fisik (alat produksi, rumah dan fasilitas lainnya), serta modal keuangan (pinjaman dan bantuan modal serta fasilitas tabungan untuk perencanaan masa depan).

This thesis is focus on urban poor strategy, whichs is the waste pickers and collectors at intermediate transfer facility of solid waste; as urban poor lifelihood strategy based on sustainable lifelihood approach for urban poor introduced by Carole Rakodi. This concept is analyze assets who introduced bay Rakodi, as Pentagon Assets, which is : Man, Physical, Natural, Social and Finance. The reasearch is based on qualitative reasearch through a method of advocacy and parsipatoris. The result is that to social capital and human beings for the waste pickers and collector are strong enough `, while for capital nature in the form of limited land is weak, Physical capital in the form of the means of production, the house and other facilities are also weak, and financial capital in the form of financial services is also weak, so this waste pickers and collectors comunitiy involves in the patronage and ijon system. Planning system required waste management comprehensive settlement and that involve the poor the city as a leading perpetrator of waste management settlement. And also the mechanism of the law, and formalisation of the the waste pickers and collectors profession who was initially informal be formal. So that they can sense the grants and services and access to capital nature (the ground) physical (a means of production , the house and other facilities) , financial and capital ( loans and capital assistance as well as saving facilities for planning future)."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Prawira Satrio Putra
"Permukiman kumuh sudah lama menjadi salah satu permasalahan di perkotaan, salah satunya di Jakarta. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan perbaikan permukiman melalui Program Kampung Deret yang saat ini tengah dilakukan di Jakarta. Salah satu lokasi pembangunan Program Kampung Deret ialah di Kampung Petogogan, Jakarta Selatan. Dalam penelitian ini menggunakan metode Studi Kasus dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis aspek utama dari Program Kampung Deret serta mengkaji dampak pembangunan Program tersebut bagi warga Kampung Petogogan.
Dari hasil pembangunan Kampung Deret Petogogan, aspek utama yang menjadi tujuan perbaikan dalam Program Kampung Deret, yaitu aspek fisik bangunan dan ketersediaan PSU. Dengan kondisi permukiman yang ada saat ini membuat warga lebih merasa nyaman. Namun beberapa kebiasaan buruk masih dilakukan oleh warga yang kedepannya dapat berdampak negatif terhadap kondisi permukiman saat ini. Sehingga perlu adanya sosialisasi dan pembinaan serta kontrol dari Pemerintah pasca pembangunan, Agar hasil dari pembangunan Program Kampung Deret dapat bertahan hingga kedepannya.

Slums have long been one a problem in urban areas, including Jakarta. Various attempts have been made to overcome this issue, one is through housing improvement called Kampung Deret Program that is currently being conducted in Jakarta. One site that has done this program is Kampung Petogogan, South Jakarta. This research uses qualitative approach as the case study method to analyze the main aspects of the program as well as assessing the impacts of the program on the residents of Kampung Petogogan.
From the results of the Kampung Deret Petogogan development, the main aspect, which is the goal of improvement in Kampung Deret Program, is the physical aspect of the building and the availability of public infrastructure, facilities and utillities. The current settlement conditions make the people feel more comfortable. However, the residents? bad habits could adversely affect the condition of the settlement in the future. Therefore, socialization, supervision and control by the government after the development are much needed so that the results of Kampung Deret development program can last until the future.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Septa
"Tesis ini membahas mengenai pentingnya Ruang Terbuka Hijau RTH bagi masyarakat kota sehingga keberadaannya perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Masalah di beberapa kota besar di Indonesia seperti DKI Jakarta, ketersediaan RTH sangat minim dikarenakan banyak terjadi konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun guna memenuhi kebutuhan penduduk. RTH di DKI Jakarta sampai dengan akhir 2015 tercatat hanya 9,98 dari 30 yang seharusnya disediakan menurut UU No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. Salah satu upaya untuk meningkatkan luasan RTH dengan membangun RTH publik di kawasan Kanal Banjir Timur Kec. Duren Sawit Jakarta Timur. Selain meningkatkan luasan RTH, RTH publik tersebut memberikan manfaat secara ekologis, ekonomi, estetika dan sosial bagi masyarakat. Sedangkan ditinjau dari kriteria ruang publik menurut Stephen Carr 1992 yaitu responsive, democratif dan meaningfull menunjukan kualitas RTH tersebut baik sebagai ruang publik menurut masyarakat. Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kawasan sempadan sungai/kanal berpotensi dibangun sebagai RTH publik yang bermanfaat bagi masyarakat. Khusus bagi DKI Jakarta, jenis RTH publik di kawasan sungai/kanal sangat berpotensi meningkatkan luasan RTH, mengingat kondisi wilayah DKI Jakarta yang dilalui oleh 13 sungai dan 2 kanal besar Barat dan Timur . Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode campuran yaitu kualitatif dan kuantitatif.

This thesis discusses about the importance of public Green Open Space GOS for the city so that its existence need to be considered and improved. Problems in several major cities in Indonesia such as Jakarta, the availability of GOS was limited because most of the conversion case of open space into land use to meet the needs of the population. Until the end of 2015, there were only 9.98 GOS in Jakarta of 30 should be provided according to Law No. 26 Year 2007 on spatial planning regulation. One of the way to increase availability of GOS by build the public GOS on the East Flood Canal area in Duren Sawit sub district East Jakarta. In addition to increasing the GOS area, the public GOS provides ecological, economic, aesthetic, and social benefit for the community. Based on criteria of public space by Stephen Carr 1992 which is responsive, democratif and meaningfull, showing the quality of the GOS as a public space are good according to community. Therefore, based on the research, it can be concluded that the border river canal area could potentially be built as a public GOS that give benefit for people. Especially for Jakarta, the type of public GOS in the area of the river canal is potentially increase the green space area, considering the conditions of Jakarta area crossed by 13 rivers and two large canals West and East. This study used a descriptive approach with mixed methods are qualitative and quantitative.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Wulan Sari
"Kawasan Manggarai adalah lingkungan tersibuk di Jakarta karena adanya pemukiman dan fasilitas publik. Tulisan ini adalah untuk menganalisis keamanan dan kenyamanan jalur pedestrian di daerah Manggarai berdasarkan persepsi pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif melalui kuesioner kepada responden yang benar-benar dan berpotensi menggunakan jalur pejalan kaki dan didukung oleh observasi dan dokumentasi. Temuan menunjukkan bahwa hampir semua area jalur pejalan kaki membuat pejalan kaki merasa tidak aman, dan ketika berpapasan dengan kendaraan bermotor yang dianggap sebagai faktor yang berhubungan dengan infrastruktur untuk faktor keamananan. Pejalan kaki merasakan kehadiran pedagang kaki lima sebagai aspek kenyamanan berdasarkan fasilitas jalur pejalan kaki.

Manggarai area is the busiest zone in Jakarta due to the presence of densely populated settlements and transport facilities. This study is to analyze the safety and comfort of pedestrian pathway in Manggarai area based on the perception of pedestrians. This research uses a quantitative research design through questionnaire to the respondents who actually and potentially utilize the pedestrian path as well as supported by observation, and documentation. That almost all the pedestrian paths areas make pedestrians feel threatened whereas pedestrians occur when they are feeling threatened by the passage of motor vehicles in pedestrian pathways. Besides that, the pedestrians perceive that the presence of street foods that interfere with pedestrian paths.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library