Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sintya Puspitarini
"Komitmen organisasi terus mendapat perhatian yang besar baik dari pihak ilmuwan maupun praktisi. Alasan utama dari perhatian yang begitu besar adalah karena komitmen organisasi dipersepsi sebagai sikap yang dapat memprediksi turnover secara lebih baik dari sikap kerja lainnya, seperti job satisfaction (Cohen, 1992). Peneliti menduga komitmen organisasi memiliki korelasi dengan mentoring atasan, terutama spesifik pada Generasi Y. Generasi Y memiliki karakteristik khusus yang mungkin dapat memengaruhi persepsi mentoring atasan, seperti menyukai pengembangan karir yang cepat (D`Netto dan Ahmed, 2012). Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif yang signifikan antara mentoring atasan dan komitmen organisasi pada dimensi afektif dan normatif, namun tidak pada dimensi kontinuan.

Organizational commitment is getting huge attention both from researcher and practitioner. The major reason is because it can predict turnover better than other work attitudes, such as job satisfaction (Cohen, 1992). Researcher assume organizational commitment has a positive and significant correlation with supervisory mentoring, specifically to Generation Y population. Generation Y`s characteristic, such as value career development (D`Netto dan Ahmed, 2012), could enhance the importance of supervisory mentoring in Generation Y. This study revealed there is a positive and significant correlation between supervisory mentoring and organizational commitment, on affective and normative commitment, but not on continuance commitment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Gede Windhu Sancaya
"Cerita Sam Pek Erg Tay (selanjutnya disingkat SPET) di Bali dikenal dengan nama Geguritan Sampik. Geguritan Sampik (selanjutnya disingkat GGS) yang diteliti ini ditulis dalam bahasa dan aksara Bali pada tahun 1915, dan digubah dengan menggunakan tembang-tembang macapat, yaitu suatu bentuk metra dan prosodi yang khas, yang dapat ditemukan baik di Jawa, Madura, Sunda, Bali, maupun Lombok.
Cerita SPET merupakan salah satu karya sastra Cina yang popular di tanah air kita untuk masa lebih dari satu abad lamanya (Abadi, 1994:xii). Kepopulerannya tidak terbatas di Cina saja (Ah Ving, 1956:3 ; Prijono, 195623 ; Kwee, 1977:224 ; Lubis, 1989: 225), tetapi juga meresap sampai kalangan orang-orang bumiputera, khususnya dikalangan kelompok etnis Jawa, Betawi, dan Bali (Abadi, 1990:xii), juga Madura (Detomo, 1987). Hal ini terbukti dari akulturasi kisah ini dalam ludruk dan ketoprak di Jawa, drama, tari dan tembang macapat di Bali (Kwee, 1977:225 ; Abadi, 1994:xii) dan juga drama gong (Agastia, 1979).
Abadi mengatakan bahwa sejak saduran Boen, Sing Hoo pada tahun 1885 hingga sekarang telah ada tidak kurang dari sepuluh judul buku serupa (3.994:xii), bahkan mungkin lebih. Saduran Boerr Sing Hoo merupakan saduran pertama cerita SPET dari bahasa Cina ke dalam bahasa Melayu (Nio, 1962 ; Suryadinata. 1988:105 ; Salmon, 1985 dan 1987:429). Dari saduran Boen Sing Hoo itulah GGS digubah, seperti halnya Serat Ing Tay dalam bahasa Jawa.

The Serat Ing Tay of 1902 mentions that, is based on a Malay source, and the Balinese Sampik Ingtai of 1915 opens with a stanza in Malay before switching to Balinese, thereby also suggesting a Malay source for the work (Quinn, 1987:535
Dilihat dari panjang cerita, struktur alur, dan motif-motifnya, terdapat kesejajaran antara GGS dengan cerita SPET saduran Boen Sing Hoo tersebut.
Menurut Tjan Tjoe Siam, cerita SPET ini sudah mulai terkenal (di Cina) pada abad keempat Masehi. Mula-mula berupa cerita lisan yang diceritakan turun-temurun, lambat laun cerita tersebut muncul dengan berbagai redaksi atau bentuk, baik dalam bentuk buku, sandiwara maupun film (Prijono, 1956:5 ; Abadi, I990:X). Seperti.lazimnya ceritacerita rakyat, kisah ini anonim dan mempunyai beberapa versi (Abadi, 1990:x). Selain dalam bahasa Melayu, Jawa, Madura, dan Indonesia, salah satu versinya ditemukan juga dalam bahasa Bali, baik dalam bentuk manuskrip (lontar) maupun dalam bentuk seni pertunjukan."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library