Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Bambang Yosmar Rianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yusrizal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Nurholis
"ABSTRAK
Dalam setiap pekerjaan pembangunan penyelidikan tanah merupakan pekerjaan pendahuluan yang sangat penting. Penyelidikan tanah dilakukan untuk menentukan parameter-parameter tanah yang salah satunya mencari kekuatan geser tanah yang diuji.
Keruntuhan pada bangunan biasanya merupakan keruntuhan yang diakibatkan oleh geser. Penyebabnya adalah adanya gelinciran antara 2 permukaan, sehingga kekuatan tanah sebagai penyangga bangunan adalah kekuatan gesernya.
Untuk mengetahui karakteristik tanah dilakukan serangkaian pengujian di laboratorium. Contoh tanah yang diambil di lapangan diteliti di laboratorium meliputi uji sifat fisik (index properties) dan beberapa uji sifat teknik (engineering properties) dengan membuat suatu kondisi tertentu. Pada penelitian ini yang akan dilakukan adalah mencari kekuatan geser tanah pada kondisi tak terkonsolidasi tak terdrainasi dengan contoh tanah dibuat terganggu dengan pemadatan pada beberapa macam kondisi kadar air yang berlainan. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teori Mohr-Coulomb dengan parameter kekuatan geser tanah c (nilai kohesivitas tanah) dan f (sudut_tahanan geser tanah) yang didapat dari uji triaksial UU.
Dari hasil pengujian dibuat korelasi antara kekuatan geser tanah tak terdrainasi dengan kadar air pemadatan tanah dan dilakukan pembandingan dengan penyelidikan-penyelidikan sebelumnya.

"
2001
S34791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ma`mun
"Ketahanan tanah terhadap keruntuhan geser (shear failure) merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh suatu pondasi sebagai bagian akhir dari struktur yang menahan beban bangunan di atasnya. Perubahan kekuatan tanah yang terjadi di lapangan dapat dipengaruhi akibat adanya perubahan tekanan air pori dan tekanan air pori mempengaruhi besarnya tegangan efektf tanah, karena tegangan geser hanya dapat ditahan oleh tegangan-tegangan partikel padatnya maka perlu adanya suatu perlakuan khusus agar kekuatan tanah akibat perubahan tekanan air pori ini dapat ditingkatkan.
Secara umum tanah lempung lunak adalah suatu jenis tanah kohesif yang memiliki daya dukung yang rendah dan banyak terdapat pada daerah kota yang dipengaruhi pasang surut-air laut seperti daerah Ancol-Jakarta Utara. Peningkatan kestabilan tanah lempung lunak sebagai pendukung suatu konstruksi bangunan sipil khususnya konstruksi jalan raya {subgrade) dapat dilakukan dengan berbagai metode misalnya dengan compaction (pemadatan) atau pencampuran dengan bahan lain seperti semen, kapur , dan zat kimia lainya.
Mempercepat proses konsolidasi adalah salah satu metode untuk mempercepat peningkatan kekuatan geser tanah, kemudian dengan mengkondisikan tanah dalam kondisi terdrainasi diharapkan terdapat peningkatan kekuatan geser tanah. Pada penelitian ini digunakan metode pemberian pembebanan tambahan (pre loading) sebesar 2x (dua kali) beban yang akan bekeija dilapangan yang diberikan pada saat test konsolidasi, dilanjutkan dengan test triaxial menggunakan Instrumen manual mesin triaxial type 1496 LA - 100V dalam kondisi consolidated drained (CD) yaitu kondisi terkonsolidasi dan terdrainasi dimana tanah dikonsolidasikan teriebih dahulu kemudian pada saat kompresi diberikan tegangan aksial dengan kontrol kecepatan pembebanan ,pemberian tegangan axial dilakukan dengan kecepatan pembebanan yang sangat lambat agar tekanan pori tetap (? ? 0) dan air dalam sampel dibiarkan mengalir keluar. Pada setiap contoh tanah ketika kompresi diberikan tekanan isotropis yang berbeda-beda (?3_ = 50 ,75 dan 100 kPa).
Contoh tanah yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah lempung lunak daerah Ancol-Jakarta Utara tepatnya jalan R.E Martadinata, jenis tanah seperti ini banyak kita jumpai pada daerah yang dipengamhi oleh pasang surut air laut dimana pada dareah ini konstruksi jalan raya mengalami kegagalan pondasi akibat keruntuhan geser dan penurunan badan jalan setelah dioperasikan.
Analisa yang digunakan pada penelitian ini yaitu pertama menggunakan kriteria keruntuhan Mohr- Coulumb, akan didapat parameter kekuatan geser tanah yaitu : c (cohesi ) dan ? (sudut geser dalam) yang dibandingkan dengan data test UU , yang kedua menggunakan metode analisa lintasan tegangan untuk menganalisa kekuatan tanah yang terjadi dimasa lalu , sekarang dan masa yang akan datang.
Dari hasil uji triaxial yang dilakukan akan didapat gambaran mengenai hubungan antara regangan, tegangan dan volume spesifik. Selanjutnya dari parameter-parameter yang didapat, dianalisa apakah sudah menunjukan perubahan kekuatan geser yang menguntungkan atau mungkin terdapat keanehan yang perlu diteliti lebih lanjut dengan mengacu pada referensi yang ada sehingga interpretasi yang dilakukan tidak keluar dari kontek yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Misfa
"Pondasi tiang bor merupakan salah satu alternatif pondasi dalam yang banyak dan umum digunakan untuk menyokong bangunan bertingkat tinggi terutama di daerah yang telah padat dengan bangunan. Kelebihan tiang bor dibandingkan tiang lainnya adalah penurunan pada permukaan tanah sangat kecil, metoda konstruksi tidak mengganggu telinga, amat mungkin menembus lapisan batuan atau gravel dan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.
Penggunaan tiang bor lebih dari satu tiang pada satu pile cap dikarenakan beban yang dipikul oleh pondasi Iebih dari daya dukung satu tiang bor. Beberapa tiang diatur berjajar membentuk grup tiang dengan memperhatikan faktor eiisiensi yang sangat mempengaruhi daya dul-mug ijin grup tiang bor, yang nilainya didapat dari daya dukung grup tiang dibandingkan dengan jumlah daya dukung tiang tunggal.
Dalam melakukan analisis kelompok tiang bor pada proyek ini pertama-tama dilakukan pengumpulan data dan permasalahazmya. Setelah pennasalahannya dideiinisikan dengan jelas, dikembangkan dengan tinjauan kepustakaau dilakukan analisis kasus terhadap daya dukung dan penurunan tiang. Dari analisis kasus yang ada dibandingkan dengan hasil loading test dan desain yang ada disiapkan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dan diajukan sebagai rekomendasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanrivo
"Depok adalah kota dengan kemajuan yang besar pada beberapa tahun belakangan ini. Pertumbuhan populasi yang besar telah memaksa kota ini untuk membenahi dirinya dengan prasarana yang lebih baik. Sebagian dari prasarana-prasarana ini adalah jalan dengan perkerasan beton di Jl. Margonda, beberapa fasilitas pendidikan, dan bangunan fasilitas umum lainnya.
Sebagaimana kita tahu bahwa gedung-gedung yang akan dibangun itu akan berdiri di atas suatu struktur tanah. Sebelum suatu gedung dibangun, maka terlebih dahulu dilakukan pekerjaan soil investigation (pekerjaan investigasi tanah) untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan teknik (physical properties and engineering properties) tanah. Sehingga dari hasil analisa dapat ditentukan metode yang tepat dan jenis struktur pondasi yang cocok untuk dibangun di atasnya. Jika tanah di bawahnya mempunyai daya dukung yang tinggi maka cukup dipakai pondasi dangkal dan sebaliknya sehingga dapat dibuat pondasi yang aman dan ekonomis. Kalau keadaan tanahnya kurang baik dilakukan usaha untuk memperbaikinya. Salah satu usaha perbaikan tanah yang akan dibahas pada tulisan ini adalah "preloading".
Preloading merupakan salah satu cara perbaikan tanah, yaitu dengan pemberian pembebanan awal sebelum tanah itu dibebani dengan beban struktur, dimana nantinya beban struktur tidak melebihi besarnya pembebanan awal. Penelitian ini akan melihat pengaruh pemberian prapembebanan dengan nilai OCR 1 pada tanah lempung Depok terhadap parameter-parameter kekuatan geser tanah yang dalam hal ini adalah harga c dan ? (kohesi dan sudut tahanan geser) dengan menggunakan uji Triaksial C.U.
Proses prealoading disini terkait dengan proses konsolidasi. Tanah yang telah mengalami proses konsolidasi lalu diuji kekuatan geser dan parameter-parameter kekuatan gesernya dengan test Triaksial C.U. Di sini contoh diuji dengan tegangan-tegangan yang terdapat ke segala arah dimana drinasi diperbolehkan terjadi. Pada saat diberikan tegangan normal, pada sample diizinkannya pengaliran air. Tegangan normal ini bekerja hingga konsolidasi selesai yaitu tidak terjadi lagi penurunan contoh tanah. Kemudian jalannya air dari elemen uji ditutup dan diberi tegangan geser secara "undrained". Sehingga percobaan ini diperoleh nilai tegangan total dan efektif dari tanah.
Tanah ini nantinya akan diuji sifat fisik dan tekniknya yang akan dilakukan di laboratorium. Pengambilan sample tanah lempung tak terganggu dilakukan dengan cara handbor yang berlokasi pada dua tempat yaitu pada lahan rencana gedung laboratorium jurusan Sipil II dan pada lahan proyek pembangunan gedung H Fakultas Psikologi UI pada titik bor dengan kedalaman 2.5 - 3.0 m. Pengujian di laboratorium akan meliputi, kadar air, specific gravity, nilai batas Attenberg (yang terdiri dari Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit), analisa ukuran butiran, test Konsolidasi, test Triaksial (C.U).
Dengan mengetahui sifat fisik dan teknik tanah, seperti penyebaran ukuran butiran, kekuatan geser dan lain sebagainya, prinsip mekanika tanah dapat diaplikasikan dalam masalah perencanaan daya dukung pondasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putro Wijayanto
"Konsolidasi memegang andil yang cukup besar dalam analisa penurunan yang terjadi. Berdasarkan teori Terzaghi (1943) tanah dikondisikan jenuh dalam tes konsolidasi yang dilakukan di laboratorium, kenyataan di lapangan tanah tersebut tidak berada dalam keadaan demikian. Sayangnya untuk pengujian tanah tidak jenuh dibutuhkan peralatan yang lebih kompleks karena diperlukan peralatan tambahan yang dapat mengukur tekanan udara pori yang terjadi selama proses konsolidasi. Dengan alat Sel Rowe yang mempunyai kemampuan untuk mencatat tekanan air pori yang terjadi selama proses konsolidasi berlangsung, disimulasikan empat tingkat kejenuhan yang berbeda, tingkat kejenuhan ini ditunjukkan oleh nilai B yang merupakan rasio perbandingan perubahan tekanan air pori dan perubahan tekanan sel yang diberikan, yaitu 1; 0,8; 0,6; 0,5. Analisa-analisa yang dilakukan merujuk kepada perubahan-perubahan tekanan air pori yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat kejenuhan tanah lempung (BB).

Consolidation has a big role in the settlement analysis that will occur. Based on the Terzaghi theory (1943) soil sample is made in saturated condition in the laboratory test of consolidation, but the existing condition shows that the soil is not in that expected condition. Unfortunately, for testing the unsaturated soil sample needs more complex equipment because a tool to measure the pore air pressure along the consolidation process should be added on. By using the Rowe Cell that has ability to record the pore water pressure that happens along the consolidation process, four different degree of saturation are simulated. These degree of saturation are showed by B value that a comparison ratio between the pore water pressure change and the given cell pressure change, that are 1, 0.8, 0.6, 0.5. The analyses of this thesis due to the pore water changes that happen. The results show that the lower the degree of saturation of clay (BBv, value become bigger, while the Cc value is smaller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Muning Hardini
"Permasalahan yang timbul akibat pembebanan pada lapisan tanah lunak adalah kompresibilitas yang tinggi dan kekuatan geser rendah. Untuk mengatasinya dapat dilakukan perbaikan tanah antara lain metode preloading. Preloading adalah pemberian beban awal pada lapisan tanah sebelum beban konstruksi bekerja di atasnya. Besar preloading yang diberikan pada percobaan ini adalah pc + ?p, dengan ?p sebesar 50 kPa. Untuk mengetahui nilai kompresibilitas akibat preloading dilakukan dengan uji konsolidasi menggunakan alat oedometer. Adapun prosesnya adalah mula-mula tanah diuji dibebani secara bertahap hingga mencapai beban preloading. Setelah tanah terkompresi, beban preloading kemudian dikurangi sampai nol. Kemudian tanah diuji, dibebani kembali seperti proses konsolidasi biasa sampai beban maksimum. Sedangkan untuk mengetahui kekuatan gesernya dilakukan dengan uji triaksial terkonsolidasi terdrainasi, besarnya beban preloading pada uji triaksial terkondolidasi terdrainasi prinsipnya sama dengan uji tanpa preloading, perbedaannya hanya pada tahap konsolidasi, dimana tegangan sel yang diberikan pada tahap ini sebesar beban preloading, dan setelah dikonsolidasi tegangan sel diturunkan sesuai keadaan awalnya dan didiamkan selama 24 jam sebelum dikompresi. Hasil dari uji yang dilakukan menunjukkan bahwa kompresibilitas tanah setelah di preloading akan menjadi lebih kecil. Penurunan nilai kompresibilitas tanah untuk beban lebih kecil dari beban preloading menunjukkan bahwa nilai Cc yang berubah menjadi Cr. Sehingga penurunan konsolidasi setelah pemberian beban preloading akan jauh lebih kecil. Berdasarkan hasil uji triaksial konsolidasi terdrainasi, pengaruh preloading menunjukkan adanya peningkatan parameter kekuatan geser tanah yaitu pada nilai kohesi dan sudut geser terdrainasi (cd dan _d)

High compressibily and low shear strength are two problems that caused by giving load to I soft soil clay. One of the soil improvement methods to solve those problems is preloading method. Preloading means giving early load to soil layer before construction load work. Preloading load gives on this experiment is pc + ?p, with ?p given 50 kPa. consolidation test using oedometer is done to find compressibility value caused by preloading. First process I begin by giving gradually load until it reach preloading load. Then preloading load is being ' reduced to zero value. After that sample being loaded again the same as common consolidation process till maximum load. To find the shear strength of preloading is done by consolidation drained triaxial test, with same preloading load given in consolidation test. Actually, preloading ! test on consolidation drained test have the same princip like without preloading, with the difference on consolidated step, where the given cell pressure on this stage equal to preloading load, and after being consolidated, cell pressure is being reduced till its early condition, then keep it still for 24 hours before being compressed. Final result value from the test shows that soil compressibility after preloading would ; become much smaller. Degradation value soil compressibility for smaller load than preloading i load shows that Cc value turns to Cr value. According to triaxial consolidation drained test, the preloading caused the value of strength shear parameters increase, that parameter are cohesion and shear strength shear (cd and _d)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Inti Widi Astuti
"Tanah dapat mengalami perubahan kondisi dari keadaan tidak jenuh menjadi jenuh atau sebaliknya. Perubahan ini akan mengakibatkan nilai kekuatan geser tanah berubah. Perubahan besarnya kekuatan geser tanah dapat diketahui dengan membandingkan hasil parameter kekuatan geser tanah yaitu kohesi dan sudut geser berdasarkan pengujian dengan alat triaksial tak terkonsolidasi tak terdrainasi yang dilakukan dalam kondisi tidak jenuh dan jenuh. Uji dilakukan terhadap tanah lempung F. Psikologi, UI dan Bekasi, untuk mengetahui besarnya pengaruh penjenuhan terhadap parameter kekuatan geser tanah.
Uji triaksial tak terkonsolidasi tak terdrainasi pada kondisi tidak jenuh hanya dilakukan dalam satu tahap yaitu kompresi dan tidak dilakukan pengukuran tekanan air pori. Sedangkan untuk kondisi jenuh dilakukan dalam 2 tahap yaitu saturasi dan kompresi dimana pada tahap kompresi dilakukan pengukuran tekanan air pori. Untuk kondisi tidak jenuh, hasil yang didapat merupakan besarnya nilai kohesi dan sudut geser total saja. Dan kondisi jenuh, hasil yang diperoleh merupakan nilai kohesi dan sudut geser total dan efektif.
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa kohesi tanah dalam kondisi jenuh lebih besar daripada kondisi tidak jenuh sedangkan sudut gesernya jauh lebih kecil dari kondisi tidak jenuh. Untuk tanah F. Psikologi UI perubahan pada nilai sudut geser beserta kohesi lebih sensitif terhadap perubahan kondisi yaitu dari tidak jenuh menjadi jenuh. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi tanah Bekasi yang derajat kejenuhan tanahnya lebih besar daripada tanah F. Psikologi, karena untuk tanah yang derajat kejenuhannya makin tinggi maka penambahan air semakin tidak mempengaruhi perubahan kekuatan gesernya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Sriyanto
"Semakin terbatasnya lahan dan mahalnya harga tanah di lokasi-lokasi strategis di kota-kota besar seperti di Jakarta ini, mengakibatkan dibangunnya gedunggedung tinggi untuk memanfaatkan semaksimal mungkin lahan yang ada dan semakin tinggi suatu gedung dibangun, akan semakin Was Pula kebutuhan parkir yang harus disediakan. Untuk memenuhi kebutuhan parkir tersebut basemen merupakan altematif penyelesaian yang tidak dapat dihindarkan, walaupun dalam pelaksanaanya sering kali menimbulkan berbagai macam masalah. Kebutuhan basemen yang Was dan dalam, kondisi tanah yang lunak, letak tanah keras yang relatif dalam dari permukaan tanah dan muka air tanah yang relatif tinggi membutuhkan penanganan tersendiri dalam pelaksanaannya. Masalah utama yang sering dihadapi adalah adanya bangunan-bangunan tinggi di sekitamya sehingga dibutuhkan stru.ktur dinding penahan tanah dan penunjangnya yang kokoh, karena dalam pelaksanaan galian basemen pada suatu proyek pada prinsipnya harus menjaga stabilitas tanah yang artinya tidak diperbolehkan adanya pergeseran, pergerakan ataupun deformasi tak terduga pada gedung-gedung di sekitarnya yang dapat mengakibatkan keretakan atau krusakan bahkan keruntuhan gedung tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, digtinakan dinding diafragma yang merupakan dinding beton bertulang yang umumnya dicor secara in-situ dan terns menerus sepanjang tepi galian yang direncanakan, setelah terlebih dahulu dipersiapkan lobang berbentuk jalur memanjang sampai kedalaman yang direncanakan serta dipersiapkan juga baja tulangannya yang umumnya berbentuk kurungan. Walaupun dinding diafragma bukan merupakan hal Baru tetapi dianggap sebagai dinding penahan tanah yang merupakan system yang tepat untuk kondisi seperti tersebut di atas dibandingkan dengan turap beton, turap Baja ataupun bored pile menerus 1 soldier pile. Sasaran dalam penelitian pada proyek Pembangunan Gedung Teater Besar Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marcuki yang berlokasi di R. Mini Raya No. 73 - Jakarta ini akan dibahas khususnya mengenai analisa stabilitas dinding diafragma sebagai dinding penahan tanah untuk mendapatkan suatu struktur yang kuat, aman dan ekonomis sesuai dengan fungsinya yaitu menjaga stabilitas bangunan yang berdekatan dengan lokasi proyek tersebut. Dinding penahan tanah yang digunakan pada proyek tersebut terdapat dua jenis yaitu sheet pile beton yang digunakan sebagai dinding penahan tanah untuk lokasi yang relatif jauh dari gedung bertingkat sehingga beban yang ditahan relatif kecil dan dinding diafragma yang digunakan sebagai dinding penahan tanah yang dekat dengan gedung Planetarium Jakarta karena menahan beban yang relatif besar. Pengguna n dua jenis dinding penahan tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan efisiensi biaya pelaksanaan dengan menyesuaikan pembebanan yang tedadi, karena bagaimanapun biaya merupakan komponen terpenting dalam pelaksanaan proyek dan merupakan sumber Jaya yang terbatas jwnlahnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>