Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 9 Document(s) match with the query
cover
Amy Risky Aprillia
"Perkembangan zaman tidak memberikan banyak perubahan tentang konsepsi masyarakat mengenai seks dan gender. Laki-laki dan perempuan hanya dikelompokkan melalui karakteristik maskulin dan feminin. Konsepsi gender ini terus dilanggengkan melalui nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun temurun dalam masyarakat. Penelitian ini melihat bagaimana penggambaran karakter perempuan pada anime dapat dijadikan alat analisis sebagai cerminan dari masyarakat itu sendiri. Bukan hanya itu, anime juga dapat dijadikan sebagai media resistensi yang menunjukkan agensi penciptanya. Penelitian ini berfokus pada bagaimana Hayao Miyazaki sebagai salah seorang sutradara Studio Ghibli mengkonstruksikan karakter perempuan.. Melalui konstruksi ini akan dapat dilihat pula bagaimana bentuk relasi, peran gender, dan agensi dari Hayao Miyazaki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif: studi kasus dan studi kajian pustaka dengan mengaitkannya pada konsep-konsep antropologi terutama antropologi gender. Data diperoleh melalui ketiga filmnya yang berjudul Nausicaa of the Valley of the Wind, Princess Mononoke, dan Spirited Away. Hasil penelitian memperlihatkan bagaimana Miyazaki mengonstruksi karakter perempuan yang bertolak belakang dengan apa yang sering diperlihatkan dari produksi film lainnya. Miyazaki menciptakan karakter perempuan yang pemberani dan tangguh melalui kepemimpinan perempuan.

The development of modern era doesn't change much of people's conceptions of sex and gender. Men and women are commonly characterized as masculine and feminine. This dichotomization is perpetuated by culture and its people through values that live in society. This research is conducted to see how the portrayal of female character in anime can be used as analytical tool that reflects society itself. Not only that, anime is also meant to be a perfect medium for resistance that expresses the existence of agency of its creators. This research will be focused on how Hayao Miyazaki as one of Studio Ghibli’s directors constructs the female characters. Through its portrayal, it will show the relation between gender, gender role, and agency of Hayao Miyazaki through his works. This research will be conducted with qualitative methods such as study case and literature study using key concepts of anthropology field, especially anthropology of gender. The data for this research is substantially acquired from Studio Ghibli works entitled Nausicaa of the Valley of the Wind, Princess Mononoke, and Spirited Away. According to the results, it is found how Miyazaki provides space for women empowerment. In contrast to other works of anime or manga, Miyazaki constructs, a rather uncanny kind of image, of how women should be; which makes her female characters become fearless and tough under women leadership.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regita Maffida Rusli
"Skripsi ini membahas mengenai variasi dan dinamika pilihan rasional Petani pengukur curah hujan di Indramayu, melalui proses pembelajaran agrometeorologi selama delapan tahun. Pembahasan mengenai pilihan rasional merujuk pada tindakan yang dilakukan dalam memilih varietas padi, mengolah lahan, dan menghadapi kondisi iklim. Selama delapan tahun belajar agrometeorologi, Petani pengukur curah hujan mengalami dinamika dalam menghadapi unintended consequences dari perubahan iklim. Hal tersebut memunculkan variasi pilihan rasional dalam menghadapi konsekuensi perubahan iklim. Tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan panen adalah dengan memilih varietas padi yang sesuai dengan kondisi iklim dan mengolah lahan dengan pertimbangan ekosistem yang dimiliki. Hal yang menarik dari tulisan ini ialah adanya perkembangan pengetahuan yang terjadi pada Petani pengukur curah hujan dalam menghadapi konsekuensi perubahan iklim, sehingga pilihan varietas menjadi dinamis. Pemilihan varietas sebagai tindakan antisipasi menghadapi perubahan iklim didasari pada rasionalitas individu dengan mempertimbangkan karakteristik varietas, kondisi ekosistem, kondisi iklim, dan hubungan sosial budaya.

This thesis examines the variations and dynamics of rational choice of Farmer Rainfall Observers in Indramayu, who has been learning agrometeorology for around eight years. The discussion of rational choice refers to the proceeding in selecting rice varieties, cultivating the field, and responding to climate condition. During eight years of learning agrometeorology, Farmer Rainfall Observers have dynamics experiences in responding the unintended consequences of climate change. The situation lead to the variation of rational choices in responding the climate change. The strategies for anticipate crop failure are choose the suitable rice varieties for climatic condition and cultivate the field with consideration of the ecosystem. Interestingly in this thesis is the development of knowledge that occur in Farmer Rainfall Observers to response the consequences of climate change, thus the choice of varieties becomes dynamics. The selection of rice varieties as an anticipate behavior to response climate change is based on the individual rationality, in considering the characteristic of rice varieties, ecosystem conditions, climatic conditions and socio-cultural relations."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Yulia
"Skripsi ini mengkaji tentang kepercayaan diri sebagai konsekuensi tidak sengaja dari pemelajaran dan implikasinya terhadap identitas petani di masyarakat. Kepercayaan diri dalam skripsi ini berkembang di dalam diri petani melalui nilai-nilai yang diinterpretasikan petani dan praktik-praktik di lahan yang berimplikasi pada kompetensi “baru” petani selama mengikuti kegiatan pemelajaran agrometeorologi. Kepercayaan diri yang secara tidak sengaja dipelajari oleh petani ternyata mengubah cara petani dalam mengonsepkan gambaran idealnya dan mengekspresikan identitasnya dalam konteks-konteks tertentu secara beragam. Skripsi ini menggunakan pendekatan situated learning dan identity performance untuk menjelaskan cara kepercayaan diri diinterpretasikan dan bekerja dalam situasi-situasi sosial tertentu.

This thesis examines self-esteem as an unintended consequence of learning and its implications for the identity of farmers in the community. The self-esteem in this thesis develops within the farmers through the values interpreted by the farmers and the practices in their field which have implications for the “new” competence of the farmers during the agrometeorological learning activities. The self-esteem learned by the farmers has changed the way they conceptualize their ideal image and express their identity in various contexts. This thesis uses situated learning and identity performance approaches to explain how self-esteem is interpreted and worked in many social situations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Manyania Putri
"Skripsi ini membahas mengenai beroperasinya Bank Sampah Sapta Pesona sebagai bagian dari Program Bank Sampah Pemerintah Kota Bekasi yang dilihat melalui perspektif kepengaturan. Kepengaturan dalam Bank Sampah Sapta Pesona tergambar melalui istilah-istilah teknis dalam serangkaian kegiatan yang tercipta melalui sosialisasi, pendampingan, penyetoran sampah, pelatihan, dan monitoring. Saya memberikan gambaran bagaimana pengurus dan nasabah Bank Sampah Sapta Pesona menjalani dan memaknai serangkaian kegiatan yang membentuk dan mengarahkan perilaku sekaligus membentuk self-government pada diri pengurus dan nasabah Bank Sampah Sapta Pesona. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam yang melibatkan Ketua RW, PKK, Pengurus bank sampah, Nasabah bank sampah, dan Bank Sampah Induk Patriot (BSIP) selaku aktor-aktor yang berperan dalam Bank Sampah Sapta Pesona. BSIP sebagai mitra Pemerintah Kota Bekasi mengatur pengurus Bank Sampah Sapta Pesona menjadi berpengetahuan agar dapat mengelola bank sampah sekaligus mengatur nasabah melalui kegiatan penyetoran sampah seperti, pengumpulan dan pemilahan sampah, penimbangan sampah, pencatatan timbangan sampah, dan pengambilan uang tabungan. Pengoperasian Bank Sampah Sapta Pesona membentuk kebiasaan pengurus dan nasabah dalam mengelola dan memanfaatkan sampah dari rumah masing-masing yang sebelumnya sampah dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna dan dibuang. Selain itu, kepengaturan Bank Sampah Sapta Pesona meningkatkan kesejahteraan pengurus dan nasabah yang diperlihatkan dengan bertambahnya pendapatan dari hasil menabung sampah dan meningkatnya kebersihan lingkungan di Perumahan Sapta Pesona. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kepengaturan dalam Bank Sampah Sapta Pesona menunjukan keberhasilan karena serangkaian kegiatan Bank Sampah Sapta Pesona menciptakan self-government dalam diri pengurus dan nasabah dalam menjalani perannya yang sejalan dengan kehendak Pemerintah Kota Bekasi.

This thesis discusses how the Sapta Pesona Waste Bank operates as part of the Bekasi Municipal Government Waste Bank Program which is seen from a governmentality perspective. The governmentality in the Sapta Pesona Waste Bank illustrated through technical terms a series of activities created through socialization, mentoring, waste depositing, training, and monitoring. I give an idea of how the administrators and customers of the Sapta Pesona Waste Bank undergo and interpret a series of activities that shape and direct behavior as well as form self-government in the Sapta Pesona Waste Bank administrators and customers. This research is qualitative one, with observation and in-depth interviews involving the neighborhood chief, PKK, waste bank administrators, waste bank customers, and Bank Sampah Induk Patriot (BSIP) as actors who play a role in Sapta Pesona Waste Bank. BSIP as a partner of the Bekasi Municipal Government regulates the administrators of Sapta Pesona Waste Bank to become knowledgeable that allows the administrators to manage waste banks as well as manage customers through waste deposit activities such as waste collection and sorting, waste weighing, recording of waste scales, and taking savings money. Operation of the Sapta Pesona Waste Bank forms the habits of administrators and customers in managing and utilizing waste from their homes, which before was considered useless and thrown away. In addition, the governmentality of the Sapta Pesona Waste Bank improves the welfare of the administrators and customers, which shows increasing income from saving waste and increasing environmental cleanliness at the Sapta Pesona Residential. Therefore, it can be concluded that the governmentality in the Sapta Pesona Waste Bank show success because a series of Sapta Pesona Waste Bank activities create self-government in the administrators and customers in carrying out their roles in line with the wishes of the Bekasi Municipal Government."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Imania
"Penelitian ini berfokus pada motivasi jemaat mengikuti paduan suara gereja. Data penelitian diperoleh menggunakan metode pengamatan terlibat dan wawancara mendalam dengan empat jemaat yang mengikuti dua atau lebih kelompok paduan suara yang ada di gereja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi-motivasi keempat jemaat beragam antara lain untuk mengurangi stress, mendalami kemampuan bermusik, menyalurkan bakat dan kesukaannya pada musik, dan untuk melayani. Motivasi-motivasi tersebut didorong adanya schema dalam pemikiran jemaat yang diturunkan dari keluarga dan gereja. Tidak hanya terbentuk karena faktor keluarga dan gereja, tetapi juga didasari pada pengalaman dan pemahaman musik jemaat.

This study focuses on members motivation to join in choir groups in the church. The research data was obtained using the participant observation method and in-depth interviews with four congregations that followed two or more choir groups in the church. The results showed that the motivation of the four members varied among others to reducing stress, exploring musical abilities, channeling their talents and fondness to music, and to serve. These motivations were formed because of schema in the thoughts of members who were derived from the family and the church. Not only formed due to family and church factors, but also based on the experience and understanding of the music of members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldo Herman
"Penelitian ini membahas mengenai salah satu tradisi yang berkembang hingga saat ini di Minangkabau, yaitu Baburu babi. Dalam skripsi ini, baburu babi bagi masyarakat Minangkabau secara umum dipahami sebagai cara untuk membasmi babi hutan yang dianggap sebagai hama ladang. Penelitian ini berfokus pada interaksi yang terjalin dalam tradisi baburu babi. Penelitian pada skripsi ini menggunakan pendekatan etnografi multispesies untuk memahami interaksi antara paburu, anjing paburu serta babi yang saling berkelindan dalam baburu babi. Interaksi interspesies dalam baburu babi terlihat dari beragam aspek mulai di Nagari hingga di Arena paburuan. Interaksi antar subjek dalam baburu babi dipahami sebagai suatu relasi multispesies dengan bentuk co-survival. Interaksi antar subjek dalam baburu babi menunjukkan adanya proses pertukaran intersubjektif, sehingga baburu babi dipahami sebagai tradisi yang melibatkan relasi multispesies dalam praktiknya. Interaksi yang berbentuk relasi multispesies ini juga berkaitan dengan lingkungannya. Praktik-praktik dalam baburu babi menunjukkan adanya proses penubuhan lanskap yang bersifat timbal balik. Fokus pada aspek interaksi yang terjalin dalam memberikan sudut pandang baru untuk memahami tradisi yang telah berlangsung dari lama ini, bahwa untuk memahami baburu babi penting ada penekanan pada praktik yang melibatkan relasi multispesies dengan lanskapnya dan tidak bisa semata-mata dipahami dalam perspektif adat yang lebih menekankan pada hal-hal simbolik.

This research will discuss one of the ongoing traditions in Minangkabau, namely Baburu Babi. In Minangkabau society, Baburu Babi in general is understood as a way to eradicate wild boars, which are considered as field pests. Furthermore, this research will focus on the occuring interaction in Baburu Babi—what have intertwined between paburu, the hounds and the wild boars--and will be written with the help of a multispecies ethnographic approach. Interspecies interactions in Baburu Babi itself can be seen from various aspects, starting in Nagari to the Paburuan arena. The interaction between subjects in Baburu Babi is understood as a multispecies relations, which shows an intersubjective exchange process that is also closely related to their environment. The multisepcies relation is also understood as mode of co-survivor. The hunting practices in Baburu Babi shows that there is a reciprocal process of their landscape embodiment. Lastly, the focus on this interaction aspect will provide a new perspective for understanding the long-standing tradition; that Baburu Babi emphasizes practices which involve multispecies relations within their own landscapes and baburu babi cannot be understood solely in the perspective of adat which emphasizes more on symbolic matters."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melodya Apriliana
"Penelitian etnografi ini bertujuan untuk menganalisis respons masyarakat Pulau Gili, Bawean, terhadap rencana masuknya proyek infrastruktur listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski proyek tersebut pada faktanya tidak riil (fiksi), masyarakat membangun narasi tentang rencana proyek tersebut sebagai sebuah kenyataan. Respons masyarakat ini perlu dipahami dengan melihat relasi sosial yang terbentuk di antara mereka dan sejarah konflik yang ada. Lewat proyek PLN yang fiksi, kita dapat mengungkapkan fragmentasi yang terjadi dalam masyarakat Gili akibat adanya perbedaan agensi dan sejarah konflik masa lalu yang terekam dalam memori kolektif. Studi kasus ini menunjukkan bahwa masyarakat memaknai kehadiran listrik dari negara sebagai hal yang dapat membebaskan mereka dari keterikatan sosial terhadap sejumlah tokoh yang mereka anggap merugikan. Keinginan kuat masyarakat untuk mendapatkan listrik agar terbebas dari jeratan hubungan sosial yang tidak diinginkan berkontribusi pada munculnya konstruksi sosial yang membayangkan proyek PLN yang fiksi sebagai sebuah realitas. Dari kasus ini, kita dapat belajar bahwa proyek infrastruktur bukanlah sebuah objek fisik belaka, tetapi juga sesuatu yang dapat menciptakan imajinasi dan harapan tertentu bagi masyarakat, serta terkadang membuka kembali luka lama sejarah konflik yang dikenang oleh masyarakat secara kolektif.

This ethnographic research aims to analyze the response of the people of Gili Island, Bawean, towards the presence of an electricity infrastructure project from Perusahaan Listrik Negara (PLN or state electricity company). While the project itself is in fact unreal (fictional), Gili people develop the narrative of the project plan as a reality. The response needs to be understood by looking at the social relations formed between them and the history of the existing conflicts. Through the fictional PLN project, we can uncover the social fragmentation which occurs due to differences in social agencies and the history of the past conflicts that are recorded in their collective memory. This case study shows that society interprets the presence of electricity from the state as something that can liberate them from social attachment to figures which they consider detrimental. The community's strong desire to access electricity to be free from unwanted social relations has contributed to the emergence of social construction that imagines the fictional PLN project as something real. From this case, we can conclude that an infrastructure project is not a mere physical object, but also something that can generate a certain imagination and hope in the community, and sometimes reopen old wounds of the history of the past conflicts that are collectively remembered by the people."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatwa Patria
"Tulisan ini membahas mengenai proses pembelajaran praktik saling bantu (mutual aid) yang dilakukan oleh Komunitas Dapur Umum Gang Buntu (DU). Proses tersebut sudah berlangsung sejak awal mereka melakukan kegiatan dan akan terus berlangsung hingga nantinya menemukan bentuk terbaik, menurut mereka. Berdasarkan data yang saya dapat, hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai dinamika mengenai bagaimana mutual aid dipahami dan dipraktikkan yang terus muncul pada komunitas tersebut. Maka dari itu dalam tulisan ini nantinya juga akan membahas mengenai beberapa konteks dan latar belakang kegiatan mereka, serta apa saja dinamika yang memengaruhi proses pembelajaran mutual aid.

This paper discusses the learning process of mutual aid practices carried out by the Komunitas Dapur Umum Gang Buntu (DU). This process has been going on since the beginning of their activities and will continue until they find the best form, according to them. Based on the data I got, this is influenced by various dynamics of how mutual aid is understood and practiced that continues to emerge in the community. Therefore, this paper will also discuss some of the contexts and backgrounds of their activities, as well as what are the dynamics that affect the mutual aid learning process."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Livia Ashari
"Skripsi ini mengkaji variasi mekanisme petani pengukur curah hujan di Sumedang dalam mewujudkan tindakan kolektif pada kelompok taninya. Dalam mengulas variasi tersebut, skripsi ini menelusuri pula bagaimana berbagai variasi mekanisme atau cara tersebut tidak hanya berguna sebagai wahana untuk mewujudkan suatu tindakan secara kolektif, namun juga berguna dalam mengantisipasi ketidakpastian kondisi iklim di masa depan. Dengan menggunakan metode etnografi, skripsi ini menunjukkan bahwa mekanisme yang dilakukan petani menunjukan relevansi dari aspek pengetahuan, status sosial, dan kebiasaan bercocok tanam dalam kapasitas petani pengukur curah hujan dalam memengaruhi tindakan kolektif. Dalam mengulas hal tersebut, studi ini berfokus pada analisis mengenai konteks pengalaman individual, faktor kontekstual seperti kondisi ekosistem lahan, dan hubungan/interaksinya dengan anggota kelompok serta dinas pertanian setempat, yang memengaruhi munculnya variasi tersebut.

This thesis examines the variation of mechanisms of rainfall observer farmers in Sumedang to produce collective action in their farmer groups. In examining these variations, this thesis explores how various mechanism does not only useful as a medium to produce collective action, but also useful in anticipating uncertainty of future climatic conditions. By using ethnographic methods this thesis reveals that the mechanism used by farmers shows the relevance of knowledge, social status, and farming practices in the capacity of farmer-rainfall observers of forming a collective action. This study focuses on analyzing individual contexts, contextual factors such as the condition of land ecosystems, and their relationships/interactions with group members and local agencies, which influence the emergence of these variations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library