Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Sophia Rainy
"ABSTRAK
Radio komersial sebagai media massa yang memberikan informasi dan juga hiburan kepada para pendengarnya membutuhkan keuntungan agar tetap tumbuh dan berkembang untuk mempertahankan bisnis. Penyiar dalam radio komersial merupakan garda terdepan bagi radio komersial untuk menjaring banyaknya pendengar agar menarik perusahaan-perusahaan yang menjual barang dan jasa melakukan kerjasama iklan. Penyiar yang berfungsi sebagai daya tarik membutuhkan air personality yang unik dan berbeda dari penyiar-penyiar lainnya. Penelitian etnografi ini menggambarkan bahwa pembentukan air personality penting dimiliki oleh penyiar sebagai bagian dari cara untuk menunjang fungsi bisnis dalam industri media. Trax FM, radio komersial anak muda, membebaskan penyiarnya untuk membentuk air personality sesuai dengan kepribadian dirinya sendiri melalui proses pembelajaran yang berdasarkan praktik dan juga pengalaman penyiar. Dalam prosesnya, penyiar dapat melakukan praktik agensi berdasarkan air personality hingga dapat berperan dalam proses perkembangan radio Trax FM. Namun demikian, agen yang berada dalam struktur sulit untuk dilihat terlepas dari kekuasaan tersebut. Dalam konteks neoliberal, peranan Trax FM dalam pembentukan air personality sangat penting, namun agensi pun harus bisa memposisikan diri dalam struktur. Sehingga baik agensi dan struktur, terlihat tidak sepenuhnya bebas.

ABSTRACT
Commercial radio as a mass media that provides information and entertainment to its listeners requires profits to keep growing and developing to maintain the business. Broadcasters in commercial radio are the frontline for commercial radio to attract many listeners in order to engage companies that sell goods and services to do advertising cooperation. Broadcasters that have a function as an attraction require unique air personality and different from other broadcasters. This ethnographic research illustrates that the formation of an air personality possessed by broadcasters as part of a way to support business functions in the media industry. Trax FM, as a commercial radio for young people, gives flexibility to the broadcasters to form air personality according to their own personality through a learning process that is based on practice and the broadcaster's experience. In the process, broadcasters can practice agency based on air personality so they can play a role in the process of developing Trax FM radio. However, agents in the structure are difficult to see apart from that power. In the neoliberal context, the role of Trax FM in the formation of air personality is very important, but the agencies must be able to position themselves in the structure. So that both the agency and the structure, it look not completely free.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Suryani
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait konstruksi pengetahuan dan stereotip tentang magang di Jepang, realitas dan pengalaman yang signifikan, serta strategi individu maupun kolektif dalam menghadapi permasalahan dan perbedaan realitas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian Antropologi, yaitu melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan trainee asal Indonesia yang bekerja di pabrik material baterai Kichinan, Kitakyushu. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan trainee mengenai Jepang dan magang di Jepang dikonstruksi oleh berbagai pihak yang memanipulasi pengetahuan untuk kepentingan masing-masing, sehingga pengetahuan yang telah dikonstruksi kurang relevan dengan realitas trainee. Selama menghadapi realitas hidup dan magang di Jepang, trainee terus melakukan proses belajar, mengubah dan memperbarui pengetahuannya, hingga pengetahuan tersebut dapat dijadikan acuan dalam menentukan strategi. Para trainee menggunakan strategi kolektif berupa solidaritas berdasarkan hubungan senior-junior. Di samping itu, masing-masing mereka memiliki strategi individu untuk mengatasi berbagai permasalahan selama hidup dan magang di Jepang.

ABSTRACT
This research was conducted to complement another research about Indonesian trainees, providing comprehensive and deep understanding of the construction of knowledge and stereotypes of internship in Japan, reality and significant experiences, and strategies by both individuals and collective in dealing with problems and differences of reality. This research used qualitative approach by Anthropological research methods, which is doing participant observation and indeepth interviews with Indonesian trainees who work in the Kichinan battery material factory, Kitakyushu. The results showed that knowledge of trainees about Japan and internship in Japan were constructed by various parties who manipulated knowledge for their own interests, so the knowledge which was constructed is not relevant to the trainees. While confronting the realities of life and internship in Japan, trainees continued the process of learning, changing and reforming of their knowledge, so that knowledge can be used to determining proper strategies. The trainees used a collective strategy consisting of solidarity based on senior-junior relations. In addition, each of them has an individual strategy to resolve various problems during life and internships in Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Isidoro
"Skripsi ini menjelaskan tentang cerita hidup seorang penyanyi solo yang bernama Kartika Jahja. Dalam cerita hidup nya ia mengalami beberapa peristiwa traumatis yang menciptakan teror dalam dirinya. Musik memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan sebagai bentuk penggambaran pengalaman teror yang dialaminya. Selain itu dalam karyanya yang bertransformasi ia juga mengisyaratkan kebangkitan dari teror. Musik dijadikan sebagai sebuah katarsis untuk mengobati luka dalam jiwa dan tubuhnya yang diakibatkan oleh peristiwa traumatis yang menciptakan teror. Teknik partisipan observasi dan wawancara mendalam dilakukan dalam penelitian untuk melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Melihat narasi-narasi pengalaman hidup berguna untuk mengetahui bagaimana kejadian-kejadian dalam kehidupan musisi mempengaruhi pembentukan karyanya begitu pula sebaliknya.

This undergraduate thesis explain about life of a soloist named Kartika Jahja. Along Her life story, she had several traumatic moment that create the “terror”. Music had function to deliver message as a methaphor for her experience of terror that she had. Then, on her transformed music, she tried to tell about her struggle to stand back against terror. Music was made as a catarsist to heal the wound on her body and mind that was created by trauma which in turn shape the terror. Participant observation and in-depth interview was done in this research for viewing events that happens on her life. Viewing this series of events is used for knowing how in her life as a musician some events affects her pieces of an art and vice versa.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Fauziah
"ABSTRAK
Diskriminasi terhadap kelompok gay di Indonesia merupakan latar
belakang dari penelitian ini. Adanya diskriminasi membuat mereka
menyembunyikan identitasnya dan memilih untuk menikah dengan perempuan.
Mereka membutuhkan ruang agar dapat merasa nyaman dan aman untuk
mengekspresikan dan menunjukkan identitasnya. Kemajuan teknologi membantu
mereka dalam menemukan ruang tersebut. Line di dalam penelitian ini dilihat
sebagai sebuah cyberqueer space, yaitu tempat ketika pengalaman-pengalaman
gay dapat terjadi dengan lebih mudah dari pada di offline. Oleh karena itu, melalui
penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara
mendalam terhadap ke-enam infoman dan pengamatan baik di online ataupun
offline, saya mencoba melihat identitas dan ekspresi diri yang dilakukan oleh
individu gay di dalam grup mak-mak. Ekspresi yang mereka tunjukkan terlihat
dari pembentukan identitas gay yaitu dari penerimaan hingga perasaan bangga
akan identitasnya. Cara gay mengartikulasi identitasnya di Line berbeda-beda dan
bermacam-macam, ada yang memilih hanya sedikit menambahkan apa yang telah
ada dalam dirinya, ada pula yang mengubah total seluruh identitas aslinya.
Interaksi yang dilakukan dalam grup membentuk hubungan sosial yaitu
pertemanan, romantisme dan pekerjaan.

ABSTRACT
Discrimination against gay group in Indonesia is the background of this
research. Discrimination makes them hide their identity and choose to marry
women. They need space in order to feel comfortable and safe to express and
show their credentials. Advances in technology help them in finding the space.
Line in this study is seen as a cyberqueer space, that place when the experiences
of gay can occur more easily than in the real world. Therefore, through the study
used a qualitative approach with in-depth interviews on all six informant and
observations both in the real world or the virtual world, I try to see the identity
and self-expression by individuals in a group of gay-mak mak. They show visible
expression of gay identity formation, namely from reception to feeling proud of
their identity. How gay identity in Line articulate different and diverse, there are
selected only a few add what we have in him, there is also a change in total
throughout his true identity. Interaction is done in a group that is forming social
relationships of friendship, romance and work.
"
2016
S65958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Setiawatiningsih
"ABSTRAK
Tulisan ini mengangkat analisis pada praktik tata kelola governance Gapoktanhut Jati Mustika dalam implementasi program pinjaman tunda tebang di Desa Tempuran, Kabupaten Blora menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui analisis tersebut ditemukan adanya kesenjangan antara rancangan program dan implementasi program di lapangan. Kesenjangan tersebut kemudian ditemukan sebagai hasil dari praktik ilegal aparat negara state illegality yang melibatkan pengurus gapoktanhut dan perangkat Desa Tempuran. Praktik ilegalitas ini diketahui dan diakui keberadaannya oleh masyarakat di Tempuran, namun tetap dibiarkan terjadi begitu saja. Tulisan ini menunjukkan bagaimana praktik ilegalitas dapat bertahan di masyarakat dengan mengamatinya dari sudut pandang komunitas.

ABSTRACT
This paper raise an analysis on Gapoktanhut Jati Mustika governance practice in the implementation of pinjaman tunda tebang program in Tempuran village, Blora Regency of Central Java using qualitative approach. Through this analysis it is found that there is a gap between the program rsquo s initial design, and its actual implementation in practice. That gap is later discovered to be a product of state illegality practice involving both the gapoktanhut and village officials. This practice of illegality is known and being acknowledge by the rest of the Tempuran community, yet they allow it to happen as it is. This paper tries to decipher how this practice of illegality can persist by observing it through the community point of view.
"
2017
S68500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sean Setio Haliman
"Skripsi ini mengaji aspek relasi dan kepercayaan dari kongsi dagang alat pemadam api ringan di LTC Glodok yang melakukan kegiatan perdagangan didasari oleh kekeluargaan dalam kongsi dan etnisitas. Kegiatan bisnis keluarga dalam kongsi dilakukan dalam situasi mengandalkan perjanjian dan aturan secara informal yang disepakati bersama sehingga dapat disebut sebagai organisasi tertutup. Persaingan bisnis juga dipengaruhi oleh aspek perbedaan kelompok etnis, sehingga bisnis dan keluarga berjalan beriringan. Dengan menggunakan metode etnografi, skripsi ini menunjukkan bahwa guangxi dan xinyong terwujud dalam tindakan dan relasi bisnis baik dalam kegiatan anggota kongsi maupun di luar kongsi. Pemfokusan pada relasi dan kepercayaan dapat memperlihatkan bagaimana sebuah organisasi bisnis berdasarkan etnis bekerja. Aturan dalam kongsi tidak hanya dipengaruhi oleh aspek relasi dan kepercayaan semata. Tindakan dan relasi dalam kongsi juga dipengaruhi oleh kebudayaan Hakka secara berkelanjutan yang menjadi mayoritas di kongsi.

This thesis examines the relation and trust aspects of the fire extinguisher trading partnership in LTC Glodok which conducts trading activities based on kinship in joint venture and ethnicity. Family business activities in joint venture are carried out in situations of relying on informal agreements and rules that are mutually agreed upon so that they can be called a closed system organization. Business competition is also influenced by aspects of different ethnic groups, so that business and family go hand in hand. By using the ethnographic method, this thesis shows that guangxi and xinyong are manifested in the actions and business relations both in the activities of members of the joint venture and outside the community. Focusing on relationships and trust can show how a business organization based on ethnicity works. Shared rules in joint venture are not only influenced by aspects of relationships and beliefs. Actions and relationships in joint venture are also influenced by the Hakka culture on an ongoing basis, which is the majority in the joint venture."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Dwi Rachmadina
"ABSTRAK
Di era New economy, industri influencer merupakan bentuk nyata dari perkembangan ekonomi. Industri influencer yang terdiri dari tiga unsur yaitu influencer marketing, influencer media sosial, dan audiens media sosial. Dalam mengkaji studi ini, fokus analisis saya adalah audiens media sosial yang terbagi menjadi digital immigrant dan digital native. Bagi kedua kategori audiens media social, influencer merupakan collaborative filtering yang berguna sebagai penyaring informasi. Walaupun influencer media social lebih berguna menjadi collaborative filtering bagi audiens digital native dibanding dengan audiens digital immigrant.

ABSTRACT
In the New economy era, the influencer industry is a tangible form of economic development. The influencer industry consists of three elements such as influencer marketing, social media influencer, and social media audience. In reviewing this study, my focus on analysis was a social media audience that divided into digital immigrant and digital native. For both categories of social media audiences, influenceres are a form of collaborative filtering that is useful as information filters. Altough social media influencers are more useful as filters for digital native audiences compared to digital immigrant audiences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Choirani
"

Aktivitas tambang yang dikelola oleh kelompok masyarakat seringkali didentifikasi sebagi aktivitas ilegal karena beroperasi tidak sesuai dengan standar pertambangan dan   praktiknya yang dianggap tidak bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan pasca tambang. Pada konteks mata pencaharian komunitas, minat kelompok masyarakat untuk merambah daratan serta perairan dan bergabung dalam aktivitas tambang timah inkonvensional tidak pernah surut. Tambang tidak hanya menarik bagi kelompok masyarakat lokal, tambang juga telah menarik kelompok masyarakat dari luar Pulau Bangka untuk datang bekerja sebagai penambang. Kedatangan kelompok masyarakat migran Selapan ke Pulau Bangka untuk menambang ternyata mendapatkan berbagai respon dari kelompok masyarakat lokal, mulai dari pengusiran, penolakan hingga konflik. Namun dalam beberapa kasus mereka masih dapat terus bertahan dan mengakses sumber daya timah di perairan Bangka sampai sekarang. Fenomena tersebut menarik untuk ditelisik lebih jauh. Saya menggunakan metode kualitatif dan pendekatan etnografi untuk menghimpun data penelitian. Tulisan ini menggunakan konsep dari theory of access dan the system of exemption untuk menjelaskan akses serta relasi antara dua kelompok masyarakat di wilayah tambang, yang juga melihat posisi negara dalam hubungannya dengan bertahnnya aktivitas ilegal tersebut.


The activity of community on mining area tend to indicate as an illegal activity because its operation doesnt meet mining operational standardization, and lack of responsibility during the activity. In context of community livelihood, the interest of miners community to expand the land and the water area for join on a small-scale tin mining had been never fall dawn. It is not only attracting for local community, but also attracts migrant community that work as miners on Bangka Island. In fact, the activity of Selapan migrant miners on Bangka Island was getting in some response from local community, such as expulsion, rejection, and it worsened when become a conflict. However in some cases they still hold access on tin mining. The phenomenon is interesting to be explored. This research data collected by qualitative method and ethnograpy approach. I use the theory of access and the system of exemption concept to analyze access and relation among migrant community with local community in mining area, this paper also explains the position of state in relation with illegal activity.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indraini Hapsari
"ABSTRAK
Masuknya gagasan mengenai rumah sehat, yang salah satunya dibawa melalui program pembangunan rumah sehat dari pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan bagi masyarakat Desa Oinlasi, melahirkan berbagai dinamika pembangunan rumah tinggal di sana. Pembangunan rumah sehat tidak serta-merta menghilangkan eksistensi dari rumah tradisional masyarakat Oinlasi, ume kbubu. Jurnal ini menjelaskan mengenai bagaimana pertemuan antara sistem modern dan tradisional yang diwujudkan dalam bentuk rumah tinggal yang terjadi di Desa Oinlasi, telah melahirkan situasi-situasi yang sulit untuk didefinisikan di dalam konteks pembangunan yang berbasis pada pendekatan modernisasi. Penulis menggunakan konsep friction dan hybrid culture untuk menjelaskan kasus-kasus terkait dinamika pembangunan rumah tinggal di Desa Oinlasi tersebut. Metode kualitatif dan pendekatan etnografi digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian.Kata kunci:Desa Oinlasi, modernisasi, pembangunan, rumah sehat, ume kbubu.

ABSTRACT
The introduction of the idea of healthful houses, one of which was brought through the program of lsquo healthful housing rsquo from the government of South Timor Tengah District for the people of Oinlasi Village, gave rise to various dynamics of housing development. The construction of the healthful house does not necessarily eliminate the existence of the traditional house of the Oinlasi people, ume kbubu. This journal examines how the meeting between the modern and traditional systems, embodied in residential houses in the Oinlasi Village, has created a situation that is not easy to define in the term of development which is based on modernization approach. Writer uses the concept of friction and hybrid culture to analyse the cases that related to dynamics of housing development in Oinlasi Village. This thesis used qualitative method and ethnography approach.Keywords Development, healthful house, modernization, Oinlasi Village, ume kbubu"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basyarul Aziz
"Tesis ini memaparkan bahwa kecamatan Rungkut, Surabaya mendapatkan perhatian khusus melalui adanya zonasi parkir sebagai teritorialisasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Zonasi parkir di Kecamatan Rungkut tidak memiliki dampak. Zonasi parkir parkir tetap berjalan tetapi dihadapkan dengan munculnya penguasa dan parkir tidak resmi. Di sisi lain, Pemerintah Kota mendorong kelompok parkir tidak resmi untuk diresmikan tetapi Pemerintah Kota Surabaya absen dalam hal teknis. Zonasi parkir dianggap sentralistik tetapi munculnya kelompok parkir etnis Madura di aras lokal menjadi tandingan bagi anggapan tersebut. Dari latar belakang saya menggunakan teritorialisasi negara untuk membedah zonasi parkir. Saya berargumentasi bahwa zonasi parkir merupakan praktik teritorialisasi negara yang pada penjelasannya menyanggah teritorialisasi berjalan sentralistik. Perlu untuk menempatkan diskusi ini dalam konteks lokal atau berbasis etnisitas sehingga menghasilkan sintesa bahwa negara kurang mapan dalam membentuk teritori bagi zonasi parkir lantaran arus peranan etnisitas dalam konteks kelompok usaha parkir etnis Madura di Kecamatan Rungkut yang begitu kuat. Kurang mapannya teritori diikuti dengan adanya akses dan relasi kuasa oleh kelompok etnis Madura dalam penguasaan wilayah yang formal dan informal sehingga membuat ruang kelompok lainnya menjadi terbatas. Berbagai mekanisme akses muncul disini. Saya mendiskusikan mereka yang mampu mengontrol maupun mempertahankan akses sebagai upaya dalam melakukan strategi bertahan. Metode etnografi memungkinkan untuk eksplorasi tentang relasi kuasa, jaringan sosial dan etnisitas. Selanjutnya, saya mempertanyakan mengapa lahan parkir terkonsentrasi pada kelompok parkir etnis Madura. Saya menjawabnya dengan memaparkan dari kelompok parkir yang memenangkan distribusi akses dan melihat kelompok ini mendistribusikan demi keuntungan kelompok.This thesis explained that Rungkut sub-district, Surabaya, received special attention through the existence of zoned parking as territorialization to increase Own-Source Revenue. Zoned Parking in Rungkut Subdistrict have no impact. Zoned Parking continues to run but is faced with the emergence of rulers and unofficial parking. On the other hand, the city government pushed for unofficial parking to be inaugurated but Municipal Administration was absent in technical matters. Zoned parking is considered a centralistic assumption, but the emergence of Madurese ethnic parking groups at the local level is a match for this assumption. From the background I used territorialization state to zoned parking. I argue that zoned parking is a practice of territorialization of the state which, in its pursuit, denies territoriality to be centralized. It is necessary to place this discussion in a local context or based on ethnicity so as to produce a synthesis that the country is less well established in the territory for parking zoning because of the role of ethnicity in the context of the Madurese ethnic parking group in Rungkut District which is so strong. The lack of well-established territory is followed by access and power relations by Madurese ethnic groups in formal and informal territorial control, which makes the other group space limited. Various access mechanisms appear here. Here I discuss those who are able to control and maintain access as an effort to carry out a defense strategy. Ethnographic methods allow for exploration of power relations, social networks and ethnicity. Next, I questioned why parking lots were concentrated in the ethnic Madurese parking group. I answered it by presenting the life history of the parking group who winner the access distribution and saw this group distributing it for group profits."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>