Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Farkhani
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian bertujuan untuk memahami struktur organisasi Kementerian Kesehatan dan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan juga memahami tugas dan fungsi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan adalah Pengkajian Usulan Obat Pada Revisi Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) 2013. Tugas khusus bertujuan agar mengetahui dan memahami proses revisi DOEN 2013 yang dikerjakan oleh Subdirektorat Standardisasi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan mengkaji daftar usulan obat sebagai dasar revisi DOEN 2013.

Pharmacist Internship Program at Directorate of Pharmaceutical Care was aimed to provide an understanding about the organizational structure of Ministry of Health, Directorate General Pharmaceutical Care and Medical Device, and Directorate of Pharmaceutical Care as well as Its duties and function. The special task given was titled Assessment of Drug Proposed on Revision of the National List of Essential Medicines (NLEM) 2013. This assignment was aimed to to identify and understand the process of revision of the NLEM 2013 were done by the Sub Directorate of Standardisation, Directorate of Pharmaceutical Care and review the list of drug proposed as the base revision NLEM’s 2013.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cyntiani
"Asam lemak adalah salah satu komponen penyusun minyak lemak. Komposisi asam lemak dalam minyak lemak berbeda satu dengan yang lain. Analisis dengan kromatografi gas secara langsung akan membutuhkan waktu analisis yang lama karena titik didih asam lemak yang sangat tinggi sehingga perlu dilakukan derivatisasi sebelum dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi analisis optimum asam laurat, asam oleat, dan asam palmitat agar diperoleh metode yang valid yang selanjutnya digunakan untuk menetapkan kadar minyak lemak dalam produk obat gosok. Derivatisasi dilakukan dengan metode esterifikasi Lepage menggunakan reagen metanol-toluen 4:1 (v/v) dan katalis asetil klorida. Analisis dilakukan menggunakan kromatografi gas dengan kolom VB-wax (60 m x 0,32 mm), suhu kolom terprogram 170-1900C, kenaikan 20C/menit dan dipertahankan selama 3 menit. Suhu injektor dan suhu detektor masing-masing 230 dan 2500 C; laju alir gas helium 1,2 ml/menit, volume penyuntikan 1,0 µl, dan dideteksi dengan detektor ionisasi nyala. Pada kondisi optimum waktu retensi laurat termetilasi adalah 4,32 menit dengan faktor ikutan 1,36. Waktu retensi palmitat termetilasi adalah 6,723 menit, faktor ikutan 1,32. Waktu retensi oleat termetilasi adalah 9,789 menit, faktor ikutan 1,44. Metode yang diperoleh valid dengan presisi (KV) antara 0,11-0,36%, dan uji perolehan kembali 98,22-102,00%. Sampel A mengandung minyak kelapa dengan kadar rata-rata 49,95% , sampel B mengandung minyak zaitun dengan kadar rata-rata 18,99% , sampel C tidak mengandung minyak lemak.

Fatty acid is one of the components that builds up the structure of lipid such as fat and oils. Each fatty acid composition present in lipid is different with one and another. Direct analysis performed by means of gas chromatography will require longer analysis time due to relatively high melting point of fatty acids hence derivatization is to be conducted in advance. This research was performed to achieve optimum analytical condition in order to obtain valid method which is required for subsequent determination of fatty acid contents present in liniment products. Derivatization was conducted by Lepage esterification using reagent such as methanol-toluene 4:1 (v/v) and acetyl chloride which was served as catalyst. On the other hand, the analysis process was done by gas chromatography using VB-wax column (60m x 0.32mm), the temperature of the column was set at 1700-1900C with the increase of 20/C and was kept for 3 minutes. The temperature of injector and detector were 2300 and 2500C, respectively; the flow rate of helium was 1.2 ml/minute with 1.0µl injection volume and detected by flame ionization detector. At the optimum condition, the retention time of methylated lauric and palmitic were 4.32 minutes with tailing factor of 1.36 and 6.723 minutes with tailing factor of 1.36, respectively. Meanwhile, the retention time required for methylated oleic was 9.789 minutes tailing factor of 1.44. The acquired method was valid within precision (CV) of 0.11-0.36%, and the approximate result of recovery test was 98.22-102.00%. The average content of coconut oil in sample A was 49.95%, the average content of olive oil in sample B was 18.99 %, meanwhile sample C had no fatty oil.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1970
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anondini Febrian Ganestia
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan juga memahami tugas pokok dan fungsi dari Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian, Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, dan Direktorat bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat dalam informasi obat dan memahami pelayanan informasi obat.

Pharmacists Professional Practice in Ministry of Health Indonesia aims to understand the duties and functions of parts of Directorate General Pharmaceutical Care and Medical Device and also to understand the duties and functions of the part of Directore Public Drug and Health Supplies, Directore Pharmaceutical Care, Directore Production and Distribution of Medical Devices, and Directore Production and Distribusion of Pharmaceutical. While the purpose of the special task is to identify problems and needs of community on druh information and to understand drug information service.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lasmida Angela FT
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan gambaran mengenai
kebijakan, pengawasan dan pengendalian pelayanan kefarmasian. Direktorat Bina
pelayanan kefarmasian mempunyai tugas dalam melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan penyusunan Norma, Standar, Prosedur
dan Kriteria (NSPK), serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
pelayanan kefarmasian. Untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas yang
dilakukan, maka penulis ditempatkan di direktorat tersebut untuk memberikan
masukan mengenai peningkatan pelayanan kefarmasian di bidang kesehatan
terutama di setiap sarana kesehatan. Untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian
maka dibutuhkan keberadaan apoteker di setiap sarana kesehatan terutama di
puskesmas.

ABSTRACT
Apothecary Internship Report at Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia aims to gain knowledge and an overview of policy, supervision and
control of pharmacy services. Directorate of pharmacy services have a duty to
carry out the preparation of the formulation and implementation of policies and
preparation of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), and providing
technical guidance and evaluation in the field of pharmacy services. To get an
overview of the activities carried out, the authors placed in the directorate is to
provide input regarding the improvement of pharmaceutical services in the areas
of health, especially in all health facilities. To improve service pharmacy where
pharmacists are needed in every health facility, especially in health centers.
Keywords : Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia; Health Facility; Health Centers
General Assignment"
2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Yanuarti Dewi
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah untuk mengetahui kebijakan obat nasional di Australia dan implementasinya yang terjadi di Australia.

Pharmacists Professional Practice in Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia aims to understand the duties and functions of parts of Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. While the purpose of the special task is to determine the Australian national drug policy and its implementation in Australia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nenden Nurhasanah
"Ketidakseimbangan peningkatan antara biaya dan mutu pelayanan kesehatan yang didapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Upaya pembangunan kesehatan di Indonesia perlu terus dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk peningkatan pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian yang ideal dan merata di seluruh wilayah Indonesia perlu didukung dengan adanya suatu standar dan kebijakan yang merupakan peran dari Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang bekerja sama dengan Ditjen Binfar Alkes ini bertujuan agar para mahasiswa Apoteker dapat mengetahui dan memahami peran, tugas, dan fungsi dalam departemen ini. Apoteker disini menjalankan peran sesuai dengan tugas dan fungsinya menurut Permenkes RI No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010. Program kerja yang sedang berjalan di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan dilaksanakan oleh Sub Direktorat Farmasi Komunitas dan Sub Direktorat PenggunaanObat Rasional yaitu pembuatan software PIO, menyelenggarakan advokasi ke perguruan tinggi mengenai peran dan fungsi Apoteker di Puskesmas, menyelenggarakan PPOR dan CBIA. Sebaiknya PKPA ini dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama. Program kerja sebaiknya lebih ditekankan pada advokasi ke perguruan tinggi mengenai pemerataan tenaga Apoteker. Sehubungan dengan fungsi dari sub direktorat farmasi komunitas, maka diambil tema care plan dimana peran apoteker berkontribusi dalam penatalaksanaan penyakit mencakup terapi obat dan non-obat. Setiap apoteker yang terjun ke dalam dunia farmasi komunitas sebaiknya senantiasa membuat care plan untuk masing-masing pasien disertai kemauan untuk selalu belajar seiring perkembangan yang terjadi di dunia kesehatan.

The imbalance between cost and quality improvement of health care affects the extent of society's health. The efforts to develop Indonesia's health need to be carry out to solve these problems, included the improvement of pharmaceutical services. The ideal and equitable of pharmaceutical services throughout Indonesia requires the policies and standards which all of them are the role of Directorate of Pharmaceutical Services. The aim of Advanced Pharmacy Practice Experiences (APPE) was to understanding the role of pharmacists in the Directorate of Pharmaceutical Services and its implementation. The pharmacist roles right here was accordance with their duties and functions according to the ministerial regulation 1144/Menkes/Per/VIII/2010. The work program which currently running in the Directorate of Pharmaceutical Services carried out by Sub Directorate such as developed software PIO, conducting advocacy to colleges about the role and functions of pharmacists in health facilities, organized PPOR and CBIA. The APPE should be implemented in a longer time. The work program should be more emphasis on advocacy to college on for Pharmacists equalization. Linked to the function of the sub directorate community pharmacy, the theme care plan was taken. It's about the role of pharmacists in disease management contribute include drug and non - drug therapy. Every pharmacist who plunge into the world of community pharmacy should always make care plan for each patient with a willingness to always learn within the developments in health field.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmawati
"Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merupakan badan pelaksana pemerintah di bidang kesehatan yang memiliki peran besar dalam upaya pembangunan kesehatan yakni melalui perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan. Salah satu Direktorat Jenderal di bawah Kementerian Kesehatan yang berperan dalam upaya peningkatan pelayanan kefarmasian adalah Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang membawahi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Direktorat ini memiliki tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, dan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria (NSPK), serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan kefarmasian. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian membawahi empat subdirektorat antara lain Subdirektorat Farmasi Klinik, Subdirektorat Farmasi Komunitas, Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional dan Subdirektorat Standarisasi. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat ini dilakukan mulai tanggal 15 hingga 26 Juli 2013 dimana dari kegiatan ini diperoleh pengetahuan mengenai peran Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian yang sesuai dengan tugas dan fungsinya menurut Permenkes RI No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010. Adapun program kerja yang sedang berjalan di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan dilaksanakan oleh Sub Direktorat Farmasi Komunitas dan Sub Direktorat Penggunaan Obat Rasional yaitu pembuatan software PIO, menyelenggarakan advokasi ke perguruan tinggi mengenai peran dan fungsi Apoteker di Puskesmas, menyelenggarakan PPOR dan CBIA.

Ministry of Health of the Republic of Indonesia is the implementing agency of government in the health field has a big role in the health development efforts through the formulation, determination and implementation of health policy. One of the General Directorate under the Ministry of Health that play a role in improving pharmacy services is the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices in charge of the Directorate of Pharmaceutical Services. The Directorate has the task of carrying out the preparation of the formulation and implementation of policies, and the preparation of norms, standards, procedures, criteria ( NSPK ), as well as providing technical guidance and evaluation in the field of pharmacy services. Directorate of Pharmaceutical Services oversees four Subdirektorat among others Subdirektorat Clinical Pharmacy, Community Pharmacy Sub-Directorate, Sub-Directorate of Rational Use of Drugs and Standardisation Sub-Directorate. Pharmacist at Practice Directorate was conducted from March 15 to July 26, 2013 which of these activities acquired knowledge about the role of pharmacists in the Directorate of Pharmaceutical Services in accordance with the duties and functions under the Minister of Health of Republic of 1144/Menkes/Per/VIII/2010. The ongoing work program in the Directorate of Pharmaceutical Services and implemented by Sub- Directorate Community Pharmacy and Sub Directorate of Rational Drug Use are PIO software development, organized advocacy to college on the role and functions of pharmacists in health centers, organized PPOR and CBIA.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stepfina
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian dan juga memahami tugas pokok dan fungsi dari masingmasing subdirektorat yang terdapat dalam Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pemaparan Pengalaman Australia Mengenai Proses Evaluasi Obat dalam Sistem PBS (Pharmaceutical Benefits Scheme). Tugas khusus ini bertujuan untuk memaparkan atau memberikan informasi mengenai sistem kesehatan di Australia dan memaparkan atau memberikan informasi mengenai efektifitas biaya yang terdapat dalam sistem kesehatan di Australia.

Pharmacist Professional Practice in Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia aims to understand the duties and functions of Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian and also to understand the duties and functions of each subdirectorate in Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Given a special task titled Experiences Regarding Exposure Australian Drug Evaluation Process in PBS (Pharmaceutical Benefits Scheme) System. This particular task aims to present or provide information about the health system in Australia and describe or provide information about the cost-effectiveness contained in the health system in Australia.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurrochmah
"Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki peran yang besar dalam upaya pembangunan kesehatan yakni melalui perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan. Tujuan diselenggarakannya Praktek Kerja Profesi Apoteker ini ialah agar para mahasiswa apoteker dapat mengetahui dan memahami peran, tugas, dan fungsi serta memahami kebijakan-kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan bimbingan teknis serta evaluasi di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian khususnya Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Selain itu, diharapkan mahasiswa apoteker dapat mengetahui, mempelajari, dan. Sedangkan tujuan dari tugas khusus adalah membahas salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat kita yaitu hipertensi beserta kondisi klinis hipertensi serta penjelasan yang lebih rinci mengenai langkah-langkah care plan yang harus ditentukan oleh apoteker di sarana pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab dalam memberikan informasi yang tepat kepada pasien sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dari terapi yang diharapkan.

Ministry of Health of the Republic Indonesia has a major role in the health development efforts through the formulation, determination and implementation of health policy. The objective of this Pharmacist Internship Program is that pharmacist can identify and understand the roles, duties, functions and understand the policies, preparation of standards, norms, guidelines, criteria, procedures, and technical guidance and evaluation in particular the Directorate of Pharmaceutical Services Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices. In addition, pharmacists are expected to know, learn, and. While the purpose of the special task is to discuss one of the many illnesses experienced by our society, namely hypertension and their clinical condition of hypertension and a more detailed description about the steps care plan should be determined by the pharmacist in the health care facilities that are responsible for providing accurate information to the patient, thereby increasing the expected success of the therapy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia bertujuan untuk memahami tugas dan fungsi dari masing - masing subdirektorat yang terdapat dalam Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekonsiliasi Pengobatan. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui proses rekonsiliasi pengobatan yang dilakukan di Kanada, peran dan fungsi apoteker dalam rekonsiliasi pengobatan serta dampak yang diberikan terhadap peningkatan kesehatan apabila suatu Negara menjalankan proses rekonsiliasi pengobatan.

Practice Pharmacist at Pharmaceutical Services Directorate of the Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices of the Republic of Indonesia's Ministry of Health aims to understand the duties and functions of each - each Subdirektorat contained in the Directorate of Pharmaceutical Services . Given a special task called Reconciliation Medicine . The specific task is to know the process of medication reconciliation is performed in Canada , the role and functions of pharmacists in medication reconciliation and given the impact on health improvement if a Contracting State carries medication reconciliation process.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>