Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miryana Vinka Dayanti
"ABSTRAK
Rumah tangga terdiri atas sekumpulan individu dengan preferensi yang berbedabeda
yang mana terkadang memicu terjadinya konflik. Melihat semakin tingginya
independensi kaum wanita, studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
hubungan antara semakin tingginya bargaining power wanita terhadap stabilitas
pernikahan. Hipotesis dari studi ini diuji menggunakan data survei dari 752 wanita
yang sudah menikah mengenai siapa yang menentukan pengeluaran dalam rumah
tangga dan kejadian konflik. Pendekatan game theory dan estimasi ekonometrik
digunakan untuk menganalisis pengaruh dari bargaining power wanita terhadap
instabilitas dalam rumah tangga. Berdasarkan Nash Equilibrium, hubungan antara
bargaining power wanita dan instabilitas pernikahan bisa positif maupun negatif
bergantung dari tingkat bargaining power wanita. Studi ini menemukan bahwa
hubungan antara bargaining power wanita dan instabilitas pernikahan mengikuti
pola kurva berbentuk U. Studi ini juga menemukan bahwa instabilitas cenderung
lebih tinggi pada rumah tangga di mana isteri pernah bercerai sebelumnya,
pasangan memiliki perbedaan agama dan suku, dan pernikahan terjadi karena
alasan-alasan lain seperti menikah karena kecelakaan. Penemuan dari studi ini
diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam seputar
hubungan antara bargaining power pria dan wanita karena hal tersebut dianggap
sebagai perilaku rumah tangga.

ABSTRACT
Household is a collection of individuals with differing preferences which often
results in cooperation at one end and conflict at the other end. Considering the
growing independence of women, this study seeks to examine the relationship
between higher women?s bargaining power and the instability within family. The
hypotheses from this research are tested using a survey from 752 married women
regarding who decides over the use of household expenditure and the occurrence
of conflict. Both game theoretic model and econometric estimations are applied to
analyze the relationship between women?s intra-household bargaining power and
conflict. According to Nash Equilibrium derived from mixed strategy, the
relationship of women?s relative intra-household bargaining power can be both
positive and negative depending on the level women?s bargaining power index.
This study confirms the U-shaped curve relationship between women?s intrahousehold
bargaining power and conflict. Other substantive findings are
instability tends to be higher when the wives? have experienced divorce, spouses
have different ethnicity and religion, and marriages were united because of other
possible reasons (e.g. married by accident). The findings of this research are
expected to give deeper understanding regarding the relations of bargaining power
between men and women as it considered as household behavior.
"
2016
S62883
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal
"ABSTRAK
Pasar konstruksi dan sektor bahan bangunan Indonesia telah berkembang secara signifikan, untuk mendukung perkembangan konstruksi ini tentunya akan dibutuhkan bahan konstruksi yang sangat banyak, pada sebagian pembangunan umumnya menggunakan material konstruksi beton yang memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan baja. Beton dengan komposisi utama agregat halus dan agregat kasar berasal dari alam yang jumlahnya sangat terbatas dan akan terus berkurang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian beton dengan menggunakan limbah kertas sebagai substitusi dari agregat halus dan limbah beton padat sebagai substitusi agregat kasar yang dapat mencapai mutu beton struktural dengan kuat tekan diatas 17 MPa. Kertas yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 10 sebagai substitusi dari agregat halus. Pada penelitian ini digunakan 3 variasi perbandingan agregat halus dan kasar yaitu, 40 :60 Variasi A , 45 ,55 Variasi B , dan 50 ,50 Variasi C . Uji yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis uji yaitu, uji kuat tekan dari umur 7, 14, 28, dan 56 hari, uji kuat lentur pada umur 28 hari, dan uji susut pada setiap hari. Perbandingan agregat kasar dan agregat halus paling optimum untuk pengujian kuat tekan beton adalah variasi C pada umur 28 hari..Penelitian ini menunjukan bahwa kuat tekan beton kertas dengan variasi C memiliki rata-rata kuat tekan tertinggi sebesar 27.39 MPa atau lebih besar 13,10 dibandingkan dengan rata-rata kuat tekan variasi A dan lebih besar 8,86 dibandingkan rata-rata kuat tekan variasi B. nilai kuat lentur yang didapat pada penelitian ini mencapai 3,7 MPa pada hari ke-28 yang terdapat dalam beton variasi C. Nilai susut terbesar dimiliki oleh beton variasi C, kemudian B dan yang terakhir adalah A. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan beton ini dapat diaplikasikan sebagai beton struktural

ABSTRACT
The construction and building materials sector in Indonesia has grown significantly, to support the development of construction will need a lot of construction materials, in some construction generally use concrete materials that have a cheaper price than steel. Concrete with the main composition of fine aggregate and coarse aggregate comes from a very limited number of natural and will continue to decrease over time. Therefore, researcher will do reseach about papercrete with recycled aggregate which can be reached as Structural concrete with compression strength above 17 MPa. The paper used in this study was 10 as a substitute of fine aggregate. In this study used three variations of fine and coarse aggregate ratio, 40 60 Variation A , 45 55 Variation B and 50 50 Variation C .The test will be done on research consists three type test Compression strength was tested in 7 days, 14 days, 28 days, 56 days, Flexural strength was tested in 28 days, and Shrinkage Test was tested in everydays.This study showed that the compressive strength of papercrete with variation C has the highest average compressive strength of 27.39 Mpa, 13.66 greater than the average compressive strength of variation A and 8.77 greater than the average compressive strength of variation B. the flexural strength value obtained in this study reaches 3.7 MPa on the 28th day in concrete variation C. The largest shrinkage value is owned by concrete variation C, then B and the last one is A. Based on the result of research has done, this concrete can be applied as a structural concrete."
2017
S68835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library