Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Rohaeni
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai minat baca anak-anak terhadap komik Elex Media Komputindo telah dilakukan pada anak-anak Sekolah Dasar di wilayah Jakarta. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui motivasi anak membaca komik Elex Media Komputindo; tokoh, isi cerita, dan serial komik Elex Media Komputindo; serta ada atau tidak larangan membaca komik tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang didukung oleh data kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan melaiui kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden, dan diisi sendiri oleh responden. Responden dalam penelitian ini berjumlah 94 orang. Mereka duduk di bangku Sekolah Dasar kelas empat dan lima. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak sederhana.

Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh responden menyatakan diri suka membaca komik (baik itu komik Elex Media Komputindo atau pun komik lain), sebagian besar responden minimal membaca komik satu kali dalam seminggu. Mereka mengenal komik ketika duduk di bangku Sekolah Dasar kelas tiga. Dalam hal ini orang tua sangat berperan dalam memperkenalkan komik kepada anak, karena menurut hasil penelitian ini orang tualah yang membelikan komik untuk anak-anak. Meskipun status pekerjaan orang tua tidak berpengaruh. Responden banyak yang memiliki komik lima. Pada umumnya, responden membaca komik dalam waktu dan yang tidak tentu. Kemudian, tempat yang paling banyak digunakan untuk membaca komik ialah di rumah.

Anak-anak termotivasi untuk membaca komik karena, pertama, komik dapat memberikan hiburan. Kedua, komik-komik yang mereka sering Baca menampilkan tokoh-tokoh yang selalu berhasil mengatasi berbagai masalah. Ketiga, cerita yang disampaikan mengandung kisah-kisah persahabatan, dan kelima, tokoh utama dalam setiap cerita adalah seorang jagoan.

Dalam penelitian ini, tokoh yang banyak disukai oleh responden adalah tokoh Candy dalam serial Candy Candy. Menurut mereka, Candy adalah seorang anak yang lucu, sehingga banyak disenangi. Sementara itu, tokoh yang tidak disukai adalah tokoh Giant dalam serial Dora Emon. Tokoh tersebut tidak disukai responden karena menurut mereka tokoh Giant karena is tokoh yang jahat. Sementara cerita yang banyak disukai responden adalah cerita Candy Candy. Kisah tersebut banyak disukai karena ceritanya seru. Lalu, cerita yang tidak disukai responden adalah cerita tentang kejahatan atau perang, alasannya cerita seperti itu menakutkan atau menyeramkan. Pemilihan tokoh dan cerita ini memiliki hubungan dengan jails kelamin responden.

Persoalan membaca komik ternyata masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Hal ini terbukti pula dari hasil penelitian. Ada responden yang dilarang membaca komik, ada pula yang tidak dilarang. Sebagian besar responden menyatakan diri tidak dilarang membaca komik dengan alasan komik dapat memberikan hiburan. Sementara itu, sebagian kecil masih dilarang, terutama oleh orang tua, dengan alasan dapat mengganggu pelajaran. Meskipun begitu, pada umumnya mereka mengaku tidak pernah melarang diri sendiri untuk membaca komik karena komik dapat memberikan hiburan. Pernah/tidaknya mereka melarang diri membaca komik berhubungan dengan acara televisi yang mereka sukai.
1995
S11339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Jamaludin
Abstrak :
Refleksi adalah pantulan atau cerrninan. Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan refleksi lebih dititikberatkan pada unsur-unsur yang ada dalam karya sastra unsur-unsur yang dimaksud adalah unsur kesejarahan dari salah satu karya Ahmad Tohari. Dalam novelnya kali ini Tohari mencoba menampilkan sejarah dalam sudut Pandang sastra Melalui karya sastra ia ingin mengungkapkan khazanah berpikir pembaca dalam menyikapi penulisan sejarah otentik (historiografi). Unsur-unsur sejarah yang ada dalam karya sastra ini dapat ditelusuri dari pengarnatan terhadep tokoh dan latar. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita mewakili figur-figur yang pernah ada dalam sejarah, paling tidak mewakili dunia mereka yang pernah mengalami hiruk pikuknya gejolak politik pada masa pascakemerdekaan (pascaempat lira). Masa pascakemerdekaan sampai tahun lima puluhan adalah masa yang penuh intrik politik dan ketidakpastian akibat stabilitas nasional yang belum mantap, struktur pemerintahan yang belum mendapat formatnya, dan terjadinya kevakuman kekuasaan. Melalui karyanya kali ini, Tohari telah berhasil menampilkan obsesinya dalam menuangkan gagasan-gagasannya tentang sejarah yang dikemas dalam bentuk sastra Dengan karyanya ini Tohari ingin mengajak kita untuk lebih arif memaknai sejarah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S10739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hotijah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas naskah Kontrak Tidore (KT) koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia. Naskah KT merupakan salah satu surat perjanjian yang berisi pengakuan Sultan Tidore berada di bawah kekuasaan Belanda. Naskah ini ditulis dengan menggunakan aksara jawi dan bahasa Melayu. Penelitian ini bertujuan menyajikan edisi teks KT dan menjelaskan sejarah kekuasaan Belanda di Tidore. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut digunakan cara kerja filologi dan kajian literatur sejarah yang berkaitan dengan daerah Tidore. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah KT ditulis pada tahun 1870 dan menjadi naskah tunggal. Selain itu, berkaitan dengan isi teks terlihat adanya kekuasaan Belanda di Tidore pada masa itu. Kekuasaan Belanda di Tidore meliputi aspek politik, hukum, dan ekonomi.
ABSTRACT
This research discusses Kontrak Tidore (KT) manuscript from National Archives of the Republic of Indonesia. This text is a treaty and a recognition of Sultan Tidore who is under the Dutch rule. The Kontrak Tidore manuscript is written using Jawi script and Malay language. This research aims to present the text editions of KT and explain the history of Dutch authority over Tidore. To achieve the objectives of the research, philology theory and historical literature relating to Tidore are used. The result of the transliteration shows that the KT manuscript was written in 1870 and became the only manuscript exist. In addition, according to the content of the manuscript, it shows Dutch power over Tidore at that time. The Dutch power over Tidore covers the political, legal, and economic aspects.
2017
S68730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Maulani
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji teks Wawacan Layang Siti Hasanah (WLSH) yang tertulis dalam naskah berbahasa Jawa dan berbentuk wawacan. Teks ini dikaji dengan cara kerja filologi yang meliputi tekstologi dan kodikologi. Selain itu, teori resepsi juga dipakai guna mengungkap makna dan isi teks. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan suntingan dan terjemahan teks WLSH, mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terdapat dalam WLSH dari teks hikayat Melayu menjadi puisi wawacan, dan menjelaskan bentuk-bentuk resepsi pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah di Indramayu Jawa Barat abad ke-20 dalam teks WLSH. Penelitian ini mengungkap bahwa teks WLSH meresepsi dua hal. Pertama, dalam aspek narasi penceritaan, teks WLSH meresepsi teks Cerita Siti Hasanah (CSH). Resepsi dari teks Melayu ini juga menghasilkan perubahan pola dari hikayat ke wawacan dalam bentuk tokoh, latar tempat, dan kerangka cerita. Kedua, dalam penjelasan keislaman, teks WLSH meresepsi teks Kitab Tilmisani, Kitab al-Durra atau Kitab Sanusi, Kitab Mufid atau Al-Mufīd, Matnu al-Zubad fī Ilmi al-Fiqhi alā Maẓhabi al-Imām al-Shāfiī, al-Aqnā fī Ḥalli Alfāz Abī Shujā, dan Insān Kāmil. Bentuk-bentuk resepsi WLSH terhadap teks-teks keislaman tersebut berupa penjelasan tentang kewajiban salat lima waktu, ajaran makrifat Nūr Muḥammad, dan sifat-sifat bagi Allah. penelitian tentang WLSH ini membuka pengetahuan baru tentang wawacan yang juga menyebar di wilayah pesisir Jawa Barat yang banyak digunakan oleh masyarakat pesantren atau tarekat. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi akan pencarian identitas kesusastraan yang berkembang di Indramayu pada abad ke-19.
This research examines the text of Wawacan Layang Siti Hasanah (WLSH) written in Javanese text and the form of wawacan. This text is examined by the work of philology which includes textology and codicology. Besides, the reception theory is also used to reveal the meaning and content of the text. The research aims to present text edition and translation of WLSH, identify changes contained in WLSH from Malay hikayat to wawacan poetry, and explain the reception forms of Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah orders in Indramayu, West Java in the 20th century in WLSH texts. This research revealed that the WLSH text received two things. First, in the narrative aspect of storytelling, the WLSH text received the Malay text entitled Cerita Siti Hasanah (CSH). The reception from the Malay text also produced a change in pattern from hikayat to wawacan in the form of characters, settings, and story frames. Second, in Islamic explanation, the text of WLSH recept the text of the Kitab Tilmisani, Kitab al-Durra or Kitab Sanusi, Kitab Mufid or Al-Mufīd, Matnu al-Zubad fī Ilmi al-Fiqhi alā Maẓhabi al-Imām al-Shāfiī, al-Aqnā fī Ḥalli Alfāz Abī Shujā, dan Insān Kāmil. The form of Islamic text reception aims to explain the obligation to pray five times a day, the teachings of Nūr Muḥammad, and the attributes for Allah. this research on WLSH opens up new horizons of knowledge about wawacan which also spread in the coastal areas of West Java. This study also revealed that the wawacan texts in Indramayu were widely used by the pesantren or tarekat community. In addition, this research is expected to be able to contribute to the search for literary identity that developed in Indramayu in the 19th century.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Deviyanti
Abstrak :
Tesis ini membahas fungsi kolofon dalam naskah Melayu koleksi A.B. Cohen Stuart (CS) yang tersimpan di Perpustakaan Nasional RI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah edisi teks biasa untuk membuat transliterasi kolofon dengan pendekatan kodikologi untuk menganalis kolofon naskah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kolofon dalam naskah Melayu koleksi CS memiliki fungsi untuk menggambarkan aktivitas penyalinan naskah Melayu di Jakarta pada abad ke-19. Selain itu, kolofon dalam naskah Melayu koleksi CS juga memiliki fungsi sejarah, fungsi sosial dan budaya, serta fungsi ekonomi. .....This thesis discusses the function of the colophon in the Malay manuscript of A.B. Cohen Stuart’s collection at the National Library of Indonesia. The method used in this research is standard text edition to make colophon transliteration and a codicological approach to analyze the text colophon. The conclusion of this study is that the colophon in the Malay manuscript of A.B. Cohen Stuart’s collection has a function to describe the activity of copying Malay manuscripts in Jakarta in the 19th century. It also has historical, social and cultural function, and economic function.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timi Ardiyanti
Abstrak :

ABSTRAK
Dalam penelitian ini dikemukakan masalah Fungsi dan posisi yang mungkin dapat ditempati oleh interjeksi-khususnya interjeksi fungsi ekspresi diri dan interjeksi fungsi fatik--dan partikel penegas.

Beberapa pakar linguistik dalam pembicaraannya mengenai fungsi bahasa, meletakkan fungsi fatik ke dalam salah satu fungsi bahasa dari beberapa fungsi yang ada. Penelitian ini mengacu kepada pembagian fungsi bahasa Leech (1983:40), Hudson (1980:109-110), Bloomfield (1983:73-75), dan Keraf (1991:3) --yang mengacu kepada pembagian Aristoteles. Dalam membahas interjeksi--sebagai bagian dari fungsi bahasa-- peneliti membagi interjeksi tersebut kepada dua bagian berdasarkan jumlah partisipan yang teriibat di dalamnya, yaitu menjadi interjeksi fungsi fatik dan interjeksi ekspresi diri.

Dalam membicarakan fungsi partikel, dalam hubungannya dengan partikel penegas, peneliti mengacu kepada Ameka (1992.107) dan untuk menentukan posisi partikel penegas tersebut, peneliti mengacu kepada pola kalimat yang diajukan oleh Keraf (1991:194, 210-213).

Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan data Morning Show yang terdapat pada Radio Prambors pukul 6.00 s.d 10.00 pada tanggal 30 Desember 1995, 31 Desember 1995, dan tanggal 1 Januari 1996. Setelah melakukan transkripsi data, maka penulis menganalisis data. Di samping itu, penulis juga menentukan fungsi-fungsi dari posisi -Posisi yang mungkin ditempati oleh interjeksi fungsi ekspresi diri dan interjeksi fungsi fatik, serta partikel penegas.

Penelitian ini merupakan saiah satu contoh pemorian data-data lisan dari Morning Show. Di samping data-data lisan dari Morning Show sebenarnya masih ada data lain yang tidak tercantum dalam penelitian ini. Oleh karena itu penulis berharap agar di masa yang akan datang ada peneliti lain yang mengembangkan penelitian ini,
1997
S11079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastono
Abstrak :
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah bahasa Indonesia tulis yang dipakai murid-murid kelas VI sekolah dasar di Kabupaten Bantul yang berbahasa ibu bahasa Jawa. Pokok permasalahannya, yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh murid-murid itu akibat penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa secara bergantian. Penyimpangan itu yang biasa disebut interferensi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gejala-gejala interferensi yang muncul pada bahasa Indonesia tulis murid-murid tersebut. Gejala interferensi itu dibatasi pada tataran morfologi. Tujuan kedua, melakukan perbandingan terjadinya interferensi yang di lakukan oleh murid antara SD di kota dan desa. Penelitian menggunakan metode deskriptif berdasarkan metode kualitatif. Cara perolehan data dengan metode memilih. Lokasi penelitian diambil setengah populasi, satu dasar untuk satu kecamatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan kuesioner, masing-masing dengan seperangkat instrumen penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini, ada beberapa bentuk morfem bahasa Jawa yang tertransfer ke dalam bahasa Indonesia tulis murid-murid itu. Di antaranya adalah morfem nasal N-, N-i , morfem tak, tak-i, morfem -an, dan morfem ke-an. Interferensi lebih banyak dilakukan oleh murid-murid di desa daripada di kota.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yun Kusumawati
Abstrak :
Yun Kusumawati, mahasiswa Junusan Sastra Indonesia selama satu semester (semester sembilan) menyusun skripsi yang berjudul Perilaku Nomina pada Tuturan Anak Usia Sekolah Dasar : Studi Kasus terhadap Cerita yang Dituturkan oleh Anak Kelas lima Sekolah Dasar, di bawah bimbingan Ibu Felicia N. Utorodewo, Penelitian bertujuan mendeskripsikan berbagai jenis nomina dan perilaku nomina dalam tuturan yang dihasilkan anak-anak serta mendeskripsikan jenis dan perilaku nomina basil tuturan anak-anak dengan buku pelajaran Bahasa Indonesia sebagai pembanding. Data diambil dari tuturan tiga orang anak kelas V SDN Sriwedari I Sukabumi dan wacana dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD. Data kemudian dibagi atas kalimat-kalimat dan dianalisis mulai dari tataran kata, frase, klausa, dan kalimat, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan jenis nomina yang dihasilkan dalam tuturan anak-anak adalah nomina turunan yang terdiri atas nomina terbilang (bersufiks -an berprefiks pe-), nomina yang menyatakan hal atau proses (bersufiks -an, berkonfiks kean), dan nomina kolektif, nomina dasar yang terdiri atas nomina persona (nama diri, nama kekerabatan, sebutan pada orang ketiga), nomina terbilang, dan nomina tak bernyawa (nama geografis dan menyatakan waktu); nomina paduan leksem yang terdiri atas nomina terbilang. Pada frase nominal yang dihasilkan anak-anak adalah FN> N + Pr. , FN--> N + Adv. , FN> NIFN + NumfFnum. , FN--> Ni -1- Konj. + (N2...Nn), FN--> N + Adj. , dan FN -> N + Dent.. Perilaku nomina dan [rase nomina basil tuturan anak-anak menduduki fungsi sintaksis sebagai subjek, objek, keterangan, pelengkap, dan predikat. Pada buku pelajaran jenis nomian yang ditampilkan adalah nomina turunan yang terdiri dari atas nomina terbilang (berkonfiks ke-an, berprefiks pc-), nomina tak terbilang (bersufiks -an, berkonfiks ke-an), nomina kolektif (berkonfiks per-an, bersufiks -an, berprefiks pc-, dan bersufiks -an); nomina dasar yang terdiri atas nomina persona (nama diri, nama kekerabatan, dan sebutan pada orang ketiga), nomina terbilang, nomina tak terbilang, nomina yang menyatakan ha! atau proses, dan tak bernyawa (nama geografis dan menyatakan waktu); nomina paduan leksem yang terdiri atas nomina terbilang, nomina yang menyatakan hal atau proses, nomina yang menyatakan alat, dan nomina persona sebutan pada orang ketiga. Pala frase nominal yang ditampilkan buku pelajaran. FN- NI + (N2...Nn), FN-* N + Adj., FN--> N + Pr., FN- NumfFNum. + N, FN- N + Dem., FN- NI + N2 + Prep, + (N3...Nn), FN-+ NIFn + yang + VIFV atau Adj.IFadj.. Perilaku nomina dan frase nominal yang ditampilkan buku pelajaran menduduki fungsi sintaksis sebagai subjek, objek, keterangan, dan pelengkap. Perbedaan cukup signifikan terlihat antara basil tuturan anak-anak dengan yang ditampilkan buku pelajaran. Jens nomina dan frase nominal yang sangat bervariasi dan kompleks ditampilkan dalam buku pelajaran, sedangkan anak-anak menghasilkan jenis nomina dan poly frase nominal yang sederhana. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa buku pelajaran sebagai masukan pengetahuan Bahasa Indonesia Formal yang kemudian diendapkan, tidak semuanya dapat terungkap kembali ketika anakanak berbicara dalam bahasa Indonesia. Masukan pengetahuan tersebut akan mereka olah dan pilih kembali; Mana yang akan digunakan, sesuai dengan situasi dan pancingan yang diberikan oleh lawan bicaranya.
2000
S11290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. M. Mahendra
Abstrak :

ABSTRAK Masa pendudukan Jepang di Indonesia yang berlangsung antara tahun 1942 sampai dengan 1945 membawa perubahan besar pada tatanan sosial budaya dan ekonomi-politik masyarakat Indonesia. Pada bahasa, masa itu merupakan salah satu tonggak penting perkembangan bahasa Indonesia. Pada masa itulah bahasa Indonesia didorong penggunaannya secara lebih intensif dan ekstensif oleh pemerintah pendudukan Jepang. Bagi Jepang, tujuannya tak lain hanya untuk memperlancar proses pendudukan dan mengambil hati bangsa Indonesia. Selain upaya intensifikasi dan ekstensifikasi bahasa Indonesia, salah satu ciri yang menonjol dalam bahasa Indonesia adalah pemakaian kosa kata dan metafora yang khas masa itu. Kekhasan yang terjadi bisa dikaitkan dengan perubahan tatanan sosial-budaya dan ekonomi-politik dari masa kolonial Belanda ke masa pendudukan Jepang. Skripsi ini mendeskripsikam kemunculan kata-kata kunci dan penggunaan metafora yang khas pada teks Sumera Mitami yang dimuat pada koran Asia Raya yang terbit pada bulan Maret 1942. Kata-kata kunci yang muncul dan perluasan makna metaforisnya dapat diinterpretasikan sebagai pencerminan ideologi yang dibawa pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia melalui bahasa. Pada skripsi ini pembaca dapat melihat bagaimana kata-kata kunci dan metafora telah digunakan untuk menyampaikan ideologi masa itu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S10981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilany
Abstrak :
Meilany, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia FSUI selama dua semester, yaitu dari semester delapan hingga semester sembilan (tahun 1999) menyusun skripsi dengan judul Gaya Bahasa pada Puji-pujian Pembuka Surat Emas Abad ke-19: Suatu Tinjauan Deskiptif_, di bawah bimbingan ibu Nitrasattri Handayani, M.Hum. Topik yang dipilih untuk penelitian ini adalah Gaya Bahasa Pada Puji-pujian Pembuka Surat Emas Abad Ke-19. Hasil penelitian berdasarkan topik tersebut adalah pertama, dilihat dari segi strukturnya, teks puji-pujian dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal yang berupa perkataan pembuka, bagian isi yang memuat informasi nama, jabatan, dan alamat si pengirim dan si penerima surat, dan bagian akhir yang berupa perkataan doa keselamatan. Kedua, dari segi analisis kategori leksikal dalam teks puji-pujian terdapat penggunaan partikel, klitika, kata tunggal, kata kompleks (sebagai hasil afiksasi dan reduplikasi), dan kata majemuk Selain itu, dilihat dari kelas katanya, kata kata yang digunakan untuk menyusuu teks puji-pujian dapat dikelompokkan ke dalam sebelas kelas kata, yaitu Verba, Ajektiva, Nomina, Pronomina, Numeralia, Adverbia, Demonstrativa, Preposisi, Konjungsi, dan Kategori Fatis. Ketiga, dari segi kategori sintaksis teks puji-pujian itu minimal disusun atas dua kalimat dan maksimal disusun atas enam kalimat. Terakhir, dilihat dari segi penggunaan skiasan dalam teks puji-pujian terdapat penggunaan gaya bahasa aliterasi, hiperbol, dan gaya bahasa perbandingan (simile).
2000
S10874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>