Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Rohmah
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang evaluasi implementasi clinical pathway pada penyakit Dengue Hemorrhagic Fever anak di RSUP Fatmawati tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan evaluasi input, proses, dan outcome implementasi clinical pathway pada kasus Dengue Hemorrhagic Fever anak serta mengetahui hambatannya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitat if dengan menggunakan operational research dengan metode observasi, wawancara mendalam dan terstruktur. Hasil penelitian didapatkan pengisian clinical pathway pada pasien DHF anak bulan Januari-Juni 2016 sebesar 55,15%. Format clinical pathway DHF anak sudah ringkas dan jelas namun belum lengkap dengan kriteria hasil. Belum optimalnya sosialisasi SPO, edukasi clinical pathway, serta imbalan dan sanksi. Formulir clinical pathway selalu tersedia di ruang rawat inap. Terdapat beberapa masalah dalam proses implementasi clinical pathway yaitu tidak adanya pengisian clinical pathway di IGD atau ruang lain, belum optimalnya kolaborasi antar tenaga kesehatan, belum adanya monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kepatuhan dan kelengkapan pengisian clinical pathway. Evaluasi outcome dari implementasi clinical pathway DHF anak yaitu terdapat variasi pada lama hari rawat 12%, pemeriksaan penunjang DTL, Urine, Feses 99 %, Anti Degue, IgG/IgM 6%, pemeriksaan CXR RLD 55%, gizi 35%, pengobatan parasetamol 40% dan IVFD 2%. ......This research discusses the evaluation of clinical pathways implementation in children's Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) disease at RSUP Fatmawati in 2016. This research aims to get input evaluation, process, and outcomes clinical pathways implementation in children's DHF disease and the obstacle. This is a quantitat ive and qualitative research that usen operational research with observation methodology, in-depth and structured interviews. The result shows that clinical pathways admission filling with patient in children?s DHF disease 55.15% in January-June 2016. Clinical pathway's form in children?s DHF disease are concise and clear but no outcome criteria. SPO?s socialization, clinical pathways educating, reward, and punishment are not optimum. Clinical pathway's form are always available at inpatient unit. There are some problems in the process of clinical pathways implemention, there is no filling clinical pathways in the ER (Emergency Room) or the other room, the lack of collaboration among health proffesional, no monitoring and evaluation to improve compliance and completeness of clinical pathways. Outcome evaluation of clinical pathways implementation in children's DHF are variations of length of stay 12%, DTL, Urine, Feses investigation 99 %, Anti Degue, IgG/IgM 6%, CXR RLD 55%, nutrition 35%, parasetamol treatment 40% and IVFD 2%.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S66588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himala Azzahra Putri
Abstrak :
Waktu tunggu pasien Rawat Jalan Reguler RSUP Fatmawati masih melebihi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu le; 60 menit. Waktu tunggu menjadi faktor yang menyebabkan ketidakpuasan pasien pada pelayanan pasien rawat jalan. Pada bulan Desember tahun 2016, RSUP Fatmawati membuka pelayanan rawat jalan eksekutif bagi pasien BPJS di Instalasi Griya Husada. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator yang paling penting dan luas dalam mengukur kualitas dan hasil dari pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui determinan faktor kepuasan pasien BPJS pada pelayanan rawat jalan eksekutif di Instalasi Griya Husada RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan data melalui penyebaran kuesioner skala likert kepada 100 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 95 pasien BPJS yang merasa puas pada pelayanan rawat jalan eksekutif di Instalasi Griya Husada RSUP Fatmawati. Adapun faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah tangibles OR=11,2 dan nilai p=0,024. Oleh sebab itu, rumah sakit disarankan untuk melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang ada di pelayanan rawat jalan eksekutif. ......Waiting times on regular outpatient at Fatmawati Central Hospital still exceeds minimun healthcare service standard le 60 minute . Waiting times can becontributing factor influence outpatient dissatisfaction. In December 2016, Fatmawati Central Hospital opened excevutive outpaient for BPJS patients. Patient satisfaction can be one of the indicators for measurement health care service and evaluation. The purpose of this research is to know determinant factor on BPJS patient satisfaction in Griya Husada executive outpatient at Fatmawati Central Hospital 2018. This research uses cross sectional design with questionnare based on likert scale from 100 respondent. The result shows that patient satisfaction on BPJS patient is 95. Factor that influence patient satisfaction is tangibles OR 11,2 and p value 0,024 . Therefore, it is important for Fatmawati Central Hospital to improve in facilities and infrastructure in executive outpatient.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Mudanayasa
Abstrak :
Latar Belakang: Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia mengalami peningkatansignifikan setiap tahunnya, termasuk di Bali dan Gianyar, namun pemanfaatan VCTmasih rendah, di Gianyar hanya 28,4 . Rendahnya pemanfaatan VCT berhubungandengan faktor-faktor seperti umur, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan,pengetahuan HIV-AIDS dan VCT, persepsi pelayanan kesehatan, stigma,diskriminatif, dukungan pasangan, keluarga dan teman, dukungan petugas kesehatan,dukungan LSM, keterampilan petugas dan akses ke pelayanan kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatanklinik VCT HIV-AIDS di RSUD Sanjiwani, Gianyar tahun 2017. Metode: Penelitian ini adalah studi potong lintang, metode kuantitatif. Populasipenelitian adalah seluruh responden yang berkunjung ke klinik VCT RSUDSanjiwani. Sampel adalah seluruh responden yang berkunjung ke klinik VCT bulanOktober sampai November 2017 yang memenuhi kriteria inklusi, bersedia ikut dalampenelitian dan menandatangani inform consent dan sampel diambil secara konsekutif.Pengumpulan data primer dengan wawancara menggunakan kuesioner, data sekunderdiambil dari register kunjungan klinik VCT. Analisis data menggunakan spss danpenyajian hasil dalam bentuk tabel. Hasil: Terdapat 70 responden yang ikut dalam penelitian ini, didapatkan hubunganbermakna antara umur, pengetahuan VCT, sikap keluarga, sikap pasangan, dukunganLSM, akses pelayanan kesehatan dengan persepsi individu. Adanya hubunganbermakna antara umur, pendidikan, pengetahuan HIV-AIDS, pengetahuan VCT,persepsi pelayanan kesehatan, stigma dan diskriminasi, sikap keluarga, sikappasangan, sikap petugas kesehatan, dukungan LSM, keterampilan petugas kesehatandan persepsi individu terhadap pemanfaatan VCT. Persepsi individu, stigma dandiskriminasi merupakan tiga faktor dominan berhubungan dengan pemanfaatan VCT. Kesimpulan: terdapat berbagai faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT,pada penelitian ini persepsi individu, stigma, umur dan diskriminasi behubungandominan terhadap pemanfaatan VCT. Adanya stigma dan diskriminatif yang tinggi,serta rendahnya persepsi undividu, perlu dilakukan intervensi untuk mengeliminasihal tersebut.
Background: Prevalence of HIV AIDS in Indonesia has increased significantlyevery year, including in Bali and Gianyar, but VCT utilization is verry low, inGianyar just only 28.4. The low utilization of VCT relates to factors such as age,marital status, education, employment, HIV AIDS knowledge and VCT, healthservice perceptions, stigma, discrimination, partner support, family and friends,health care support, NGO support, access to health services. Aims: To know the factors related to the utilization of VCT HIV AIDS clinic inRSUD Sanjiwani, Gianyar 2017. Methods: This research is cross sectional study, quantitative method. The study population was all respondents who visited the VCT clinic RSUD Sanjiwani.Samples were all respondents who visited VCT clinics from October to November2017 who met the inclusion criteria, were willing to take part in the research and signthe informed consent and the sample was taken consecutively. Primary datacollection by interview using questionnaires, secondary data is taken from the VCTclinic visit register. Data analysis using spss and presentation of results in tabularform. Results: There were 70 respondents who participated in this study, found significantrelationship between age, knowledge of VCT, family attitudes, couples attitude, NGOsupport, access to health services with individual perceptions. There is a significantrelationship between age, education, HIV AIDS knowledge, VCT knowledge, healthservice perceptions, stigma and discrimination, family attitudes, partner attitudes, health officer attitudes, NGO support, health officer skills and individual perceptionsof VCT utilization. Individual perceptions, stigma and discrimination are the threedominant factors associated with VCT utilization. Conclusions: There are various factors related to the utilization of VCT, in this studyindividual perceptions, stigma, age and discrimination are dominant relation to theutilization of VCT. High stigma and discrimination and low individual perceptions,need to be intervened to eliminate it.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Juniartha Dwiputra
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Made Juniartha DwiputraProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Perspektif Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat InapRumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017Kualitas pelayanan mencakup lima aspek yaitu tangible, reability,responsiveness, assurance dan empathy. Kualitas pelayanan kesehatan salah satunyadapat dilihat dari perspektif pelanggan berdasarkan harapan dan persepsinya.Membandingkan antara persepsi dan harapan pelanggan akan menimbulkan perasaansenang/puas dan kecewa/tidak puas. Perspektif pelanggan/pasien dipengaruhi olehkarakteristiknya seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, kelas perawatandan cara pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaranperspektif pasien terhadap kualitas pelayanan yang mereka terima pada saatmenjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017.Penelitian ini menggunakan responden 107 orang yang merupakan pasien rawat inapkelas I, II dan III dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangancross sectional. Pengukuran kualitas pelayanan dengan membandingkan persepsi danharapan responden yangmenggunakan konsep service quality dari Parasuraman. Hasilpenelitian ini berdasarkan perspektif pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inapRumah Sakit Umum Bintang diketahui responden yang senang/puas terhadappelayanan yang mereka terima sebesar 53.3 sedangkan responden yang merasakecewa/ tidak puas sebesar 46.7 . Ada Hubungan yang signifikan antara perspektifpasien dengan jenis kelamin, pendidikan dan cara pembayaran. Selain itu diketahuijuga faktor faktor yang menjadi prioritas utama kuadran I untuk meningkatkankualitas pelayanan yang meliputi: Ruang perawatan memiliki suasana tenang dannyaman, memiliki kamar mandi/WC yang bersih, perawat tanggap dan sigap dalammemberikan pertolongan, perawat tekun dan bersungguh sungguh dalammelaksanakan tugasnya, petugas mengutamakan pelayanan terhadap pasien, danpetugas memberikan perhatian kepada pasien.Kata kunci : Perspektif pasien, karakteristik pasien, Dimensi ServQual
ABSTRACT
Name Made Juniartha DwiputraStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle The Perspective of Patient on Quality of Inpatient Service ofBintang General Hospital, in Klungkung 2017Service quality includes five aspects tangibles, reability, responsiveness, assuranceand empathy. Quality of health services one of which can be seen from theperspective of customers based on expectations and perceptions. Comparing theperceptions and expectations of customers will lead to feelings ofpleasure satisfaction and disappointment dissatisfaction. The customer patientperspectives are influenced by their characteristics such as gender, age, education,occupation, treatment classes and mode of payment. This study aims to obtain aperspective picture of patients on the quality of services they receive at the time ofundergoing inpatient at Bintang General Hospital in Klungkung 2017. This studyused 107 respondents who are inpatients class I, II and III by using a quantitativeapproach with cross sectional design. Measurement of service quality by comparingperceptions and expectations of respondents who use service quality concept ofParasuraman. The results of this study based on the perspective of the patients on thequality of inpatient service of Bintang General Hospital are known responder who arehappy satisfied to the service they received by 53.3 while the responder who feeldisappointed not satisfied equal to 46.7 . There is a significant relationship betweenthe perspective of patients with gender, education and mode of payment. In addition,it is also known that the factors that become the main priority quadrant I to improvethe quality of services that include treatment room has a quiet and comfortableatmosphere, have a clean bathroom toilet, responsive nurses and swift in providinghelp, nurses diligent and earnest in performing its duties, the officer prioritizesservice to the patient, and the officer gives attention to the patient.Keywords Perspective of patient, patient characteristics, ServQual Dimension
2017
T51553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cokorda Bagus Jaya Lesmana
Abstrak :
Kepatuhan Dokter Spesialis Terhadap Implementasi Clinical pathway Pada Lima Area Prioritas di RSUP SanglahPembimbing: Prastuti Soewondo, SE, MPH, PhDTesis ini membahas implementasi clinical pathway pada lima area prioritas yang telah ditetapkan oleh RSUP Sanglah. Rumah sakit ditantang untuk terus meningkatkan pelayanan dengan penekanan pada kendali mutu dan kendali biaya agar dapat tetap menjaga keberlangsungan pelayanan sebagai industri kesehatan di wilayahnya. Dengan perbaikan mutu layanan dan efisiensi, rumah sakit dapat memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan rumah sakit, terutama dalam pelaksanaan skema Sistem Jaminan Sosial Nasional.Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang dengan pendekatan mixed method kuantitatif dan kualitatif . Data dikumpulkan secara concurrent embedded. Hasil penelitian mengungkap adanya kepatuhan dokter spesialis dalam implementasi clinical pathway pada lima area prioritas di RSUP Sanglah yang dipengaruhi oleh faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan SOP. Faktor-faktor tersebut mampu membuat para dokter spesialis merasa memiliki dan menjadi bagian dari kebijakan tersebut. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi serta sosialisasi yang berkelanjutan guna mempertahankan dan memperbaiki hasil terbaik yang telah dicapai.
Specialist Doctors rsquo Compliancy in the Implementation of the Clinical Pathway in Five Priority Areas at Sanglah HospitalAdvisor Prastuti Soewondo, SE, MPH, PhDThis thesis discusses the implementation of the clinical pathway in five priority areas established by Sanglah General Hospital. Hospitals are challenged to continue improving its services while emphasizing quality and cost control in order to ensure the continuity of the health industry in the region. Improvement in service quality and efficiency will assist hospitals in providing the most effective health services for the community while increasing hospital rsquo s income, especially essential in the era of the national social security system.This research used a cross sectional design with mixed method approach quantitative and qualitative . Data were collected with the concurrent embedded method. The results suggest the compliance of specialist doctor in the implementation of clinical pathway of five priority areas in Sanglah General Hospital were influenced by factors of communication, resources, disposition and SOP. These factors provided the specialists with a sense of belonging and ownership of the policy. Continuous monitoring and evaluation, as well as ongoing socialization needs to be continued and expanded to maintain and improve the satisfactory results that have been achieved.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Dahlia
Abstrak :
Pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pelayanan kesehatan dalam program JKN diberikan secara berjenjang, efektif dan efisien dengan menerapkan sistem kendali mutu dan kendali biaya. Peserta JKN diberi identitas tunggal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan dalam pelaksanaannya dilakukan dengan sistem rujukan berjenjang. Tingginya rujukan dapat menyebabkan penumpukan pasien di rumah sakit sehingga menyebabkan lamanya waktu tunggu. Guna dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dilakukan dengan optimalisasi Program Rujukan Balik (PRB) pasien kronis ke fasilitas layanan primer. Belum optimalnya implementasi PRB di RSUD Sanjiwani maka penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor penentu yang berhubungan dengan optimalisasi implementasi PRB di RSUD Sanjiwani, yaitu faktor-faktor penentu yang bersumber dari pasien, penyedia layanan serta penyedia pembiayaan dan kebijakan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode analisa yang digunakan yakni konten analisis berdasarkan triangulasi metode, triangulasi sumber data dan triangulasi teori. Data diperoleh dengan mewawancarai pasien, sumber dari RSUD, dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan serta apotek jejaring BPJS. Hasil penelitian ini bahwa pemahaman dokter spesialis/sub spesialis tentang PRB belum maksimal, belum ada komunikasi antara RSUD dengan FKTP dan apotik jejaring BPJS, sosialisasi dari BPJS belum melibatkan semua petugas, serta masih kurangnya pengetahuan pasien tentang PRB. ......The Indonesian Government has responsible for implementation of community health insurance through National Health Insurance (NHI). Health service in NHI program is given stages, effectively and efficiently with carry quality and cost control. Insurance participants are given a single identity by The Social Security Agency (BPJS) of Health and followed stages referral system. The ineffective implementation of stages referral system resulting in the highest refferal which can be seen in accumulation of the patients in the hospital. Accumulation of patients can lead to increased waiting time and reduced of time for consultation which decrease quality of heath services. Referral Back Program (RBP) to Primary Health Services in is needed to control this accumulation of patients and make healt services become better. RBP must be done to patient with chronic dissease if the patient already stabilized. The aims to know identification of determinants factor optimizing the implementation of RBP in Sanjiwani Hospital. This study is used a qualitative approach with the method of analysis used content analysis based on triangulation method, triangulation of data sources, and triangulation theory. Data is got by interviewing people who associated with RBP which are specialist who threat in poly. Directur of Sanjiwani Hospital, Primary care Services, BPJS, Pharmacist, Head of Health Departement in Gianyar and patients whit cronic desiases. The result from interviewing patient knowledge about RBP is low understanding of RBP by medical praktitioner does not been maximal, no communication between Sanjiwani Hospital with Primary Health Services and pharmacy network BPJS. The Conclusion In Sanjiwani Hospital, RBP implementation is not optimal From National Health Insurance's role all patient with chronic disease in stable condition must did referral back to primary health care service. The recommendation is given to optimize the implementation of the RBP in Sanjiwani Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library