Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Nisrina Tyas Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh workplace happiness terhadap intention to leave dengan employee engagement sebagai variabel mediasi pada karyawan tetap Gen Z dan milenial di perusahaan konsultan di Jakarta. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan metode survei melalui kuesioner daring. Data dikumpulkan dari 220 responden dan dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS untuk uji regresi linier dan Sobel Test untuk uji mediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa workplace happiness memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap intention to leave dan pengaruh positif terhadap employee engagement . Selain itu, employee engagement secara parsial memediasi hubungan antara workplace happiness dan intention to leave. Temuan ini memberikan implikasi manajerial bahwa perusahaan konsultan perlu meningkatkan kebahagiaan kerja dan engagement karyawan untuk mengurangi tingkat intention to leave , khususnya pada generasi muda yang memiliki ekspektasi kerja yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya.

This study aims to examine the influence of workplace happiness on intention to leave with employee engagement as a mediating variable among full-time Gen Z and millennial employees in consulting firms in Jakarta. A quantitative approach was employed through an online survey questionnaire. Data were collected from 220 respondents and analyzed using SPSS software for linear regression and Sobel Test for mediation test. The results indicate that workplace happiness has a significant negative effect on intention to leave and a positive effect on employee engagement. Additionally, employee engagement partially mediates the relationship between workplace happiness and intention to leave. These findings suggest managerial implications for consulting firms to enhance workplace happiness and employee engagement to reduce intention to leave, particularly among younger generations who have distinct expectations from their work compared to previous generations."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrani Ramariezka Fauzie
"Dalam era bisnis yang kompetitif saat ini perusahaan perlu menyadari pentingnya perilaku karyawan dalam menentukan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Upaya untuk mencapai keberhasilan perusahaan tercermin melalui berbagai inisiatif yang bertujuan menginspirasi perilaku kerja inovatif pada karyawan karena keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam berinovasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Ethical Leadership terhadap Innovative Work Behaviour melalui mediator Psychological Well-Being dan dengan moderator Perceived Organizational Support di perusahaan industri IT di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel non-probability sampling. Kualifikasi responden penelitian ini yaitu karyawan tetap generasi Z non-manajerial yang sudah bekerja minimal 1 tahun di perusahaan industri IT di Jakarta dengan total 217 responden. Hasil analisis regresi, uji mediasi, sobel test, dan uji moderasi menunjukkan adanya pengaruh secara parsial dan signifikan dari Psychological Well-Being sebagai mediator dari pengaruh antara Ethical Leadership terhadap Innovative Work Behaviour dan Perceived Organizational Support sebagai moderator dari pengaruh antara Ethical Leadership terhadap Psychological Well-Being di penelitian ini.

In today's competitive business era, companies must recognize the importance of employee behavior in determining overall organizational success. Efforts to achieve this success are reflected in various initiatives aimed at inspiring innovative work behavior among employees, as a company's success is heavily influenced by its ability to innovate. This study aims to analyze the influence of Ethical Leadership on Innovative Work Behavior through the mediator of Psychological Well-Being and the moderator of Perceived Organizational Support within IT industry companies in Jakarta. The study employs a quantitative approach with a non-probability sampling technique. The respondents qualified for this study are permanent, non-managerial Generation Z employees who have been working for at least one year in IT companies based in Jakarta, with a total of 217 respondents. The results of regression analysis, mediation testing, Sobel tests, and moderation testing reveal a partial and significant influence of Psychological Well-Being as a mediator in the relationship between Ethical Leadership and Innovative Work Behavior, as well as Perceived Organizational Support as a moderator in the relationship between Ethical Leadership and Psychological Well-Being."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tannya Lulani Daveisha
"Dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang pesat saat ini, kelincahan telah menjadi pendekatan krusial bagi organisasi untuk beradaptasi dan tetap kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode kerja agile (Agile Taskwork dan Agile Teamwork) terhadap kinerja tim pada perusahaan teknologi yang berlokasi di DKI Jakarta. Studi ini juga mengevaluasi peran norma-norma proaktif sebagai variabel mediasi dalam hubungan antar variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data yang dikumpulkan melalui survei dari karyawan tetap yang bekerja di perusahaan teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), berlokasi di DKI Jakarta, dan memiliki pengalaman bekerja secara tim. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability purposive sampling pada 291 responden yang memenuhi kriteria. Data dianalisis menggunakan metode SEM-PLS dengan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kerja agile berpengaruh positif terhadap kinerja tim. Selain itu, norma-norma proaktif juga memiliki efek mediasi yang positif dan signifikan antara metode kerja agile terhadap kinerja tim. Responden menunjukkan tanggapan yang sangat positif, dengan mayoritas menjawab sangat setuju. Namun, meskipun semua variabel mendapatkan tanggapan positif, kinerja tim menunjukkan nilai rata-rata terendah di antara variabel lainnya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja tim, organisasi disarankan untuk lebih fokus pada upaya memenuhi atau melebihi ekspektasi pemangku kepentingan sebagai tim. Penelitian ini menekankan pentingnya penerapan metode kerja agile dalam menciptakan lingkungan kerja yang adaptif dan kolaboratif, terutama di industri teknologi yang dinamis. Dengan menyoroti peran norma-norma proaktif, penelitian ini memberikan wawasan praktis bagi organisasi yang ingin mengoptimalkan kinerja tim dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif dan penuh ketidakpastian.

In today's rapidly evolving business environment, agility has become a critical approach for organizations to adapt and remain competitive. This study aims to analyze the influence of agile working methods (Agile Taskwork and Agile Teamwork) on team performance in technology companies located in DKI Jakarta. It also evaluates the role of proactivity norms as a mediating variable in the relationships between these variables. The research employs a quantitative approach, using survey data collected from permanent employees working in technology companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), located in DKI Jakarta, and with prior team-based work experience. The sampling was conducted using a non-probability purposive sampling method with 291 respondents meeting the criteria. The data were analyzed using the SEM-PLS method with SmartPLS software. The findings reveal that agile working methods positively influence team performance. Additionally, proactivity norms have a positive and significant mediating effect between agile working methods and team performance. Respondents showed overwhelmingly positive responses, with the majority strongly agreeing. However, despite positive responses across all variables, team performance exhibited the lowest average score among the variables. Therefore, to enhance team performance, organizations are recommended to focus on exceeding stakeholder expectations as a team. This research underscores the importance of agile working in fostering an adaptive and collaborative work environment, especially in the dynamic technology industry. By highlighting the role of proactivity norms, the study provides actionable insights for organizations aiming to optimize team performance in an increasingly competitive and uncertain market landscape."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Friana Luce Maria
"Kehadiran artificial intelligence (AI) merubah cara orang bekerja secara global dan bahkan dapat mengungguli manusia dalam banyak tugas manual dan konseptual sehingga diperkirakan satu pertiga dari pekerjaan yang ada pada hari ini dapat di diambil alih oleh AI di masa depan. Generasi Milenial dan Z saat ini mulai menjadi mayoritas angkatan kerja dunia, sebagian besar dari mereka khawatir pekerjaan mereka saat ini akan dapat tergantikan oleh AI di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Artificial Intelligence Awareness terhadap Career Competency dan Job Burnout dengan Organizational Commitment sebagai Variabel Mediasi, khususnya pada karyawan Generasi Milenial dan Z. Melalui pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner online yang disebarkan kepada karyawan tetap yang menggunakan AI pada pekerjaannya, data responden yang terkumpul sebanyak 194. Analisis penelitian ini dilakukan dengan perangkat lunak SPSS dan SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Artificial Intelligence Awareness tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Career Competency secara langsung, namun berpengaruh melalui mediasi Organizational Commitment. Lalu, Job Burnout dipengaruhi oleh Artificial Intelligence Awareness secara langsung maupun melalui mediasi. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya perusahaan atau HR untuk memerhatikan akibat buruk AI pada sumber daya manusia.

The presence of artificial intelligence (AI) is transforming the way people work globally and can even surpass humans in many manual and conceptual tasks. It is estimated that one-third of today’s jobs could be taken over by AI in the future. Millennials and Generation Z are now becoming the majority of the global workforce, with many of them concerned that their current jobs could be replaced by AI in the future. This study aims to analyze the effect of Artificial Intelligence Awareness on Career Competency and Job Burnout, with Organizational Commitment as a mediating variable, particularly among Millennial and Generation Z employees. Using a quantitative approach, data were collected through an online questionnaire distributed to permanent employees who use AI in their work, resulting in 194 respondents. The analysis was conducted using SPSS and SmartPLS software. The findings reveal that Artificial Intelligence Awareness does not have a direct significant effect on Career Competency, but it does have an impact through the mediation of Organizational Commitment. Additionally, Job Burnout is directly influenced by Artificial Intelligence Awareness, as well as through mediation. These findings highlight the importance for companies or HR departments to address the negative impacts of AI on human capital."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library