Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Pramitasari
"ABSTRAK
Simone de Beauvoir dalam bukunya yang berjudul Le Deuxieme Sexe, mengemukakan gagasan-gagasan mengenai feminisme eksistensialis. Gagasan-gagasan tersebut diantaranya adalah subjektivitas perempuan dan kebebasan perempuan. Tidak jarang gagasan-gagasan mengenai feminisme eksistensialis tersebut ditemukan dalam sebuah iklan, dengan menjadikan perempuan sebagai tokoh utama. Salah satunya adalah iklan produk kosmetik Yves Saint Laurent Beaute-Touhe Eclat. Subjektivitas dan kebebasan perempuan dalam iklan tersebut ditampilkan secara implisit pada berbagai aspek, antara lain pada aspek sinematografis, latar musik, dan slogan. Melalui aspek-aspek tersebut, dapat terlihat bahwa perempuan yang digambarkan dalam iklan tersebut adalah perempuan mandiri yang telah mendapatkan kebebasannya dan telah mampu memposisikan dirinya sebagai subjek.

ABSTRACT
In the book The Second Sex (Le Deuxieme Sexe), Simone de Beauvoir expressed her ideas of feminism that is influenced by existentialism. Two of her ideas are about womens subjectivity and womens freedom. Her ideas of feminism are often found in an advertisement and make women as the main character. One of the advertisements which has Simone de Beauoirs ideas of feminism, is an advertisement made by Yves Saint Laurent Beaute about their product that is called Touche Eclat. Womens subjectivity and freedom are shown implicitly in this advertisement on various aspects, such as cinematographic aspect, background music, and slogan. Through these aspects, it can be seen that the women portrayed in that advertisement is an independent woman who has gained her freedom and has been able to position herself as a subject and equal with man."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Dwiarsianti
"Skripsi ini membahas dominasi perempuan yang terdapat dalam film Jules et Jim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu aspek naratif dan sinematografis, kemudian dianalisis menggunakan teori kajian sinema. Data-data itu juga dikaitkan dengan gambaran perempuan dalam hubungan poliamori serta dalam konteks masyarakat Prancis tahun 1920-an. Hasil penelitian menyatakan bahwa melalui analisis aspek naratif dan sinematografis ditemukan adanya dominasi tokoh-tokoh perempuan atas tokoh-tokoh laki-laki. Meskipun sama-sama dominan, tokoh-tokoh perempuan itu memiliki cara yang berbeda dalam menjalankan dominasinya. Adanya dominasi tokoh-tokoh perempuan mendukung kekhasan film Jules et Jim sebagai film Nouvelle Vague.

The focus of this study is to find the domination of women in the film Jules et Jim. This study uses qualitative method. The data in this study are divided into two categories: narrative aspect and cinematographic aspects before being analyzed using the theory of cinema studies. The data are also being associated with the image of women in polyamory relationship and in the context of French society in the 1920s. Through the analysis of both narrative and cinematographic aspect, the final results of this study show that the female characters in the film dominate the male characters, but each character has different way in dominating. The presence of women’s domination asserts the character Nouvelle Vague in Jules et Jim."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
De Yogi Kosalania
"Skripsi ini membahas unsur tragis dan humor dalam film Jeux d’Enfants yang disutradarai oleh Yann Samuell. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bantuan teori-teori dari kajian sinema. Penulis memilih penelitian non sinematografis yang hanya menganalisis unsur naratif film. Hasil penelitian menyatakan bahwa melalui analisis aspek naratif, ditemukan unsur tragis dan unsur humor yang saling terjalin di sepanjang alur, diperlihatkan melalui watak tokoh dan muncul melalui latar tempat dan waktu dalam film. Unsur tragis dan unsur humor yang digambarkan dalam film ini tidak dapat terpisahkan. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tawisku Galuh R.
"Artikel ini membahas isu identitas gender yang terdapat dalam salah satu lagu prancis berjudul Les Garçons Portent du Rose. Lagu ini diciptakan oleh grup musik asal Prancis yang bernama Madame Kay. Korpus data yang digunakan dalam analisis ini adalah lirik yang terdapat dalam lagu Les Garçons Portent du Rose. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laki-laki bebas untuk memilih identitas gendernya, baik identitas gender maskulin maupun feminin, tanpa perlu takut dengan stereotip dan norma yang ada di masyarakat. Identitas gender seseorang tidak ditentukan oleh jenis kelaminnya. Meskipun seorang laki-laki memilih identitas gender yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, namun perbedaan tersebut bukan menjadi suatu masalah.

This article analyzes the gender identity issue, which was comprised within one of the french song entitled Les Garçons Portent du Rose. This song was written by a French-based music group named Madame Kay. The data used in this analyzis is the lyrics of the song Les Garçons Portent du Rose itself. As the result, this research indicates that man is free to choose his gender identity; either it is masculine or feminine. He does not need to fear of being judged for defying the society stereotypes and norms. The gender identity is not particularly determined by the sex. Although a man might choose a gender identity opposite to his sex, it would not be an Issue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Asih Kinanti
"Penelitian yang bertujuan untuk melihat gambaran kesetaraan gender dalam iklan cetak Prancis ini didasarkan pada adanya fenomena seri iklan produk elektronik di Prancis pada tahun 2000 an yang tidak menampilkan perempuan sebagai model utamanya. Hal ini menjadi menarik karena umumnya produk - produk yang akan beriklan menggunakan perempuan sebagai model utama meskipun produk tersebut tidak diperuntukkan bagi perempuan. Perempuan dianggap sebagai simbol keindahan sehingga seringkali ditampilkan dalam iklan. Penampilannya pun lekat dengan femininitas serta domestifikasi. Namun seiring munculnya paham feminisme serta gerakan emansipasi perempuan yang membuat pandangan masyarakat bahwa perempuan sebagai “makhluk subordinat” memudar dan kian luntur, kesadaran akan kesetaraan gender juga kerap muncul. Laki-laki pun mulai ditampilkan dan dengan perspektif lain yaitu tidak ditonjolkan sebagai figur yang maskulin dan macho.

This research focused to see the images of gender equality in french print advertisements. It is based on a phenomenon of electronic products’ advertisements series in France, in the period of 2000, which no longer use women as the main model. It becomes more interesting since the habit of product’s promotion in advertisements shows women as the lead model although the products’ market is not for women. Women are considered as the symbol of beauty which make them often shown in any commercial posters. Their appearances are represented not far from femininity and domestification as well. But, due to feminism and emancipation movements, people’s view and paradigm of women as “subordinated one” is getting dissolve, and awareness of gender equality starts to increase. Men start to be shown with another perspective which is not exposing them as masculine figure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Imanda
"Entre les murs adalah film bergenre drama tahun 2008 yang disutradarai oleh Laurent Cantet, berdasarkan novel Entre les Murs tahun 2006 karya François Bégaudeau. Film ini menceritakan kondisi suatu kelas di sekolah Prancis yang terletak di daerah banlieue. Film ini memenangkan Palme d'Or dalam Festival Film Cannes 2008. Artikel ini bertujuan untuk memberikan sumbangan informasi mengenai interaksi sosial yang terlihat dalam film Entre Les Murs. Artikel ini juga dapat memperlihatkan gambaran multikultural di Prancis.

Entre les murs is a 2008 drama genre movie directed by Laurent Cantet, based on Entre les murs novel by François Bégaudeau 2006. This film tells the condition of a class at a French school located in the suburbs. The film won the Palme d'Or in Cannes Film Festival 2008. This article aims to provide information about the contribution of social interaction seen in the film Entre Les Murs.This film also shows multiculturalism in France.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jentik Ayu Wratasih
"Jurnal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kehidupan kaum imigran yang tinggal di daerah pinggiran atau di banlieue yang diambil dari lagu karya Karim Kacel, seorang musisi Prancis keturunan Aljazair, berjudul Banlieue. Dalam lagu ini, Kacel mencoba mengungkapkan keadaan kaum imigran sehari-hari yang tinggal di banlieue dan menuangkan keluh kesah kaum imigran dalam menghadapi permasalahan-permasalahan sosial yang mereka rasakan, mulai dari diskriminasi ras, marginalisasi, kekerasan, pengangguran, konsumsi alkohol, dll.

The purpose of this journal is to describe the portrait of immigrant who live at suburb area or called banlieue, this is the description given in one of Karim Kacel’s rap song called “Banlieue”. In this song, Kacel tried to exemplify condition of immigrant’s daily life and expressing their complaints of confronting the social problems that their accepted like racial discrimination, marginality, violence, unemployment, alcohol consummation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Beppy Mazurra
"Kekuasaan, menurut Michel Foucault, bukan milik siapapun. Kekuasaan ada dimana-mana dan kekuasaan merupakan strategi. Relasi kuasa adalah suatu hubungan kuasa yang terjadi dari satu pihak ke pihak lain, yang biasanya dijabarkan menjadi dua sisi, yaitu pihak yang mendominasi dan pihak yang didominasi. Hal ini bisa terjadi karena semua komponen yang terlibat tidak berada dalam posisi yang setara. Tulisan ini berusaha untuk memahami bagaimana kekuasaan dapat terjadi di masyarakat dalam sebuah korpus khusus, yakni sebuah film Prancis yang berjudul La Haine. Secara khusus, tulisan ini akan membahas penggambaran relasi kuasa dalam film tersebut serta faktor-faktor penyebabnya.

Power, according to Michel Foucault, does not belong to anyone. Power is everywhere, power is a strategy. Power relation is a relationship of authority that occurs from one party to another party, which is usually outlined into two sides; those who dominate and those who are dominated. This could happen because of all the components involved are not in an equal position. This paper seeks to understand how power occurs in the community in a specific corpus, which is a French film entitled La Haine. In particular, this paper will discuss the depiction of power relations in the film and what the causes are.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nandita Larasati
"Artikel ini membahas perkembangan chanson française pada abad 20 sebagai genre musik khas Prancis. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif. Chanson française merupakan sebuah genre musik yang lahir di Prancis pada abad ke-14. Seiring perkembangannya, chanson française menjadi identitas nasional negara Prancis karena lagu-lagunya yang berisi ideologi, cara berpikir serta sikap dari warga Prancis itu sendiri. Chanson française terus mengalami perkembangan, terutama pada abad 20. Hasil penelitian ini akan menunjukkan bahwa selama lebih dari 6 abad, keberadaan chanson française tetap kuat meskipun banyak genre-genre musik lain bermunculan. Hal ini dibuktikan dari keberadaannya yang sampai saat ini masih eksis di Prancis.

This article analyses the chronology of chanson française in 20th century as a French music. This research is classified as a qualitative research by using a descriptive method. Chanson française is a musical genre which was born in France in 14th century. Along with its development, chanson française become the national identity of France because the songs consist of the ideologies, point of views and attitudes of French people itself. Chanson française continues to develop, especially in 20th century. As the result, this research would like to show that for more than 6 centuries, the existence of chanson française is still strong, regardless of the emerge of other genre. It is proven by the existence of chanson française untill this present days.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adelita Maurisa
"Artikel ini membahas hiperrealitas dalam realitas virtual permainan The Sims 3 yang didasarkan pada konteks pemikiran yang dikemukakan oleh Jean Baudrillard. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah permainan The Sims 3 yang terdiri dari profil permainan, aturan permainan, dan fitur yang ditawarkan dalam permainan.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa permainan The Sims 3 menawarkan kehidupan virtual yang merupakan realitas virtual. Realitas virtual dalam permainan ini merupakan hasil dari simulasi, sehingga dapat dikatakan merupakan sebuah hiperrealitas.

This article examines the hyperreality in the virtual reality The Sims 3 game along with the context of Jean Baudrillard’s notion. This research is categorized as a qualitative research by adopting a descriptive argumentative methods. The data used in this analysis are based on The Sims 3 game, which consists of profiles of the game, rules of the game, and the features offered in the game.
As the result, this research shows that The Sims 3 game offers a virtual life which is a virtual reality. Virtual reality in this game is the result of simulation, thus is a hyperreality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>