Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Pratama Siantoro
"ABSTRAK
Hubungan antara keyakinan terhadap legitimizing myths, seperti ideologi peran gender, dan orientasi dominasi sosial pada anggota kelompok subordinat, seperti perempuan, berbeda dari anggota kelompok dominan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara ideologi peran gender dan orientasi dominasi sosial pada mahasiswi, serta peran keterpaparan pendidikan tinggi terhadap hubungan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ideologi peran gender tradisional berhubungan dengan orientasi dominasi sosial yang tinggi, sedangkan idelogi peran gender egaliter berhubungan dengan orientasi dominasi sosial yang rendah, r (120) = 0.184, p < 0.05. Selain itu, keterpaparan pendidikan tinggi tidak memoderasi hubungan kedua variabel tersebut, F (11, 101) = 1.51, p = 0.139. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi kurang dapat berfungsi sebagai faktor pendobrak hierarki gender.

ABSTRACT
The relationship between belief in legitimizing myths, such as gender role ideology, and social dominance orientation in subordinates, such as females, are different from dominants. This research was conducted to investigate the relationship between gender role ideology and social dominance orientation in female college students, also the role of higher educational exposure to that relationship. The result showed that traditional gender role ideology is related to higher social dominance orientation, and egalitarian gender role ideology is related to lower social dominance orientation, r (120) = 0.184, p < 0.05. Furthermore, higher educational exposure does not moderate the relationship between those two variables, F (11, 101) = 1.51, p = 0.139. These results implied that higher education is less able to be functioned as a gender hierarchy-attenuating factor."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuriko
"ABSTRAK
Pasangan antarbudaya seringkali menjadi korban prasangka. Studi TMT menunjukkan bahwa mengingatkan seseorang mengenai kematian (saliansi mortalitas) dapat membuatnya lebih berprasangka. Studi dilakukan guna menguji peran kecemasan eksistensial dalam kemunculan prasangka terhadap pasangan antarbudaya dengan menggunakan desain faktorial between subjects control) x 2 (harga diri tinggi vs. rendah). Partisipan penelitian ini terdiri dari 104 mahasiswa. Hasil studi menunjukkan adanya peran kecemasan eksistensial dalam kemunculan prasangka terhadap pasangan antarbudaya. Partisipan yang diminta untuk memikirkan mengenai kematian memiliki skor rata-rata evaluasi terhadap pasangan antarbudaya yang secara signifikan lebih dibandingkan partisipan yang diminta untuk memikirkan mengenai topik netral.

ABSTRACT
Intercultural couples often found themselves at the receiving end of prejudicial treatment. TMT research has shown that exposure to mortality reminders could worsen prejudicial attitudes. The present study was conducted to examine whether mortality reminder would increase prejudicial attitudes towards intercultural couples. One hundred and four undergraduate students participated in a 2 (mortality salience vs. control) x 2 (low vs. high self-esteem) between subjects factorial design experimental study. Compared to participants in the control group, participants in the mortality salient condition reported a significantly lower evaluation towards intercultural couples"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library