Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosidi Rizkiandi
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang peranan gerakan mahasiswa Universitas Indonesia dalam Reformasi Indonesia 1997-1999. Menjelaskan perkembangan gerakan mahasiswa Indonesia mulai dari tahun 1978 hingga masuk masa Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi tahun 1990 yang ditandai dengan lahirnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan, No. 0457/1990. Perubahan pola gerakan mahasiswa untuk beradaptasi menghadapi represi dari pemerintah. Serta kembali berkembangnya gerakan mahasiswa seiring mengendurnya tekanan pemerintah. Skripsi ini juga menguraikan aksi- aksi demonstrasi dan pergerakan mahasiswa UI dalam memperjuangkan reformasi Indonesia, termasuk dinamika internal mahasiswa UI yang terbagi menjadi dua, yaitu Senat Mahasiswa Universitas Indonesia dan Kesatuan Aksi Keluarga Besar Universitas Indonesia.
This thesis discusses the role of Universitas Indonesia student movement for Indonesia Reformation 1997-1999. It describes the development of Indonesia student movement from 1978 until the period of Student Senate in 1990, which marked by the Decree of Minister of Education and Culture, Fuad Hassan, No. 0457/1990; the adaptation of student movement to face the repression from the government by changing its pattern; as well as re-development of the student movement as the loosening of government pressure. This thesis also describes the demonstrations and UI student movement in fight for Indonesia Reformation, including the internal dynamics, which divided UI student to Student Senate and Family Action Unit (KB UI).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Husayfi
Abstrak :
Try Sutrisno memimpin PBSI selama 2 masa yaitu 1985-1989 dan 1989-1993. Pada periode pertama, kepengurusan bulutangkis Indonesia dibenahi secara sistematis . Kemudian, regenerasi pemain mulai dilakukan dan hasilnya dapat dilihat pada periode kedua. Berbagai ajang mulai memberikan hasil positif, tidak terkecuali dua emas pertama dari Olimpiade, melalui Alan Budi Kusuma dan Susi Susanti.
Try Sutrisno lead PBSI during the second period, from 1985 to 1989 and 1989 to 1993. In the first period, the renegeration of the players was adjusted soon after the management of Indonesian badminton was reorganized systematically. Then, the regeneration of the players started to do and the results can be seen in the second period. Various events began to give positive results, not least the two first gold of the Olympic Games, through Alan Budi Kusuma and Susi Susanti.;
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Agung Prayogo
Abstrak :
This thesys is explaining about the history of films development in Indonesia with polisies that have been taken by the New Order Government in order to improve national films. Since year1966, New Order Government have made some policies to support the development of national film and to protect national films from the suppressions of import films which come to Indonesia. Not only their policy were capable to improve the development of national films but also they become the government to control films Indonesia to saty at the same path with the government.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S12553
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priya Falaham
Abstrak :
Penulisan mengenai pelarangan siaran iklan di televisi republik Indonesia 1975-1981 ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah periklanan di Indonesia. Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri empat tahapan, yaitu heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Penulisan ini tidak menggunakan sumber lisan, tetapii hanya menggunakan sumber-sumber tertulis. Hasil penulisan menunjukkan bahwa Periode 1970 sampai 1980 merupakan rentang waktu dimana pertelevisian dan periklanan berkembang dengan pesat. TVRI sebagai satu-satunya televise saat itu mulai meluaskan jangkauan siarannya dengan mendirikan stasiun daerah dan pada 1977 satelit Palapa A2 diluncurkan dan dimulailah TVRI siaran Nasional. Sama halnya dengan televise, industri periklanan turut berkembang dimulai dari kebijakan penanaman modal asing yang dicetuskan oleh Orde Baru. Perusahaan asing turut serta membawa agen periklanan asing, kehadiran meraka memacu pertumbuhan industri periklanan Indonesia. Kebijakan pelarangan siaran iklan pada tahun 1981 di TVRI menghantam keras pertumbuhan iklan televisi. Berbeda dengan peraturan tahun 1975yang hanya melarang iklan barang mewah, pelarangan siaran iklan tahun 1981 melarang secara total iklan di televisi. Pihak TVRI pasrah dengan pelarangna tersebut namun mengharapkan agar pemerintah memberikan subsidi lebih besar sebagai kompensasi pelarangan siaran iklan. Pihak periklanan menanggapi bahwa pelarangan itu terlalu keras, walaupun pada akhirnya pengiklan mencari media alternatif lain untuk beriklan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Sakina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan kuli Cina di perkebunan Sumatera Timur pada tahun 1870-1930. Perkebunan swasta yang banyak dibuka di Sumatera Timur telah menimbulkan kebutuhan akan tenaga kerja yang besar. Etnis terbanyak yang didatangkan untuk menjadi kuli kontrak adalah kuli Cina yang memiliki kehidupan yang tidak jauh berbeda dari negara asalnya. Keadaan negeri Cina yang pada saat itu tertimpa bencana menjadi salah satu faktor yang menyebabkan orang Cina harus keluar dari negaranya dan mencari penghidupan yang lebih layak. Perekrutan kuli Cina ke Sumatera Timur dilakukan dengan dua cara, yakni melalui Penang dan Singapura dan perekrutan langsung ke dataran Cina. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah. Hasil dari penelitian ini adalah menggambarkan kualitas kerja kuli Cina yang disukai oleh para tuan kebun meskipun mereka memiliki sifat yang lebih emosional sehingga seringkali menyebabkan kerusuhan di dalam perkebunan. Serta kehidupan kuli kontrak Cina yang sengaja dipermainkan oleh para tuan kebun dengan memperkenalkan mereka terhadap candu dan judi. Sehingga, hal ini mengakibatkan mereka harus berhutang dan tidak dapat kembali ke Negara mereka dan harus menjadi kuli abadi. ......The aim of this research is to describe Chinese Coolie Contract's life in East Sumatera plantation (1870-1930). The opening of private sector plantation in East Sumatera had one important impact, the needed of labour. Chinese was the most wanted labour in that time to be coolie contract. In that period,the condition of China was destroyed by natural disaster. Because of this, Chinese people should find the alternative way to continued their life. Coolie Chinese recruitment to plantation in East Sumatera had two ways, first indirect recruitment by Penang and Singapore and second by direct recruitment from China. This thesis uses historical method research. The result of this research is to describe work ability from Chinese Coolie that made plantation owner felt satisfied, even Chinese Coolie more emotional than the other labour. Because of their emotional character, they made disturbance oftentimes. In addition, the life of Chinese Coolie intend to be fooled by plantation owner with introducing them to gambling and opium. These things made they had not enough money anymore to go back to their hometown, and finally made them to be lasting coolie in plantation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42010
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Junior Cesaerea Mada Prasetya
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai perkembangan dan dinamika Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI pada kepemimpinan R. Maladi, pada kurun waktu 1950-1959. Dalam pembuatan penelitian ini menggunakan metode sejarah. Tujuan dari topik penelitian ini adalah untuk melengkapi tulisan ilmiah mengenai sejarah perkembangan persepakbolaan di Indonesia, khususnya dinamika perkembangan yang terjadi di PSSI. Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya, karena setiap masa kepemimpinan mempunyai kebijakan dan prestasi yang berbeda-beda.  Pada penelitian ini membahas bagaimana kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Maladi pada masa kepemimpinannya dan prestasi yang diraih oleh tim nasional Indonesia. Salah satu kebijakan yang sangat penting pada masa kepemimpinan Maladi yakni masuknya PSSI ke dalam organisasi sepakbola Internasional yaitu FIFA pada 1952. Pada masa ini Maladi melalui PSSI juga menjadi salah satu pelopor berdirinya organisasi sepakbola Asia yakni AFC pada saat Asian Games di Manila. Kebijakan yang berpengaruh lainnya yakni mendatangkan banyak kesebelasan Internasional ke Indonesia. Pada masa ini prestasi timnas Indonesia juga sangat banyak seperti peringkat empat Asian Games Manila 1954, lolos untuk pertama kalinya ke Olimpiade pada tahun 1956 yang diselenggarakan di Melbourne, juara kedua Merdeka Games 1957 dan puncak prestasi timnas Indonesia pada saat kepemimpinan Maladi adalah peringkat tiga Asian Games 1958. Pada masa ini juga Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia karena kebijakan politik Soekarno yang tidak mengizinkan Indonesia bermain di Israel. Soekarno sangat menentang penjajahan yang mereka lakukan terhadap Palestina.
This research discusses about the development and dynamics of the All Indonesia Football Association or PSSI at the leadership of R. Maladi (1950 -1959). This research is using the historical methods.The purpose of this research is to complete research about the history of the development of football in Indonesia especially the developments in PSSI .This research different from previous, because every leadership has it own policy. This research is using the historical methods. This  research is different from previous studies because every leadership period has different policies and achievements. This study discusses the policies carried out by Maladi during his leadership and achievments by the Indonesian National Team. One of the most important policies during Maladi`s leadership was the entry of PSSI into the FIFA International soccer organization in 1952. At this time Maladi through PSSI also become one of the pioneers of the founding of Asian football organizations determined by the AFC at the Asian Games in Manila. Another significant policy is to bring international teams to Indonesia. At this time, the achievements of the Indonesian national team were also amazing, get fourth rank in Asian Games 1954, qualified for the first time to the Olympics in 1956 which was held in Melbourne, the second winner of the 1957 Independence Games and the highest achievements of the Indonesian national team during Maladi`s leadership was place third in Asian Games 1958. Unfortunately,at the same time Indonesia also failed to qualify for World Cup because of Sukarno`s political policy that does not allow Indonesia to play in Israel. Soekarno was very decisive in their occupation of Palestine.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Pascal Adi Chandraya
Abstrak :
Jurnal ini membahas mengenai dinamika gerakan nasionalisme Timor Leste pada kurun waktu 1974-1985. Dalam pembuatan skripsi ini menggunakan metode penelitian Ilmu Sejarah yaitu heuristik, kritik, interprestasi, dan historiografi. Penelitian ini adalah penelitian sejarah politik yang menitikberatkan pada gerakan nasionalisme di Timor Leste dan dampak dari kebijakan pemerintah Indonesia pada gerakan tersebut. Perbedaan penelitian ini dari dengan penelitian lain yang membahas situasi di Timor Leste ketika berada dalam kekuasaan Indonesia ialah ruang ringkup permasalahan. Ruang lingkup permasalahan dalam penelitan ini difokuskan pada kebijakan pemerintah Indonesia terhadap gerakan nasionalisme Timor Leste. Hasil dari penelitian ini juga menjadi pembeda dibanding dengan penelitian karya Taylor (1998), dimana kebijakan pemerintah Indonesia mempengaruhi pada hilangnya kekuataan dan dukungan masyarakat terhadap gerakan nasionalisme Timor Leste. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah unsur gerakan nasionalisme di Timor Leste seperti Gereja Katolik dan FRETILIN.Selain itu, dalam penelitian ini terdapat hasil temuan yang tidak menjadi perhatian khusus dari penelitian sebelumnya karya Singh (1998). Temuan itu ialah pelaksanaan PEMILU 1982 yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia sebagai penanda terciptanya hegemoni negara Indonesia di wilayah Timor Leste. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia berdampak negatif pada dinamika gerakan nasionalisme Timor Leste.
This journal discusses the dynamics of the East Timor nationalism movement in the period 1974-1985. In making this thesis using the historical research methods of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research is a historical political research that focuses on the nationalism movement in Timor Leste and the impact of Indonesian government policies on the movement. The difference between this research and other studies that discusses the situation in Timor Leste when it is under Indonesian rule is a problematic space. The scope of the problem in this research is focused on the Indonesian government's policy towards the Timorese nationalism movement. The results of this study are also different compared to research by Taylor (1998), in which Indonesian government policy affects the loss of power and community support for the Timorese nationalism movement. This study also revealed that there were a number of elements of the nationalism movement in Timor Leste such as the Catholic Church and FRETILIN. In addition, in this study there were findings that were not of particular concern from Singh (1998) previous research. The finding was the implementation of the 1982 ELECTION carried out by the Indonesian government as a marker of the creation of the hegemony of the Indonesian state in the territory of Timor Leste. From this research it can be seen that the policies of the Indonesian government have a negative impact on the dynamics of the Timorese nationalism movemen
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Widiya Setiawati
Abstrak :
ABSTRAK Skripsi ini membahas Iklan Pada Koran Bataviaasch Niuewsblad : Cerminan Gaya Hidup Masyarakat Batavia 1900-1930. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jenis visual iklan yang menggambarkan gaya hidup masyarakat Batavia pada tahun 1900-1930. Data penelitian ini menggunakan sumber primer yaitu koran Bataviaasch Nieuwsblad 1900-1930 yang didapat dari server koran di Belanda yaitu www.delpher.nl dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, selain itu penulis juga menggunakan sumber sekunder dari buku-buku yang menjelaskan tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat Batavia dan perkembangan surat kabar serta periklanan pada tahun 1900-1930. Iklan adalah media yang dapat menggambarkan dan mengungkap sebuah peristiwa sejarah melalui pengamatan pada bentuk visualnya. Iklan merupakan isi dari sebuah surat kabar. Surat kabar yang besar dan berpengaruh di Batavia pada saat itu adalah koran berbahasa Belanda yaitu Bataviaasch Nieuwsblad yang memiliki pelanggan masyarakat Eropa dan elit pribumi yang menggunakan Bahasa Belanda. Iklan-iklan pada skoran Bataviaasch Niuewsblad mencerminkan bagaimana gaya hidup masyrakat batavia pada tahun 1900-1930 dengan beredarnya produk-produk industri dari mancanegara.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernas Sobari
Abstrak :
Pembahasan mengenai partai politik campuran di Hindia Belanda: PEB (1919-1929) ditujukan untuk melengkapi penelitian mengenai sejarah Indonesia pada masa pergerakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam masa pergerakan terdapat perkumpulan campuran yang terdiri dari bermacam ras, agama, dan suku bangsa, yang ingin mempertahankan Hindia Belanda dengan negeri Belanda. Dalam perkembangannya, PEB sebagai partai politik campuran telah mewarnai jalannya pergerakan nasional. Dengan mempelajari PEB, dapat diketahui tujuan dan program partai tesebut dalam bidang pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan. Selain itu dapat juga diketahui tentang sikap partai ini terhadap golongan nasionalis maupun kaum komunis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12232
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian mengenai Perhimpoenan Beambte Spoor dan Tram (PBST) di Bandung pada tahun 1927 ? 1934 ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah pergerakan nasional dan sejarah tentang perburuhan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam penelitian penulis hanya menggunakan sumber-sumber tertulis, karena penggunaan sumber lisan tidak memungkinkan untuk dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan serikat pekerja setelah tahun 1927 tidak berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya. Pergerakan serikat pekerja pada awalnya berjalan secara radikal dan revolusioner dengan diwarnai oleh pemogokan-pemogokan yang dilakukan oleh para buruh. Aksi inilah yang digunakan untuk menolak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan dirasa tidak adil oleh para pekerja. Aksi ini turut didukung oleh gerakan-gerakan politik yang kontra terhadap pemerintah kolonial di Hindia Belanda. Kondisi ini kemudian berubah setelah tahun 1927 dengan adanya pembatasan ruang gerak untuk pergerakan kaum pribumi di Hindia Belanda. Pergerakan serikat pekerja pun kemudian berubah menuju ke arah yang lebih lunak dengan jalan kooperatif dengan pemerintah, terutama untuk mereka yang bekerja di perusahaan negara. Kondisi yang seperti inilah yang kemudian menyulitkan para pekerja untuk memperjuangkan perbaikan hidupnya, ditambah lagi dengan situasi ekonomi malaise yang melanda di Hindia Belanda. Perhimpoenan Beambte Spoor dan Tram (PBST), serikat pekerja untuk kaum beambten --pekerja kelas II-- di dalam Staatsspoorwegen (SS), merupakan salah satunya yang melewati periode tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>