Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Obesitas dan asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Meningkatnya prevalensi obesitas seiring dengan meningkatnya prevalensi asma, yang dapat mengganggu produktivitas dan menurunkan kualitas hidup penderita. Asma pada orang dewasa sering mengakibatkan perburukan pada prognosisnya yang disebabkan penurunan fungsi paru yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan asma pada penduduk dewasa umur 40 ? 65 tahun di Kelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah ? Kota Bogor tahun 2011, menggunakan data sekunder baseline data studi Kohort PTM - Kementerian Kesehatan Tahun 2011, dengan jumlah sampel 960 orang dan disain studi cross sectional. Pada analisis multivariat dengan Cox Regression menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan asma setelah dikontrol dengan variabel umur, tingkat pendidikan dan status merokok, dengan nilai PR sebesar 0,674 (95% CI 0,387 ? 1,174). Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai obesitas dan asma dengan jumlah sampel yang lebih besar, menggunakan kelompok umur yang lebih muda dan disain studi yang lebih baik.
ABSTRACT
Obesity and asthma remains a public health problem in the world. The increasing prevalence of obesity concomitant with the increasing prevalence of asthma, which may interfere with productivity and lower the quality of life of patients. Asthma in adults often results in worsening the rognosis caused a rapid decline in lung function. This study aims to determine the relationship of obesity with asthma in the adult people aged 40-65 years at the Kebon Kalapa Village, District of Central Bogor - Bogor City in 2011, using secondary baseline data NCD cohort study from Ministry of Health in 2011, with a sample of 960 people and a crosssectional design study. In multivariate analysis with Cox regression showed no significant association between obesity and asthma after controlled with variabel aged, education level and smoking (PR = 0,674; 95% CI 0,387 ? 1,174). The need for further research on obesity and asthma with a lrger number of sampels, younger age groups and a better design study.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Febriani
Abstrak :
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor risiko dominan dan membuat skor risiko diabetes tidak terdiagnosis (UDDM) dan prediabetes. Metode: Pembuatan skor risiko berdasarkan data yang tersedia hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, dengan kriteria ≥ 18 tahun, baru terdiagnosis saat Riskesdas, tidak menderita penyakit kronis/menular lainnya. Nilai koefisien β hasil analisis regresi logistik multinomial model prediksi digunakan untuk mengenmbangkan skor. Keakuratan skor prediksi diabetes dan prediabetes dinilai dengan ROC (Receiver Operating Characteristic). Hasil: Dua model prediksi dikembangkan menjadi skor risiko. Model 1 prediksi diabetes tidak terdiagnosis dengan 7 prediktor AUC 73,5%, sen 62,2%, spes 70,8%, PPV 12,8%, NPV 96,5%, titik potong ≥22, model 2 prediksi diabetes tidak terdiagnosis dengan 5 prediktor AUC 72,4%, sen 68,3%, spes 64,7%, PPV 11,8%, NPV 96,7%, titik potong ≥20. Prediksi prediabetes tidak dikembangkan menjadi skor karena tidak akurat, tetapi dapat diketahui faktor dominannya. Kesimpulan: Indonesia dapat memiliki perhitungan skor risiko guna memprediksi diabetes yang tidak terdiagnosis berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar yang tersedia. Skor Risiko tersebut dapat digunakan tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi individu dengan risiko tinggi dan masyarakat awam mampu menggunakan skor tersebut. ......Objective: This studi aims to find the risk factors and develop risk score for undiagnosed diabetes and prediabetes. Method: Risk score made based on available data from Basic Health Research 2013 in Indonesia, with criteria 18-55 years old, newly diagnosed diabetes, and not affected by chronic /infectious diseases before.β coeff value from multinomial logistic regression analysis results of predictive models are used to develop risk score. The accuracy of risk score assessed with ROC (Receiver Operating Characteristic). Result: 2 prediction models are use to develop risk score. The accuracy form 7 predictors for undiagnosed diabetes in model 1 are AUC 73.5%, sen 62.2%, spes 70.8%, PPV 12.8%, NPV 96.5%, cut off ≥22. The accuracy form 5 predictors for undiagnosed diabetes in model 2 are AUC 72.4%, sen 68.3%, spes 64.7%, PPV 11.8%, NPV 96.7%, cut off ≥20 . Score predikction for diabetes not developed, because of poor accuray, but the result of analysis can showed prediabetes dominant risk factors. Conclusion: Indonesia may have a risk score calculation for predicting undiagnosed diabetes based on data from Health Research provided. The risk score can be used by health workers to indentified individuals with high-risk and the general public are able to use these scores.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Meilani
Abstrak :
Hipertensi merupakan penyebab kematian No.3 di Indonesia, dengan prevalensi 31,7%, hipertensi tidak terdiagnosis sebesar 76%, berbagai indeks antropometri berhubungan dengan kejadian hipertensi, namun terdapat perbedaan mengenai cut off point. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tiga indeks antropometri Indeks Masa Tubuh (IMT), Lingkar Pinggang (LP), dan Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan (RLPTB) terhadap hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan menggunakan data sekunder Riskesdas tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik untuk melihat nilai cut off point yang optimal, AUC (Area Under The Curve) dengan receiver operating characteristic (ROC), sensitifitas, dan spesifisitas, Positive predictive value, Negative predictive value, Likelihood Rasio Positive, Likelihood Rasio Negative, pre-test dan post-test probability IMT, LP, RLPTB. Prevalensi hipertensi di Indonesia 27,15%, nilai cut off untuk IMT 22,2-23 kg/m2, LP nilai cut off 75,9 cm-79,5 cm, RLPTB nilai cut off 0,47- 0,5. Indeks antropometri dapat di gunakan sebagai alat skrening walaupun dengan kekuatan diagnostik yang lemah. Kemampuan diagnostik pada penelitian ini lebih untuk menduga mereka yang tidak sakit dengan nilai Negative predictive value yang cukup baik. Studi ini merekomemdasikan penggunaan ingkar pinggang sebaga alat skrening terhadap hipertensi karena lebih muda dan murah.
Hypertension is the third a leading cause of death in Indonesia, with a prevalence of 31.7%, and undiagnosed hypertension by 76%, various anthropometric indices associated with the incidence of hypertension, but there are differences regarding the cut off point. This study aims to test three anthropometric indexes as a screening tool of undiagnosed hypertension. This study uses cross-sectional design, using secondary data Riskesdas 2007. This research is a diagnostic test to see the optimal cut off point, AUC (Area Under the Curve) with a receiver operating characteristic (ROC), sensitivity, and specificity. The prevalence of hypertension in Indonesia 27.15%, cut-off point for BMI 22.6 kg/m2- 23 kg/m2. For the wasit Circumference cut-off point of 75.9 cm-79,5 cm. Waist to Stature Ratio cutt off point of 0.47- 0.51. Anthropometric indices can be used as screening tool even with a weak diagnostic power. Diagnostic capability in this study is more to suspect they are not sick with Negative predictive value is good. This study recommends to use of waist circumference as a screening tool for hypertension because is easier and cheaper to use.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31329
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Haryanto
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang faktor faktor yang berhubungan dengan obesitas ( Z-Score > 2 IMT Menurut Umur) pada anak usia Sekolah Dasar (7-12 Tahun) Di Jawa Tahun 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara asupan energi dan zat gizi, status gizi orangtua, karakteristik anak, karakteristik orangtua dan karakteristik keluarga dengan obesitas pada anak usia sekolah dasar. Penelitian ini bersifat kuantitatif , menggunakan desai penelitian Cross Sectional, dengan mengolah data Riskesdas tahun 2010, bulan April ? Juni 2012. Populasi penelitian adalah seluruh rumah tangga yang mewakili 6 propinsi di Pulau Jawa, sedangkan sampelnya adalah anggota rumah tangga yang berumur 7-12 tahun berjumlah 11.067 anak usia sekolah dasar. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji beda dua mean independen, uji anova dan uji chi square. Hasil penelitian mendapatkan prevalensi obesitas pada anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) di Pulau Jawa sebesar 10,9%. Analisis bivariat menunjukkan perbedaan rata-rata asupan protein dan asupan lemak pada anak yang obes dan tidak obes; perbedaan rata-rata status gizi ayah dan ibu pada anak yang obes dan tidak obes; perbedaan proporsi obesitas pada kelompok anak usia 7-9 tahun dengan kelompok anak usia 10-12 tahun, kelompok anak perempuan dengan kelompok anak laki-laki, kelompok ibu yang bekerja dengan tidak bekerja dan kelompok yang tinggal di perkotaan dengan dipedesaan. Variabel confounding adalah tingkat pendidikan ayah dan ibu, jumlah pendapatan keluarga dan persentase pengeluaran makanan untuk rumah tangga. Hasil penelitian menyarankan mengurangi asupan protein dan lemak sebagai upaya pencegahan obesitas pada anak usia sekolah.
This research discussed about the factors related with obesity(> 2SD BMI-for-age z-score) at elementary school children (7-12 years) in Java island in 2010. The purposes of this research are knowing the relation between energy and nutrients intake, parent nutritional status, child?s characteristics, parent?s characteristics and family?s characteristics with obesity at elementary school aged children in Java Island in 2010. This study used Cross Sectional design and quantitative method., by using secondary data analysis of Riskesdas 2010 during April until June 2012. The population of this research were all of the household that represented 6 provinces in Java Island, and the sampel were all of the member of household aged 7-12 years as much as 11.067 children. Processing and data analysis using t-test, anova and chi square test. The result of this research got the prevalence of obesity at elementary school aged children as big as 10, 9%. The statistical test result showed there average different between intake of protein and fat, parent nutritional status with obesity in elementary school aged children. Also showed there proportion different between Age and sex of children, working mother status and rural or urban location with obesity in elementary school aged children. Confounding variable are education status of parent, family income status and percentage of household expenditure for food. The results of this study are suggested to reduce protein and fat intake as a obesity prevention efforts.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31190
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library