Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harjanto
Abstrak :
Pembicaraan skripsi ini menggunakan tiga teori: - teori Sonoritas dari Heffner - teori Penonjolan dari Daniel Jones - teori Denyut nafas dari Stetson Dari ketiga teori tersebut, ternyata hanya teori Sonoritas dari Heffner yang dapat dipergunakan, karena telah banyak ahli lingguistik Indonesia antara lain Gorys Keraf, Verhaar, Samsuri yang menggunakan sonoritas sebagai penanda suku kata. Teori Denyut napas dapat dipakai untuk menunjang penganalisaan pengucapan kata berafiks...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S10958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Betty R.
Abstrak :
Penelitian mengenai Konjungsi Antarkalimat Bahasa Indonesia yang ditujukan untuk mempelajari perilaku sintaktis konjungsi ini. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis sejumlah data yang diperoleh melalui pencatatan kalimat-kalimat yang mengandung konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih kalimat. Sumber data-data dalam penelitian ini adalah media cetak berupa maja1ah dan Surat kabar yang nenggunakan bahasa Indonesia. Melalui penelitian ini diperoleh identitas Konjungsi Antarkalimat ini, yaitu keterikatannya, posisi dan pola pemakaiannya dan urutan unsur yang dihubungkan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugito
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak pemakai bahasa Indonesia, terutama yang berdomisili di Jakarta, sering mencampurkan unsur-unsur dialek Jakarta ke dalam bahasa Indonesia. Gejala ini mengakibatkan adanya anggapan bahwa unsur-unsur dialek Jakarta menjadi penunjang utama bahasa Indonesia substandar. Bahkan dalam disertasi yang ditulis Muhadjir terdapat pernyataan bahwa dialek Jakarta menjadi ngoko-nya bahasa Indonesia. Kenyataan seperti itu membuat kedudukan dialek Jakarta menjadi penting. Unsur-unsur dialek Jakarta yang tercampur dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam bentuk percakapan, tidak lagi terasa sebagai unsur yang merusak, tetapi justru sebaliknya, ia membuat percakapan menjadi lebih berkesan akrab. Hal tersebut sangat menarik bagi penulis, sehingga penulis sengaja mengambil dialek Jakarta subdialek Kampung Tugu sebagai objek penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Budi Susanti
Abstrak :
Penelitian yang saya lakukan adalah penelitian fonotaktik kata serapan hahasa inggris dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kata serapan yang masuk ke dalam kosa kata bahasa Indonesia. Kata serapan bahasa Inggris ini bila tidak diatur proses penyerapannya dapat merusak sistem fonologi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmana kata serapan tersebut masuk ke dalam bahasa Indonesia, terutama dari segi fonotaktiknya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan cara mendaftarkan sejumlah kata serapan bahasa Inggris yang terdapat dalam Kompas bulan Juli sampai Desember 1997. Kata-kata itu kemudian dianalisis berdasarkan struktur suku kata yang membentuknya, gugus konsonan, deret konsonan, diftong, dan deret vokal. Hasil dari analisis tersebut adalah didapatkannya konstruksi kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Konstruksi tersebut ternyata mengikuti konstruksi kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia, yaitu cenderung berpola KV. Gugus konsonan atau KK dapat muncul bila mengikuti rumusan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia_
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarya Permana
Abstrak :
Terjemahan beranotasi adalah terjemahan yang dilakukan dengan memberikan anotasi (catatan) atas padanan yang dipilih dalam bahasa sasaran (BSa) sebagai solusi terhadap teks sumber (TSu) yang dianggap bermasalah. Di samping itu, anotasi juga merupakan pertanggungjawaban penerjemah atas padanan yang dipilihnya selama kegiatan penerjemahan berlangsung. Berkaitan dengan kegiatan penerjemahan beranotasi, saya menerjemahkan buku yang berjudul Science in Medieval Islam karangan Howard R. Turner (1995). Dalam kegiatan penerjemahan tersebut, diberikan 14 anotasi yang merupakan solusi dan pertanggungjawaban terhadap masalah penerjemahan yang muncul. Anotasi yang diberikan mencakup kata atau istilah, frasa, klausa, dan kalimat. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode penerjemahan semantic dan komunikatif dari Newmark (1988), sedangkan prosedur penerjemahannya melibatkan transposisi, modulasi, naturalisasi dan penerjemahan fonologis, pemadanan berkonteks, serta pemadanan fungsional. Dan kegiatan penerjemahan buku Science in Medieval Islam dapat disimpulkan bahwa pemberian anotasi terhadap masalah yang ditemukan dengan melibatkan prosedur penerjemahan dapat menghasilkan padanan yang berterima dalam bahasa sasaran (BSa).
An annotated translation is a translation carried out by giving some annotations (notes) on the selected equivalents in the target language which are the solution of translation problems found out in the source language. The annotations are also considered as the accountability of the translator about the equivalents he has chosen during the translation activity. In connection with the annotated translation, I translated a book entitled Science in Medieval Islam written by Howard IL Turner (1995), In this translation, there are 14 annotations which are the solution and accountability of translation problems in the source text. The annotations involve words or terms, phrases, clauses, and sentences. The translation methods used are semantic and communicative methods of Newmark (1988). Meanwhile, the translation procedures include transposition, modulation, naturalization and phonological translation, contextual conditioning, and functional equivalence. From the translation of Science in Medieval Islam, the conclusion is that annotations on the translation problems by involving the translation procedures are able to produce equivalents that are acceptable in the target language.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Muhardini
Abstrak :
Saat ini kegiatan penelitian linguistik di Indonesia semakin berkembang. Kegiatan tersebut antara lain dilakukan oleh instansi pemerintah seperti Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa atau oleh sekolah/perguruan tinggi bi_dang bahasa di seluruh Indonesia. Hasil penelitian tersebut meliputi sebagian besar aspek di dalam linguistik murni, seperti bidang-bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Di samping penelitian berbagai aspek di dalam linguistik murni, telah pula diadakan penelitian dalam bidang linguistik terapan, yaitu tentang pengajaran bahasa, sosiolinguistik, dan lain sebagainya. Dalam penulisan skripsi ini saya mencoba mengerjakan suatu penelitian yang menggabungkan kedua bidang penelitian linguistik di atas. Pada bidang linguistik murni, saya akan meneliti bidang sintaksis, khususnya mengenai pola urutan kalimat biasa dan kalimat inversi. Pada bidang linguistik terapan, saya akan mencoba memperbandingkan pola urutan kalimat biasa dan pola urutan kalimat inversi tersebut pada beberapa buah cerita pendek (cerpen) yang terbit dalam dua masa yang jauh berbeda, yaitu masa Balai Pustaka dan masa kini.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Heruwati Siswanto
Abstrak :
ABSTRAK
Pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia mempunyai sejarah yang panjang. Menurut catatan, Joannes Roman merupakan orang yang pertama kali yang mencoba membuat pembagian kelas kata dalam bahasa Melayu pada tahun 1653 (Kridalaksana, 1982 b:82-96). Tradisi Eropa yang diletak_kannya itu menjadi kerangka pembagian kelas kata para ahli Belanda dan Indonesia sampai sekarang, walaupun bervariasi.Meskipun mempunyai tradisi yang panjang, masalah pembagian kelas kata masih tetap aktual. Sejak pengarah linguistik modern masuk ke dalam studi bahasa Indonesia, masalah yang sering dipersoalkan ialah kriteria pembagian kelas kata itu. Para ahli dihadapkan kepada beberapa pilihan_
1985
S11171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Erni Farida Sri Ulani
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian mengenai pemenggalan kata serapan bahasa Inggris ini telah dilakukan sejak bulan Februari 1998 sampai dengan juli 1998. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan proses pemenggalan kata serapan berdasarkan Pedoman Pemenggalan Kata.

Data berupa kata serapan bahasa Inggris diperoleh dari Kompas tahun 1995 sampai dengan 1997. Dari tiap tahunnya diambil empat eksemplar secara acak sehingga didapatkan 12 eksemplar Kompas sebagai sumber data. Kata-kata serapan bahasa Inggris tersebut diambil dari seluruh artikel, kecuali kolom iklan dan berita duka cita.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pedoman Pemenggalan Kata tidak dapat sepenuhnya diberlakukan pada kata-kata serapan tersebut Hal ini disebabkan oteh adanya ketumpangtindihan sejumlah aturan sehingga rnenimbulkan adanya kejangggalan bentuk-bentuk pemenggalan kata serapan.

Penelitian ini menunjukkan pula bahwa prinsip gramatikal dan prinsip ortografis perlu didefinisikan secara tegas. Dengan adanya pengertian yang jelas mengenai kedua. Prinsip tersebut dapat memudahkan masyarakat pemakai bahasa Indonesia dalam hal memenggal kata. Selain itu diketahui pula bahwa Kompas memiliki kecenderungan tersendiri dalam hal pemenggalan kata. Pemenggalan yang dilakukannya sedikit berbeda dari pemenggalan kata yang disesuaikan dengan Pedoman Pemenggalan Kata.
1998
S11217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Mandjusri
Abstrak :
Kata-kata onomatope cukup banyak digunakan dalam kegiatan bahasa di Indonesia, baik dalam langgam bahasa sehari-hari maupun dalam langgam bahasa sastra, dan pembahasan mengenai kata-kata onomatope kebanyakan berkisar pada masalah fonologis dan semantik, sementara gejala-gejala lain di luar bidang tersebut kurang mendapat perhatian. Pembahasan mengenai kata-kata onomatope dalam skripsi ini ditujukan untuk melengkapi deskripsi kata-kata onomatope bahasa Indonesia dalam bidang morfologi dan sintaksis. Analisis dalam bidang morfglogi ditujukan untuk mencari kaidah-kaidah morfologis yang berlaku pada onomatope, khususnya proses pemhentukan onomatope sebagai kata, disertai dengan analisis morfofonemik yang timbul akibat proses tersebut, sedang analisis dalam bidang sintaksis ditujukan untuk menempatkan kata-kata onomatope dalam penggolongan kelas kata bahasa Indonesia. 1. Onomatope sebagai kata terbentuk melalui proses morfologis, berupa (1) afiksas&; (2) reduplikasi; (3) terdapatnya bentuk-bentuk lain yang memiliki arti berulang-ulang atau jamak, tetapi secara morfologis tidak bisa digolongkan sebagai reduplikasi. 2. Prefiks pada onomatope mempunyai fungsi tertentu sebagai unsur pembentuk akar onomatope menjadi sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata atau lebih. 3.Dalam proses pembentukan kata, khususnya proses afiksasi, terjadi perubahan morfofonemik berupa proses asimilasi yang tidak bersifat mutlak tetapi manasuka. 4. Reduplikasi pada onomatope terdiri atas tiga tips: (1) reduplikasi penuh berupa gabungan antara prefiks dengan morfem dasar; (2) reduplikasi penuh dengan perubahan fonem; (3) bentuk-bentuk lain. 5. Onomatope sebagai kata tidak bisa dimasukkan ke kelas interjeksi, tetapi bisa digolongkan ke (1) kelas nomina; dan (2) kelas ajektiva
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S10805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintawati
Abstrak :
Penelitian ini mengenai pelafalan. diftong Bahasa Indonesia yang dilafalkan_oleh para pemhaca berita Televisi Republik Indonesia (TVRI). Penelitian ini berlangsung pada bulan Februari 1982 sampai bulan September 1988. Tujuannya ialah untuk mencari pola pelafalan diftong Bahasa Indonesia yang dilafaltan oleh pembaca berita TVRI. Serta meninjau kembali apakah Pola-Pola yang ditemui dalam penelitian sesuai atau sedikit banyak mempunyai kesamaan dengan Pola yang diperikan oleh para penulis tata bahasa bahasa. Indonesia. karena mengingat -selama ini ada anggapan bahwa pembaca berita TVRI untuk sementara dapat dijadikan contoh sebagai pelafal bahasa Indonesia yang baik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik merekam. Semua berita inti yang ada pada TVRI direkam sebanyak lima kali pada masing-masing pembaca hasil perekaman. ditranskripsi secara fonetis. dan obyektif. Data yang telah ditranskripsi dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya dua puluh lima persen dari pembaca berita yang melafalkan diftong sesuai dengan-kaidah tata bahasa bahasa Indonesia. Selebihnya melafalkan diftong, seperti lafal dalam bahasa percakapan (lisan) dalam skripsi ini disebut menurut Pembaca Berita (PB). Dengan demikian pola pelafalan dif_tong pembaca berita TVRI dominant pada bunyi [_y] atau [ey] dan [cw] yang banyak ditemukan dalam bahasa lisan dari lebih sedikit yang melafalkan- [ayJ dan [aw] (menurut kaidah tata bahasa).
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>