Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudha Fadhilla farhan
"ABSTRAK
Jakarta sebagai ibu kota negara memiliki permasalahan. Kanal Banjir Timur dibangun sebagai jawaban permasalahan banjir Jakarta. Kanal Banjir Timur mengalirkan debit dari lima sungai yang masuk ke wilayah Jakarta. Permasalahan kemacetan juga merupakan permasalahan yang harus diselesaikan. Dimensi Kanal Banjir Timur memiliki potensi sebagai prasarana pelayaran barang guna mengurangi kemacetan yang ada. Sebagai prasarana pelayaran diperlukan aliran yang memenuhi persyaratan kedalaman aliran minimum dan kecepatan aliran maksimum saluran pelayaran. Perhitungan kedalaman aliran minimum dihitung dengan debit andalan periode ulang dua tahun. Perhitungan kecepatan aliran maksimum dihitung dengan debit banjir bulanan periode ulang dua tahun. Periode ulang dua tahun dipilih untuk menentukan tipikal fluktuasi debit bulanan setiap tahunnya karena akan digunakan sebagai pertimbangan operasional pelayaran. Rentang waktu antara kedalaman aliran minimum dengan kecepatan aliran maksimum menjadi rentang waktu efektif pelayaran.

ABSTRACT
Jakarta as the national capital has many problems such as flooding and transportation. The East Flood Canal was built to decrease the impact of Jakarta flood. The canal drains discharge from five rivers that flow through Jakarta to the sea. The canal from its master plan aspect has the potential as a shipping infrastructure for reducing existing congestion. Shipping infrastructure has to have minimum flow depth and maximum flow speed requirements of shipping channel. Minimum depth calculation is calculated by mainstay discharge using two-year return period. The calculation of maximum flow velocity is calculated by monthly dependable flow discharge for a two-year return period. A two-year return period was chosen to determine the typical daily fluctuation of discharge to be used as a consideration of shipping operational. Time window between minimum flow height and maximum flow velocity will be the time window of effective shipping operational. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glenaldi Naufal Adhiputranto
"Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia yang hampir setiap tahunnya mengalami
bencana banjir. Salah satu penyebab bencana banjir terjadi yaitu meluapnya aliran air di
sungai disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu sungai besar di Jakarta yaitu Sungai
Ciliwung. Dalam rangka mengelola bencana banjir yang terjadi, terdapat infrastruktur air
yang terletak di hilir Sungai Ciliwung, yaitu Pintu Air Manggarai. Selain pintu air,
terdapat beberapa bendungan, baik yang sudah beroperasi maupun sedang dibangun.
Bendungan Ciawi dan Sukamahi adalah dua bendungan yang sedang dibangun dengan
tujuan untuk mengendalikan banjir agar lebih baik. Kemungkinan terjadinya bencana
banjir terukur dari tinggi muka air pada titik-titik yang memiliki sensor pengukur tinggi
muka air, yang kemudian informasi tersebut akan disampaikan ke masyarakat, yang biasa
disebut siaga dengan tiap levelnya merepresentasikan tinggi muka air yang berbeda.
Sistem ini dinamakan Flood Early Warning System (FEWS), atau disebut sistem
peringatan dini banjir. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis hubungan
pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi dengan perubahan pada Flood Early
Warning System di Pintu Air Manggarai. Penelitian ini dilakukan dengan metode
kuantitatif. Dari penelitian ini akan menghasilkan hubungan antara pembangunan
Bendungan Ciawi dan Sukamahi dengan FEWS serta perbandingan FEWS antara tanpa
bendungan dan dengan adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi
Jakarta is the capital city of Indonesia, which is flooded almost every year. One of the
causes of floods is the overflow of water in rivers caused by several factors. One of the
major rivers in Jakarta is the Ciliwung River. In order to manage the flood disaster that
occurred, there is a water infrastructure located downstream of the Ciliwung River, the
Manggarai Sluice Gate. In addition to the sluice gates, there are several dams, both
operating and under construction. Ciawi and Sukamahi dams are two dams that are being
built with the aim of better flood controlling. The possibility of a flood measured from
the water level at the points that have a water level gauge sensor, which then the
information will be conveyed to the public, commonly called siaga with each level
present different water level. This system is called the Flood Early Warning System
(FEWS). Therefore, this study will analyze the relationship between the construction of
the Ciawi Dam and Sukamahi Dam with changes in the Flood Early Warning System at
the Manggarai Sluice Gate. This research was conducted by quantitative methods. From
this study will produce a relationship between the construction of Ciawi and Sukamahi
Dam with FEWS as well as the comparison of FEWS between without dam and with the
presence of Ciawi and Sukamahi Dam
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library