Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irawan
"Penelitian yang membahas masalah pengangkutan dengan relief candi Borobudur sebagai sumber utama, belum pernah dibahas secara mendalam oleh pers ahli arkeologi. Pengamat_an secara khusus atas relief yang menggambarkan alat angkutan di candi Borobudur, mungkin dapat dijadikan petunjuk yang berguna bagi pendalaman pengetahuan mengenai masalah transportasi masyarakat Jawa Kuno pada masa lalu.Dalam pembahasan, selain mempergunakan relief candi Borobudur yang menggambarkan alat angkutan darat sebagai sumber utama, juga dipergunakan prasasti, sumber naskah, dan sumber arkeologis sebagai data pembanding dan penunjang. Penanganan data selanjutnya, dirangkaikan dengan pengelom_pokan taksonomi untuk membentuk sejumlah tipe alat angkut_an dari data utama, dan tipe golongan pemakai serta tipe kegiatan berdasarkan data banding. Kemudian masing-masing satuan analisis tersebut dipadukan dan ditafsirkan lebih lanjut melalui analisis konteks.Berdasarkan pengamatan, dapat ditafsirkan bahwa alat angkutan telah mempunyai peranan dalam masyarakat Jawa Kuno pada masa candi Borobudur berfungsi. Meskipun pengamatan atas penggambaran alat angkutan pada relief yang ada tidak seluruhnya dapat menggambarkan hal-hal yang berkenaan dengan penggunaan alat angkutan, tetapi umumnya penggambaran alat angkutan pada relief dapat dianggap menunjukkan adanya pola yang teratur antara bentuk alat angkutan dengan golongan pemakai dan, jenis kegiatan yang menggunakannya."
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S12132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Yondri
"Sebagai obyek penulisan skripsi, pemilihan judul di atas didasarkan berbagai hal. Pokok pembahasan adalah menhir yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan megalitik di Indonesia. Benda yang dijadikan obyek penelitian adalah menhir yang ada di situs Bawahparit, Desa Kototinggi, Kecamatan Suliki Gunung Emas, Kabupaten Dimaruluhkoto , Propinsi Sumatra Barat. Pada menhir tersebut dilakukan deskripsi untuk mengetahui bentuk, ukuran, hiasan, bahan serta hasil penggaliannya dan juga klasifikasi serta tipologi. Selain itu juga dibahas mengenai teknologi pembuatan, sumber bahan serta fungsi menhir itu sendiri di situs Bawahparit. Pada bagian akhir diadakan tinjauan mengenai latar belakang religi dan sistim kemasyarakatan yang berkembang sejak masa megalitik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S11779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Ramdhani
"Introduksi: Iskemia yang terjadi di suatu lokasi di tubuh mengakibatkan kerusakan pada lokasi yang berjauhan; kondisi ini dikenal dengan sebutan cedera reperfusi. Vili intestinal merupakan satu target organ terjadinya kerusakan pada cedera reperfusi dan menjadi motor kegagalan multi organ sistemik. Hipotermia yang ditakuti pada syok justru menunjukkan keuntungan karena bersifat proteksi terjadinya kerusakan vili. Penelitian ini bertujuan membandingkan efek protektif hipotermia dan pre-conditioning pada iskemia.
Metode. Dilakukan penelitian eksperimental pada kelinci New Zealand White (n=18) dengan satu kelompok kontrol (iskemia) dan dua kelompok perlakuan (hipotermia dan pre-conditioning). Dilakukan ligasi a. iliaca communis selama 4 jam, hipotermia sedang (28°C), dan iskemia pre-conditioning pada masing-masing kelompok. Kemudian kelinci dibiarkan hidup selama 8 jam. Setelah dekapitasi, diambil sampel ileum untuk pemeriksaan histopatologi.
Hasil: Dari 18 kelinci eksperimental, 1 mengalami drop out karena infeksi. Dilakukan skoring kerusakan vili intestinal berdasarkan kriteria Pusponegoro yang dimodifikasi dengan nilai minimal 4 dan maksimum 12. Kelompok perlakuan pre-conditioning mengalami kerusakan paling minim (= 6,2 ) diikuti kelompok hipotermia (= 7,1).
Konklusi: Pre-conditioning menunjukkan kerusakan paling minim; dengan kata lain memberi efek proteksi lebih baik dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Introduction: Ischemia occurring in a location in the body results in damage to distant locations; this condition is known as reperfusion injury. Intestinal vilia is a target organ of the occurrence of damage to reperfusion injury and a motor failure of multi-organ systemic. The dreaded hypothermia in shock actually shows an advantage because it protects the occurrence of villous damage. This study aimed to compare the protective effect of hypothermia and pre conditioning on ischemia.
Methods: Experimental studies were conducted on New Zealand White rabbit (n = 18) with one control group (ischemia) and two treatment groups (hypothermia and pre-blocking). Conducted ligation a. iliaca communist for 4 hours, moderate hypothermia (28°C), and preconditioning ischemia in each group. Then the rabbit is left alive for 8 hours. After decapitation, ileum samples were taken for histopathologic examination.
Results: Of the 18 experimental rabbits, 1 had dropped out due to infection. Scores of villus intestinal damage were performed based on modified Pusponegoro criteria with a minimum score of 4 and a maximum of 2. The pre-treatment group experienced the least damage (=6.2) followed by the hypothermia group (=7,1).
Conclusion: Pre conditioning shows the least damage; in other words gives a better protective effect compared to other groups.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T58770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library