Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adri Firmansyah Ponsen
Abstrak :
Republik BBM merupakan sebuah program parodi politik mula-mula format fit and proper test . Acara ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan negara Indonesia. Negara ini juga memiliki Lembaga, pejabat, dan tokoh hampir sama, hanya saja namanya berbeda. Uniknya, di Republik BBM presidennya amat demokratis, berbagai hujatan. Kritik dan demo marak dimana-mana, tetapi beliau selalu mencermati dengan ringan kocak dan bijaksana. Kesan angker tidak terlihat, tetapi kharisma tetap terjaga. Setiap orang babas berbicara kepada beliau, namun rasa segan tetap terjaga bukan karena penjagaan Parpampres tetapi faktor kredibilitas yang menaikan wibawanya. Pada keduapuluh enam episode yang terjadi adalah sebuah bentuk upaya tarik menarik kepentingan antara pihak Indosiar dan pihak-pihak di dalamnya yang merupakan sebuah pembelajaran studi dari ekonomi politik media dan studi mengenai ruang publik. Menurut Golding dan Murdock selalu terdapat proses dinamika interplay antara struktur dan agensi antara pihak pemilik televisi (sebagai pihak pemodal) dan pengisi acara (sebagai pihak yang mewakili publik) dalam Republik BBM. Metode yang dipakai oleh peneliti adalah studi kasus. Metode pengumpulan data dalam penelitan ini dilakukan melalui studi literatur (kepustakaan), wawancara mendalam dan observasi terhadap tayangan program Republik BBM. Tujuan peneliti adalah untuk mengamati interaksi antara penguasa dan pengusaha dalam mengintervensi ruang publik dalam tayangan televisi, Republik BBM. Kedua adalah menyingkap pertalian hubungan antara studi ekonomi politik media dan studi ruang publik media dalam sebuah program tayangan. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi intervensi pemilik modal televisi yang akan berdampak pada ranah media yang seharusnya netral. Implikasi secara praktis dari penelitian ini bagaimana praktisi komunikasi dapat merancang sebuah tayangan yang informatif dan demokratis. Implikasi secara teoritis, bagaimana keterkaitan yang sangat erat antara komunikasi politik dalam media (mediated political communication) dalam praktek demokrasi dan demokratisasi penyiaran media di Indonesia.
Republic BBM was a political parody televisor programme at Indosiar which originated from the fit and proper test of the Legislatives and executives personnel. The strong characteristic of this programme is a miniature of a real time situation and condition of the neighboring country, Indonesia. The Republic of BBM (which is derivation of 'Benar-Benar Mabo' means literally 'chaotic' form of government.) has the same government principle systems. They have the same factual finding of what situations and conditions of the executives, legislatives or in even the judicative with the exact same figured though they explicitly changed the name for the purpose of the parody. The uniqueness of this country was pretty much well democratic, even with millions of mocking criticizing his government. Mr Presiden himself always response the political mocking and the demonstration with fair and easy toward the situation and condition happening. The twenty six episodes on air in Indosiar, the journey of the television programme has overcome several turbulence. The essence of this type of programme is mainly to reach a public sphere for everybody to talk and to express. As we discussed the media public sphere, we have to reconsider to discuss the political economy of the media itself. As Golding and Murdock redefined the political economy as, " a study that interrelated various elements that interconnected in the social sphere, specifically the power relation that produced production, distribution and consumption of resources). (Masco, 25:1996).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Fasta
Abstrak :
Ketika perusahaan memperluas kekuasaannya pada berbagai media yang berbeda, pengalaman empirik kerap menunjukkan bahwa kepemilikan silang justeru membuat informasi lebih serupa dan memihak pemodal dibandingkan sebelumnya. Penelitian ini menyandarkan diri pada kajian ekonomi politik media kritis, berupaya mengeksplorasi kontestasi antara kepemilikan silang Nary Tanoesoedibjo dengan pemberitaan di RCTI, TRIJAYA FM dan TRUST mengenai kasus NCD Fiktif yang dialaminya, dominasi dan hegemoni struktur terhadap agensi dalam mempengaruhi isi berita, berikut pola yang terbentuk karena itu. Temuan yang didapat melalui wawancara rahasia dengan awak newsroom, pengamatan dan analisis isi media, sangat menarik_ Di sini, peneliti menemukan bahwa media massa yang bernaung di bawah Media Nusantara Citra (MNC), subholding Bimantara yang mengurusi bidang multimedia dan penyiaran, dapat disebut sebagai contoh yang memadai untuk menggambarkan bagaimana kontestasi, dominasi dan hegemoni terjadi. Newsroom yang sejatinya harus independen dan jauh dari intervensi struktur, justeru menjadi corong. Pada akhirnya, wujud isi media tetap penuh dengan pemberitaan yang dipesan untuk kepentingan pemiliknya. Pola yang terjadi adalah pola yang pada intinya mendukung Hary Tanoesoedibjo sebagai sosok yang tidak bersalah, sebagai korban dan menuding pihak-pihak lain sebagai 'brutus' yang menjatuhkan citra dirinya sebagai taipan media massa di Indonesia. Secara akademis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai pemicu tumbuhnya ide untuk meneruskan penelitian dengan topik yang mengarah pada kasus kasus tertentu. Selain itu, berguna untuk pembuktian teori-teori dalam kajian ekonomi politik media. Secara praktis, dapat menggugah dan meneguhkan kesadaran para jurnalis dan mungkin pemilik jaringan lintas media massa bahwa penyajian isi media massa berkaitan dengan tanggungjawab moral dalam pembentukan opini publik.
When corporations expand their control over many different kinds of media (cross ownership) , they speak glowingly of providing richer public choices in information. But the empiric experience has been the common control of different media makes those media more alike than ever. This research positioning itself to the critical political economy approach, tried to explore the contestation between Hary Tanoesoedibjo's cross ownership with the news in RCT1, TR1JAYA FM, and TRUST about NCD Fictive case of his own, domination and hegemony structure to the agency in persuading the news content, including the pattern which is made by. What was found from the secret interview with newsroom personel, observation and media content analysis, very interesting. Here, the research found that mass medium which are standing under Media Nusantara Citra (MNC), Bimantara subholding which is care for multimedium field and broadcasting, can be take as a good example to describe how contestation domination and hegemony are happened. Newsroom which should be independent and far from structural intervension, became edge. Though once it happened a self dispute inside the journalist, in the end the news content still full with the news that are ordered for the owner self business. The exist frame was frame which is supporting Hary Tanoesoedibjo as innocent being, as victim and suspecting another sides as "Brutus" that tried to destroyed his image as king of mass media in Indonesia. In academic way, this research can be set as provocation of idea to continuing the research with theme that leads to selected cases. Besides, it is.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puni Ayu Anjungsari
Abstrak :
Sebagai organisasi nirlaba yang memiliki pengaruh yang cukup besar di kalangan dunia usaha dan pemerintah Kamar Dagang dan Industri Indonesia dibentuk sebagai 'payung' dunia usaha. Melihat skala dari organisasi ini, maka komunikasi merupakan hal yang mutlak agar dapat mengkampanyekan keberadaan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat menjawab pertanyaan yang muncul dari perumusan masalah seperti untuk melakukan pengembangan terhadap teori Reputation Quotient agar dapat mengetahui status reputasi organisasi nirlaba, faktor-faktor yang terlibat dalam pembentukan reputasi organisasi nirlaba , dan menggambarkan alternatif strategi komunikasi yang efektif, efisien, dan tepat sasaran yang sesuai.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allow, Livie Moudy
Abstrak :
Demokrasi di Indonesia memasuki babak baru dengan adanya pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung yang kemudian diikuti dengan pemilihan kepala daerah secara Iangsung pula. Salah satu pendorong praktek demokrasi di Indonesia adalah media komunikasi massa.

Potensi dan kemampuan televisi sebagai media komunikasi politik perlu dikritisi keberpihakan maupun dukungannya. Televisi sebagai media komunikasi massa selayaknya membela kepentingan masyarakat luas, dimana televisi perlu menegakkan diri untuk beifungsi sebagai pengawas atau pilar ke-empat dalam kehidupan bernegara.

Pacific TV sebagai televisi lokal daerah Sulawesi Utara memiliki posisi penting sebagai media informasi maupun sebagai media komunikasi politik, sehingga menarik untuk diamati Iebih dekat dan diteliti bagaimana proses interaksi di dalam mang berita dalam memproduksi berita, terutama berita-berita kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi Sulawesi Utara tahun 2005. Tentu saja Pacific TV sebagai televisi lokal Iebih memiliki kedekatan dengan khalayak Sulawesi Utara dan juga dengan para kandidat Gubernur tersebut.

Media dalam memandang suatu reaiitas politik tentu memasukkan unsur subyektifitasnya dalam melakukan haming dan gatekeeping terhadap peristiwa politik, dengan menonjolkan hal-hal yang dianggap penting dan mengaburkan yang tidak. Operasional media membuka kemungkinan terhadap unsur obyektivitas reporter dan dalam tingkat instilusi dipengaruhi oleh faktor ideologi dan arah politik pemilik media.

Kerangka pemikiran yang dipergunakan adalah bahwa interaksi dalam ruang berita merupakan proses gatekeeping. Dimana proses interaksi tersebut diyakini mengeluarkan berita-berita yang kemudian menjadi realitas media yang mempengaruhi komunikasi politik para kandidat Pilkada

Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis berita-berita Pilkada. Dimana metode yang digunakan untuk menganalisis berita-berita tersebut adaiah metode Analisis Framing. Data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumen.

Melalui penelitian ini memperlihatkan bahwa interaksi yang terjadi dalam ruang berita Pacific TV sepenuhnya mengikuti kebijakan editorial Pacific TV yang barpedoman pada pemberitaan yang netral, setimbang dan bebas nilai. Meskipun demikian pernilihan kata-kata pada teks berita yang dirancang oleh ruang berita Pacific TV berpotensi menimbulkan kebingungan karena menampilkan kalimat-kalimat yang memiliki makna ganda jika ditafsirkan. Selain itu berita yang ditayangkan kurang menghadirkan fakta-fakta dan kedua pihak secara setimbang dari segi kuantitas.

Rekomendasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa berita-berita Pacific TV dapat melahirkan pemberitaan yang lebih lugas dan inspiratif dengan menggunakan pilihan kata-kata maupun kalimat yang tepat.

Hal tersebut perlu diteliti pada teievisi-televisi Iokal di daerah lain yang dapat memainkan peran untuk membantu mengumpulkan informasi tentang kandidat dan programnya kepada calon pemilih.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luntungan, Steven Y. Audy
Abstrak :
ABSTRAK
Kompetisi di lndustri televisi begitu ketat terlihat dengan kehadiran 11 TV nasional dan 28 TV lokal yang maslh terus bertambah. PerTarungan menampilkan tayangan yang menarik akan menjadi faktor yang paling penting dalam industri televisi. Tren program saat ini dikendalikan oleh rating, yang berakibat pada keseragaman program yang mengedepankan nilai-nilai dan budaya metropolis perkotaan. Namun, masyarakat di daerah saat ini telah memilikI ruang untuk menikmati informasi seputar daerahnya melalui tayangan Televisi lokal. Tayangan yang membawa kandungan lokal adalah andalan sekaligus strategi yang dilakukan TV lokal untuk bisa bersaing dengan TV Nasional. Strategi seperti itu dinamakan TV Proximity.

Kedekatan pada konsep TV Proximity iidak hanya diukur dengan jarak , namun juga dengan kedekatan emosi. Kedekatan emosi pemirsa bisa ditunjukkan lewat budaya, perilaku, gaya hidup, lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik. Dengan mempelajari sumber sekunder, melakukan wawancara mendalam terhadap sejumlah narasumber, melakukan observasi terhadap dinamika proses bisnis televisi lokal, serta melakukan analisa isi terhadap program acara, penelitian kualitatif ini dilakukan untuk mengetahui apakah konsep TV Proximity sudah disadari dan dllaksanakan oleh TV lokal di dalam bersaing dengan TV nasional khususnya dengan memperhatikan program acara yang ditayangkan.

TV Lokal yang dipilih adalah JAKTV di kota jakarta dengan kasus program acara Gubemur Kita. Analisa yang digunakan untuk studi dengan perspektif Ekonomi Media ini, menggunakan beberapa level analisa; dimana analisa akan dilakukan secara holistik, mulai dari level makro untuk melihat kondlsi pertelevisian di Indonesia, lalu level meso untuk meneliti Tv Proximity pada proses produksi dan proses konsumsi program TV Lokal, serta di level mikro untuk meneliti TV Proximity pada isi acara Gubemur Kita.

Penelitian ini memperlihatkan bahwa JAKTV sebagai stasiun TV lokal memang sangat memperhitungkan dan membuat rencana serta proses produksi yang berbasis pada TV Proximity. Penampilan dan pemilihan lagu pembuka acara Gubemur Kita yang sarat dengan budaya Jakarta (Betawi) serta pemilihan tokoh-tokoh dan topik yang memang tepat dengan suasana Jakarta (sampah, banjir, mahalnya sekolah, fasilitas kesehatan, pengangguran), satu tahun menjelang Pilkada 8 Agustus 2007, membuat JAKTV melaju sendirian sebelum TV-TV Iain (nasional) baru membicarakannya pada sekitar 3 bulan menjelang hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta. Dari proses konsumsi media, terbukti baik para penonton maupun pemasang iklan tertarik serta masih memiliki memori yang baik terhadap TV Proximity dari acara Gubernur Kita.

Penelitian ini merekomendasikan agar konsep TV Proximity -khususnya sebagai strategi TV Iokal- bisa Iebih banyak dikaji dalam perspektif Ekonomi Media, karena di tengah keterbatasan sistem rating (yang jarang sekali memberi angka yang memadai bagi program-program TV Iokal; ini harus dibaca dalam konteks rating di Indonesia yang mulai diragukan validitas dan reliabiiitasnya karena tidak pernah disertifikasi/diperiksa oleh sebuah Media Rating Council), temyata TV Proximity -melalui acara sejenis Gubernur Kita di Jak TV- mampu memenangkan hati berbagai stakeholders yang terkait dengan program tersebut.
2007
T17370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library