Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selvyyanny Tedjomuljo
"ABSTRAK
Kode etik dan caring harus diketahui oleh mahasiswa keperawatan karena kedua hal tersebut merupakan dasar dari profesi keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang kode etik keperawatan dan caring pada mahasiswa keperawatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 226 mahasiswa keperawatan melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki tingkat pengetahuan yang baik (92%) mengenai kode etik secara umum dan cukup (47,3%) mengenai caring. Institusi pendidikan keperawatan diharapkan dapat memberikan edukasi dan memotivasi mahasiswa untuk mempraktikkan pengetahuan kode etik dan caring yang telah diberikan dalam kehidupan sehari-hari."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Isyti`aroh
"Bayi 0-6 bulan memerlukan ASI eksklusif untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Akan tetapi berbagai kendala dirasakan ibu untuk menyusui eksklusif terutama pada ibu paska bedah sesar. Penelitian ini bertujuan mengetahui prediktor pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif pada ibu paska bedah sesar. Desain yang digunakan adalah potong lintang, dengan 97 responden, dan analisis data dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 53.6% responden memutuskan untuk menyusui eksklusif. Prediktor pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif adalah paparan informasi, pengetahuan, sikap tentang menyusui eksklusif, dukungan keluarga, dan dukungan petugas kesehatan, sedangkan yang tidak berhubungan adalah umur, pendidikan, paritas, dan nyeri. Prediktor paling dominan yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk menyusui eksklusif adalah sikap yang baik tentang menyusui eksklusif. Penelitian ini merekomendasikan agar mempertimbangkan sikap tentang menyusui eksklusif, pengetahuan tentang menyusui eksklusif, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan dan penyebaran informasi tentang menyusui untuk mensukseskan program menyusui eksklusif.
Predictors of Decision Making to Exclusive Breastfeeding of Post Cesarean Section Mother. The baby aged 0-6 month needs exclusive breastfeeding for growth and development. However, the constraints were found by the mother to exclusive breastfeeding, especially for mother after cesarean section. This study aimed to identify the predicting factors related to the exclusive breastfeeding decision-making of mothers post caesarean section. This study applied cross sectional design with 97 respondents. The data are analyzed using multiple logistic regressions. The result showed that 53.6% of respondents decided to provide exclusive breastfeeding. Factors related to exclusive breastfeeding decision-making were attitudes about exclusive breastfeeding, knowledge, family support, and health professionals? support, while unrelated factors were age, pain history, parity, and education. The most dominant factor associated with exclusive breastfeeding decision-making was attitude about exclusive breastfeeding. It is recommended to consider the attitudes, knowledge, family support, health professionals? support, and providing information about breastfeeding to succeess the exclusive breastfeeding programs."
STIKES Muhammadiyah Pekalongan ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Nuraini
"Faktor penyebab kurangnya keikutsertaan pria dalam kontrasepsi antara lain adalah kurangnya pilihan jenis kontrasepsi pria yang memenuhi persyaratan. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas bahan alam untuk alternatif alat kontrasepsi pria, yaitu dengan penyuntikan ekstrak biji papaya (Carica papaya L.) varietas Cibinong pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis L.).
Penelitian dilakukan di Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor dengan jumlah sampel 8 monyet, dibagi dalam 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Penyuntikan ekstrak biji papaya secara intramuskular dilakukan selama 21 hari dengan dosis 40 mg/monyet, 80 mg/monyet, dan 120 mg/monyet. Analisis data kualitas spermatozoa (motilitas, viabilitas, bentuk) sebelum, setelah intervensi, dan pemulihan dilakukan menggunakan uji Cochran, sedangkan untuk data konsentrasi spermatozoa dan kadar hormon testosteron dianalisis menggunakan uji Friedman.
Hasil menunjukkan terjadi penurunan motilitas, viabilitas, dan bentuk spermatozoa setelah penyuntikan ekstrak biji papaya dan meningkat ke arah normal pada tahap pemulihan (p = 0,05). Hasil ini didukung dengan terjadinya aglutinasi semen. Penyuntikan ekstrak biji papaya secara intramuskular yang paling efektif adalah dosis 40 mg/monyet/hari yang dapat menurunkan motilitas spermatozoa dari 87,5% menjadi 40% dan menurunkan kadar hormon testosteron dari 2,35 ng/mL menjadi 1,83 ng/mL. Meskipun menurun, kadar hormon testosteron tersebut masih dikategorikan baik.

Lack of contraceptive choices which meet the requirements is one of the contributing factors to less participation of man in contraceptive use. This research aimed to study the effectiveness of natural material for alternative male contraception, by injecting papaya seed extract with Cibinong variety (Carica papaya L.) to long tail monkey (Macaca fascicularis L).
The research was conducted at Primates Study Center, Institute of Agriculture, Bogor. Total samples of this research were 8 monkeys, with three intervention groups and one control group. Papaya seed extract was injected via intramuscular in 21 days, with dose for each group were 40 mg/monkey, 80 mg/monkey, and 120 mg/monkey. Data analysis of spermatozoa quality (motility, viability, morfology) was done by using Cochran test before and after intervention stages, and during recovery stage. Meanwhile, data aalysis of spermatozoa concentration and testosterone hormone level was done by using Friedman test.
Result of this reseach demonstrated reduction of motility, viability, and morfology of spermatozoa after inejction of papaya seed extract and increase to normal level at recovery stage (p ≤ 0.05). These results was supported with cement aglutination. The most effective dose was at 40 mg/monkey/day, with reduction of spermatozoa motility from 87.5 % to 40%, and reduction of testosterone level from 2.35 ng/mL to 1.83 ng/mL. Even though spermatozoa motility and testosterone hormone level reduced, but its conditions were still in good condition category."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sugiwati
"Alpha-glucosidase (EC 3.2.1.20) is a carbohydrase that catalyzes the liberation of a-glucose from the nonreducing end of the diet carbohydrate. In diabetic patients, inhibition of these enzymes causes the restraint of glucose absorption and decreases the postprandial hyperglycemia. The purpose of this research is to study the antihyperglycemic activity of mahkota dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.] leaf extracts by inhibition test to alpha glucosidase enzyme. This research was conducted in three steps: fractionation and extraction samples with methanol, ethyl acetate, n-butanol, and water, followed by phytochemistry screening and alpha-glucosidase inhibition test. The alpha-glucosidase inhibition test was performed by using alpha-glucosidase enzyme and p-nitrophenyl α-D-glucopyranoside as a substrate.
The result of phytochemistry screening showed that Mahkota dewa leaves contain class of phenolics, thanins, flavonoids, alkaloids, and carbohydrates. The result of alpha-glucosidase inhibition test showed that ethyl acetate fraction extract had the highest inhibition activity with inhibition percentage at 50 ppm for old leaves which is 55.04% and for young leaves which is 56.92%. At 50 ppm, inhibition activity from the methanol extract and boiled water extract of old leaves is higher than that of young leaves with inhibition percentage of old leaves methanol extract which is 14.25% and 10.97% for young leaves and for old leaves; boiled water extract is 10.32% and 6.85% for young leaves. For n-butanol fraction extract, inhibition activity of young leaf extract (14.26%) is higher than old leaf extract (9.49%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Estelle Lilian Mua
"Fenomena di sebuah Rumah Sakit di Palu, supervisi, kepuasan kerja, dan kinerja perawat belum optimal. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat di RS tersebut. Penelitian
menggunakan quasi experiment pre-post test design with control group. Sampel tiap kelompok 32 perawat dan 56 dokumen.
Intervensi yang dilakukan adalah pelatihan supervisi klinik. Hasil penelitian menunujukkan adanya peningkatan yang bermakna
(p= 0,000; α= 0,05) pada supervisi klinik. Supervisi klinik berdampak pada kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α=
0,05). Analisis lanjut menunjukkan ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja perawat (p= 0,000; α= 0,05) antara kelompok
intervensi dan kontrol. Penelitian menyimpulkan ada pengaruh pelatihan supervisi klinik terhadap kepuasan kerja dan kinerja
perawat. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah untuk terus mempertahankan penerapan supervisi klinik kepala ruangan
dengan cara pembinaan, monitoring, dan evaluasi secara berkelanjutan..
The phenomenon in a Palu?s hospital about supervision, working satisfaction, and clinical performance by nursing staff has
not been improved. The purpose of this study was to identify the influence of clinical supervision training on the working
satisfaction and clinical performance of nursing in the hospital in Palu. This study used quasi experiment with pre and posttest
design with control group. The sample into groups of 32 nurses and 56 document. Intervention that was given to the
sample (intervention group) was training supervision.. The result showed that the clinical supervision by head nurse was
significantly increased (p= 0,000; α= 0,05) after training and supervision. Clinical supervision that accurately implemented
gave influence significantly (p= 0,000; α= 0,05). Further analysis showed the significantly difference on working satisfaction
and clinical performance of staff nurses between intervention and control groups (p= 0,000; α= 0,05). Conclusion of this
study showed that there influence clinical supervision training working satisfaction and clinical performance of nurses. The
recommendation of suggested that maintaining implementation of clinical supervision by head nurse should be improved by
supervision, monitoring, and evaluation."
Akademi Perawat Bala Keselamatan Palu ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
610 JKI 14:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Mulia Herawati
"Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) merupakan komponen sistem jenjang karir dimana perencanaan dan implementasi perencanaan karir dapat memengaruhi proses kehidupan perawat. Jenjang karir di beberapa RS telah dilaksanakan namun kadangkala belum selaras dengan pelaksanaan rekrutmen, rotasi, pengembangan professional berkelanjutan dan promosi yang menjadi komponen tidak terpisah dari jenjang karir. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh PPB dengan implementasi manajemen nyeri di rumah sakit. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan melalui data primer sebanyak 121 perawat pelaksana serta data sekunder dokumen rekam medis pasien berisi catatan keperawatan terkait manajemen nyeri yang terdiri dari pengkajian, intervensi dan re-evaluasi. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Analisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel implementasi sistem jenjang karir yang paling berpengaruh terhadap implementasi manajemen nyeri oleh perawat klinik adalah pengembangan profesional berkelanjutan (PPB) (p= 0,027) . Peneliti merekomendasikan perlunya perencanaan terstruktur melalui analisis kebutuhan training bagi masing-masing perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library