Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Yumna
"Sebuah proposal untuk pembuatan Hall of Democracy di Brisbane, Australia, telah diberikan oleh klien Grievous Keppler untuk membangkitkan rasa demokrasi pada pengunjung. Perkembangan ini harus mencerminkan rasa semangat yang kuat dan tindakan kooperatif dalam mendukung proses demokrasi. Untuk mengenalkan kembali konsep demokrasi dalam sebuah desain arsitektur, perlu dilakukan kajian yang cermat tentang apa sebenarnya arti demokrasi bagi masyarakat Australia dan apa sebenarnya nilainya. Desain yang diusulkan terletak di antara George, Alice, William, dan Margaret Streets, di kawasan pemerintah Brisbane CBD. Proposal akhir untuk The Hall of Democracy membahas kesehatan sebagai sarana utama jemaat di sekitar topik demokrasi. Tujuan utamanya adalah untuk menyambut warga untuk belajar dan berkolaborasi dan, sebaliknya, untuk bersantai dan merenungkan kesejahteraan seseorang. Desain dibuat sesuai dengan peraturan nasional, negara, kecamatan, dan lokal.

A proposal for the creation of a Hall of Democracy in Brisbane, Australia, has been given by the client Grievous Keppler to invoke a sense of democracy in visitors. This development should reflect a strong sense of reinvigoration and of cooperative action in support of the democratic process. In order to re-introduce the concept of democracy in an architectural design, there should be a careful study of what democracy actually means to the Australian people and what its value really is. The proposed design is located between George, Alice, William, and Margaret Streets, in the government area of Brisbane CBD. The final proposal for The Hall of Democracy addresses health as the primary means of the congregation around the topic of democracy. Its primary purpose is to welcome citizens to learn and collaborate and, the opposite, to unwind and reflect on one's well-being. The design is created according to national, state, and local regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Jinan Sari
"Architectural acculturation in Brisbane has been one of the first manifestations of human civilization. In addition to being the capital city of Queensland, Australia, Brisbane has experienced many political events which have affected democracy within the community. In recent years, Brisbane has seen dramatic modernization as more and more people are becoming connected and digitally savvy. As a result, people have changed their expectations about what they expect from government, which encourages increased community involvement. Therefore, a democratic system can be inclusive by allowing communities to take part in decisions and actions. Further design for the Hall of Democracy will be based upon a study of the context, research of Australian political systems, a literature review of inclusive architecture, precedent studies, and modern building glass technology and LuxferPrism patent. In addition to applying local building regulations, Hall of Democracy will utilize the vision of the client, Grievous Keppler, great grandson of Frederick Keppler, to ensure everyone has the opportunity to be involved in the communities
regardless of age, race, and disability.

Akulturasi arsitektur di Brisbane telah menjadi salah satu manifestasi pertama peradaban manusia. Selain itu, sebagai ibu kota Queensland, Australia, Brisbane telah mengalami banyak peristiwa politik yang mempengaruhi demokrasi di masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, Brisbane telah mengalami modernisasi yang dramatis karena semakin banyak orang yang lebih terhubung melalui media digital. Akibatnya, masyarakat telah mengubah harapan mereka terhadap pemerintah dan mendorong supaya peningkatan keterlibatan masyarakat ditingkatkan. Oleh karena itu, sistem demokrasi dapat bersifat inklusif dengan membiarkan masyarakat untuk ikut mengambil keputusan dan tindakan dalam keputusan pemerintah. Desain lebih lanjut untuk Hall of Democracy akan didasarkan pada studi konteks, penelitian sistem politik Australia, tinjauan literatur arsitektur inklusif, studi preseden, dan teknologi dan inovasi kaca pada bangunan modern dan paten Luxfer Prism. Selain menerapkan peraturan bangunan setempat, Hall of Democracy akan memanfaatkan visi klien, Grievous Keppler, cicit Frederick Keppler, untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan untuk terlibat dalam komunitas tanpa memandang usia, ras, dan disabilitas."
Depok: Fakultas Teknik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rana Hazimah
"Terbukti dalam demokrasi dunia dan Australia saat ini yang modern dan tinggi akan kesadaran sosial, hak manusia untuk secara bebas mengekspresikan pikiran dan pendapat tanpa prasangka atau diskriminasi telah menjadi lebih penting dari sebelumnya. Kebebasan berekspresi ini harus inklusif bagi semua manusia. Brisbane sendiri telah menganut konsep ini, meskipun kota ini tidak memiliki ruang khusus untuk mengakomodasi berbagai bentuk ekspresi ketika ekspresi masyarakat membanjiri jalanan dan ruang kotanya. Pemahaman ini adalah dasar dari perwujudan proyek desain the Hall of Democracy baru di Brisbane. Proyek ini bertujuan untuk mengubah gagasan demokrasi yang didefinisikan ulang di Australia menjadi bentuk nyata serta penemuan kembali Luxfer Prism ikon Frederick Keppler. The Hall of Democracy yang baru ini dimaksudkan sebagai tempat masyarakat berkumpul, berekspresi, dan mengkomunikasikan diri dan pikiran mereka. Gedung ini juga berfungsi sebagai ruang konvergensi bagi otoritas dan warga sipilnya untuk saling memantau, merumuskan, mendiskusikan, menyarankan masukan, dan mengawasi operasi pemerintah dan urusan publik. Sebagai bagian dari hasil desain akhir, peraturan bangunan lokal, regional, dan nasional serta solusi inovatif diterapkan untuk mengatasi masalah teknis dan keselamatan.

Evident in the world's present climate and Australia's modern and "woke" environment of democracy, the fundamental human right of freely expressing thoughts and opinions without being prejudiced or discriminated against has become indispensable than ever. This freedom of expression should be inclusive to a limitless audience. Brisbane itself has embraced this concept, though the city has no dedicated space to accommodate various forms of expression as people's expression flood its streets, sidewalks, walls, and urban areas. This understanding is the basis of the design project and built manifestation of Brisbane's new Hall of Democracy. The project aims to convert the redefined idea of democracy in Australia through a tangible form and the reinvention of Frederick Keppler's iconic Luxfer Prism. The new Hall of Democracy is intended to be where the community can gather, express, and communicate themselves and their thoughts. It also serves as a convergence space for both the authority and its civilians to see, formulate, discuss, suggest inputs, and supervise government operations and public affairs. As part of the final design output, local, regional, and national building regulations and innovative solutions are implemented to address technical and safety issues."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidy Kasmadeani
"Salah satu permasalahan krusial yang umumnya terjadi pada proses shooting adalah pembentukan set latar baru. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan pengolahan ruang yang baik dengan mempertimbangkan aspek visual. Komunikasi visual pada ruang interior memberikan peran dalam membentuk sebuah ilusi visual. Pemahaman mengenai ilusi visual dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ruang dalam upaya memunculkan persepsi dalam melihat ruang baru seperti keadaan nyata. Pengamatan ini bertujuan untuk memahami sejauh mana peran ilusi visual dalam menyampaikan konsep kreatif di dalam ruang studio. Hasil yang hendak didapatkan dari penelitian ini adalah ilusi visual baru pada pembangunan set latar dalam ruang yang dikenal sebagai manipulasi ruang. Pengamatan ini didukung dengan metode Figure-Ground pada proses shooting iklan Klinik ZAP dalam upaya memahami cara kerja ilusi visual pada pengaturan posisi latar dan talent. Penggunaan properti yang sederhana dengan utilisasi ruang yang optimal dapat mewujudkan konsep yang akan direalisasikan. Hal ini tentunya memberikan hasil ilusi visual dengan pertimbangan aspek manipulasi ruang. Ilusi visual yang hadir pada proses shooting ini mempertimbangkan aspek ruang laboratorium yang sederhana, higienis, dan steril. Penelitian ini juga memberikan hasil untuk menjawab permasalahan dalam pengaturan terhadap objek latar dan talent. Output dari penelitian ini adalah manipulasi ruang yang dapat diimplementasikan pada setiap latar dan properti pendukung lainnya pada waktu scene yang berbeda dalam proses shooting iklan klinik ZAP.

One of the crucial problems that mainly occurs in a shooting process is the creation of new settings. This problem can be resolved through a good spatial processing by considering the visual aspect. Visual communications on interior space gives a role in creating visual illusions. The understanding of visual illusion is required to overcome the space problem in attempt of delivering a creative concept inside a studio. The aimed result from this research is new visual illusions on the construction of background set that is known as spatial manipulation. This study is supported by Figure-Ground method on the shooting process of ZAP Clinic advertisement in understanding how visual illusion works on background and talent settings. The use of simple properties with optimal space utilization can result in acquiring the concept that will be realized. This certainly gives a result of visual illusion in consideration of spatial manipulations aspects. Visual illusions in this shooting process is considering the simple, hygienic, and sterile laboratory space aspect. This study also gives a result to answer/address problems in object settings of background and talent. Output of this study is a spatial manipulation that can be implemented in every different sets and supporting properties on every different times of scene in the shooting process of Zap Clinic advertisement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Sabrina Atmanagara. author
"Heterotopia, sebuah konsep oleh Michel Foucault digambarkan sebagai ruang yang berbeda dan menciptakan ruang ilusi di dalam ruang nyata. Istilah heterotopia sering digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang mengganggu atau tidak cocok dengan lingkungan disekitarnya. Karakteristik heterotopia dapat ditemukan pada speakeasy. Speakeasy atau perusahaan minuman ilegal tersebar luas selama Prohibition Era pada 1920-an di Amerika Serikat. Karena pemerintah Amerika Serikat melarang konsumsi, produksi, dan distribusi alkohol, sifat underground dari speakeasy menciptakan lingkungan baru bagi orang bersosialisasi. Tidak ada identifikasi tempat-tempat ini, hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut untuk mendapatkan popularitas mereka. Ojs Tavern di Bandung adalah salah satu contoh penerapan heterotopia yang diungkapkan oleh Foucault. Makalah ini membahas bagaimana heterotopia dapat terbentuk pada speakeasy melalui wawancara dan observasi data.

Heterotopia, a concept by Michel Foucault is described as a space that is different' and create an illusion space inside a real space. The term heterotopia often used to illustrate disturbance in the surrounding environment. The characteristic of Heterotopia can be found in speakeasy. Speakeasies or illegal drinking establishments were widespread during the Prohibition Era back in the 1920s in the United States of America. Since the US government banned the consumption, manufacture, and distribution of alcohol, the underground nature of the speakeasy created a new environment for people to drink and socialize. There is no identification of these places, solely relying on word of mouth to gain their popularity. Ojs Tavern in Bandung is an example of the displacement expressed by Foucault. This paper examines how heterotopia can be formed in a speakeasy bar, and the social constraints occur from the existence of a speakeasy bar in an urban settlement through interviews and data observations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Asril Anwar
"

Manusia dianugerahi indra penciuman oleh Tuhan untuk merasakan suatu bau dan aroma yang dengan cara menghirupnya. Aroma merupakan substansi pengisi suatu ruang yang kehadirannya dampat mempengaruhi manusia dalam mengalami ruang itu sendiri. Aroma yang terekspansi pada ruang dapat membentuk suatu batasan yang invisible. Aroma yang menyebar menjauhi sumbernya memiliki tingkat kepekatan yang berbeda-beda karena adanya interaksi dengan aroma lain di udara. Dengan kondisi demikian, aroma menyebabkan adanya suatu intangible boundary. Batasan tak kasat mata yang menjadi bagian dari atmofer ruang ini mengakibatkan manusia dapat mengidentifikasi serta, memahami bahasa dan karakter suatu ruang sehingga membentuk persepsinya terhadap ruang itu sendiri.

Observasi ini akan membahas mengenai eksistensi aroma kopi yang berperan dan berpengaruh pada manusia dalam mengalami ruang serta menciptakan intangible boundary bagi manusia. Sebagai salah satu material yang menghasilkan suatu aroma, penulis memilih kopi sebagai sumber aroma itu sendiri dan biasanya terdapat pada kedai kopi. Coffeeshop yang dibahas pada studi kasus Penelusuran ini merupakan kedai Kopi Kenangan cabang Cilandak Town Square (Citos), Jakarta. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui respon manusia serta dampak adanya aroma kopi yang hadir berupa intangible boundary pada ruang kedai kopi dan area sekitarnya tersebut dengan melalui wawancara, observasi langsung, dan analisis ulasan pengunjung.

 


Humans are given the sense of smell from God to feel the smell and aroma by inhaling-exhaling process. The aroma is a substance that fills a space that is able to affect humans experience in said space. Aroma expanded in space can form an invisible boundary. The aroma that spreads away from the source has a different level of density caused by interactions with other scents in the air. Based on this conditions, the aroma causes the existence of intangible boundaries. The invisible boundaries as part of the spaces atmosphere contributes in how humans are able to identify and understand the language and character of a space, resulting in a perception formed on those spaces.

This thesis will discuss the existence of the aroma of coffee which contributes to how human experience and understand space as well as forming intangible boundaries for humans. As one of the ingredients that produce aroma, the author chooses coffee as the source of the aroma  usually present in coffee shops. The coffee shop used as the thesis case study is Kopi Kenangan Coffee Shop at Cilandak Town Square (Citos), Jakarta. This writing aims to find out human responses and the aroma of the presence of coffee that is present is an intangible boundary in the coffee shop room and the surrounding area with interviews, direct observation, and analysis of visitor reviews.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Hanina Annas
"

Dalam perancangan sebuah interior toko retail, penting bagi sebuah perusahaan untuk menciptakan sebuah ruang yang dapat menarik perhatian pengunjung. Brandscaping, sebuah metode perancangan interior yang melibatkan proses desain branding visual sebuah perusahaan dari dua dimensi menjadi tiga dimensi yang hadir dalam ruang, berperan sebagai salah satu cara untuk menciptakan pengalaman ruang yang baru yang dapat mempengaruhi cara pandang pengunjung terhadap perusahaan secara emosional, serta meningkatkan kemungkinan pengunjung untuk melakukan transaksi jual-beli.

Dalam proses brandscaping, tipografi hadir sebagai bagian dari elemen sebuah branding visual perusahaan dan dapat mengkomunikasikan serta mempengaruhi tingkah laku dan pikiran pengunjung di dalam sebuah ruang toko retail melalui pengalaman ruang. Berdasarkan studi kasus, faktor jenis, ukuran, serta warna sebuah elemen tipografi akan menentukan mudah atau tidaknya pengunjung sebuah toko retail dalam membaca dan menyerap informasi, serta mempengaruhi keefektifan peran tipografi dalam sebuah pengalaman ruang tersebut.


When designing an interior space of a retail store, a company needs to create a space that can attract a customer’s attention. Brandscaping, a method that involves processing a company's visual branding design from two dimensional to three dimensional and existing spatial element, serves as a way to create a new spatial experience that affects how a customer views the company emotionally, and increase the likelihood of a said customer to execute transactions.

Through brandscaping, typography exists as part of a company's visual branding element, to communicate and influence the thoughts and behavior of a customer in a retail store through spatial experience. Based on the case study, type, size, and color of a typographic element will determine whether or not the customer of a retail store can easily read and absorb the information, and can affect the effectiveness of typography in spatial experience.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otniel Alfeus Lucas
"ABSTRAK
Skripsi ini akan melihat pengolahan kondisi inside dan outside melalui peran affordances pada kolaborasi ruang temporer. Studi kasus akan mengacu pada agen tiket bus dan angkringan Mbah Ino sebagai ruang temporer di konteks urban yang berkolaborasi dengan penggunaan objek dan lahan yang sama, tetapi menggunakan waktu berbeda. Dengan program kegiatan yang berbeda, maka dilakukan pengolahan ruang interior agar bisa mengakomodasi program yang sedang berjalan. Pengolahan dilakukan dengan mengaitkan kondisi inside dan outside sebagai kondisi yang utuh melalui perubahan posisi objek terkait konteks berdasarkan affordances yang dimiliki sehingga akan membentuk suatu layout interior yang berbeda pada masing-masing program kegiatan.

ABSTRACT
This thesis will look at processing conditions inside and outside through the role of affordances in collaboration of temporary space. The case study will refer to angkringan Mbah Ino and ticket bus agent as a temporary space in urban context that collaborates with the use of the same object and land, but uses in different times. Due to the different program of activities, an interior space is processed to accommodate the ongoing program. Processing is done by linking the conditions inside and outside as a whole condition through changes in the position of objects related to the context based on affordances, so it will create a different interior layout in each activity program.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Amelia
"Musik mampu menjadi penguat identitas suatu ruang melalui atmosfer yang dibangun. Salah satu ruang yang memanfaatkan musik sebagai penguat identitas spasial adalah toko buku Gramedia dan Ak.'sa.ra. Kedua toko buku tersebut menjadikan musik sebagai pendukung identitas ruang melewati beberapa proses yaitu melalui pendengaran, disimpan dalam memori, lalu berpeluang membentuk perceptual schemata yang mampu merepresentasikan identitas kedua toko buku tersebut.
Skripsi ini akan menelusuri bagaimana elemen-elemen musik mampu membentuk atmosfer dan memperkuat identitas toko buku dengan mengusung pendekatan secara kualitatif menggunakan metodologi literature review, mencari teori yang berkaitan sebagai dasar melakukan observasi dan juga wawancara guna memahami keberhasilan musik dalam menyampaikan identitas spasial melalui metode komparatif Gramedia dan Ak.'sa.ra. 

Music is able to be an enhancer of space’s identity through the built atmosphere. One of the spaces that utilizes music as an enhancer of its spatial identity is Gramedia and Ak.'sa.ra bookstores. The two bookstores use music to supporter its spatial identity through several processes, that is listening to the music, stored it in memory, then have the opportunity to make a perceptual schema capable of representing the identity of the two bookstores.
This thesis will explore how musical elements are able to form the atmosphere and strengthen the identity of a bookstore by carrying out a qualitative approach using literature review methodology, seeking related theories as a basis for conducting observations and interviews to understand the success of music in conveying spatial identity through the comparative method on Gramedia and Ak.’sa.ra.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Dwi Asri
"Video musik merupakan media penyampaian pesan dan emosi terutama video musik K-Pop hambatan dari segi bahasa karena penggunaan bahasa yang berbeda. Dalam menciptakan sebuah emosi video musik menggunakan beberapa elemen untuk nantinya membentuk interioritas dan didapatkan sebuah persepsi dari penontonnya. Pada video musik K-Pop elemen tersebut antara lain tubuh dan pergerakan, atmosfer, waktu berupa transisi, dan batasan berupa framing layar. Skripsi ini akan membahas bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk interioritas pada penonton, sehingga terciptanya sebuah emosi dan cerita dapat yang ingin disampaikan. Metodelogi yang dipakai pada skripsi ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan analisis terhadap video musik EXO-CBX yang berjudul Blooing Day. Video musik akan dianalisis dengan cara membagi cerita pada lirik Blooming Day menjadi tiga bagian, yaitu pembuka, klimaks dan penutup. Kemudian akan diambil beberapa potongan adegan yang menurut saya sebagai penonton sangat berpengaruh dalam pembentukan persepsi pada setiap bagiannya. Potongan adegan yang terpilih akan dianalisis menggunakan teori persepsi dan kognitif serta teori interioritas pada video musik (yang berisikan teori tentang tubuh dan pergerakan, framing, transisi dan atmosfer).

Music video has become a media to convey emotions and stories of a song especially in K-Pop music video. It’s because K-Pop uses Korean language as lyrics that cause language barrier to the international listeners. To create emotions and stories music video uses various element for forming a viewer perception through interiority. In K-Pop music video those elements are body and movement, atmosphere, transition and framing. This thesis will explain how those elements are forming the viewer perception through interiority, so they can feel the emotion and understand the story of the song. The methodology used on this thesis is a qualitative method with case study and analysis approach on EXO-CBX’s music video titled ‘Blooming Day’. The music video will be analyzed by dividing the story to be three parts; opening, climax and closing. Afterward, I’ll be taking some scenes of each part that more affecting my perception as viewer. Those scenes will be analyzed by using theory of perception and congitive and theory of interiority in K-Pop music video (involve theory of body and movement, atmosphere, transition and framing)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>