Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindya Jati Andri
"Penelitian ini memuat situasi yang melatarbelakangi ketergantungan seseorang terhadap penggunaan narkoba, sikap yang ditampilkan setelah terinfeksi HIV/AIDS serta cara partisipan memaknai kondisi diri dan lingkungan/keluarga terdekatnya serta tindakan-tindakan yang dilakukan ketika menyelesaikan masalah. Teori explanatory style dari Peterson & Seligman (1987) digunakan berdasarkan dimensi internal-external, stability-unstability/transient dan global-specific melalui penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Bertujuan untuk melihat pemahaman mereka terhadap kondisi yang ada hingga cara-cara yang dilakukan untuk memaknai masalah tersebut. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar dari mereka menggunakan pola eksternal, stability dan global dalam memahami ketergantungannya pada narkoba, mereka masih mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap narkoba walaupun sadar akan dampak yang ditimbulkan. Kesulitan untuk memahami keadaan diri terinfeksi HIV/AIDS disebabkan oleh banyak faktor. Seperti dukungan sosial, keadaan partisipan saat ini, adanya stigma di masyarakat yang membatasi gerak hidup mereka. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penggunaan partisipan yang hanya diambil pada satu buah panti rehabilitasi narkoba. Padahal pemahaman yang muncul dapat berbeda bila diteliti pada panti rehabilitasi lain, partisipan perempuan ataupun individu yang tidak mengikuti program rehabilitasi. Selanjutnya ditemukan pula bahwa rasa tanggung jawab pada diri sendiri dapat menjadi kekuatan tersendiri bagi pengguna narkoba yang terinfeksi HIV/AIDS untuk memahami kebutuhan dirinya sendiri.

This study analyzise the background of people?s situation on drugs dependency, their attitudes emerge after infected by HIV/AIDS, and ways to give self-meaning to themselves and their surroundings including actions to deal with their life problems. Style explanatory theory from Peterson & Seligman (1987) which is based on internal-external dimension, stability-unstability/transient dan global-specific dimentions was used. This study was a in qualitative research with case study method. The objective is to explore the understanding of drug users with HIV/AIDS. The outcome from this research shows that most of the subjects were using external, stabilized and global patterns from explanatory theory in order to understand their dependecies on drugs and how hard for them to release from it eventhough they knew that is harmful. The drug users who were infected by HIV/AIDS were hard, to understand their situations. This was caused by many factors such as social support, their physical and psychological conditions, public stigma that limit ways to facing their life. The constraints in this research were that all subjects were from one rehabilitation centre. Whereas, other understanding can be different in other rehabilitation centres which is women participant, or people who were not under any rehabilitation program. Furthermore, the researcher found that a sense of responsibility to oneself can be a moral support for any subject to understand his/her needs and conditions."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Jati Andri
"Penelitian ini memuat situasi yang melatarbelakangi ketergantungan seseorang terhadap penggunaan narkoba, sikap
yang ditampilkan setelah terinfeksi HIV/AIDS serta cara partisipan memaknai kondisi diri dan lingkungan/keluarga
terdekatnya serta tindakan-tindakan yang dilakukan ketika menyelesaikan masalah. Teori explanatory style dari
Peterson & Seligman (1987) digunakan berdasarkan dimensi internal-external, stability-unstability/transient dan
global-specific melalui penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Bertujuan untuk melihat pemahaman mereka
terhadap kondisi yang ada hingga cara-cara yang dilakukan untuk memaknai masalah tersebut. Hasil penelitian
didapatkan bahwa sebagian besar dari mereka menggunakan pola eksternal, stability dan global dalam memahami
ketergantungannya pada narkoba, mereka masih mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari ketergantungannya
terhadap narkoba walaupun sadar akan dampak yang ditimbulkan. Kesulitan untuk memahami keadaan diri terinfeksi
HIV/AIDS disebabkan oleh banyak faktor. Seperti dukungan sosial, keadaan partisipan saat ini, adanya stigma di
masyarakat yang membatasi gerak hidup mereka. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penggunaan partisipan yang
hanya diambil pada satu buah panti rehabilitasi narkoba. Padahal pemahaman yang muncul dapat berbeda bila diteliti
pada panti rehabilitasi lain, partisipan perempuan ataupun individu yang tidak mengikuti program rehabilitasi.
Selanjutnya ditemukan pula bahwa rasa tanggung jawab pada diri sendiri dapat menjadi kekuatan tersendiri bagi
pengguna narkoba yang terinfeksi HIV/AIDS untuk memahami kebutuhan dirinya sendiri.
This study analyzise the background of people’s situation on drugs dependency, their attitudes emerge after infected by
HIV/AIDS, and ways to give self-meaning to themselves and their surroundings including actions to deal with their life
problems. Style explanatory theory from Peterson & Seligman (1987) which is based on internal-external dimension,
stability-unstability/transient dan global-specific dimentions was used. This study was a in qualitative research with
case study method. The objective is to explore the understanding of drug users with HIV/AIDS. The outcome from this
research shows that most of the subjects were using external, stabilized and global patterns from explanatory theory in
order to understand their dependecies on drugs and how hard for them to release from it eventhough they knew that is
harmful. The drug users who were infected by HIV/AIDS were hard, to understand their situations. This was caused by
many factors such as social support, their physical and psychological conditions, public stigma that limit ways to facing
their life. The constraints in this research were that all subjects were from one rehabilitation centre. Whereas, other
understanding can be different in other rehabilitation centres which is women participant, or people who were not under
any rehabilitation program. Furthermore, the researcher found that a sense of responsibility to oneself can be a moral
support for any subject to understand his/her needs and conditions."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Augustine Sukarlan Basri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai pengalaman perempuan sebagai pejuang selama perang kemerdekaan dans setelah indonesia merdeka berdasarkan penurunan dari pelaku sejarah itu sendiri. Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa masih banyak hal-hal mengenai pengalaman perempuan yang tidak terkemand dalam buku-buku sejarah indonesia. Dua hal yang diduga dapat menerangkan hal ini adalah kurangnya tradisi menulis dan kurangnya minat para sejarawan terhadap pengalaman-pengalaman perempuan sebagai pelaku sejarah. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian yang akan menggali lebih banyak mengenai pengalaman perempuan dari pelaku sejarah itu sendiri. Penelitian ini memilih tiga orang perempuan pejuang yang telah dikenal sepak terjangnya dalam lingkungan organisasi perempuan. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam.
Penelitian ini menemukan bahwa ada beberapa pengalaman dan kepedulian yang kurang lebih sama yang dimiliki oleh tiga pejuang ini. Pertama, dalam perjuangannya perempuan pejuang ini sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tuanya. Kedua, mereka peduli terhadap isu perempuan, terutama masalah hak perempuan dalam perkawinan dan kesejahteraan ibu dan anak. Ketiga, sifat perjuangan mereka juga dipengaruhi oleh konsep perempuan sebagai ibu abgnsa. Keempat, oleh karena perjuangan mereka sangat diwarnai oleh konsep tersebut, mereka tetap menempatkan identitas mereka sebagai ibu rumah tangga walaupun pada saat bersamaan mereka adalah tokoh publik. Penelitian ini juga menampilkan pengalaman khas perempuan baik sebagai pejuang maupun sebagai istri pejuang. Dalam penelitian ini juga terungkap bagaimana perempuan ini menyikapi kelanjutan perjuangan mereka dalam masa sekarang.

ABSTRACT
This study was conducted to obtain a more complete description about women's experience during Indonesian Independence movement and thereafter based on personal life story. This study was based on the assumption that there are still lots more to say about women experience than those we can find in history books. Lack of written tradition and of historians' concerns on women's experience as actor in history are likely to be the reasons behind all this missing information. Therefore, it is necessary to conduct a study which will explore more about women's experience based on the actors' own experience. The method employed in this study is in-depth interviews and three women who are well-known among members of women's organizations, were selected as informants.
This study has identified some common experiences and concerns shared by three women who come from different backgrounds. First, have been greatly influenced by their parents and their families in their struggle. Second, they all concern about women's issues especially on women's right in marriage, mother's and children's welfare. Third, the nature of their struggle are greatly influenced by the concept of women as "ibu bangsa" (mother nation). Fourth, therefore, eventhough they have invaded "public" space successfully, they still retain their niches in "domestic sphere." This study also recaptures and reveals women's unique experience both as fighters and wives of fighters. Some concerns on women's situation in particular and the nation present Indonesia are also raised by the women, such as people's lack of morality and the government's lack of interest in social welfare."
Depok: Universitas Indonesia. Program Pascasarjana, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library