Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Julius Dermawan
"ABSTRAK
Dana masyarakat merupakan salah satu sumber dana yang vital bagi bank. Berbagal
upaya dilakukan oleh manajemen bank untuk mencapai suatu posisi dana yang terbaik
bagi pendanaan usahanya. Kesalahan dalam pengelolaan dana masyarakat akan
mengakibatkan permasalahan yang senus dalam operasi bank.
Sejak deregulasi perbankan pada bulan Juni 1983 yang dikenal dengan PAKJUN 1983
dan berbaga kebijakan serta undang undang yang dikeluarkan oleh pemerintah setelah
itu, telah mendorong perbankan nasional Indonesia berada dalam suatu era kehidupan
yang sangat dinamis. Banyaknya jumlah bank yang tumbuh secara tidak langsung
mengakibatkan persaingan antar bank dalam merebut pasar dana masyarakat menjadi
semakin tinggi. Untuk menghadapi persaingan tersebut setiap bank menggunakan
berbagai teknik pemasaran yang berbeda balk dengan memanfaatkan jaringan distribusi
yang dimiliki, kualitas jasa dan pelayanan dan berbagai pendekatan Iainnya. Sedangkan
untuk mengukur tingkat keberhasilan usaha tersebut, manajemen bank juga
menggunakan berbagai key indicator yang berbeda pada masing bank.
Sebagai salah satu baglan dan industri perbankan nasional. Bank BNI juga tidak terlepas
dari lingkungan persaingan tersebut. Dengan memanfaatkan berbagai konsep
pemasaran, bank BNI menjadi saiah satu bank yang mempunyai share terbesar di
Indonesia. Dengan basis bisnis yang masih didominasi oleh bisnis perkreditan, sumber
dana khususnya dana masyarakat menjadi bagian yang penting dalam kebijakan bianis
Bank BNI. Seiring dengan berkembarignya bisnis perkreditan terutama pada sektor
korporasi telah menjadikan usaha penghimpunan dana menjadi semakin penting. Untuk
menjamin posisi likuiditas usaha dalam pembiayaan bisnis perkreditan, Bank BNI juga
tidak luput dari persaingan dalam penghimpunan dana khususnya dana masyarakat.
Oleh karena itu segala upaya dilakukan untuk mengarnankan posisi likuiditas yang antara
lain dengan memanfaatkan jaringan distribusi melalui cabang-cabang untuk menghimpun
dana masyarakat. Upaya penghimpunan dana masyarakat pada Cabang ABC
merupakan suatu bukti kongkrit dari pelaksanaan kebijakan tersebut. Sedangkan untuk
memacu prestasi cabang dalam mencapai tujuan penghimpunan dana tersebut, target
posisi dana nienjadi indikator utama bagi Bank BNI. Pencapaian atas target yang telah
ditetapkan melalui Corporate Plan menjadi ukuran kinerja cabang dalam melakukan
penghimpunan dana masyarakat.
Permasalahan yang timbul kemudian adalah ketika krisis ekonomi mulal merebak dan
menggoncang perekonomian nasional. Knsis yang diawali dengan jatuhnya nilai tukar
mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amenka tersebut, telah menjadi awal yang
buruk bagi perbankan nasional. Kondisi yang kemudian membawa perbankan ke dalam
kondisi krisis telah mengakibatkan bank menghadapì berbagai perrnasalahan kongkrit,
antara lain menurunnya kepercayaan masyarakat, Negative Spread, Non Peforming
Loan yang tinggl, dan berbagai masalah lainnya. Keadaan ¡ni menjadi semakin serius
karena pertumbuhan dana masyarakat pada Cabang ABC temyata mengalami lonjakan
yang luar blasa. Namun disisi lain bermuara pada permasalahan profitabilitas dan
likuiditas. Dari gambaran tersebut dl atas timbul pertanyaan apakan penilaian kinerja
pennghimpunan dana masyarakat dengan semata-mata mempertimbangkan target
pencapalan masih relevan sebagal indikator pengukuran kInerja.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renaldi Chaidarsyah
"Masalah pengukuran kinerja manajer merupakan masalah yang sangat penting. Penetapan kriteria penilaian prestasi yang kurang tepat dapat menyebabkan para manajer mengambil tindakan-tindakan yang kurang tepat pula. Kondisi ini menunjukkan bahwa penetapan tolok ukur penilaian prestasi manajer dapat mempengaruhi tindakan-tindakan yang dilakukan para manajer tersebut. Dengan kata lain penetapan suatu tolok ukur penilaian prestasi dapat berpengaruh terhadap perilaku para manajer. Fenomena yang menonjol pada saat ini memperlihatkan bahwa seringkali perusahaan menggunakan informasi akuntansi sebagai tolok ukur utama penilaian prestasi para manajernya, sekalipun tolok ukur penilaian prestasi yang didasarkan pada aspek non-finansial tersedia pula. Berkenaan dengan hal tersebut, penulisan skripsi ini ditujukan untuk melihat pengaruh positif dan negatif dari penggunaan informasi akuntansi sebagai tolok ukur penilaian prestasi terhadap sikap dan perilaku para manajer dengan berlandaskan pada penelitian lapangan yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Dan, hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa pemanfaatan informasi akuntansi sebagai tolok ukur utama dalam penilaian prestasi dapat mendorong para manajer untuk menjalankan berbagai tindakan yang cenderung berorien-tasi jangka pendek. Namun, di sisi lain penerapan tolok ukur penilaian prestasi jenis ini pun, dapat meningkatkan motivasi kerja para manajer, serta meningkatkan kualitas interrelationship personil dalam perusahaan yang tercermin dari rendahnya tingkat konflik tajam yang terjadi. Kesimpulan umum dari penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat menetapkan kriteria penilaian prestasi yang terlalu terfokus pada aspek-aspek akuntansi semata-mata. Dengan demikian, penulis menyarankan agar perusahaan menetapkan suatu kriteria penilaian prestasi terhadap para manajernya dengan melibatkan aspek-aspek yang bersifat finansial dan non-finansial dalam bobot yang proporsional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulie Erdawati
"ABSTRAK
Perekonomian dunia memasuki babak baru saat mata uang bersatu Uni Eropa
(UE), yaitu Euro, diluncurkan pada tanggal 1 Januari 1999 lalu. Sejak tanggal tersebut
hingga tahun 2001, Euro mulai diperdagangkan secara terbatas (dalam bentuk elektrik,
belum ada bentuk fisiknya seperti uang kertas dan uang logam) dalam transaksi
perbankan, pasar uang dan valuta asing antarnegara UE dan juga antarkawasan LTE
dengan negara lain di dunia.
Kehadiran Euro ini selain diharapkan memberikan manfaat bagi ke-11 negara
anggotanya seperti meningkatkan kemakmuran bagi setiap segmen masyarakat UE-11
(baik pengusaha, konsumen, dan pekerja), memudahkan berinvestasi, dan lain-lainnya;
juga diharapkan dapat berdampak bagi negara lain, seperti Indonesia. Dampak yang dapat
dirasakan dengan kehadiran Euro misalnya penghematan biaya konversi mata uang dalam
transaksi perdagangan yang dilakukan para pengusaha. Dampak lain yang secara khusus
dirasakan dunia perbankan misalnya dengan penghematan biaya administrasi akibat
memiliki banyak rekening nostro, pengontrolan, dan pemanfaatan dana yang tersimpan
sebagai saldo minimal (minimal balance) pada nostro yang dimiiikinya untuk
dialokasikan bagi investasi lainnya.
Namun, dampak efisiensi biaya yang diharapkan dapat dirasakan perbankan di.
indonesia tidak begitu signifikan besarnya. Hal ini disebabkan karena berbagai kendala
yang melanda perbankan Indonesia (secara khusus) dan negara Indonesia (secara luas).
Kendala yang melanda negara Indonesia saat penelitian dilakukan adalah: kondisi politik
masih labil dengan pergantian pemerintahan yang belum begitu solid kinerjanya.
Kendala lain dilihat dari kondisi sektor rill dan manufaktur yang sangat terpuruk dengan
terapresiasinya Dolar Amerika terhadap Rupiah dan tingginya tingkat bunga pinjaman
yang membuat para pengusaha sulit untuk mempertahankan usahanya. Sektor perbankan
sendiri cukup merasakan imbas dan kendala makro ini, karena bank harus
merekapitalisasi struktur permodalan sehingga dapat memiliki rasio kecukupan modal
(CAR) minimal 4%, harus menderita negative spread akibat tingginya tingkat suku bunga
tabungan saat penelitian dilakukan. Keadaan tersebut membuat dampak Euro tidak begitu
dirasakan manfaatnya bagi dunia perbankan Indonesia. Misalnya saja, upaya 2 bank
nasional yang dijadikan obyek penelitian untuk meminimalisasi beban operasionalnya
dengan menutup beberapa rekening nostro yang dimiliki tetap tidak dapat menutupi
kerugian akibat tingginya beban utama yang barus dipikul bank akibat banyaknya bunga
yang harus dibayarkan kepada nasabah; sedangkan pendapatan bank dan kredit yang
dikucurkan sangat kecil. Hal ini disebabkan karena kredit yang telah dikucurkan sebagian
besar macet. Berpengalaman dan kondisi tak menyenangkan itu, kedua bank obyek
penelitian sangat berhati-hati dalam mengucurkan kredit, bahkan Bank AA (bank swasta
nasional) tidak mengucurkan kreditnya selama tahun 1998 dan 1999 yang lalu. Dengan
demikian, bank harus mengalami kerugian yang jauh leblh besar bila dibandingkan
dengan efisiensi biaya yang dikontribusikan oleh kehadiran Euro. Keadaan ini makin
diperkuat dari hasil data perhitungan dengan menggunakan teori Return dan Profitability
Ratio dan Hempel, serta Operating Expense Ratio dari Fraser dan Fraser.
Hal lain yang membuat kehadiran Euro belum populer di kalangan masyarakat
dunia bahkan di Indonesia, adalah belum hadirnya bentuk fisik sehingga pemasyarakatan
Pemakaian Euro belum maksimal. Selain itu, mata uang Amerika Serikat masih
Menunjukkan dominasi yang kuat saat penelitian ini dilakukan. Lebih lanjut, rentang
waktu dari Euro dihadirkan secara formal dengan saat penelitian dilakukan relatif dekat,
sehingga sulit untuk melihat kemampuan mata uang ini untuk menggeser dominasi Dolar
Amerika yang telah lama hadir dan diakui serta dijadikan patokan dalam perdagangan
dunia. Selain itu, ketidakmengertian pejabat bank mengenai mekanisme transaksi
pencatatan pengirirnan luar negeri menghambat pensosialisasian mata uang Euro di
negara ini.
Namun penulis masih yakin akan kemampuan mata uang Euro ini di masa depan
dengan melihat bahwa perdagangan luar negeri Indonesia dengan negara-negara di
kawasan UE-11 cukup signifikan besarnya. Namun secara kuantitatif angka tersebut
tidak terlihat karena transaksi tersebut biasanya menggunakan mata uang Dolar Amerika
sebagai alat pembayarannya. Hal ini disebabkan karena mata uang Euro belum
diperlakukan sebagai obligatory currency di negaranya sendiri.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditta Audiary Lisbet
"Seiring dengan. makin berkembangnya suatu perusahaan, baik karena ekspansi melalui diversifikasi vertikal maupun horisontal, maka makin dirasa perlu oleh top management untuk memiliki suatu sistem kontrol yang efektif untuk mengendalikan dan mengkoordinasi seluruh aktivitas perusahaan untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan secara keseluruhan akan tercapai. Sehubungan dengan itu, juga diperlukan suatu sistem penilaian kinerja yang sedemikian rupa sehingga memotivasi para pelaksana manajemen agar mencapai goal congruence. Penulisan skripsi ini membahas bagaimana sistem responsibility accounting dipakai untuk memenuhi kebutuhan manajemen tersebut. Metode penulisan dilakukan terutama dengan memakai studi kepustakaan. Selain itu sebagai pembanding antara dunia teori dengan praktek, dilakukan pula tanya jawab terhadap beberapa perusahaan di Indonesia. Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa ternyata penerapan teori secara murni adalah sulit. Dengan kata lain penerapan responsibility accounting tidaklah dapat dilakukan secara mutlak, melainkan sangat tergantung kepada jenis maupun bentuk usaha perusahaan. karakteristik perusahaan. filosofi manajemen, dan berbagai faktor lain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Tony Susianto
"Dengan dikeluarkannya Paket 27 Oktober 1988 tentang deregulasi perbankan, maka pertumbuhan bank-bank meningkat pesat sehingga menimbulkan situasi yang kompetitip di lingkungan perbankan. Oleh karena itu bank memerlukan perencanaan dan pengendalian yang efektif dan efisien untuk mencapai kinerja dan laba yang optimal, melalui salah satu alatnya yaitu anggaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas anggaran dan menganalisa prosedur penyusunan serta fungsi anggaran dalam perencanaan dan pengendalian. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif untuk menjelaskan prosedur penyusunan dan fungsi anggaran pada Bank TMS. Penulis memperoleh data melalui penelitian lapangan, yaitu melakukan penelitian langsung atas prosedur dan sistem anggaran pada Bank TMS, dan penelitian kepustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku dan karangan ilmiah yang berhubungan dengan anggaran. Dari analisa yang penulis lakukan terhadap prosedur penyusunan dan fungsi anggaran, maka secara keseluruhan anggaran Bank TMS telah disusun sesuai prosedur organisasi dan berfungsi sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian secara efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat beberapa penyimpangan dalam prosedur pelaporan dan
pengklasifikasian pos-pos anggaran yang disajikan
total untuk keseluruhan divisi dan tidak dibedakan pos-pos yang controllable dan uncontrollable. Penulis menyimpulkan bahwa anggaran Bank TMS bermanfaat sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian. Selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran perbaikan, yaitu dengan melaksanakan sistem akuntansi pertanggung jawaban yang efektif dan membuat daftar perkiraan dengan pos-pos yang controllable dan uncontrollable bagi tiap-tiap divisi. Serta dijelaskan kembali tentang peraturan dan kebijakan organisasi agar laporan anggaran dapat disajikan tepat waktu, akurat dan lengkap. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Rotua Ratna
"Dalam perusahaan selalu terdapat hubungan atasan-bawahan, di mana mereka bekerja untuk mencapai tujuan masing masing.
Atasan memberikan kompensasi untuk memotivasi bawahan bekerja demi kepentingan perusahaan. Penelitian ini hendak melihat aspek-aspek kompensasi manajemen terhadap
motivasi mereka dalam mencapai tujuan perusahaan Metode penelitian menggunakan metode penelitian kepustakaan dan wawancara. Metode penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam melalui literatur. Metode wawancara untuk mendapatkan pemahaman
rencana kompensasi dalam praktek.
Rencana kompensasi PT X terdiri dari beberapa jenis kompensasi. yaitu gaji, benefit dan tantiem untuk kelompok
eksekutif dan untuk kelompok manajemen menengah dan senior.mendapat gaji dan benefit. Pemberian kompensasi untuk kelompok eksekutif berdasarkan kinerja perusahaan yang dilihat melalui laba, ROA, ROE. dan EPS. Sedangkan penilaian untuk
kelompok manajemen menengah dan senior terutama berdasarkan laba dan sasaran-sasaran yang dapat dicapai oleh manajer
tersebut. Kelompok eksekutif akan mendapatkan tantiem, yaitu bagian dari laba sebagai bonus atas tercapainya tujuan perusahaan.
Kelompok manajemen menengah dan senior akan mendapat kenaikan gaji dan parigkat bila sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya tercapai.
Komisaris menentukan rencana kompensasi dan menilai kinerja kelompok eksekutif. Untuk kelompok manajemen menengah rencana kompensasi ditentukan oleh direktur operasi dan penilaian kinerja dilakukan oleh atasan masing-masing.
Pemberian kompensasi PT X kebanyakan berupa kompensasi jangka pendek, terutama untuk kelompok manajemen menengah dan senior. Kompensasi untuk kelompok. ini yang bertanggung jawab atas suatu pusat laba tidak mendapat bagian dari laba yang dapat dihasilkan divisinya untuk lebih memotivasi
manajer tersebut dalam menghasilkan laba perusahaan. Pemberian kompensasi kelompok eksekutif telah menghubungkan laba
sebagai alat untuk memotivasi dengan penilaian kinerja perusahaan.
Untuk kelompok manajemen menengah dicari alternatif tambahan jenis kompensasi yang dapat lebih memotivasi dan menghubungkan dasar penilaian kinerja dengan jenis kompensasi yang diberikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deniawan Susanto Djaman
"Responsibility Accounting adaiah salah satu sistem untuk inenilai kinerja manajer suatu pusat pertanggungjawaban. Sistein peniiaian kinerja yang jelas dan baik akan memotivasi para manajer pusat pertanggungjawaban ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Secara khusus tulisan ini bertujuan mengevaluasi sejauh mana penerapan sistem
responsibility accounting di kantor perwakiian bank asing x di Jakarta (KPJ) dalam rangka mendukung tugas-tugas kantor pusatnya (KPB).
Metode penulisan yang dipakai daiain tulisan ini adalah kombinasi antara studi kepustakaan dengan studi lapangan ke perusahaan. Pembahasan dilakukan secara kualitatif.
Hasil studi lapangan diperoleh inforniasi bahwa kantor pusat bank asing x mengidentifikasikan seluruh kantor perwakilannya di seluruh dunia sebagai discretionary cost center. Piinpinan KPJ menghadapi permasalahan seperti: kesulitan mencari hubungan langsung antara anggaran dengan
output KPJ, penilaian KPJ semata-mata memakai anggaran sebagai tolok ukur dan adanya beberapa unsur biaya yang
uncontrollable bagi pimpinan KPJ tetapi KPB memaasukkannya
sebagai dasar penilaian kinerja pimpinan KPJ.
Pada cost center penilaian kinerja nianajer lebih
dititikberatkan atas besarnya juinlah biaya yang dikeluarkannya. Khusus untuk discretionary cost center,
seperti halnya KPJ, memang sulit dicari hubungan langsung
antara output pusat biaya tersebut dengan anggarannya.
Sehingga penilaian kinerja KPJ tidaklah semata-mata
menggunakan anggaran sebagai tolok ukur. Anggaran hendaknya
dijadikan sebagai batasan (constraint)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Antonius Torang Parulian
"Merosotnya Harga-harga Saham bagi banyak emiten di Pasar Sekunder, salah satunya disebabkan karena penetapan harga saham perdana yang sudah cukup tinggi. Kalau ditelusuri lebih lanjut Penetapan Harga Saham yang tinggi ini disebabkan karena penetapan Price Earning Ratio yang tinggi pula. Apabila Pasar Modal mengalami keadaan bullish hal ini tidak terlalu menjadi masalah karena investor akan terus memburu saham-saham yang 'dianggap' baik tanpa memperhatikan faktor-faktor fundamentalnya secara lebih kritis. Seiring dengan peningkatan Perkembangan Pasar Modal yang semakin kompleks baik dari jumlah emiten maupun jumlah dana yang mampu dimobilisasi, Pemerintah dalam hal ini Bapepam mengeluarkan suatu Kebijaksanaan yang membatasi penetapan PER Pasar Perdana suatu calon emiten sebesar 13X dan kemudian ditingkatkan menjadi 15X, adapun Kebijaksanaan ini bertujuan untuk menjaga agar harga saham emiten tersebut tidak merosot di Pasar Sekunder, sehingga para investor yang terutama terdiri dari pemodal-pemodal kecil tidak menderita kerugian akibat capital loss yang dideritanya, yang mana para investor ini justru 'capital gain oriented' dan bukan 'dividen orinted'. Skripsi ini meneliti 10 emiten yang dijadikan sample dari 180 emiten yang tercatat di Pasar Modal. Dari penelitian yang dilakukan penulis, dapat dilihat bahwa harga saham perdana dari emiten-emiten yang go public setelah Kebijaksanaan dimaksud mengalami penurunan relatif terhadap harga saham perdana bagi emiten-emiten yang go public sebelum kebijaksanaan PER Perdana. Namun demikian sebenarnya PER yang dipergunakan tidaklah menurun secara signifikan untuk PER actualnya, tetapi memang mengalami penurunan untuk PER proyeksi yang didalamnya terdapat kemungkinan rekayasa keuangan yang lebih besar. Sebagai kompensasi atas penurunan Harga saham tersebut, para calon emiten baru meningkatkan jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat. Untuk itu penulis menyarankan agar dalam penetapan harga saham perdana tidak dipergunakan PER proyeksi melainkan PER actual, dan keterbatasan PER 13X tidak diberlakukan secara kaku terhadap seluruh calon emiten akan tetapi turut mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dari calon emiten tersebut, sehingga tidak menutup kemungkinan dipakainya PER yang lebih tinggi. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Murlia Saleh
"Jalan tol memiliki peranan yang semakin penting bahkan telah menjelma menjadi urat nadi perekonomian. Bagi perusahaan, tarif tol harus cukup memadai untuk menghasilkan pendapatan yang dapat menutupi biaya, namun juga tidak boleh memberatkan masyarakat. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perhitungan tarif tol serta biaya apa saja yang menjadi determinannya. Penyusunan skripsi ini dilakukan melalui beberapa metoda pengumpulan data. Melalui studi kepustakaan, penulis melakukan penelaahan terhadap textbook, makalah dan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah jalan tol. Melalui penelitian lapangan , penulis melakukan kunjungan ke PT Jasa Marga (Persero) dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berwenang. Mengingat, tarif tol memiliki kepentingan sosial yang tinggi, maka tarif tol ditetapkan oleh Presiden dan bukan berdasarkan teori supply and demand. Besar tarif tol yang dihitung oleh Jasa Marga berdasarkan biaya operasi kendaraan (BOK) serta nilai waktu. BOK melalui jalan tol ditambah tarif tol harus lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan apabila melalui jalan bukan tol. Hal tersebut di atur dalam U.0 Republik Indonesia No. 13 Tahun 1980 Tentang Jalan. Persentase tarif terhadap besar keuntungan biaya operasi kendaraan Biaya-biaya perhitungan tarif maksimal sebesar 70%. yang dipertimbangkan Jasa Marga dalam tol hanyalah pemakai jalan. Faktor lain yang waktu dan pertumbuhan ekonomi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh ikut dipertimbangkan adalah nilai masyarakat setempat. Secara umum dikatakan bahwa penetapan harga jasa jalan tol pada Jasa Marga memakai metode berdasarkan biaya. Dalam menghitung tarif tol, hendaknya semua biaya perjalanan baik yang dikeluarkan oleh pemakai jalan maupun perusahaan ikut dipertimbangkan. Mengingat tarif tol memiliki arti penting bagi masyarakat, diperlukan keterbukaan dari pihak perusahaan penyelenggara tol."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Kelanajaya
"Berangkat dari berbagai artikel tentang Sistem ABC dan resistensi atas implementasi Sistem ABC, penulis berusaha untuk meneliti kemungkinan penerapan Konsep ABC melalui penggunaan yang lebih optimal dari data-data yang sudah tersedia dalam sistem informasi dan sistem akuntansi yang sudah ada, tanpa merubah sistem itu sendiri. Tulisan ini dibuat dengan penelaahan dan pengolahan data historis, serta disusun berdasarkan wawancara semi terstruktur dengan manajemen dinas telum, yang kesemuanya didasarkan pada kerangka teori mengenai Akuntansi Manajemen dan Konsep ABC. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian adalah bahwa pada unit penelitian, Konsep ABC dapat diterapkan tanpa implementasi Sistem ABC secara utuh. Hasil analisa melalui penerapan Konsep ABC tersebut memberikan petunjuk yang lebih jelas mengenai struktur biaya perusahaan dalam memutuskan melakukan sub kontrak atau melakukan sendiri suatu kegiatan. Hasil perhitungan biaya menurut konsep ABC juga berbeda dengan perhitungan biaya secara tradisional. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar Dinas Telepon Umum menggunakan data-data yang sudah tersedia dan pengetahuan manajemen dengan lebih optimal, serta berkonsentrasi pada pengelolaan aktivitas yang lebih efektif dan efisien. Untuk mendukung hal tersebut, manajemen harus lebih memperhatikan akurasi dan koherensi data dan laporan dalam sistem pelaporan yang ada."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>