Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danti Filiadini
Abstrak :
Trikuriasis merupakan masalah kesehatan pada anak usia sekolah di Indonesia dengan prevalensi mencapai 56 3 Penyuluhan mengenai trikuriasis kepada anak usia sekolah sebagai upaya pencegahan perlu diberikan Penyuluhan sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik demografi anak agar tepat sasaran Bantargebang merupakan lokasi tempat pembuangan sampah akhir dan pemukiman kumuh dengan sanitasi yang kurang baik sehingga berisiko tinggi terhadap trikuriasis Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mengenai T trichiura dengan karakteristik demografi murid SD X Bantargebang sebagai kelompok rentan Desain cross sectional digunakan dalam penelitian ini Pengambilan data dilakukan di SD X Bantargebang Bekasi pada tanggal 17 Desember 2011 dengan cara pengisian kuesioner yang terdiri atas 5 pertanyaan mengenai morfologi dan siklus hidup T trichiura Sampel penelitian adalah murid kelas 4 5 dan 6 SD X Bantargebang yang diambil dengan metode total sampling sebesar 58 responden Data diolah dengan program SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji Kolmogorov Smirnov Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 orang 86 2 memiliki pengetahuan rendah 8 orang 13 8 cukup dan tidak ada satu orang pun yang berpengetahuan baik 0 0 Tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan karakteristik demografi murid usia p 1 000 tingkat pendidikan p 1 000 info terdahulu p 1 000 dan jumlah sumber informasi p 0 999 Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan tentang T trichiura tidak berhubungan dengan karakteristik demografi murid. ......Trichuriasis has become a public health problem on school aged children in Indonesia with prevalence approximately 56 3 Health promotion needs to be given and associated with demographic characteristics of the students in order to achieve optimum result Bantargebang is a landfill and slum area with poor sanitation which is a risk factor for trichuriasis Therefore this study aims to determine the level of knowledge on T trichiura and its association with demographic characteristics of students in SD X Bantargebang Cross sectional design was used in this study The data was collected in SD X Bantargebang Bekasi on December 17th 2011 by distributing questionnaires which contain 5 questions about T trichiura Total sampling method of all 58 respondents was applied to pick out samples students of grade 4 5 and 6 in SD X The data was processed using SPSS program version 20 and analyzed with Kolmogorov Smirnov test The level of knowledge of 50 students 86 2 are categorized poor 8 students fair 13 8 and none of them 0 0 has good knowledge about T trichiura The analyzed data concludes that there is no significant difference between level of knowledge and demographic characteristics of students age p 1 000 level of education p 1 000 prior knowledge p 1 000 and the number of sources of information received p 0 999 As a conclusion level of knowledge about T trichiura is not related to demographic characteristics of students in SD X Bantargebang.
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madhyra Tri lndraswari
Abstrak :
Latar Belakang: Di era ini, terapi dengan sel punea untuk mengobati berbagai penyakit semakin dirninati. Sejauh ini, banyak pendapat mengenai keamanan sel punea, yang dikatakan aman untuk manusia. NaIllun" belum ada penelitian lebih jauh mengenai keamanan sel punea yang disuntikan lewat vena, untuk kesehatan pembuluh darah. Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk menganalisis efek sel punea yang disuntikkan secara IV, pada pembuluh darah arteri yang nannal. Metode: Data didapatkan dari eksperimen klinik tikus Wistar yang dilaksanakan di Instilut Pertanian Bogor, merupakan studt awal pada tikus dengan tekanan darah normal. Tikus dengan tekanan darah nonnal (140/100 mmHg, diukur dengan CODA) tersebut dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama ada kelompok kontrol, kelompok kedua disumikan secara IV sel punca 1 x 106 , dan kelompok keliga 3xl 06 sel, dalam sekali penyuntikan. Kelompok kedua dan ketiga diamati selama 1 bulan setelah penyuntikan sel punca. Setelah 1 bulan, tikus dinekropsi dalam keadaan anastesi. Selanjutnya, dengan bantuan J Image Software, dilakukan pcngamatan terhadap diameter dan ketebalan dinding dari meri karotis, karotis interna, karotis eksterna, aorta abdominal, iliaka kiri, dan iliaka kanan. Analisis statistik dilakukan dengan metode ANOV A terhadap 3 kelompok tikus untuk. mengukur perbedaan diameter pembuluh darah dan ketebalan dinding pembulu darah. Jika persebaran data tidak rata, maka digunakan metode T Independent Test. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam diameter dan ketebalan dinding untuk kelompok I, kelompok 2, dan kelompok 3 untuk semua pembuluh darah kecuali arteri iliaka kiri. Arteri iliaka kiri menunjukkan perbedaan yang bennakna dalam diameter dan ketebalan pembuluh darah. Diskusi: Hasil riset ini, memmjukkan keamanan sel punca pada arteri bila disuntikan ke dalam vena. Ini ditunjukkan dengan hasil yang tidak. terdapat perbedaan bermakna dalam 5 pembuluh darah yang dipenksa. kecuali arteri iliaka kiri menunjukkan hasil yang bermaknadan perlu diteliti lebih lanjutdenganjumlah sam pel yang memadai (30 tikus). Setiap kelompok mempunyai sampel minimum 9 ekor, namun dan hasil penelitian masing-masing kelompok mempunya 5 ekor tikus yang dapat dianalisis. Sehingga hasil analisis yang didapatkan tidak bisa mencerminkan hubungan yang kuat secara statistik, namun merupakan suatu kecenderungan.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library